Total lima gol terjadi di laga yang berlangsung di Stadion 17 Mei Banjarmasin itu. Namun sayang, Rendi Irwan dkk gagal mencuri poin dari Barito Putera. “Pertandingan sangat menghibur dengan gol yang banyak. Sebenarnya kami datang ke Banjarmasin ini untuk mencuri poin, entah itu 3 poin ataupun 1 poin. Itulah sepak bola, tapi dengan kekalahan ini, dengan margin 1 gol, permainan bagus belum tentu hasil juga bagus,” ujar Bejo Sugiantoro saat jumpa pers setelah pertandingan.

Pria berusia 41 tahun tersebut juga menjelaskan, bahwa dirinya senang dengan permainan Persebaya. Karena menurutnya, Bajul Ijo sudah bermain sesuai dengan intruksi yang dia sampaikan. Meskipun pulang tanpa membawa poin, Bejo Sugiantoro tetap bangga dengan 2 gol Persebaya yang tercipta.

“Saya respect sama pemain saya, terutama bisa memberi tekanan pada Barito dengan skor 3-2. Saya sangat senang karena permainan sesuai instruksi saya dengan bermain menekan. Alhamdulillah meskipun kalah kami bisa mencetak 2 gol untuk memberi tekanan pada Barito,” jelasnya. (ets)

The post Meskipun Kalah, Bejo Puas Dengan Permainan Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

Keberangkatan Bonek berlangsung secara bergelombang mulai Kamis (9/8) pagi ini. Kloter pertama yang melalui jalur laut, sudah bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Banjarmasin.

Salah seorang perwakilan Bonek, Hasan Tiro, menyebutkan, sebagian lain yang belum berangkat masih akan menyusul di kloter berikutnya. “Keberangkatan dibagi 2 kloter, tadi sekitar 60 orang. Selanjutnya pada Jumat (10/8) pagi juga masih ada yang berangkat,” ujarnya kepada EJ.

Selain untuk mengawal Persebaya, kehadiran Bonek kali ini juga untuk mempererat silaturahmi dengan pendukung Barito Putera. Sebagaimana diketahui, sejauh ini kedua belah cukup erat menjaga persaudaraan sesama suporter.

Hasan Tiro mengaku telah berkoordinasi dengan pihak tuan rumah. “Koordinasi dengan pihak tuan rumah sudah kami lakukan. Ketika di Banjarmasin nanti Bonek lebih dulu ditempatkan di GOR Hasanuddin, sebelum menuju Stadion 11 Mei,” paparnya.

Sementara itu, gelombang keberangkatan Bonek tidak hanya menggunakan kapal laut. Sebagian lain secara mandiri ada yang berinisiatif memanfaatkan moda transportasi pesawat terbang.

Salah seorang yang telah memanfaatkan jalur udara adalah Siti Lestari. Bonita itu telah berangkat lebih dulu dari kediamannya di Jakarta menuju Banjarmasin pada hari ini.

“Saya berangkat lebih dulu karena sekalian ada kerjaan. Tapi teman-teman lain nanti dari Jakarta juga ada yang menyusul berangkat dari inisiatif sendiri,” ungkapnya. (rul)

The post Kawal Persebaya, Bonek Mulai Bergerak ke Banjarmasin appeared first on Emosi Jiwaku.

Flare menyala hampir di tribun Bonek. Nyala api juga terlihat di beberapa sudut tribun. Aksi pelemparan ke bangku cadangan Persebaya juga terjadi. Begitu pula usai pertandingan berakhir. Bonek melempari para pemain yang menuju ruang ganti.

Saat jumpa pers, Alfredo memasuki ruangan tanpa senyuman. Ditemani Fandi Eko Utomo, suara pelatih asal Argentina ini terdengar parau.

“Kita tidak main bagus hari ini. Cuma babak pertama. Dan Persib, kita sudah tahu akan seperti itu. Cuma ya mungkin kita main salah dan mereka bisa memanfaatkan. Dan akhirnya bisa terjadi seperti itu,” ujar Alfredo menanggapi kekalahan Persebaya.

Menanggapi tuntutan mundur dari Bonek, Alfredo menyerahkan keputusan di tangan manajer. “Saya tanggung jawab di tim ini. Semua keputusan ada di manajer saya. Saya masih punya kontrak,” katanya. (iwe)

The post Nyalakan Flare dan Api, Bonek Tuntut Alfredo dan Abud Out appeared first on Emosi Jiwaku.

Duel dua seteru klasik ini sudah ada sejak era perserikatan. Muharom Rusdiana, salah satu anggota skuad saat juara 1988 pun turut berkomentar terhadap laga ini. Pak Muh, panggilannya ,merupakan salah satu pemain yang juga sering bertemu Persib di era 80-an.

“Awas serangan balik Persib. Strikernya bahaya sekali,” kata mantan bek kanan andalan Persebaya kepada EJ

Muharom juga mempunyai pesan khusus terhadap wing back Persebaya khususnya

“15 menit pertama belakang Persebaya jangan ikut serang dulu terutama wing back kiri dan kanannya,” tambah pelatih Persebaya U-16 ini.

Pesan terakhirnya untuk pemain adalah bersabar dalam pegang bola dan tidak terburu-buru menyerang. “Insya Alloh 3 poin untuk Persebaya,” pungkasnya. (bim)

The post Muharom Rusdiana: Awas Serangan Balik Persib appeared first on Emosi Jiwaku.

Percakapan antara aktor serba bisa Asrul Dahlan dan Isa menyoal dua tim kebanggaan masing masing. Asrul sebagai fans PSMS Medan menanyakan “kabar” klasemen Persebaya di Liga 1. Maklum, keduanya sesama “pendatang” dan empunya sejarah sepak bola Indonesia.

Hari ini, Persebaya dan PSMS akan bersua kembali di level tertinggi setelah sebelumnya sama-sama merangkak dari kasta kedua. Saling mengalahkan keduanya dalam catatan perjumpaan mereka, dan kini, di Gelora Bung Tomo, “Pelan tapi Party” ala Isa Bajaj akan dimulai.

Menjelang putaran kedua tak ada alasan Persebaya untuk beralasan atau coba-coba formasi, setidaknya hampir seluruh tim peserta Liga 1 telah dihadapi, ditambah kehadiran dua pemain sarat pengalaman. Artinya, Coach Alfredo Vera benar benar tahu bagaimana mengatasi kekuatan tim-tim Liga 1 di paruh musim dengan menyodorkan nama-nama pemain yang mampu mendongkrak target 5 besar di akhir musim.

Kini saatnya menuju pesta di lima besar. Sudah saatnya menghilangkan kebiasaan seri di kandang. Kandang adalah rumah, setiap tamu haruslah tunduk pada kemampuan dan rules tuan rumah. Rivalitas harus terpelihara walau pada akhirnya aroma “saudara” justru melemahkan tuan rumah di rumahnya sendiri. Itu tak boleh terjadi.

“Kereta” tak boleh berjalan pelan, sebab akan bertabrakan dengan “kereta-kereta” cepat yang lebih dulu memulai start yang baik. PSMS akan datang dengan seruan heroik mereka ribak sude, ini Surabaya, ribak sude boleh hadir di tempat lain, tidak di Surabaya.

Maka, apa yang didebatkan antara Isa Bajaj dan Asrul Dahlan tentang rap-rap dan wani akan tersaji di stadion yang bernamakan tokoh pemberani ini.

Ini Surabaya, bung! WANI

The post Saat Tepat Memulai Istilah “Pelan tapi Party” ala Isa Bajaj appeared first on Emosi Jiwaku.

Dalam enam laga terakhir di kandang (Gelora Bung Tomo), Persebaya hanya kalah sekali ketika melawan Barito Putera. Lalu tiga kali menang melawan Perseru Serui, Arema FC, dan Bali United. Serta dua kali seri saat menghadapi Sriwijaya FC dan Persipura.

Total dari enam laga tersebut, Persebaya mencatat total 188.452 penonton saat berlaga di Gelora Bung Tomo. Laga melawan Arema FC adalah yang terbanyak dengan jumlah penonton mencapai 50.000, data ini didapat dari Panpel Persebaya. Dari enam laga, rata-rata 31.409 penonton yang hadir.

Sementara dari data yang didapat melalui website resmi Liga 1 Indonesia, total jumlah penonton mulai awal hingga matchday 15 ini adalah 1.041.572 penonton. Data tersebut menunjukkan bahwa Persebaya mencatat kurang lebih 18 persen dari 1.041.572 penonton dengan hanya 6 laga kandang terakhir.

Bagaimana jika laga kandang Persebaya dihitung hingga matchday terakhir? Diakui atau tidak, Persebaya adalah penyumbang penonton terbanyak musim ini. (ets)

The post Jumlah Penonton Enam Laga Terakhir Persebaya di GBT appeared first on Emosi Jiwaku.

Di unggahan media sosialnya, Andri Muliadi berterima kasih kepada teman-teman yang telah mendoakan kesembuhannya.

“Syukur Alhamdulillah, terima kasih buat semua yang sudah mendoakan saya, telah membantu saya. Semoga kesehatan yang baik terus bersama kita semua, Amin. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada teman-teman semua,” tulisnya.

Banyak tertulis di kolom komentar agar Andri Muliadi lekas diberi kesembuhan, dan tak lupa memberi semangat serta support kepada pemain asal Aceh tersebut. (ets)

The post Comeback Stronger, Andri Kembali ke Surabaya appeared first on Emosi Jiwaku.

Hugo Samir diberi kepercayaan memakai nomor punggung 10 di turnamen kali ini. Pemain fasih berbahasa Indonesia tersebut dijaga dengan ketat di pertandingan pagi tadi, seringkali juga dijatuhkan. Meskipun kalah di pertandingan pertama, Hugo Samir tetap ingin membawa Persebaya muda ini juara.

“Sedih sedikit karena kalah di pertandingan pertama, padahal saya berharap menang di pertandingan hari ini,” ungkap Hugo kepada EJ usai pertandingan.

Pemain yang berposisi sebagai gelandang ini merasa nyaman dengan kondisi tim yang bersahabat. “Saya bermain seperti biasa. Senang berada di sini, teman-teman lucu dan baik,” imbuhnya.

Hugo Samir memiliki mimpi besar untuk dirinya dan Persebaya. Ia ingin membawa Persebaya U-13 juara. “Harapan saya semoga bisa lebih baik lagi dan bisa membawa Persebaya (U-13) juara,” tutup Hugo Samir. (don/ets)

The post Hugo Samir Dijaga Ketat di Pertandingan Perdananya appeared first on Emosi Jiwaku.

The post Laga Pertama Hugo Samir Tiago appeared first on Emosi Jiwaku.

Pemain naturalisasi Herman Dzumafo, midfielder Paulo Sergio asal Brasil, mantan pemain timnas Vendry Mofu dan Wahyu Subo Seto bakal menjadi motor serangan tim berjuluk The Guardian ini. Di samping itu, eksplosifitas dari bek sayap mereka seperti Putu Gede Juni Antara patut dijadikan perhatian lini belakang Arek-Arek Green Force. Umpan-umpan silang kerap dilancarkan dari kedua sayap mereka. Pun demikian dengan pelatih mereka asal Filipina, Simon McMenemy yang suka akan formasi 4-1-4-1 bisa menjadikan laga nanti berjalan seru. Harga diri sebagai juara bertahan tentu akan semaksimal mungkin mereka jaga. Apalagi mereka bermain di kandang sendiri.

Sementara itu Persebaya menyadari siapa dan apa yang akan mereka hadapi. Namun Misbakus Solikhin dkk tak perlu berkecil hati. Selalu ada peluang di setiap kecil kesempatan. Dalam lawatannya kali ini Persebaya membawa 18 orang pemain. Tak ada nama Ruben Sanadi dan Rendi Irwan di sana. Dengan ketiadaan Ruben, sepertinya pelatih Alfredo Vera akan kembali menerapkan formasi tiga bek seperti menghadapi Persija Jakarta beberapa waktu yang lalu. Tampilnya kembali breaker Muhammad Hidayat yang moncer di pertandingan terakhir seperti menjadi sinyal bahwa lini tengah Persebaya bakal baik-baik saja nantinya. Tetapi meminimalkan membuat pelanggaran di area sendiri juga penting. Dan tetap waspada terhadap bola-bola mati dan crossing berbahaya Bhayangkara FC. Yang tak kalah menggembirakan adalah konsistensi yang ditunjukkan oleh Irfan Jaya. Winger muda ini telah membukukan tiga gol sepanjang musim berjalan. Dan selama Irfan Jaya mampu mencetak gol, Persebaya tak pernah tersentuh kekalahan. Andai pelatih memasang susunan pemain tengah seperti dia melakukan tiga pergantian pemain melawan Bali United pada starting line up nanti. Yang bisa dibayangkan adalah bagaimana hebatnya chemistry yang terjalin antara Muhammad Hidayat dan Misbakus Solikhin di lini tengah. Menyuplai bola-bola kegemaran Irfan Jaya, Rishadi Fauzi, dan Oktafianus Fernando. Kekompakan yang efektif dan efisien yang memang sudah terjalin sejak perjalanan Liga 2 musim yang lalu. Lalu di mana David da Silva? Striker asal Brasil ini sepertinya bakal disiapkan sebagai pemain pengganti. Kecepatan dan skill individualnya akan menjadi senjata rahasia Tim Bajul Ijo. Tetapi apabila David da Silva dipasang sebagai starting line up, maka dia akan membuktikan bahwa sebuah kesalahan besar manajemen Bhayangkara FC yang mendepak dirinya sebelum musim ini bergulir.

Kemenangan tentunya akan mengatrol posisi Persebaya di klasemen sementara. Terlebih lagi hanya dengan kemenangan membuat asa bertahan di papan atas terus membumbung tinggi.

Kalau kata Mr.Crab kepada Patrick dalam sebuah episode Sponge Bob The Square Pants: “Kemenangan… kemenangan… kemenangan itu lebih manis dari pada madu. Hyakkk… kakakak… kakak”

Semoga berhasil rek! (dpp)

The post Saatnya Jawara Liga 2 Tumbangkan Kampiun Liga 1 appeared first on Emosi Jiwaku.