Ketegangan di Tribun Kehormatan Gubernur

Presiden Klub Azrul Ananda dan ofisial Persebaya saat terjadi ketegangan di tribun kehormatan. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – Usai pertandingan Kalteng Putra melawan Persebaya yang berakhir imbang 1-1, ada ketegangan yang terjadi di tribun kehormatan di mana Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, dan Presiden Persebaya, Azrul Ananda, berada. Rupanya ada kesalahpahaman di antara orang-orang berbaju safari hitam dengan ofisial Persebaya

Awalnya, ofisial Persebaya memprotes match commisioner dan wasit yang tidak segera menghentikan pertandingan. Padahal, jatah lima menit tambahan waktu telah berakhir. Mereka berteriak-teriak ke arah wasit. Setelah itu, ada lemparan botol minuman dari atas, entah dari siapa.

Penonton lain yang berada di bawah pun ikut tegang. Mereka berteriak-teriak ke arah ofisial. Dari sinilah ketegangan bermula. Orang-orang yang memakai baju safari seperti tidak terima dan menemui ofisial Persebaya termasuk Azrul. Ada ketegangan di antara dua kubu. Azrul sempat terpojok dan diamankan ofisial. Kejadian itu berlangsung sekitar 20-an menit sebelum akhirnya aparat keamanan bisa meredamnya. Gubernur pun berusaha mendinginkan suasana dengan meminta massa untuk tenang.

BACA:  Kopdar Bonek Tribun Selatan dan Utara Jelang Lawan Kalteng Putra

Tensi pertandingan meningkat terutama sejak menit-menit akhir. Keputusan wasitlah yang menyebabkannya. Dua kali wasit menghadiahi Kalteng Putra dengan tendangan bebas di depan kotak pinalti di lima menit tambahan waktu. Pertandingan juga sempat terhenti karena para pemain ditarik keluar lapangan oleh Manajer Persebaya, Chairul Basalamah, sebelum akhirnya kembali masuk lapangan.

Iklan

Seusai tiba di hotel pemain, Azrul bercerita tentang ketegangan tersebut.

BACA:  Alfredo Geleng-Geleng Lihat Keputusan Wasit

“Rasanya saya bukan tipe yang emosional. Cuma tadi saya ada yang narik dan mendorong akhirnya bereaksi seperti itu. Saya tidak ngapa-ngapain. Saya cuma nahanin saja. Yang sana kayaknya lebih emosional. Sama-sama emosional. Saya sudah bilang: sudah, sudah, sudah. Eh ditarik. Ya saya berdiri,” tuturnya sambil tertawa.

Selama Liga 2 ini, Azrul selalu ikut away bersama Persebaya melawan klub asal Kalimantan. Sebelum away ke Palangka Raya, Azrul juga mendampingi Persebaya saat melawan Martapura FC. Kala itu, Green Force harus menyerah 1-2. (iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display