Bonek Komunitas vs Bonek Independen, Mana Lebih Baik?

Anggota komunitas Bonek Malaysia berpose bersama pemain Selangor FC. Bonek Malaysia rajin member dukungan kepada mantan pemain Persebaya yang saat ini bergabung dengan Selangor FC. (Foto: @BonekMalaysia)
Iklan

EJ – Untuk mewadahi Bonek dalam mendukung Persebaya, muncul banyak komunitas. Di komunitas, banyak kegiatan yang menjadi wadah mereka dalam mendukung. Ada kopdar, bakti sosial, nobar, dll. Komunitas yang terbentuk tak hanya berasal dari Surabaya, namun juga dari luar Surabaya. Bahkan sampai mancanegara.

Tak ada angka yang pasti berapa jumlah komunitas Bonek yang terbentuk. Demikian juga dengan berapa jumlah Bonek yang tergabung dalam komunitas. Sebenarnya, apakah perlu bagi Bonek untuk bergabung dalam sebuah komunitas?

Aditia adalah salah satu Bonek yang tergabung dalam komunitas. Bonek Malaysia (BM) menjadi wadah baginya dalam mendukung Persebaya. Komunitas ini memang terbentuk untuk mewadahi Bonek yang sedang merantau di negeri jiran untuk bekerja. Saat ini, komunitas yang terbentuk pada 2012 beranggotakan sekitar 90 Bonek.

“Dalam komunitas ini, kami saling menjalin tali silaturahmi antara Bonek yang ada di Malaysia,” ujar Aditia kepada EJ.

Iklan

Kegiatan BM ternyata tak hanya mendukung Persebaya. Mereka juga memberikan dukungan jika ada atlit Indonesia bertanding di Malaysia atau Negara-negara di kawasan Asean spserti Singapura, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.

Tentu saja dukungan kepada Persebaya merupakan hal yang utama. Saat aksi Bonek Gruduk Jakarta awal Agustus lalu, mereka mengirimkan wakilnya ke Jakarta.

Menurut Aditia, Bonek sangat perlu bergabung dalam komunitas, terutama bagi dirinya yang berada di perantauan yang jauh dari Surabaya.

“Untuk kami di Malaysia, alangkah baiknya jika dapat bergabung dengan komunitas. Karena bisa saling bertukar wawasan dalam hal apapun dan saling menolong jika mendapat kesusahan,” ujar pria asal Karang Empat, Surabaya ini.

BACA:  Airbone Siap Ubah Citra Negatif Bonek
Komunitas Bonek Student Class.
Komunitas Bonek Student Class.

Pentingnya komunitas bagi Bonek juga dirasakan Lukman Hakim, Bonek yang bergabung dengan komunitas Bonek Student Class (BSC). Lukman mengatakan bahwa komunitas dibutuhkan agar Bonek lebih terkoordinir.

Ryan Eko, Bonek asal Surabaya, juga setuju jika Bonek perlu komunitas. Menurutnya, komunitas perlahan akan bisa menghilangkan kerusuhan. “Disamping lebih terkoordinir, seng senengane ngisruh perlahan pasti ilang,” ujarnya.

Komunitas juga mendatangkan manfaat lain, yaitu menambah seduluran atau persaudaraan. “Yang jelas nambah seduluran, mas. Bonek yang independen iku kurang enak ngalor ngidul ijen koyok pendekar,” ucap Ibnu, salah satu Bonek.

Perlunya Bonek bergabung dalam komunitas juga tercermin dalam jajak pendapat yang diadakan EJ via polling twitter. Dari 139 peserta, 74 persen memilih perlu bagi Bonek bergabung komunitas.

Meski demikian, keberadaan Bonek yang memilih tidak bergabung alias independen juga tak bisa diabaikan. Mereka mempunyai alasan sendiri mengapa tidak mau bergabung. Salah satunya adalah takut jika tidak aktif saat bergabung. Verry Romadhoni sebenarnya ingin bergabung namun dia mengaku takut jika nanti tidak aktif. “Asline pengen melok komunitas, pengen nambah seduluran tapi wedine gak isok aktif terus,” ujarnya.

Meski sendirian, dia mengaku kenal dengan Bonek dari komunitas lain saat sedang menonton Persebaya.

“Dari dulu saya sering sendirian saat mbonek home-away. Tapi lek wes dadi siji, akeh seng kenal teko komunitas bonek liane”.

BACA:  Bonek Fanatic, Komunitas Bonek Satu Desa yang Rutin Gelar Aksi Sosial

Triyanto, Bonek yang lain, juga tidak bergabung dengan komunitas karena tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. “Aku seng termasuk independen, gak isok ninggal kerjoan. Dadi ket biyen onok Persebaya maen ndelok’e jarang-jarang.” katanya.

Saling memahami

Aditia memahami jika ada Bonek yang tidak mau bergabung dengan komunitas karena alasan tertentu. “Semua tergantung pada karakter individunya. Karena ada tipikal Bonek yang suka sendiri atau istilahnya liar,” tambahnya.

Pendapat sama juga dilontarkan Latif dari Bonek Bontang. Latif memahami jika ada yang tak perlu komunitas karena di stadion mereka sudah merasa bagian dari komunitas Bonek. “Jika Bonek sudah di dalam stadion, mereka sudah seperti komunitas dari ikatan batin”.

Saat ini kesadaran Bonek berkomunitas sudah sangat tinggi. Grenn Nord 27, komunitas Bonek penghuni tribun utara, sudah mulai mendata siapa saja Bonek yang biasa menghuni tribun utara saat Persebaya main. Bagi yang ingin namanya masuk dalam database, mereka diminta mengirim nama, alamat, dan nomor hape via email dan akun twitter mereka. Dan yang didata bukan hanya Bonek yang tergabung dalam komunitas namun juga bagi Bonek independen yang belum bergabung komunitas.

Bonek komunitas dan Bonek independen sejatinya mempunyai tujuan yang sama. Keberadaan keduanya memberi bentuk dukungan lebih berwarna. Muaranya tetap satu, yakni mendukung klub kebanggaan, Persebaya. Asal tujuannya positif, keberadaan mereka wajib kita dukung. (iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display