Tret tet tet adalah mendukung tim kebanggaan dalam hal ini Persebaya Surabaya di kandang lawan. Istilah Tret tet tet kali pertama muncul saat babak enam besar Perserikatan tahun 1986/1987. Adalah abah Dahlan Iskan yang menginiasi hal tersebut. Saat itu halaman depan di pojok kiri bawah media Jawa Pos edisi 4 Maret 1987 sampai menghabiskan dua kolom. Pada saat itulah istilah Tret tet tet mulai populer.
Musim lalu Persebaya berhasil menempati peringkat 5 klasemen akhir, prestasi yang cukup yahud bagi tim yang baru promosi, menginggat tim promosi lainnya PSIS Semarang berada di posisi 10 dan PSMS Medan terdampar di posisi buncit. Semenjak kebangkitan Persebaya 2 musim lalu setelah mati suri, Bonek perlahan Wani Berubah. Seperti Lemparan Boneka, Pembuatan Pondok Pesantren Hingga Bonek peduli sesama anak negeri.
Musim 2019 draft jadwal peserta Liga 1 musim 2019 sudah keluar, walaupun mundur seminggu menjadi tanggal 15 Mei 2019. Waktu yang sangat lama bagi kita semua pendukung Persebaya. Hal yang bisa kita lakukan adalah menabung atau membuat Jurnal biaya untuk menikmati pertandingan Persebaya. Tidak bermaksud mengesampingkan laga kandang, Mari kita lihat berapa biaya yang harus di keluarkan untuk mendukung Persebaya saat Tret tet tet musim 2019.
- Jadwal berubah menjadi 15 Mei 2019;
- Persipura mengajukan format 2 kali home 2 kali away untuk meminimalisir biaya transpotasi;
- Hal yang harus diperhatikan sebelum away adalah kapasitas stadion mengingat jatah lima persen dari kapasitas stadion dari tim tamu;
- Prediksi stadion penuh dan sulit mendapatkan tiket adalah di kandang Arema, Persija (Bonek kemungkinan tidak diizinkan), PSIS, PSS Sleman (Terkendala izin kemanan daerah setempat mengacu musim lalu), Bali United, Madura United, Persela, Persib, dan PSM Makassar;
- Harga draft di atas misalnya jika kita ber-Tret tet tet ke kandang Bali United pulang pergi via Pesawat menghabiskan Rp 1.234.000 + Rp 100.000 untuk tiket pertandingan, belum termasuk biaya penginapan atau transportasi ke stadion;
- Harga Tiket pesawat per 26 April 2019, menginggat saat ini harga tiket pesawat sedang tinggi-tingginya;
Terakhir sejenak kita renungkan dan resapi sepenggal lirik dari Song For Pride: Kutinggalkan… semua… Demi mengawalmu lagi. (*)
*) Saat ini penulis sedang tidak tinggal di Surabaya, bagi penulis home atau away tetap terasa away. Bisa dibaca di tulisan di sini.
