Wali Kota Eri Cahyadi Berdiskusi Dengan Bonek

Eri Cahyadi wali kota Surabaya saat memberikan keterangan pers seusai berdiskusi dengan bonek di kantor wali kota, Selasa (14/2)/Foto: Emosijiwaku

EJ – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertemu dan berdiskusi dengan perwakilan bonek dan menejemen Persebaya di kantornya Balai Kota Surabaya, Selasa (14/2) siang ini.

Eri Cahyadi yang didampingi Irvan Widyanto Asisten Perekonomian dan Pembangunan mengadakan diskusi menarik dengan bonek. Perwakilan bonek hadir lengkap dari masing-masing tribun. Husein Ghazali dan Capo Ipul dari Green Nord 27, Devara Noumanto dan Agus Bimbim dari Tribun Kidul, Hasan Tiro dari Tribun Timur, Erik dan Aby dari Gate Jhoner 21, juga hadir Tulus Budi. Juga hadir Fans Relation Manager Persebaya Alex Tualeka. Hadir juga dua perwakilan Polrestabes Surabaya.

Pembahasan menarik yang pada intinya adalah menuju bonek yang lebih baik dengan membuat system untuk berkegiatan seperti saat laga tandang.

“Pertemuan hari ini kita seluruh bonek yang diwakili oleh perwakilan tribun dan menejemen kita sepakat bahwa bonek telah berubah menjadi lebih baik ada bonek sholawat bonek kemanusiaan tapi jadi jelek hanya karena ulah oknum tertentu yang menggunakan jubah bonek tidak cinta bonek membuat kerusuhan,” kata Eri kepada media usai pertemuan.

Menurut Eri ada beberapa tahapan yang akan disiapkan pemerintah dan bonek untuk mengambil Langkah yang lebih baik ke depan.

“Kami harus mengembalikan marwah bonek, ada beberapa tahapan yang kita siapkan agar kejadian ke depan tidak terulang, saya yakin beliau-beiau di tribun ini orang hebat yang bisa membawa bonek tidak lagi membawa keresahan masyarakat,” tambah Eri yang juga seorang bonek.

Eri sebagai wakil pemerintah juga berkomitmen untuk menjadi satu bagian yang akan mendukung langkah bonek tersebut.

“Dan kami mewakili pemerintah harus jadi satu kekuatan yang sama, akan kita undang lagi bonek kumpul lagi berdiskusi merumuskan system untuk bonek bisa menjaga nama kota dan nama bonek, mohon doanya akan kami lakukan intens hingga bisa menghasilkan sesuatu untuk kebaikan bonek ke depan,”lanjut alumnus ITS tersebut.

Menurutnya bonek adalah salah satu marwah Surabaya. Untuk itu marwah bonek yang sejati harus dikembalikan.

“Perjuangan kita hanya satu Persebaya tidak akan besar tanpa bonek juga kota Surabaya, bonek marwahnya Surabaya, bonek harus mandiri, siapapun wali kota dan presiden Persebaya akan mengikuti system yang dibuat oleh bonek,” pungkas Eri.

Pertemuan lanjutan akan diadakan setelah internal bonek malakukan diskusi atau akan dilakukan rapat akbar dalam waktu dekat. Semua bermuara pada kebaikan bonek ke depannya.

 

Komentar Artikel