Surat Terbuka Azrul Ananda Yang Emosional

Foto: Chandsoe/EJ
Iklan

Teka-teki kehadiran Andik Vermansah telah terjawab. Setidaknya surat terbuka Presiden Persebaya, Azrul Ananda, dengan lugas dan jelas mengisyaratkan bahwa Pemain yang pernah membela Selangor FA tidak akan berbaju Persebaya di musim 2018 liga 1 mendatang.

Andik yang mencintai Persebaya dengan segenap hati dan perasaannya diduga menyodorkan angka fantastis sebagai syarat bergabung dengan klub yang sangat dicintainya ini. Sebagai profesional, langkah Andik dan agennya sangat dibenarkan dan tidak salah. Apalagi saat ini Andik sedang berada di masa keemasannya.

Presiden dalam menulis surat terbuka tanpa tedeng aling-aling mengatakan bahwa Andik selalu dan selalu menyodorkan angka pada klub yang membesarkan namanya. Tampak, surat itu seakan menjadi luapan “emosi” Presiden yang kesulitan duduk bareng dengan cak Andik Vermansah.

BACA:  Musim Lalu, Persebaya Rugi Rp 9 Miliar

Surat Azrul tidak memperlihatkan spirit pernyataan beliau tentang “Masa depan Andik ada di Persebaya”. Statement itu menjadi headline di lini masa yang bersangkutan dengan Persebaya dan Bonek. Azrul menerjemahkan statement itu, Andik bisa tidak bermain di tahun ini, bisa tahun depan, tahun lusa, dst. Atau, jika tak jadi pemain, dia bisa menjadi bagian dari manajemen atau pelatih. Pokoknya, masa depan Andik ada di Persebaya, kata Azrul.

Iklan

Pak Presiden meledak-ledak dalam menulis surat terbukanya. Beliau banyak menggunakan istilah rasional tentang tidak jadinya Persebaya memakai jasa Andik Vermansah ini: kereta tidak berhenti untuk 1 orang.

Pak Azrul nampaknya ‘siap’ pada tekanan Bonek yang lebih mencintai Andik Vermansah ketimbang Persebaya. Azrul pun harus menetralisir gelombang di akar rumput tentang adanya pro dan kontra tentang seorang pemain.

BACA:  Setelah “Mata Dewa”, Azrul Ingin Wujudkan Film Persebaya?

Menerjemahkan emosionalnya Presiden Persebaya yang tertuang dalam surat terbukanya, memang harus kepala dingin. Mengapa mendatangkan “A” tapi tidak mendatangkan “B”, putra daerah yang cinta mati pada klub nya. Dan, manajemen dianggap berdiam diri memburu seorang Andik.

Kecintaan adalah sebuah sikap manusiawi dari Bonek yang mencintai Andik. “Gelap mata” ini seakan membuat banyak yang tidak mau tahu tentang potensi pemain yang berjuang menjadi juara Liga 2 lalu.

Kita semua berharap Persebaya selalu berjaya. Apa yang dilakukan manajemen harus yang terbaik untuk Persebaya. Persis dengan banner raksasa yang ada di stadion “Persebaya sampai Kiamat”

Kiamatkah Persebaya tanpa Andik Vermansah?

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display