Green Force 27 Ajak Bonek Donor Buku

bonek-buku
Foto: Komunitas Green Force 27
Iklan

SURABAYA – Buku adalah jendela pengetahuan. Tapi, tidak semua orang bisa mengakses jendela menuju kehidupan yang lebih baik itu. Sebab, harga buku di Indonesia termasuk mahal bagi mereka yang tidak mampu.

Sebaliknya, banyak dari mereka yang mampu memiliki buku berlimpah. Karena gemar membaca, banyak buku-buku yang akhirnya menumpuk karena sudah habis dilahap. Padahal, tumpukan buku yang habis dibaca itu bisa disumbangkan kepada mereka yang sangat kesulitan membelinya.

Karena itu, komunitas Green Force 27 pada Jumat 8 Januari lalu menggalang kegiatan sosial mendonorkan alias menyumbangkan buku. Koordinator Bonek Demak Ahmad Isom mengumpulkan rekan-rekannya untuk mengadakan Gerakan Ayo Membaca.

Dalam gerakan yang dikoordinir Gus Isom—panggilan Ahmad Isom—tersebut, mereka tidak hanya mengajak masyarakat lebih banyak membaca. Tapi juga menyumbangkan buku-bukunya. Sasaran sumbangan adalah sebuah perpustakaan di Desa Purwodadi, Pasuruan.

Iklan
BACA:  Lima Poin Pernyataan Sikap Empat Perwakilan Tribun Bonek Tuntut Persebaya Berkandang di Surabaya

Perpustakaan tersebut sejatinya sudah mendapat bantuan sekitar ratusan buku dari dinas terkait. Namun, untuk lebih meluaskan gerakan ini, Green Force 27 mengajak kalangan teman-teman Bonek dan masyarakat Surabaya untuk mendonorkan bukunya.

“Kami ingin agar semakin banyak orang berkesempatan membaca buku sebanyak-banyaknya. Kita yang di kota memiliki buku berlimpah bisa menyumbangkannya ke perpustakaan desa,” kata Gus Isom kepada Emosi Jiwaku.

Gus Isom menambahkan, di saat tidak ada kegiatan dukungan kepada Persebaya, Bonek bisa mengisinya dengan kegiatan positif. Salah satunya mendukung kegiatan Gerakan Ayo Membaca tersebut.

BACA:  David da Silva Akumulasi, Persebaya Mungkin Tanpa 7 Pemain Lawan Barito

Sebelumnya, Bonek Kampus mengadakan donor darah. “Semoga semakin banyak kegiatan positif lain di luar tribun stadion baik di bidang ekonomi, sosial, budaya, tekhnologi, maupun lainnya,” kata Gus Isom. Wani, Gus!

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display