EJ – Kekuatan Persebaya kembali bertambah dengan hadirnya tiga pemain. Setelah resmi mengontrak 20 pemain, Persebaya mengikat tiga pemain lagi untuk menambah kekuatan Green Force di Liga 2. Mereka adalah Kurniawan Karman, Muhammad Hidayat, dan Mei Handoko Prasetio. Pemain-pemain ini sudah mengikuti latihan Persebaya sejak beberapa minggu yang lalu.
Penandatanganan kontrak dilakukan di Graha Pena lantai 4, Jumat (14/4). Ketiga pemain memamerkan jersey Persebaya bersama Manajer Persebaya Choesnoel Faried dan Direktur Tim Candra Wahyudi.
Kurniawan Karman nampak gembira seusai resmi menjadi bagian Persebaya. “ Saya senang bisa bekerjasama dengan Persebaya, salah satu tim besar di indonesia. Apalagi target Persebaya adalah Liga 1,” ujar pemain yang berposisi sebagai winger ini.
Pemain kelahiran Makassar, 29 Maret 1991 ini mengaku siap mengarungi pertandingan-pertandingan di kompetisi nanti.
Sementara itu, Mei Handoko Prasetio merasa beruntung bisa masuk tim Persebaya. Apalagi ia berasal dari klub internal. “Perasaan pasti senang. Ribuan orang ingin masuk Persebaya. Pastinya sangat beruntung,” ujar pemain asal Indonesia Muda ini.
Muhammad Hidayat juga mengaku bangga bisa bergabung Persebaya. Alhamdulillah bisa gabung Persebaya. Siapa sih yang gak kenal Persebaya? Setiap pemain pengen gabung Persebaya apalagi targetnya masuk Liga 1,” ujar pemain asal Bontang ini.
Dengan masuknya tiga pemain ini, kini Persebaya mempunyai 23 pemain dalam skuadnya. Persebaya masih akan menambah 1-2 pemain, terutama posisi depan.
“Jujur, 23 pemain untuk kebutuhan tim masih kurang. Kami masih cari 1, 2 pemain di sisa waktu. Saat ini sudah ada 4 pemain senior sesuai regulasi. Rencananya kami akan mencari satu lagi pemain senior, terutama pemain depan,” ujar Candra.
Persebaya akan mulai menjalani laga pertamanya di Liga 2 melawan Madiun Putra di Stadion Gelora Bung Tomo, Kamis (20/4). (iwe)
Pemain Baru Persebaya:
Kurniawan Karman, gelandang/winger
Lahir: Makassar, 29 Maret 1991
Muhammad Hidayat, gelandang
Lahir: Bontang, 26 April 1996
Mei Handoko Prasetio, Gelandang
Surabaya, 23 Mei 1997
