Ketika Bonek dan Persebaya Satu Suara Ingin Liga 1 Dihentikan

Bonek di Stadion Gelora Bangkalan. Foto: Rizka Perdana Putra/EJ

EJ – Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda bersikap tegas menolak keputusan PSSI untuk melanjutkan Liga 1 pada bulan Oktober mendatang. Sebuah respon yang sejalan dengan sikap suporter Persebaya.

Azrul menyampaikan sikapnya pada Rabu (1/6/2020) siang lewat situs resmi klub. Meski menghormati keputusan PSSI, Persebaya mau tidak mau harus menyatakan diri tidak setuju Liga 1 2020 dilanjutkan.

Alasannya, sampai saat ini PSSI belum bisa memberikan panduan yang jelas dan detail soal kelanjutan Liga 1. Padahal, menurut Persebaya, kepastian sangat dibutuhkan dalam situasi pandemi.

Selain itu, keputusan untuk menyelenggarakan kompetisi di tengah wabah Covid-19 dianggap cukup beresiko. Apalagi, Surabaya dan Jawa Timur masih menjadi wilayah dengan penyebaran virus tertinggi di Indonesia.

Sikap manajemen Persebaya itu mendapat apresiasi dari salah satu kelompok suporter Persebaya, Green Nord. Pekan lalu, Green Nord sudah lebih dulu menyatakan sikap menolak segala bentuk kompetisi yang diselenggarakan PSSI di tengah pandemi.

“Sebetulnya itu hak presiden klub mau sepakat atau tidak, tapi setidaknya Persebaya masih peduli sisi kemanusiaannya,” kata Husain Ghozali, salah satu koordinator Green Nord.

“Kalau GN jelas, dilanjutkannya liga di musim ini dengan kondisi pandemi sungguh tidak bijak,” tambah pria yang akrab disapa Cak Cong itu.

Dalam kesempatan wawancara lain, koordinator Gate 21, Erik Wicaksono pun berpendapat sama. Suporter Persebaya menghendaki Liga 1 dihentikan karena alasan keselamatan dan keamanan.

“Angka kasus positif di Surabaya masih sangat tinggi. Kemanusian dan kesehatan lebih penting daripada sepakbola itu sendiri,” kata Erik dua pekan lalu.

“Alasan kesehatan tetap yang utama. Tapi, kalau kompetisi bergulir tanpa penonton apakah bisa bertahan lama. Di Indonesia tiket jadi salah satu pendapatan besar sebuah klub seperti halnya Persebaya.”

Dilema Persebaya

Lebih lanjut, Husain menganggap posisi Persebaya cukup dilematis setelah menyatakan penolakan. Sebab, andai Liga 1 benar lanjut, Green Force mungkin akan mendapat sanksi jika memutuskan untuk tidak mengikuti kompetisi.

“Persebaya itu dilema. Kalau kenceng saya yakin Persebaya tidak akan ikut, tapi kalau misalnya benar tidak ikut, Persebaya akan dihadapkan dengan Komdis yang siap menjatuhkan sanksi.”

Karena itu, Husain pun berharap federasi bisa meninjau ulang pelaksanaan liga. “Dilihat dari kacamata suporter, lebih baik kelanjutan liga ini ditinjau ulang. Sepakbola itu selain kemenangan disitu ada sisi kemanusiaannya,” tandasnya. (riz)

Komentar Artikel