bedah lawan Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/bedah-lawan/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Fri, 04 Sep 2020 09:49:00 +0000 en-US hourly 1 145948436 Tira Persikabo: Sulit Menang, Kapan Menang? https://emosijiwaku.com/2019/11/08/tira-persikabo-sulit-menang-kapan-menang/ Fri, 08 Nov 2019 08:04:02 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=28158 Tak pernah menang di 11 laga beruntun. Meski begitu mereka berada di peringkat ketujuh. 26 kali bertanding meraih 9 kali kemenangan 10 hasil seri dan 7 kali kekalahan. Padahal di awal musim TIRA Persikabo berada di papan atas selama berminggu-minggu. Hasil produktifitas golnya pun tergolong bagus yaitu dengan 43 gol. Tetapi di 11 laga terakhir mereka seperti kehilangan pola permainan meski masih bermain dengan 4-3-3. Menjamu Persebaya, akankah dahaga kemenangan bisa diraih atau malah memperpanjang tak pernah menang.

The post Tira Persikabo: Sulit Menang, Kapan Menang? appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Tak pernah menang di 11 laga beruntun. Meski begitu mereka berada di peringkat ketujuh. 26 kali bertanding meraih 9 kali kemenangan 10 hasil seri dan 7 kali kekalahan. Padahal di awal musim TIRA Persikabo berada di papan atas selama berminggu-minggu. Hasil produktifitas golnya pun tergolong bagus yaitu dengan 43 gol. Tetapi di 11 laga terakhir mereka seperti kehilangan pola permainan meski masih bermain dengan 4-3-3. Menjamu Persebaya, akankah dahaga kemenangan bisa diraih atau malah memperpanjang tak pernah menang.

Hanya Mengalami Krisis Kepercayaan

Tira Persikabo sedang dalam tren negatif sejak bulan Agustus. Pasalnya dalam 11 pertandingan terakhirnya, anak asuh Rahmad Darmawan tersebut belum pernah memenangkan pertandingan. Bahkan di lima pertandingan terakhirnya mereka hanya mencatatkan satu gol saja. Padahal di lini depan mereka tergolong punya nama bagu. Sebut saja Ciro Alves, Osas Saha, serta Wawan Febrianto. Didukung lini tengah juga fullback berkarakter offensive, Rifad Marasabessy di kanan dan Abduh Lestaluhu di fullback kiri.

Lantas apa yang membuat tim dengan pemain lengkap ini tak punya cara untuk mencetak gol jika dilihat di prosentasenya di lima pertandingan terakhir? Penulis menyebut Tira Persikabo sedang dalam masa krisis kepercayaan. Bagaimana tidak, sempat mereka berada di puncak klasmen pada bulan Agustus, kini mereka harus turun ke peringkat ke tujuh klasmen sementara Liga 1. Meski punya prosentase buruk di 11 laga terakhirnya, tapi mereka masih berada di peringkat tujuh. Tira Persikabo hanya berjarak delapan poin dengan peringkat dua, Madura United. Jika saja dalam 11 laga tersebut mereka tidak mengalami fase seperti sekarang. Mungkin saja TIRA Persikabo masih memimpin puncak klasmen.

Krisis kepercayaan tersebut yang menjadi PR bagi Rahmad Darmawan jika tak ingin terus-terusn timnya mengalami hasil buruk. Tidak ada yang salah dengan taktik, juga tak ada yang salah dengan susunan pemain. Hanya kepercayaan yang kiranya harus dibangkitkan kembali jelang hadapi Persebaya Surabaya.

Kontribusi Pemain Asing

Tira Persikabo punya pemain asing di setiap lininya. Pada posisi striker ada nama Ciro Alves, sedang untuk attacking midfielder diisi oleh Parfait Essengue. Tim ini juga punya dua centre back yang semua pemain asing, sebut saja Zoubairo Garba, dan Beknazarov. Dua centre back tersebut jika melihat hasil, maka bisa dikatakan kurang begitu maksimal. Sebab hingga matchday 26, Tira Persikabo kemasukkan 41 gol. Angka yang tergolong besar, mengingat tim paling banyak kemasukkan adalah Bada Lampung dengan angka kemasukkan 50.

Inilah mengapa kontribusi pemain asing dari Tira Persikabo ini terbilang minim. Ciro Alves seperti kehilangan partnernya, Loris Arnaud yang sudah mencetak 7 gol. Striker berkebangsaan Prancis tersebut harus menyudahi musim ini lebih awal karena cedera dan harus menepi enam bulan. Meski sebenarnya masih ada pemain naturalisasi yaitu Osas Saha yang telah mencetak 8 gol dalam 21 pertandingan.

Manfaatkan Direct dengan Kecepatan Para Pemain

Meski begitu, Tira Persikabo bukan tanpa kelebihan. Mereka punya pemain dengan karakter pelari. Wawan Febrianto, Osas Saha, dan juga Ciro Alves. Trisula tersebut punya kombinasi tukar posisi yang jika dibutuhkan akan menjadi ancaman bagi tim. Ditambah suplai dari Essengue, atau fullback Abduh Lestaluhu di kiri dan Marasabessy di sisi kanan.

Tira Persikabo punya keunggulan tersebut. Ini harus bisa dimaksimalkan oleh Rahmad Darmawan. Pola 4-3-3 yang cenderung offensive harus diubah menjadi direct. Counter attack pun tak ada salahnya jika dicoba. Dengan defense line yang rendah dapat memancing pemain lawan untuk keluar. Apalagi jika lawan punya karakter offensive seperti Persebaya.

Tira Persikabo mau tidak mau harus berani merubah pola permainan. Misalnya mengubah formasi atau gaya bermain. Krisis kepercayaan harus dihilangkan dengan bermain “nothing to lose.” Coach RD lebih paham tentang ini. Setidaknya mereka harus belajar dari 11 laga tanpa hasil satu kemenangan pun. Krisis kepercayaan harus dihilangkan. (arv)

The post Tira Persikabo: Sulit Menang, Kapan Menang? appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
28158
PSIS Dihantui Catatan Buruk di Kandang, Sering Rotasi Pemain dan Ganti Formasi https://emosijiwaku.com/2019/09/19/psis-dihantui-catatan-buruk-di-kandang-sering-rotasi-pemain-dan-ganti-formasi/ Thu, 19 Sep 2019 07:54:57 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=27044 Kembalinya Bruno Silva sepertinya sedikit membuat lega tidak hanya pelatih, tetapi juga supporter yang selama ini menginginkan PSIS kembali produktif seperti musim lalu. Dengan nilai transfer 4,6 M mampukah Bruno Silva menjawab permasalahan tim? Lantas bagaimana dengan performa kandang yang buruk?

The post PSIS Dihantui Catatan Buruk di Kandang, Sering Rotasi Pemain dan Ganti Formasi appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Kembalinya Bruno Silva sepertinya sedikit membuat lega tidak hanya pelatih, tetapi juga supporter yang selama ini menginginkan PSIS kembali produktif seperti musim lalu. Dengan nilai transfer 4,6 M mampukah Bruno Silva menjawab permasalahan tim? Lantas bagaimana dengan performa kandang yang buruk? Melawan Persebaya yang dalam empat pertandingan terakhirnya tidak pernah kehilangan poin, strategi Bambang Nurdiansyah sangat dinantikan dengan kedatangan beberapa pemain di paruh musim ini.

PSIS Semarang musim ini mendapat catatan performa yang kurang baik. Bagaimana tidak, Laskar Mahesa Jenar tercatat sebagai tim paling buruk dalam produktivitas gol. PSIS hanya mampu mencetak 14 gol saja hingga pekan ke-18, bersama Semen Padang, penghuni dasar klasmen. Terlebih dalam tiga laga kandang terakhir mereka, semua berakhir dengan kekalahan. Tercatat Persipura, PS Tira Kabo, dan Persib sukses mencuri poin penuh di stadion Moch. Soebroto Magelang, kandang sementara PSIS.

Anjloknya performa tim kebanggaan Jawa Tengah tersebut bukan tanpa sebab, pasalnya mereka kehilangan juru gedornya seperti musim lalu. Musim lalu Bruno Silva menjadi top skor tim dengan membukukan 16 gol dari 31 pertandingan musim 2018/2019. Tetapi Bruno harus pergi meninggalkan tim dan berlabuh ke Al Ain, salah satu klub besar di Arab Saudi.

Kini, harapan supporter untuk melihat kembali Bruno Silva menjadi kenyataan. Bruno Silva resmi diperkenalkan oleh tim pada Senin, (16/9) dengan nilai transfer 4,6 M. Lantas bagaimana efek kedatangannya di paruh kedua ini, mengingat dirinya juga tidak begitu mendapat jam bermain di Al Ain?

Sebelum khusus membahas striker asal Brasil tersebut, mari kita simak perjalanan PSIS hingga pekan ke 18 ini.

Pergantian Pelatih dan Seringnya Rotasi Pemain

Di bawah coach Jafri Sastra, PSIS sering bermain dalam beberapa formasi tetapi tetap pada pakem andalannya di 4-2-3-1. Dirinya juga menerapkan 3-5-2 flat yang dirasa cukup ampuh untuk melawan tim dengan pemain tengah yang bagus. Tidak hanya itu, rotasi pemain juga kerap sekali ia gunakan. Septian David Maulana yang diharapkan menjadi tumpuan PSIS musim ini bahkan baru mencetak dua gol. Bagaimana tidak, Septian bahkan terlihat beberapa kali dimainkan sebagai Defensive Miedfilder. Hanya beberapa kali dibawah Jafri Sastra, Septian bermain sebagai Attacking Miedfilder.

Pun demikian dengan beralihnya kursi pelatih dari Jafri Sastra ke Bambang Nurdiansyah. Pelatih kelahiran Banjarmasin tersebut masih utak-atik formasi juga. Ia pernah memainkan formasi 4-3-3, hasilnya mampu menahan Arema di Kanjuruhan. Bambang juga pernah merubah ke 3-4-2-1, sebuah formasi jadul yang ingin coba kembali. Hasilnya justru mampu mengalahkan tuan rumah PSM Makassar dengan skor 1-0. Dengan hadirnya pemain baru seperti Finky Pasamba, Jonathan Cantillana, F. Saputra, M. Tegar, serta Bruno Silva, akan membuat coach Bambang putar otak kembali. Formasi apakah yang akan dicoba saat melawan Persebaya Jumat (20/9) esok? Bermain di 3-4-2-1 sepertinya akan menjadi sesuatu yang harus dicoba, mengingat pemain-pemain tengah Persebaya dikenal cukup punya koletivitas tinggi.

Duel Brasil di Lini Depan Kedua Tim

Dalam pertandingan ini aroma Brasil sepertinya akan dominan, bagaimana tidak, sekembalinya Bruno Silva, PSIS seperti mendapat jawaban atas permasalahan di lini depan. Tetapi Bambang Nurdiansyah mengatakan belum tentu langsung menurunkan pemain plontos tersebut. Mengingat ia baru bergabung latihan Rabu sore kemarin. Tentu fisik masih menjadi kendala, meski musim lalu menjadi pemain andalan di timnya. Akan tetapi patut kita tunggu bagaimana respon Bambang terhadap Persebaya untuk nama David da Silva dan penyerang anyarnya Diogo Campos. Apakah duel juru gedor asal Brasil dari kedua tim tersebut yang membuat berwarna pertandingan esok?

Catatan Kaki

Dari 5 pertandingan terkahirnya, PSIS hanya mampu menang satu kali. Dan hasil itu diperoleh saat bertandang ke Makassar dengan menggunakan formasi klasik 3-4-2-1. Setidaknya yang dilakukan PSIS Semarang dalam pertandingan melawan Persebaya nanti adalah merespon apa yang akan dilakukan Persebaya. Mengingat anak asuh Alfred Riedl tersebut sekarang bermain lebih direct..

The post PSIS Dihantui Catatan Buruk di Kandang, Sering Rotasi Pemain dan Ganti Formasi appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
27044