Diwarnai Kericuhan, PSIS Temani Persebaya ke Semifinal

Wasit Saepudin dikerjar official PSPS usai laga. Foto: Iwan Iwe/EJ
Iklan

EJ – PSIS Semarang berhasil menembus babak semifinal setelah menahan imbang PSPS Riau dengan skor 1-1. Tim Mahesa Jenar lolos berkat unggul selisih gol meski nilainya sama dengan PSPS. Laga berlangsung panas sehingga wasit harus mengeluarkan tiga kartu kuning dan dua kartu merah.

Sadar butuh kemenangan, PSPS langsung menekan pertahanan PSIS. Sementara PSIS lebih banyak bertahan karena hasil imbang cukup mengantar mereka ke babak empat besar.

Pada menit 42, PSPS mencetak gol berkat sebuah serangan apik. Bola rebound mampu disambar Wahyu Kristanto dari luar kotak pinalti. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, PSIS lebih mendominasi permainan. Peluang demi peluang didapat lewat kaki Aldeir Makatindu dan Hari Nur Yulianto.

Iklan
BACA:  Stadion Rusak, Delapan Besar Tetap di Cikarang

Pada menit 71, berawal dari tendangan bebas di sisi kanan pertahanan PSPS, Haudi bisa mencetak gol lewat sundulan. Skor berubah menjadi 1-1. Meski hasil imbang telah cukup, PSIS terus menekan dan beberapa kali menciptakan peluang berbahaya.

Suasana menjadi panas setelah berulangkali para pemain PSIS dianggap mengulur-ulur waktu dengan berpura-pura cedera oleh pemain PSPS.

Enam menit berselang, Victor Pae diberi kartu kuning kedua setelah melanggar dengan keras pemain PSIS. Kartu merah dikeluarkan wasit Saepudin.

Kartu merah kedua kembali diberikan wasit saat masa perpanjangan waktu. Kali ini, Tegar Hening yang mendapat kartu kuning kedua.

Dalam sebuah serangan terakhir, pemain PSPS dijatuhkan di dalam kotak. Namun wasit tidak meniup peluit tanda pelanggaran. Para pemain mengerubuti wasit memprotes hal itu. Di tengah protes, wasit meniup peluit akhir pertandingan sambil berlari. Wasit asal Subang itu sempat dikejar official PSPS. Beruntung, ia bisa diamankan pihak keamanan.

BACA:  Ratusan Bonek Dipulangkan dari Cikarang

“Kalian semua tahu apa yang terjadi. Tidak usah dijabarkan. Memang tensi tinggi mempengaruhi pemain namun semua berawal dari ketidakadilan pengadil,” ujar pelatih PSPS, Marwal Iskandar, mengomentari jalannya pertandingan.

“Pelanggaran-pelanggaran yang seharusnya berbuah pinalti di menit-menit akhir, itu kami ada video sendiri. Kami akan mengajukan surat protes resmi melalui manajer,” tambahnya.

Dengan melajunya PSIS, lengkap sudah peserta babak semifinal. Venue dan jadwal semifinal belum ditentukan PT LIB hingga detik ini. Operator kompetisi itu masih menunggu izin keamanan dari Polda Jawa Barat. (iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display