Selain Biaya Tinggi, Ini Alasan Pemindahan Laga dari GBT ke G10N

Iklan

EJ – Persebaya menginginkan laga kandang perdana pasca lebaran melawan Persatu Tuban bisa digelar di Gelora 10 Nopember (G10N), Tambaksari. Manajemen telah menyampaikan keinginan tersebut kepada Pemkot yang disampaikan dalam pertemuan yang juga dihadiri perwakilan suporter di kantor Dispora, Rabu (21/6) lalu.

Beberapa alasan di balik keinginan manajemen diungkapkan Direktur operasional Persebaya, Puji Agus Santoso.

“Kalau harus jelaskan secara simple, ada dua pertimbangan kenapa kami berharap bisa ber-home base di Gelora 10 Nopember. Tidak di Gelora Bung Tomo (GBT). Yaitu, pertimbangan teknis dan non-teknis,” ungkap Puji.

Dari pertimbangan teknis, lanjut Puji, penyelenggaran home di GBT terlalu high cost. Utamanya berkaitan dengan biaya-biaya yang muncul untuk standar keamanan, kenyamanan, keselamatan, serta meminimalisir tingkat kebocoran penonton tak bertiket. “Untuk sewa barikade sekali laga home saja, kami harus mengeluarkan biaya hingga Rp 300 juta. Itu belum meliputi biaya untuk personel dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk menjaga standar tersebut,” papar Puji.Tingginya biaya, masih bisa ditoleransi ketika pendapatan dari tiket penonton bisa full house, seperti saat Homecoming Game (50.000 tiket), atau Anniversary Game (55.000 tiket).

Iklan
BACA:  Gelora 10 Nopember, Antara Finansial, Sejarah, dan Kebanggaan

Sementara pada dua kali laga home Liga 2, pemasukan tiket penonton hanya mencapai 19.000 (lawan Madiun Putra) dan 25.000 (Persepam MU).

“Dari average dua laga home Liga 2 itulah, kami berasumsi bahwa jumlah tersebut masih memadai untuk diselenggarakan di Gelora 10 Nopember yang berkapasitas 25 ribu penonton,” lanjut Puji.

Dari pertimbangan non teknis, manajemen berupaya mendengar masukan dari Bonek yang sejak awal memang lebih menginginkan Persebaya ber-home base di Gelora 10 Nopember. Tidak di GBT yang dianggap terlalu jauh, karena di pinggiran kota. Belum lagi masalah akses yang sangat terbatas sehingga kerap muncul keluhan setiap usai pertandingan.

BACA:  Belum ada Lampu Hijau Pemkot, Persebaya Urus Ijin Gunakan GDS

“Gelora 10 Nopember posisinya tepat di tengah kota. Juga sarat dengan nilai sejarah kebesaran Persebaya, yang semoga dapat mengangkat motivasi seluruh pemain untuk bangkit,” lanjut Puji.

Manajemen masih menunggu respon dari Pemkot atas keinginan tersebut. Diharapkan dalam waktu dekat ada jawaban dari Pemkot karena manajemen harus menyiapkan hal-hal teknis terkait penyelenggaraan pertandingan. (iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display