Awaydays Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/awaydays/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Tue, 13 Oct 2020 10:32:37 +0000 en-US hourly 1 145948436 Gerakan Awaydays Seribu Cinderamata Cinta dari Bonek https://emosijiwaku.com/2018/10/31/gerakan-awaydays-seribu-cinderamata-cinta-dari-bonek/ Wed, 31 Oct 2018 08:56:10 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=21778 Judul yang mungkin kurang familiar di hingar-bingar pusaran sepak bola yang terlekat dengan kesan laki, keras dan gagah. Tapi tidakkah kata-kata yang termuat di judul tersebut tak terlepas dari geliat sepak bola kita, bukan?

The post Gerakan Awaydays Seribu Cinderamata Cinta dari Bonek appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Judul yang mungkin kurang familiar di hingar-bingar pusaran sepak bola yang terlekat dengan kesan laki, keras dan gagah. Tapi tidakkah kata-kata yang termuat di judul tersebut tak terlepas dari geliat sepak bola kita, bukan?

Kali ini, tulisan saya tak akan panjang lebar memakan tempat. Seusahakannya akan saya padatkan, ringankan agar tercapai maksud dan tujuannya.

Kedaerahan – awaydays – kesan baik dari pendukung tuan rumah, perangkat pertandingan, media bahkan masyarakat adalah hal yang jamak ditemui dalam setiap ritual mendukung klub kesayangan ke kandang lawan. Biasanya, respon tuan rumah tergantung dari seperti apa tingkah pendukung tamu ketika mendatangi rumahnya. Baik, biasanya pun disambut baik, begitu pun juga sebaliknya.

Membicarakan awaydays, Indonesia punya pelopor pertama yang mengkampanyekan berbondong-bondong untuk mendukung tim kesayangannya di luar kota. Tak lain dan tak bukan Bonek, pendukung militan Persebaya Surabaya. Sejak era 80-an, dengan tagline tret tret tret, Bonek menghijaukan Senayan saat mendukung Persebaya di putaran final. Sekali lagi, awayday identik dengan kedaerahan – awaydays – kesan dari segala unsur.

Melalui tulisan ini, saya urun usul untuk dulur-dulur Bonek yang selalu tak membiarkan Persebaya berjuang sendirian, apakah mungkin judul tulisan saya, “Gerakan awaydays seribu cinderamata cinta” ini menjadi suatu kebangkitan budaya yang dimulai dari Kota Surabaya? Jika iya sungguh bersyukur, jika belum diterima pun bukan sebuah persoalan.

Andai iya, away terdekat adalah ke kandang Bali United. Apakah memungkinkan kepada dulur-dulur Bonek yang sudah berniat berangkat untuk menyisihkan sedikit uang sakunya entah 10 ribu atau 20 ribu untuk dipergunakan sebagai pengadaan cinderamata entah itu berupa bunga yang disisipi sticker “From Bonek with Love” atau apa cinderamata-cinderamata lain yang khas, yang menunjukan bentuk kecintaan, terimakasih, penghormatan kepada tuan rumah yang sudah kita datangi.

Tujuannya apa, pertama tentu menyeimbangkan stigma Bonek yang ada di masyarakat. Menjadi rahasia umum bukan bahwa Bonek adalah primadona media massa. Satu berulah, seminggu penuh menjadi headline media massa. Tentu pemberitaan tak berimbang yang terkesan menjastifikasi menjadi sebuah kepercayaan sepihak oleh masyarakat yang sebagian besar belum mengetahui sebab akibat dari setiap kejadian yang melibatkan Bonek. Hal tersebut memang terkesan sepele, namun memiliki efek panjang dalam kadar keantipatian masyarakat terhadap Bonek, utamanya di grassroot.

Kedua, tentu mari kabarkan melalui awaydays kita kepada Indonesia, bahwa sepakbola adalah tentang cinta, tentang persaudaraan sesama anak bangsa.

Ketiga, hal tersebut adalah upaya penyempitan celah bagi yang ingin memanfaatkan nama besar Bonek untuk berkriminalitas dengan dalih memakai embel-embel atribut Bonek.

Tak bisa membayangkan, jika 2.000 Bonek berangkat ke Bali, dan setiap Bonek membawa 2-5 cinderamata, kemudian dibagi-bagikan secara serempak saat berada di Bali, betapa bahagianya kita semua. Melihat senyum ceria masyarakat Bali, melihat ketulusan kita untuk merawat tali persaudaraan. Tak hanya Bonek, tapi juga masyarakat Bali yang tak akan pernah lagi khawatir dengan kehadiran kita. Lalu juga membayangkan, jika itu terus berlanjut secara rutin dalam setiap awaydays Bonek, entah sudah berapa puluh ribu bunga cinta yang kita tebarkan di Indonesia setiap tahunnya.

Gerakan awaydays seribu cinderamata cinta. “From Bonek with love”. Mosok gak isok, rek?

The post Gerakan Awaydays Seribu Cinderamata Cinta dari Bonek appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
21778
Sosok Cak Joel, Kepsek Smekdors yang Sering Berangkatkan Siswa-Siswinya Awaydays Secara Gratis https://emosijiwaku.com/2018/04/16/sosok-cak-joel-kepsek-smekdors-yang-sering-berangkatkan-siswa-siswinya-awaydays-secara-gratis/ Mon, 16 Apr 2018 12:18:11 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=16383 Laga away Persebaya ke Bantul melawan tuan rumah PS TIRA tidak hanya menghadirkan kisah pilu Bonek yang meninggal karena pengeroyokan warga. Namun, ada kisah inspiratif dari sosok Julianto Hadi, Kepala Sekolah SMK Dr. Soetomo (Smekdors) Surabaya, yang berangkat awaydays dengan mengajak anak asuhnya, siswa-siswi dan alumni Smekdors.

The post Sosok Cak Joel, Kepsek Smekdors yang Sering Berangkatkan Siswa-Siswinya Awaydays Secara Gratis appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Laga away Persebaya ke Bantul melawan tuan rumah PS TIRA tidak hanya menghadirkan kisah pilu Bonek yang meninggal karena pengeroyokan warga. Namun, ada kisah inspiratif dari sosok Julianto Hadi, Kepala Sekolah SMK Dr. Soetomo (Smekdors) Surabaya, yang berangkat awaydays dengan mengajak anak asuhnya, siswa-siswi dan alumni Smekdors.

Cak Joel, sapaan akrabnya, rupanya sering mengajak siswa-siswinya awaydays ketika Persebaya berlaga. Tak hanya ini saja Cak Joel berangkat, namun ia pernah berangkat awaydays ke Bandung saat final Liga 2 tahun lalu dengan menaiki bus.

Cak Joel mengaku tidak khawatir mengajak anak didiknya berangkat asalkan daerah yang dituju ia ketahui karena ini juga sebagian dari pengamanan. “Saya memberangkatkan anak-anak juga berdasarkan daerahnya. Kalau masih Yogya, Bandung, atau Jakarta saya sering. Jadi saya tahu gimana kondisi stadionnya, dll,” ujarnya saat ditemui EJ selesai pertandingan di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (13/4).

Ada misi selain menonton laga Persebaya di luar kandang. Rupanya Cak Joel juga ingin mengajarkan bagaimana caranya mendukung tim kebanggaan dengan cara yang positif dan elegan. Tak hanya itu saja, ia ingin mengajarkan betapa pentingnya kerjasama tim dalam berorganisasi.

“Saya juga mengajarkan agar awaydays ini bisa memperkukuh rasa persaudaraan antar sesama siswa-siswi dan alumni anak Smekdors dan kerjasama tim. Karena dengan kerjasama tim, kita akan bisa mencapai tujuan kita. Contohnya saja dengan hasil pertandingan melawan PS TIRA. Berkat kerjasama tim kita bisa meraih kemenangan besar, berbeda dengan yang di Surabaya kemarin. Pemain sudah mantap tapi kurangnya kerjasama tim maka hasilnya juga mengecewakan,” ujar Cak Joel.

Banyak sekali cara Cak Joel untuk memudahkan dan memberi kesempatan anak asuhnya untuk mendukung sang kebanggaan. Selain memberi fasilitas awaydays secara gratis, Cak Joel juga memberi subsidi bagi siswa-siswi Smekdors yang ingin membuat Bonek Card.

Echa adalah salah satu siswi Smekdors yang mengaku mengambil kesempatan tersebut. Dia sangat senang ketika Kepala Sekolahnya ternyata peduli terhadap apa yang diinginkan anak-anaknya sepanjang itu masih dalam koridor kebaikan.

“Saya sangat senang punya bapak Kepala Sekolah seperti Pak Anton (sebutan Cak Joel bagi siswa-siswinya, red). Bapak itu bisa menjadi teman sekaligus bapak dan bisa sharing-sharing bercanda bareng. Pak Anton juga sangat baik kepada kita,” ungkap Echa yang juga ikut dalam rombongan awaydays Bantul.

Di akhir pertemuan, saat ditanya tentang sampai kapan Cak Joel akan menularkan energi positif ini untuk mendukung Persebaya, secara elegan, ia menjawab: “Sampai Persebaya masih bertanding dan sampai kapan pun.” (chandsoe)

The post Sosok Cak Joel, Kepsek Smekdors yang Sering Berangkatkan Siswa-Siswinya Awaydays Secara Gratis appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
16383
Awaydays di Gajayana Malang, Dalam dan Luar Stadion Sama Panasnya https://emosijiwaku.com/2016/05/16/awaydays-di-stadion-gajayana-malang-dalam-dan-luar-lapangan-sama-panasnya/ https://emosijiwaku.com/2016/05/16/awaydays-di-stadion-gajayana-malang-dalam-dan-luar-lapangan-sama-panasnya/#respond Mon, 16 May 2016 15:34:03 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=1408 Di dalam stadion, beberapa penonton melakukan sweeping kepada penonton lainnya yang dicurigai merupakan penonton dari kota Pahlawan.

The post Awaydays di Gajayana Malang, Dalam dan Luar Stadion Sama Panasnya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Seperti yang sudah ditulis dan diceritakan banyak penulis, Bonek merupakan pionir tradisi awaydays di Indonesia. Awaydays juga dikenal dengan sebutan tret-tet-tet, di mana sekumpulan suporter berangkat mendampingi tim kesayangannya berlaga di luar kandang.

Bahkan nama Bonek yang merupakan kepanjangan dari Bondo Nekat adalah bentuk kenekatan pendukung setia Bajol Ijo sendiri saat awaydays ke Jakarta guna mendukung Persebaya saat berlaga di babak 8 Besar era Perserikatan di tahun 1988.

Maka, tak lengkap rasanya menjadi Bonek namun tidak pernah melakukan awaydays. Dari sekian banyak awaydays yang saya lakukan, mungkin mbonek di Stadion Gajayana Malang merupakan awaydays paling berkesan bagi saya.

Berikut kisahnya.

***

Adzan Subuh yang berkumandang menjadi sebuah alarm bagi saya untuk bangun dari tempat tidur. Pagi itu, saya telah nawaitu berangkat ke Malang guna mendampingi tim kesayangan saya, Persebaya, bertanding melawan Persema Malang, Minggu 22 April 2012.

Ditemani pacar dan adik saya yang bersikeras untuk ikut, saya berangkat pagi-pagi sekali untuk menghindari sweeping yang lumrah terjadi saat Persebaya bertanding di kota Pendidikan tersebut.

Singkat cerita, saya berhasil memasuki stadion dan tak menemui hambatan berarti. Mungkin karena saya masuk stadion lebih awal. Dan saya tidak memarkir kendaraan di sekitar Stadion Gajayana, melainkan di sebuah pusat perbelanjaan yang letaknya tak begitu jauh dari Gajayana.

Saat memasuki stadion, saya memutuskan untuk duduk di bawah papan skor dan bersikap sebaik mungkin untuk membaur. Akan tetapi, saya meminimalisasi interaksi dengan sekitar mengingat logat bahasa antara orang Surabaya dan Malang sedikit berbeda.

Tak begitu banyak penonton yang hadir saat itu. Mungkin hanya sekitar seperempat dari kapasitas Stadion Gajayana yang terisi. Penonton yang hadir memakai atribut merah-merah warna kebesaran Laskar Ken Arok juga sedikit.

Pertandingan pun dimulai dan Persebaya menekan sejak awal pertandingan. Anak asuh Divaldo Alves yang bermain dengan kekuatan penuh ini benar-benar berhasil membuat Persema Malang seolah-olah lupa kalau mereka bermain di kandang sendiri. Tekanan di awal-awal pertandingan berbuah sebuah gol yang dicetak Mat Halil yang saat itu menempati posisi penyerang sayap.

Tentu saya sama sekali tak berselebrasi apapun sesaat gol itu terjadi. Hanya diam seolah-olah tak ada sesuatu yang terjadi. Ikut mengumpat seperti orang-orang sekitar pun tak bisa. Bukankah perasaan memang tak bisa dibohongi?

Setelah unggul pun, Persebaya tetap mendominasi pertandingan. Sampai saat Mat Halil yang sebelumnya menjadi pahlawan dengan golnya menjadi sebuah petaka saat dikartu merah wasit. Pemain yang identik dengan nomer punggung dua itu harus meninggalkan lapangan lebih awal.

Tak berselang lama, saya melihat di sebelah barat, terjadi keributan. Saya melihat bagaimana seorang pria yang dipukuli habis-habisan oleh puluhan orang yang mengerubunginya. Aparat keamanan pun memberi respon yang tak lebih cepat dibanding angkot yang sedang mencari penumpang. Sembari menghisap rokok saya dalam-dalam, saya berdoa untuk tidak mengalami nasib yang sama dengan pria tersebut.

Sesaat sebelum jeda pertandingan, Persebaya harus kehilangan pemain lagi setelah sang kapten, Erol Iba, diusir juga oleh wasit setelah menerima kartu kuning keduanya di pertandingan tersebut. Mayoritas penonton bersorak gembira dengan situasi tersebut. Dan tentu tidak dengan kami.

Saat jeda pertandingan, di mana biasanya digunakan untuk bersantai, kondisi malah semakin memanas. Di dalam stadion, beberapa penonton melakukan sweeping kepada penonton lainnya yang dicurigai merupakan penonton dari kota Pahlawan. Saya lagi-lagi melihat bagaimana orang-orang membabi-buta menyerang seorang penonton yang diketahui merupakan warga Surabaya.

Pertandingan babak kedua pun kembali dimulai. Persebaya yang bermain dengan hanya sembilan orang bermain dengan taktik ultra defensif. Dengan hanya sesekali menyerang dengan melakukan serangan balik. Saya yang tak kuat melihat kondisi ini memilih untuk menggenggam erat tangan pacar saya agar saya tidak bereaksi secara berlebihan

Saya benar-benar ingat bagaimana seorang pemuda yang duduk beberapa meter dari saya yang tak kuasa menahan reaksinya saat melihat Persebaya ditekan, dijadikan sasaran empuk dan dikeroyok penonton-penonton lainnya. Dan lagi-lagi aparat benar-benar lamban dalam mengatasi kericuhan ini.

Persema terus menekan. Namun tak ada hasil konkret dari serangan mereka. Saya pun terheran-heran. Entah Persema benar-benar tidak bisa membangun serangan atau karena pertahanan Persebaya yang terlalu rapat. Namun dengan hanya menyisakan sembilan pemain, saya tahu jika ini hanyalah masalah waktu.

Petaka itu datang di 10 menit terakhir pertandingan. Gawang Endra Prasetya berhasil dijebol pemain Persema dua kali dan Persebaya harus pulang ke Surabaya dengan tangan kosong.

Kami memilih keluar stadion saat pertandingan memasuki injury time. Namun suasana di luar stadion ternayata lebih mencekam dibanding di dalam stadion. Banyak orang yang memakai atribut biru melakukan sweeping di luar Stadion Gajayana. Kami pun berjalan dengan setenang mungkin sembari melihat beberapa orang dikejar, dipukuli dan dihakimi di jalanan. Dengan terus berdoa dalam hati, saya pun berhasil masuk di pusat perbelanjaan di tempat saya memarkir kendaraan saya dan menunggu di sana hingga keadaan kondusif.

Saya sadar, kedatangan saya di stadion ini dapat membahayakan saya dan bahkan membahayakan orang-orang yang saya sayangi. Namun, bukankah Tuhan selalu bersama orang-orang yang nekat?

Salam Satu Nyali. Wani!

The post Awaydays di Gajayana Malang, Dalam dan Luar Stadion Sama Panasnya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/05/16/awaydays-di-stadion-gajayana-malang-dalam-dan-luar-lapangan-sama-panasnya/feed/ 0 1408