Kronologis Kericuhan di Laga PSS vs Persebaya

Iklan

EJ – Saat water break babak kedua laga PSS Sleman melawan Persebaya di Maguwoharjo International Stadium, Sabtu (17/2), sempat ada kericuhan di tribun selatan. Saat itu wasit menghentikan pertandingan untuk sementara menunggu suasana kondusif.

Sebetulnya, apa yang terjadi saat itu? EJ mengumpulkan kronologis kejadian dari berbagai sumber yang berada di dalam stadion. Pembeberan kronologis ini agar semua pihak melihat apa yang terjadi di laga tersebut secara jernih. Berikut ceritanya.

Di saat water break, pintu stadion Maguwoharjo memang dibuka sehingga penonton luar bisa masuk. Mereka dilempari penonton dari dalam saat masih berada di pintu. Kejadian pelemparan itu berlanjut dengan saling lempar yang di dalam. Masuk rombongan Bonek Jogja yang awalnya berada di sisi luar barat daya stadion (depan PT PSS) untuk memisahkan.

Kondisi pun menjadi kondusif. Chant “Di sini Bonek di sana Sleman” berkumandang dari semua tribun. Di saat kondisi kondusif, polisi malah menembak gas air mata di tribun selatan sisi barat. Suasana kembali chaos, ganti Sleman Fans dan Bonek melempari polisi.

Iklan

Setelah gas air mata mulai hilang, Pakde Dadang, Tessy dkk minta menghentikan lemparan dengan naik pagar batas tribun barat dan selatan. Tessy memimpin Sleman Fans dan Bonek nyanyi bareng. Tessy kemudian pindah ke stagger BCS, berpelukan dengan Batak (capo BCS) untuk minta maaf dan berdua memimpin bersama nyanyikan chants.

Endingnya, yang awalnya lempar-lemparan ganti bersalaman dan berpelukan. Usai suasana kondusif, wasit pun melanjutkan pertandingan. Laga ini akhirnya dimenangkan Persebaya dengan skor 4-1. (iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display