Ahmad Rosyidin: Jangan Cari Saya di Lapangan, Ya

Iklan

EJ – Saat Alfredo Vera diperkenalkan sebagai pelatih Persebaya, ada sosok bule yang mendampinginya. Ia adalah Esteban Busto. Usut punya usut, ia diproyeksikan sebagai asisten pelatih Persebaya. Pria asal Argentina ini mengiyakan saat ditanya EJ mengenai posisinya sebagai asisten pelatih.


Fakta ini menimbulkan tanda tanya mengenai posisi Ahmad Rosyidin sebagai asisten pelatih. Manajemen belum memberikan keterangan resmi tentang posisinya di Persebaya.

Saat dihubungi EJ, Ahmad mengaku jika ia sudah tidak diperpanjang lagi sebagai asisten pelatih. Ia masih menjawab kondisi mantan anak asuhnya selama puasa. “Anak-anak libur gak ada kegiatan. Justru saya yang libur selamanya. Jangan cari saya di lapangan ya,” kata Ahmad melalui aplikasi Whatsapp, Sabtu (27/5).

BACA:  Iwan Setiawan, Pelatih Baru Persebaya Yang Jago Psywar dan Bermulut Besar

Ahmad menolak dikatakan jika ia diberhentikan. Menurutnya, manajemen tidak lagi memperpanjang kontraknya. “Gak apa-apa. Saya profesional. Berarti tugas saya sudah selesai,” ujar pelatih yang juga anggota TNI ini.

Iklan

Tak lupa, ia mendoakan agar pelatih baru Persebaya sukses dan meminta maaf jika ada kesalahan. “Selamat berjuang Persebaya,” imbuhnya. 

“Terima kasih sudah banyak memberikan dukungan kepada saya dari jaman perjuangan hingga sekarang,” pungkasnya.

Ahmad bergabung dengan Persebaya usai Green Force memenangkan hak atas nama dan logo pada 2015. Sejak saat itu, ia dipercaya mendampingi Persebaya melakoni uji coba dengan beberapa klub di Jawa Timur. Persebaya di tangan Ahmad sangat impresif dengan tidak pernah mengalami kekalahan di 11 pertandingan di waktu normal. 

BACA:  Resmi, Alfredo Vera Pelatih Baru Persebaya

Ahmad ditunjuk menggantikan Iwan Setiawan yang dihukum larangan mendampingi tim. Ia kemudian sukses membawa Persebaya mengalahkan Persepam MU dan menahan seri PSIM di Yogyakarta. Sayang, lisensinya sebagai pelatih tidak memenuhi syarat menjadi pelatih kepala. Ia tercatat mempunyai lisensi B Nasional. Padahal PSSI menetapkan syarat setiap pelatih kepala Liga 2 harus berlisensi B AFC. (bim/iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display