Mengapa Persebaya Wajib Rekrut Striker (Lokal)

Rishadi Fauzi. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Persebaya memberi sinyal tidak akan merekrut pemain asing yang berposisi sebagai striker. Tulisan mantan pemain Persebaya, Kurniawan Dwi Julianto, yang dimuat website official yang isinya mendukung Green Force mengutamakan striker lokal dibanding asing menguatkan sinyal itu.

Selain itu, Persebaya juga tidak ada tanda-tanda bakal mendatangkan striker asing usai mencoret Pedro Henrique, pemain asal Brasil yang sempat menjalani trial. Jadwal kick-off Liga 1 2018 yang akan mulai bergulir dua minggu lagi membuat kemungkinan Persebaya mendatangkan striker asing semakin menipis. Alfredo Vera adalah pelatih yang menyukai pemain yang bisa beradaptasi dengan tim bukan individu. Itu pula yang membuat dia mencoret Pedro karena belum padunya striker yang berpaspor Timor Leste itu dengan tim.

Mencari striker yang sesuai dengan keinginan sang pelatih memang tidak gampang. Butuh waktu yang panjang bagi Alfredo untuk menentukan apakah seorang pemain layak masuk dalam skuad.

Nampaknya, di Liga 1 nanti, Alfredo akan memaksimalkan dua orang striker murninya, Rishadi Fauzi dan Riky Kayame, di barisan depan. Dari tulisan Kurniawan tersirat jika langkah Persebaya tidak merekrut striker asing bertujuan agar bisa menyumbang striker untuk timnas Indonesia. Kita tahu jika striker lokal kalah bersaing dengan striker asing di liga sehingga output-nya jelek bagi timnas. Sebuah niat yang mulia dari Persebaya untuk timnas.

Iklan

Namun, niat mulia itu sebenarnya tak harus berhenti dengan tidak merekrut striker asing dan hanya memaksimalkan dua striker yang ada. Persebaya wajib merekrut striker lokal untuk Liga 1. Dan berikut ini empat alasannya.

  1. Dua Striker Persebaya Kurang Tajam
BACA:  Mbonek dengan Niat Nonton Persebaya

Dua striker murni yang dimiliki saat ini menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan jika dilihat dari 10 laga pramusim yang dilakoni Persebaya. Hal ini jika dilihat dari jumlah gol yang dihasilkan. Dari 18 gol yang dihasilkan, 12 gol dicetak gelandang. Artinya, 66 persen gol Persebaya berasal dari gelandang. Hanya 5 gol yang berasal dari striker. Itu pun, semua gol diborong Rishadi Fauzi. Menghadapi laga seketat Liga 1 tentu membutuhkan striker yang haus gol meski mereka bukan striker asing.

  1. Antisipasi Cederanya Rishadi Fauzi dan Riky Kayame

Di Liga 1 nanti, Persebaya akan melakoni 34 pertandingan. Green Force juga harus bermain di luar Surabaya yang membutuhkan ketahanan fisik yang tinggi. Dengan banyaknya laga, tentu peluang terjadinya cedera sangat tinggi. Apalagi rencananya bakal ada Piala Indonesia yang tentu semakin menguras tenaga skuad Persebaya. Jika dua striker mengalami cedera dan Persebaya tidak mempunyai striker lain maka Alfredo harus “memaksa” gelandangnya untuk jadi striker. Lain lagi jika Persebaya mempunyai empat striker murni. Tentu Persebaya akan mempunyai stok yang melimpah di departemen penyerangan.

  1. Antisipasi Jika Striker Persebaya Dipanggil Timnas

Persebaya harus siap-siap kehilangan pemain jika dipanggil timnas untuk menjalani pemusatan latihan. Osvaldo Haay, Irfan Jaya, Nelson Alom, dan Rachmat Irianto adalah tiga pemain Persebaya yang kemungkinan besar akan tetap dipanggil timnas saat Liga 1 sudah bergulir. Kehilangan pemain berarti Persebaya tidak akan bisa menggunakan pemainnya. Jika striker Persebaya, Rishadi dan Riky, menunjukkan performa meningkat maka kemungkinan mereka dipanggil akan membesar. Artinya, Persebaya harus siap-siap kehilangan strikernya. Padahal stok striker murni Persebaya sangat minim.

  1. Mencetak Striker-Striker lokal yang Bisa Menjadi Andalan Persebaya dan Timnas
BACA:  Pemecatan Iwan, Bukti Keberhasilan People Power-nya Bonek

Niat baik Persebaya untuk tidak merekrut striker asing tentu harus dibarengi dengan merekrut striker lokal. Menjadi striker Persebaya akan membuat pemain digembleng baik permainan dan mental. Hal itu dibuktikan dengan performa Rishadi dan Riky yang meningkat dibanding saat membela klub sebelum Persebaya. Jika Persebaya berhasil mencetak pemain menjadi striker top maka Persebaya dan timnas yang akan merasakan dampaknya.

***

Tentu tidak mudah bagi Persebaya untuk merekrut striker lokal. Mepetnya waktu menjadi faktor sulitnya Persebaya merekrut striker baru. Selain itu, stok striker lokal bagus biasanya sudah mendapat klub. Persebaya bisa mempromosikan pemain-pemain magang seperti Jossa Andika atau striker klub internal lain masuk skuad. Persebaya juga bisa memantau striker-striker lokal klub Liga 1 dan Liga 2 untuk dimasukkan dalam skuad pada bursa transfer berikutnya. (*)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display