Lebih dari seribu peserta mengikuti lomba Bonek Academy 2018. Tercatat ada 68 peserta Bonek Idol, 36 peserta Bonek Academy, 134 peserta desain clothing, 37 desain merchandise, 16 peserta kreasi barista kopi, 66 peserta kreasi resep kuliner dan 705 peserta lomba fotografi.

“Di Bonek Academy tidak semua peserta bisa tampil, beberapa terpaksa kami seleksi karena keterbatasan ruang. Tapi dari para peserta ini kami ambil 10 terbaik yang tampil di Bonek Fair, sama seperti tahun lalu kami kasih modal usaha,” ujar Brand Manager Kapal Api, Ferdinand Tan.

Ya, hanya ada 10 peserta dari tiap lomba yang berhak mendapatkan golden ticket untuk bisa tampil di Bonek Fair, Desember mendatang. Nantinya karya peserta yang lolos akan ditampilkan kembali untuk dicari pemenangnya.

Untuk desain merchandise dan desain clothing para peserta juga diharuskan mengubah hasil karyanya menjadi bentuk nyata. Jadi, ketika Bonek Fair nanti baik juri maupun pengunjung bisa sudah bisa melihat langsung wujud kreasi yang telah dibuat.

Salah satu peserta yang mendapat golden ticket Desember mendatang adalah Budi Tri Wicaksono. Tidak tanggung-tanggung, pria asal Madiun itu mendapat dua golden ticket sekaligus.

“Satu ini desain merchandise dan satunya kreasi kopi. Senang dan bersyukur bisa dapat golden ticket, sudah saya rencanakan dengan baik ternyata dipilih,” ujarnya.

Datang bersama istri, ia menamai kopinya Iced Coffee Bon Day, diambil dari kata Bonek Day. Desain kopi Budi cukup menarik perhatian karena menampilkan gambar Irfan Jaya dan Osvaldo Haay sebagai latar belakang.

“Saya sering ngopi dari kafe ke kafe, apa yang saya kunjungi di kafe-kafe saya jadikan satu, ternyata diterima oleh juri,” ujarnya.

Peserta lain adalah Gatot Heri Cahyono yang mengikuti dua lomba yaitu kreasi kopi dan kreasi resep kuliner. Tapi tak seperti Budi, Gatot hanya sukses mendapatkan satu golden ticket di kreasi kopi.

“Sama sekali nggak menyangka tadi kan ada nama Heri saya cek peserta lain tidak ada yang bernama Heri terus saya maju ternyata memang benar,” ujar Heri sambil tertawa.

Tak menyangka bisa dapat golden ticket, Heri juga tak berharap lebih untuk bisa meraih hadiah utama di Bonek Fair mendatang. “Pokoknya saya lebih kreatif saja, apapun hasil karya kita jangan ragu untuk menuangkannya,” tandasnya. (riz)

The post Sumringahnya Para Pemenang Golden Ticket di Bonek Academy appeared first on Emosi Jiwaku.

Tercatat di tahun ini, ada lima lomba di Bonek Academy. Kelimanya adalah lomba cover anthem Persebaya, standup comedy, desain merchandise, kreasi kreasi resep kuliner dan kopi, serta fotografi.

Jika dijumlah, peserta ketujuh lomba itu mencapai angka seribu lebih. Padahal rangkaian lima lomba yang ada baru diselenggarakan pertama kali tahun ini. Tahun lalu panitia dari Kapal Api hanya melombakan cover anthem Persebaya.

“Tahun ini kami akan pilih 10 terbaik untuk tampil di Bonek Fair, insyaAllah sama seperti tahun lalu kami kasih modal usaha,” ujar Ferdinand Tand, Brand Manager Kapal Api.

Meriah di Hari Kedua

Pada hari kedua Bonek Academy, Minggu (28/10), pengunjung masih tetap silih berganti mengunjungi venue utama di Atrium Ciputra World, Surabaya. Even dibuka pukul 13.00 WIB dengan penampilan beberapa Bonek Idol (cover anthem Persebaya).

Pengunjung yang mayoritas anak muda itu semakin antusias ketika mengikuti workshop dengan tema “Kiat Sukses Memulai Usaha” dan “Teknik Fotografi Dasar Untuk Sosial Media”.

Apalagi panitia menghadirkan pembicara yang memang ahli di bidangnya. Pada workshop memulai usaha dihadirkan Cak Cong (Warkop Pitulikur) dan Herno Sunarno (Brand Manager Cak Cuk Surabaya).

Berawal dari usaha kecil-kecilan baik Warkop Pitulikur dan Cak Cuk berhasil mengembangkan usaha. “Saya kerjakan warkop di rumah berawal dari petak 3×6 bertambah hingga kini 18×18,” ujar Cak Cong.

Selain itu ada juga workshop fotografi yang menghadirkan Yuyung Abdi, pewarta foto Jawa Pos dan Mamuk Ismuntoro. Keduanya membagi pengalaman serta tips untuk mengelola foto yang layak ditampilkan di media sosial.

Menginjak pukul 5 sore, suasana semakin hangat dengan games seru yang dibuat oleh MC. Pengunjung juga makin ramai berkunjung ke stan “Pasar Bonek”. Acara Bonek Academy akhirnya ditutup pukul 8 malam dengan acara awarding peserta.

Harus Berlanjut Tahun Depan dengan Lebih Semarak

Bonek Academy tahun ini bisa dikatakan cukup sukes. Baik pengunjung, juri dan semua pihak yang terlibat ingin agar even ini bisa berlangsung tiap tahun.

“Kita sedang membangun image positif Bonek dan lomba-lomba ini mengakomodir teman-teman Bonek, meski acara ini dari sponsor (Kapal Api), tidak ada salahnya,” ujar Obed Bima Wicandra, dosen DKV UK Petra.

“Bonek Academy sangat menarik tapi mungkin lebih diperluas scopenya, misal banyak melibatkan generasi dibawah, bonek-bonek cilik, siapa tahu mereka juga punya hobi menarik dan bisa diakomodir,” kata Obed.

Sementara itu, Gatot Hari Cahyono, peserta lomba Kreasi Barista Kopi dan Kreasi Resep Kuliner berharap kualitas even ini bisa meningkat. “Tiap tahun harus ada peningkatan, misal sekarang sudah bagus tapi tahun depan juri harus cari lebih bagus lagi,” ujarnya.

Salah satu tokoh Bonek, Andie Peci juga mengapresiasi kegiatan yang berlangsung dua hari itu. “Aktivitas semacam ini bagus untuk perkembangan Bonek kedepan artinya seimbang tidak hanya support dalam stadion tapi ada kegiatan yang sifatnya kreatif positif,” ujarnya.

“Acara Bonek Academy harus terus berlanjut dan berjalan secara terus menerus, tapi tentunya dengan konsep yang berbeda supaya pengunjung lebih antusias,” ujarnya. (riz)

The post Sukses di Tahun Perdana, Bonek Academy Harus Jadi Agenda Rutin appeared first on Emosi Jiwaku.

Acara yang dimulai pukul 5 sore itu dihadiri hampir seluruh pemain Persebaya. Mulai kapten Persebaya Rendi Irwan dan Misbakus Solikin sampai dua pemain muda Irfan Jaya dan Osvaldo Haay.

Tak ketinggalan pelatih Djadjang Nurdjaman, asisten pelatih Bejo Sugiantoro dan juga Presiden Persebaya, Azrul Ananda turut menghadiri acara.

Meet and Greet dibuka dengan menyanyikan beberapa chant Persebaya dipimpin oleh Agus Bimbim Tessy. Anthem Song For Pride, Emosi Jiwaku sampai chant terbaru Bajul Ijo Selawase dinyanyikan bersama menyambut datangnya seluruh skuad Persebaya ke venue.

Bonek yang hadir sangat antusias begitu satu persatu pemain, pelatih dan staf naik ke atas panggung. Tak hanya suporter dewasa, banyak juga anak-anak kecil didampingi orangtuanya yang ikut bejubel di barisan depan sekedar ingin melihat langsung idolanya dari dekat.

Interaksi antara suporter dan pemain makin intens ketika sesi pembagian hadiah dimulai. Pemain memberikan satu pertanyaan dan satu orang yang beruntung serta bisa menjawab dengan benar berhak mendapat bingkisan dari Kapal Api.

Rendi Irwan, Misbakus Solikin, O.K John, Osvaldo Haay dan Irfan Jaya secara bergantian mengajukan pertanyaan untuk Bonek yang hadir.

Tak jarang momen itu dimanfaatkan penonton yang terpilih untuk sekaligus meminta tanda tangan dan berfoto bersama pemain di atas panggung. “Bagus ada acara seperti ini mendekatkan antara pemain dan suporter seperti kami,” ujar Galih Putra, Bonek asal Krian, Sidoarjo.

Presiden Persebaya, Azrul Ananda mengungkapkan jika seluruh tim tidak ingin mengecewakan Bonek. Menginjak tahun kedua dirinya memimpin Persebaya dia berharap Bonek jangan lelah mendukung.

“Di tahun kedua saya mulai memahami kendapa sepakbola di Indonesia timbul tenggelam, yang penting kita sabar dan positif, kami ingin membuat Persebaya stabil. Setidaknya jika lingkungan tidak stabil Persebaya harus stabil,” ujar Azrul.

“Jadi jangan pernah lelah mendukung. Beberapa pertandingan terakhir teman-teman Bonek menunjukkan jika suporter bisa mendukung dengan tertib. Mudah-mudahan kami bisa menutaskan misi dengan baik dan bisa berprestasi di sepakbola Indonesia,” tandasnya.

Acara yang berlangsung sekitar satu jam itu ditutup dengan doa bersama dipimpin pelatih Djadjang Nurdjaman. Selepas dari Meet and Greet seluruh skuad langsung terbang ke Jayapura bersiap menghadapi partai tandang menghadapi Persipura Jayapura (30/10). (riz)

The post Keseruan Meet and Greet Pemain Persebaya di Bonek Academy 2018 appeared first on Emosi Jiwaku.