Lawan PSIS, Putra Legenda Persebaya Berpeluang Main

Rachmat Irianto yang sebelumnya absen di Piala Dirgantara akan ikut serta pada laga uji coba melawan PSIS.
Iklan

EJ – Setelah mencoret dua pemain seleksi usai gelaran Piala Dirgantara, kini skuad utama Persebaya yang dibawa ke Semarang untuk laga uji coba melawan PSIS berjumlah 19 orang. Selain 18 pemain yang turun di Piala Dirgantara, ada satu pemain lagi yang ikut serta ke dalam tim yang melakoni tur Semarang.

Pemain ‘baru’ Persebaya yang ikut dalam uji coba melawan PSIS, Minggu (12/3), adalah Rachmat Irianto, putra legenda Persebaya Bejo Sugiantoro.

Rian, sapaan akrab Rachmat Irianto, sebelumnya absen pada turnamen Piala Dirgantara di Sleman pekan kemarin karena  harus menjalani ujian praktek di sekolahnya. Setelah pertandingan melawan PSIS di Semarang pun Rian harus kembali menyelesaikan agenda ujian sekolah hingga 23 Maret mendatang.

BACA:  Rian Tampil Moncer, Iwan: Jangan Dipanggil Timnas Ya Bang

Masuknya Rian ke dalam skuad Persebaya diharap bisa menambah kekokohan lini belakang. Sama seperti ayahnya, Rian adalah pemain belakang multifungsi yang bisa ditempatkan di tiga posisi. Posisi natural remaja berusia 17 tahun itu adalah bek tengah, namun ia juga piawai bermain sebagai full-back atau gelandang bertahan.

Iklan

Rian adalah pemain muda binaan klub Bintang Timur, sebelum akhirnya bergabung dengan Indonesia Muda (IM) dimana ayahnya kini menjadi pelatih klub internal Persebaya tersebut. Rian juga sempat membela Frenz United, sebelum akhirnya tim tersebut bangkrut pada medio 2016.

BACA:  Meski Kalah, Coach Iwan Sebut Pemain Lapis Kedua Tampil Bagus

Tak hanya wajahnya yang sangat mirip dengan sang ayah, gaya main Rian pun juga identik dengan bek legendaris Bajul Ijo tersebut. Ketenangan dan kemampuan mengamankan daerah yang dimiliki Bejo semasa masih aktif bermain seolah menitis pada sosok Rian.

Berkat bakat istimewanya, Rian berhasil masuk ke dalam skuad timnas U-13 yang berlaga di ajang Yamaha Cup tahun 2013. Sayangnya, langkah Indonesia di ajang antarnegara ASEAN itu harus terhenti di babak penyisihan. (rvn)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display