Pasalnya, arek Kenjeran ini dipercaya Alfredo Vera, allenatore Persebaya masuk dalam starting eleven dan bermain penuh selama 90 menit. Tak hanya itu, saat Rendi Irwan Saputra diganti oleh Mei Handoko Prastiyo pada menit ke-64, ban kapten diserahkan Rendi kepada pemain bertinggi 172 cm ini. Adam pun kaget, tidak percaya dan sempat memberikan ban kapten kepada teman-teman yang lain, namun tidak ada yang mau.

“Awalnya saya gak percaya dan gak nyangka kalau dikasih ban kapten sama Mas Rendi,” ujarnya kepada EJ.

Pemilik nomor punggung 14 ini juga tidak tahu apakah itu instruksi coach Alfredo atau hanya inisatif Rendi. “Sebab saat briefing terakhir sebelum pertandingan gak ada omongan apa-apa dari coach Alfredo. Bahkan saya gak tahu kalau Mas Rendi akhirnya diganti,” jelas arek asli kelahiran Surabaya ini.

“Tapi, saya semakin semangat setelah dikasih kepercayaan jadi kapten. Kesempatan ini sesuatu yang berharga bagi karirku dan gak bakal tak lupakan pertandingan hari ini,” ungkapnya dengan nada penuh kegembiraaan.

Sementara itu di lain kesempatan, Rendi terbahak saat dikonfirmasi soal ini. “Hehehe, soalnya sebelum pertandingan waktu di kamar, sudah punya rencana sama Ovan (Oktavianus Fernando) kalau mau kasih ban kapten ke Adam,” jelas bapak dua putra ini.

Tentunya bukan tanpa alasan bagi pemain mungil ini menyerahkan ban kapten kepada Adam Maulana. Sebab, hal ini dijadikannya sebagai salah satu alat motivasi bagi punggawa lainnya.

“Apalagi ini debut Adam sebagai starting eleven, bermain penuh dan salah satu  binaan klub internal Persebaya (Al Rayyan, red). Buat semangat dia biar bisa belajar jauh lebih baik lagi,” ungkap pemain bernomor punggung 12 tersebut.

Bagaimana komentar dari manajer, tim pelatih, serta punggawa lainnya? “Hahaha… mek ngguyu tok ae mas, kabeh ngakak… (Cuma tertawa saja mas, semua terbahak…),” jawab suami dari Vera Hisma Putri ini. (jok)

The post Cerita Bagaimana Adam Maulana Bisa Jadi Kapten Pengganti appeared first on Emosi Jiwaku.

Sadar butuh kemenangan, PSPS langsung menekan pertahanan PSIS. Sementara PSIS lebih banyak bertahan karena hasil imbang cukup mengantar mereka ke babak empat besar.

Pada menit 42, PSPS mencetak gol berkat sebuah serangan apik. Bola rebound mampu disambar Wahyu Kristanto dari luar kotak pinalti. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, PSIS lebih mendominasi permainan. Peluang demi peluang didapat lewat kaki Aldeir Makatindu dan Hari Nur Yulianto.

Pada menit 71, berawal dari tendangan bebas di sisi kanan pertahanan PSPS, Haudi bisa mencetak gol lewat sundulan. Skor berubah menjadi 1-1. Meski hasil imbang telah cukup, PSIS terus menekan dan beberapa kali menciptakan peluang berbahaya.

Suasana menjadi panas setelah berulangkali para pemain PSIS dianggap mengulur-ulur waktu dengan berpura-pura cedera oleh pemain PSPS.

Enam menit berselang, Victor Pae diberi kartu kuning kedua setelah melanggar dengan keras pemain PSIS. Kartu merah dikeluarkan wasit Saepudin.

Kartu merah kedua kembali diberikan wasit saat masa perpanjangan waktu. Kali ini, Tegar Hening yang mendapat kartu kuning kedua.

Dalam sebuah serangan terakhir, pemain PSPS dijatuhkan di dalam kotak. Namun wasit tidak meniup peluit tanda pelanggaran. Para pemain mengerubuti wasit memprotes hal itu. Di tengah protes, wasit meniup peluit akhir pertandingan sambil berlari. Wasit asal Subang itu sempat dikejar official PSPS. Beruntung, ia bisa diamankan pihak keamanan.

“Kalian semua tahu apa yang terjadi. Tidak usah dijabarkan. Memang tensi tinggi mempengaruhi pemain namun semua berawal dari ketidakadilan pengadil,” ujar pelatih PSPS, Marwal Iskandar, mengomentari jalannya pertandingan.

“Pelanggaran-pelanggaran yang seharusnya berbuah pinalti di menit-menit akhir, itu kami ada video sendiri. Kami akan mengajukan surat protes resmi melalui manajer,” tambahnya.

Dengan melajunya PSIS, lengkap sudah peserta babak semifinal. Venue dan jadwal semifinal belum ditentukan PT LIB hingga detik ini. Operator kompetisi itu masih menunggu izin keamanan dari Polda Jawa Barat. (iwe)

The post Diwarnai Kericuhan, PSIS Temani Persebaya ke Semifinal appeared first on Emosi Jiwaku.

Pada laga pembuka Persebaya melawan PSIS (15/11), ia terlihat duduk di tribun VIP. Ia sempat berbicara dengan Presiden klub Persebaya, Azrul Ananda. Di laga terakhir melawan PS Mojokerto Putra (21/11), Vlado, sapaan akrabnya, juga terlihat menonton pertandingan hingga selesai. Ia juga menyapa Azrul.

“Habis mengantar anak sekolah terus ada waktu luang. Akhirnya mampir kesini,” ujar Vlado kepada EJ di tribun VIP GBLA.

Saat ditanya apakah mau bergabung dengan Persebaya jika naik Liga 1, Vlado hanya tersenyum. “Kita belum tahu target Persebaya ke depan. Kita lihat saja nanti.”

Vlado mengungkapkan jika ia sudah tidak mau lagi bergabung dengan Persib. Setelah empat tahun bergabung dengan klub kebanggaan Bobotoh itu, Vlado merasa cukup.

“Saya tetap ingin main di Liga Indonesia musim depan,” tambahnya.

Vlado berencana berlibur ke Serbia pada 1 Desember mendatang. Setelah itu, ia akan kembali ke Indonesia untuk berbicara kemungkinan bergabung dengan klub Liga 1 selain Persib. (iwe)

The post Vlado Rajin Nonton Persebaya di Delapan Besar appeared first on Emosi Jiwaku.

“Puji Tuhan kita diberi kemenangan. Pertandingan terakhir di babak delapan besar ini diberi kelancaran. Pertandingan sesungguhnya adalah di semifinal,” ujar Oktavianus Fernando, pencetak dua gol Persebaya saat mengalahkan PSMP usai laga.

Sementara pelatih Persebaya Alfredo Vera mengatakan saat ini waktunya tim untuk beristirahat. “Sekarang waktunya istirahat. Mulai besok kita pikirkan laga semifinal,” ujar pelatih asal Argentina ini.

Pertemuan Persebaya melawan Martapura adalah pertemuan ketiga musim ini. Pada pertemuan pertama di Stadion Demang Lehman, Persebaya harus menyerah dengan skor 1-2. Sementara saat bermain di kandang, Persebaya menang 2-0. (iwe)

The post Persebaya Mulai Pikirkan Semifinal appeared first on Emosi Jiwaku.

Ia dimasukkan pelatih Persebaya, Alfredo Vera, pada menit 79 menggantikan Dimas Galih. Tak banyak pergerakan ataupun penyelamatan yang dilakukan Reimas. Penyerang-penyerang PSMP masih kesulitan menembus pertahanan kokoh Persebaya yang dikomandoi Rachmat Irianto dan M. Syaifudin.

Reimas memang belum memperoleh caps sejak pertandingan pertama Liga 2 digelar. Ia hanya sekali menghuni bangku cadangan selama gelaran Liga 2 mulai babak penyisihan grup, babak 16 besar, hingga pertandingan terakhir melawan PSPS Riau. (iwe)

The post Samuel Reimas Akhirnya Jalani Debut Bersama Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

Menghadapi PSMP pada laga yang sudah tidak menentukan lagi, Alfredo Vera selaku pelatih Persebaya banyak melakukan rotasi. Dalam pertandingan ini, Alfredo menurunkan Rachmat Irianto dan Rachmat Juliandri sebagai duet bek tengah. Rian, sapaan akrab Rachmat Irianto, melakukan comeback bersama Persebaya usai membela timnas U19. Di lini tengah, youngster Adam Maulana melakukan debutnya sebagai starter, menemani Nerius Alom dan Rendi Irwan.

Persebaya langsung tancap gas sejak menit pertama. Laga baru berjalan tujuh menit, Adam Maulana membuka peluang bagi Bajul Ijo. Sepakan keras Adam dari luar kotak penalti menerpa mistar gawang PSMP yang dijaga Achmad Rizki. Peluang Adam tersebut seolah menandai awal pesta gol Persebaya. Berturut-turut, ia dan Oktafianus Fernando mendapat peluang matang untuk mencetak gol.

Baru pada menit ke-42, Persebaya mampu memecah kebuntuan. Menerima umpan Rishadi Fauzi setelah memenangi kemelut di dekat area penalti PSMP, Rendi Irwan yang lolos dari jebakan offside mampu mengelabuhi pertahanan Laskar Majapahit. Sontekan Rendi membawa Green Force unggul satu gol atas PSMP sebelum jeda.

Memasuki babak kedua, hujan lebat mengguyur Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Persebaya menambah keunggulan pada menit 56. Oktafinus Fernando mampu mencetak gol setelah merebut bola dari bek PSMP. Ovan pun melengkapi brace yang ia cetak pada pertandingan ini setelah memanfaatkan umpan cutback Mei Handoko Prasetyo pada menit 81.

Pesta gol Persebaya atas PSMP ditutup oleh aksi solo run Yogi Novrian pada menit 89. Gol ketiga Yogi musim ini menjadi aksi penutup pesta gol Bajul Ijo atas Laskar Majapahit.

Kemenangan atas PSMP membuat Persebaya mencatatkan cleansheet selama babak 8 Besar. Dari tiga pertandingan, Rendi Irwan dan kawan-kawan menyapu bersih semua laga dan mencetak enam gol tanpa pernah menderita kebobolan. Rentetan hasil positif Persebaya di babak 8 Besar tentu menjadi modal berharga menuju babak semifinal. Di babak semifinal, Persebaya akan berhadapan dengan Martapura FC yang lolos sebagai runner–up Grup Y. (rvn/iwe)

The post Persebaya Sempurna, Sapu Bersih, Cleansheet, Juara Grup appeared first on Emosi Jiwaku.

Alfredo merotasi hampir semua pemain yang bermain di dua pertandingan awal. Hanya Rishadi Fauzi yang sebelumnya menjadi pahlawan kemenangan Persebaya saat mengalahkan PSPS yang tetap dipasang.

PSMP langsung menekan pertahanan Persebaya di awal pertandingan namun crossing pemain PSMP bisa ditangkap Dimas Galih. Setelah itu Persebaya melakukan serangan lewat Oktavianus Fernando. Sayang umpannya ke Rendi masih belum berbuah hasil.

Pada menit ke-7, Persebaya hampir mencetak gol lewat tendangan keras Adam Maulana dari luar kotak. Sayang tendangannya masih membentur mistar.

Persebaya menguasai permainan. Serangan demi serangan lewat Oktavianus dan Thaufan Hidayat sering membahayakan gawang PSMP.

Pada menit 33, Adam mempunyai peluang. Bola rebound dari tendangan sudut bisa ditendang Adam. Sayang bola tersebut masih melambung di atas mistar PSMP.

Menit 41, Persebaya memecah kebuntuan dengan gol yang dicetak Rendi. Berawal dari umpan yang dilepaskan Rishadi ke dalam kotak. Rendi yang lepas dari jebakan offside bisa berhadapan dengan kiper. Ia dengan tenang mngecoh kiper dan langsung menceploskan bola ke gawang PSMP yang kosong. 1-0, Persebaya unggul. Skor ini bertahan hingga turun minum. (iwe)

The post Bermain Solid, Persebaya Unggul 1-0 di Babak Pertama appeared first on Emosi Jiwaku.

Setengah jam sebelum pertandingan, tribun selatan GBLA yang menjadi titik kumpul Bonek hanya ada ratusan Bonek. Spanduk besar “Persebaya Panggilan Jiwa” dan “Persebaya Sampek Kiamat” terlihat menghiasi tribun selatan. Beberapa banner kecil Bonek juga terlihat ramai.

Tak ada Bonek yang berada di tribun utara. Hanya ada spanduk “Bajol Ijo Terkam Lawanmu” yang ada di tribun utara. Sementara di tribun timur hanya ada puluhan Bonek.

Di tribun VIP terlihat presiden Persebaya, Azrul Ananda, beserta istri dan keluarganya menonton laga yang rencananya akan disiarkan langsung TV One. (iwe)

The post Laga Persebaya vs PSMP Sepi Bonek appeared first on Emosi Jiwaku.

Indra Wijaya

Tak banyak nama tenar di kubu PS Mojokerto Putra. Namun penampilan Indra Wijaya jelas mampu mencuri perhatian. Memimpin lini serang Laskar Majapahit, Indra tapil tajam dengan mengoleksi 11 gol. Gelontoran 11 gol Indra membuat namanya berada dalam deretan penyerang tersubur Liga 2.

Bersama Tamsil Wijaya dan Ricky Kambuaya, Indra menjadi andalan PSMP musim ini. Namun sayangnya, produktivitas Indra di lini depan PSMP tak bisa diimbangi oleh kokohnya lini pertahanan. Terbukti, PSMP sudah kebobolan enam gol dalam dua pertandingan babak 8 besar. Indra tentunya memiliki motivasi tersendiri dalam laga ini. Performa maksimal kala jumpa tim besar seperti Persebaya tentu akan membuat namanya semakin melejit.

Yogi Novrian

Cukup lama Yogi Novrian menghilang dari starting line–up Persebaya. Yogi sendiri sempat menjadi kartu As bagi Persebaya. Meski catatan golnya minim, namun ia kerap mencetak gol atau membuat assist di pertandingan-pertandingan penting.

Selama ini, Yogi yang bertipe penyerang dengan mobilitas tinggi dan memiliki postur kokoh dinilai cocok dengan gaya main Persebaya ditangan Alfredo Vera. Laga menghadapi Persebaya bisa menjadi ajang pembuktian tentara berpangkat Serda tersebut. Dari tiga penyerang yang dimiliki Persebaya, catatan gol Yogi memang yang paling minim, yakni hanya 2 gol. Dengan kemungkinan rotasi pemain yang akan dilakukan oleh Alfredo Vera, Yogi memiliki kesempatan besar untuk menambah pundi-pundi golnya. (rvn)

The post Players to Watch: Indra Wijaya dan Yogi Novrian appeared first on Emosi Jiwaku.

Menghadapi Persebaya di partai pamungkas, Mojokerto Putra akan menjadikan laga ini sebagai pertandingan penjaga gengsi untuk memperbaiki rekor mereka di babak 8 Besar. Tampil sebagai kuda hitam yang tergabung di Grup Y, Laskar Majapahit memang tak bisa mengimbangi tiga tim lainnya. Usai ditekuk 3-1 oleh PSPS Riau di laga pembuka, Haris Tuharea dan kawan-kawan kembali kalah dari PSIS Semarang dengan skor 3-0 pada pertandingan berikutnya. Kekalahan dari PSIS sekaligus menutup asa Mojokerto Putra untuk lolos ke babak semifinal.

Kebobolan enam gol dari dua laga yang sudah dilalui, jelas tim asuhan Redi Supriyanto itu kehilangan peak performance di babak 8 Besar. Laskar Majapahit seperti kehilangan ketajaman di fase krusial ini. Sebelumnya, mereka mampu membuat kejutan sejak fase grup hingga babak 16 Besar.

Sudah dipastikan tak memiliki peluang untuk melaju ke semifinal, Mojokerto Putra diprediksi akan bermain nothing to lose dalam laga ini. Namun meski begitu, para pemain PSMP pastinya akan tetap bermain ngotot karena pada laga ini mereka memiliki kesempatan untuk angkat nama dan menarik minat klub-klub lain di musim depan. Nama-nama seperti Haris Tuharea, Indra Wijaya dan Ricky Kambuaya adalah beberapa nama punggawa Laskar Majapahit yang berhasil mencuri perhatian di Liga 2 musim ini. Jika mereka mampu menunjukkan performa maksimal dalam pertandingan menghadapi Persebaya, tentu kesempatan untuk dilirik klub besar akan terbuka lebar.

Sementara itu, Persebaya dalam kondisi rileks jelang laga panutup babak 8 Besar menghadapi PSMP. Tiket menuju babak semifinal sudah diamankan oleh Bajol Ijo. Namun Persebaya memiliki misi lain di pertandingan ini. Skuad arahan Angel Alfredo Vera tersebut ingin menuntaskan misi sapu bersih laga 8 Besar. Meski posisi sudah aman, Persebaya tetap membidik kemenangan atas Mojokerto Putra.

Pada laga ini, Alfredo Vera memiliki kesempatan untuk melakukan rotasi pemain setelah sebelumnya melakoni dua pertandingan berat yang menguras tenaga. Pemain-pemain yang kurang mendapatkan menit bermain seperti Mokhammad Syaifuddin, Abdul Azis hingga Nerius Alom berkesempatan untuk tampil pada pertandingan ini.

Selain berkesempatan mencoba rotasi pemain, Alfredo Vera juga bisa menjadikan laga ini sebagai tolak ukur kesiapan Persebaya jelang partai semifinal. Alfredo pun juga bisa mencoba alternatif strategi pada laga menghadapi Mojokerto Putra.

Persebaya memang di atas angin pada pertandingan ini. Tapi demi menjaga nama besar Green Force, tentu kemenangan tetap menjadi target. Pertandingan ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengasah ketajaman lini depan Bajol Ijo. Meski mampu lolos ke babak semfinal dengan bekal dua kemenangan beruntun, namun secara produktivitas Irfan Jaya dan kawan-kawan belum bisa dibilang memuaskan. Hanya mampu mencetak tak lebih dari satu gol pada dua pertandingan awal babak 8 Besar tentu bukan capaian yang maksimal bagi Persebaya, yang tampil begitu tajam di fase penyisihan grup dan babak 16 Besar.

Secara teknis, Persebaya jelas diunggulkan atas Mojokerto Putra. Apalagi, sang lawan sedang dalam performa buruk, terutama di barisan belakang. Akan tetapi motivasi pemain-pemain PSMP tetap harus diwaspadai. Untuk itu, siapa saja pemain Persebaya yang diturunkan dalam laga ini harus tetap menjaga fokus dan bermain maksimal. Kemenangan ketiga secara beruntun tentu akan membuat tim terus berada dalam tren positif. (rvn)

Prakiraan susunan pemain PS Mojokerto Putra vs Persebaya:

PS Mojokerto Putra (4-2-3-1): Putut Wijanarko (PG); Dwiyanto Susilo, Mujib Ridwan, Djayusman Triasdi, Wahyu Saputro (B); Finky Pasamba, Teddy Wijanarko (T); Dede Garsum, Harris Tuharea, Ricky Kambuaya (T); Indra Wijaya (D)

Persebaya (4-3-3): Dimas Galih (PG); Abdul Azis, Mokhammad Syaifuddin, Rachmat Juliandri, Said Mardjan (B); Mei Handoko Prasetio, Nerius Alom, Adam Maulana (T); Oktavianus Fernando, Yogi Novrian, Thaufan Hidayat (D)

The post PSMP vs Persebaya: Misi Sapu Bersih appeared first on Emosi Jiwaku.