African Best XI Liga Indonesia Pilihan Stats Rawon

Mambalou Mbeng Jean. Foto: Tabloid Bola
Iklan

Para pemain dari Benua Afrika mulai berbondong-bondong memperkuat klub-klub Indonesia sejak Liga Indonesia digelar pertama kali pada 17 November 1994. Begitu banyak nama pemain asal Benua Hitam ini datang pergi serta hilir mudik menghiasi blantika sepak bola nasional. Ada yang kontroversial, namun tak sedikit pula yang berprestasi mentereng.

Berikut “African Best XI Liga Indonesia” pilihan kami:

1. Mambalou Mbeng Jean (Kamerun)

Kiper nyentrik ini tiba di Indonesia pada 1996. Di Liga Bank Mandiri musim 2001, Mbeng Jean meraih gelar juara bersama klub Persija Jakarta.

Iklan

2. Joseph Lewono (Kamerun)

Bek tengah ini tiba di Indonesia pertama kali pada 1996. Sempat malang melintang memperkuat sejumlah klub di Indonesia, Lewono akhirnya meraih gelar juara Liga Indonesia bersama klub PSM Makassar di Liga Bank Mandiri VI musim 1999/00.

3. Pierre Njanka (Kamerun)

Pemain Timnas Kamerun di Piala Dunia Prancis 1998 ini mulai mencicipi kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2008/09 bersama Persija Jakarta. Di musim keduanya, Njanka meraih gelar juara ISL 2009/10 bersama Arema Malang.

4. Olinga “KOPA” Atangana (Kamerun)

Memeperkuat klub Bandung Raya (dan berubah menjadi Mastrans Bandung Raya) selama tiga musim berturut-turut sejak musim 1994/95 hingga akhir musim 1996/97. Tiga musim di Bandung diisinya dengan beragam prestasi. Salah satu yang terbaik adalah gelar juara Liga Dunhill II 1995/96 bersama klub Mastrans Bandung Raya.

BACA:  Para Pemakai Nomor Punggung 10 di Persebaya

5. Michael Essien (Ghana)

Datang ke kompetisi Liga Indonesia sebagai pemain bintang yang kenyang pengalaman dan kaya akan trofi juara. Mantan pemain klub Chelsea (Inggris), Real Madrid (Spanyol) dan AC Milan (Italia) ini menggunakan kostum bernomor 5 selama semusim berbaju Persib Bandung di kompetisi Liga 1 2017. Sayang Persib Bandung hanya dapat dibawanya selesai di peringkat ke 13 di akhir musim.

6. Erick Mabenga (Kamerun)

Gelandang tengah asal Kamerun ini berkontribusi signifikan atas gelar juara perdana Persipura Jayapura di kompetisi Liga Djarum XI 2005. Terkadang Erik menjadi kapten tim apabila Edu Ivakdalam berhalangan tampil.

7. Ebanda Timothy (Kamerun)

Di antara semua daftar Best XI ini. Nama Ebanda Timothy menjadi pemain dengan raihan gelar juara Liga Indonesia terbanyak dengan dua trofi juara. Yakni juara Liga Indonesia V 1998/99 dengan PSIS Semarang dan kampiun Liga Bank Mandiri VII 2001 bersama Persija Jakarta.

8. Zah Rahan Krangar (Liberia)

Namanya mulai dikenal publik Indonesia ketika secara mengejutkan mampu membawa klub Persekabpas Pasuruan menjadi semifinalis Liga Djarum XII 2006. Di babak semifinal, Persekabpas harus takluk 0-1 dari PSIS Semarang melalui gol tunggal Imral Usman di menit ke-10. Setelahnya Zah Rahan dikenal sebagai gelandang enerjik yang memiliki visi bermain yang bagus dan umpan-umpan yang akurat.

BACA:  End Of Season Report of Persebaya 2021/22

9. Roger Milla (Kamerun)

Adalah veteran pemain Timnas Kamerun di Piala Dunia 1982, Piala Dunia 1990 dan Piala Dunia 1994. Menjejakkan kaki di Liga Dunhill I 1994/95 ketika usianya sudah 42 tahun. Tapi aksi-aksinya dilapangan hijau bersama klub Pelita Jaya Jakarta masih memukau. Dan selebrasi khasnya ketika mencetak gol selalu dinantikan oleh suporter Pelita Jaya berjuluk “The Commandos”.

10. Bako Sadissou (Kamerun)

Mulai merasakan kerasnya kompetisi di Indonesia di tahun 1995 bersama klub Divisi Satu, PSB Bogor. Setelahnya Bako Sadissou malang melintang ke sejumlah klub di tanah air. Prestasinya yang paling mengkilap adalah sebagai top skor kompetisi Liga Bank Mandiri 2001 bersama Barito Putera dengan catatan 22 gol.

11. Vata Matanu Garcia (Angola)

Ingat Vata Matanu Garcia tentu ingat dengan klub Gelora Dewata. Memang Vata adalah striker tajam yang menghabiskan tiga musim bersama klub asal Pulau Bali ini. Eks striker Benfica (Portugal) ini memperkuat Gelora Dewata sejak tahun 1994 hingga tahun 1997. Namanya sempat terpilih masuk dalam laga Perang Bintang II yang digelar di pertengahan tahun 1996 silam. (*)

Grafis: Stats Rawon

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display