Pemain asal Bolivia tersebut tidak lagi termasuk dalam 26 pemain yang saat ini terdaftar di website resmi PT LIB. Pemain baru asal Australia Aryn Williams juga tidak termasuk, namun saat ini statusnya tinggal menunggu pengesahan dari PSSI.

Menurut informasi yang didapat EJ, sebenarnya Lizio sudah dicoret. Hanya saja ia meminta bergabung latihan dengan tim sampai diumumkan secara resmi bahwa ia bukan pemain Persebaya lagi. Memang hingga latihan terakhir di Stadion Gelora Delta Sidoarjo (10/9), Lizio masih tampak mengikuti latihan.

Jika Lizio benar-benar dicoret, maka Persebaya akan memiliki pemain asing berjumlah empat dan akan berkurang menjadi tiga jika proses naturalisasi Otavio Dutra rampung. Slot yang ditinggalkan Lizio akan dipakai Persebaya mencari pemain asing berposisi sebagai playmaker. “Mungkin tambah satu, misalnya posisi second striker atau playmaker,” ujar asisten pelatih Persebaya Wolfgang Pikal beberapa waktu yang lalu.

Selama putaran pertama, eks pemain River Plate tersebut bermain sebanyak 14 kali dengan torehan dua gol dan dua assist. Selain itu ia juga telah mendapatkan dua kartu kuning dan satu kartu merah pada saat melawan Persela Lamongan. (mni)

The post Namanya Tak Ada di Website PT LIB, Lizio Tinggal Tunggu Waktu Dicoret appeared first on Emosi Jiwaku.

Tak ada yang meragukan kemampuan individu Lizio. Ia pandai melewati pemain, memiliki kemampuan dribel yang aduhai, pandai “menipu” lawan dengan gerakan scissors move (menggunting), fake kick (pura-pura menendang) atau nutmeg move (kolong).

Gaya bermainnya mengandalkan dribel penuh tipuan itu hampir sama seperti para seniornya di River Plate semacam Ariel Ortega atau Pablo Aimar.

Maka tak ada yang salah ketika di awal kedatangannya di Persebaya, Lizio kerap dipanggil sebagai Magician. Ajaib. Sebutan itu hampir sama dengan Pablo Aimar yang dijuluki El Mago alias Sang Penyihir.

Lizio tampak semakin menjanjikan setelah mampu memberikan kesan apik di laga debut. Melawan Persidago Gorontalo di ajang Piala Indonesia ia menciptakan satu gol dengan cara mengecoh kiper dan memberikan umpan “ajaib” kepada Manuchekhr Dzhalilov melewati tiga bek lawan.

Tapi, penampilan menjanjikan itu hanya tampak di awal musim. Seiring waktu Lizio juga semakin menunjukkan sifat aslinya. Ia tak disiplin menjalankan taktik, malas untuk turun mencari bola ke lapangan tengah, dan kadang terlampau emosi dalam kondisi tertekan.

Trequartista?

Istilah trequartista muncul dari Italia yang berarti “tiga perempat”. Dalam sepak bola istilah itu merujuk kepada pemain yang hanya beroperasi di ¾ akhir lapangan.

Bergerak natural diantara bek dan pemain tengah lawan, pemain dengan peran trequartista benar-benar memiliki kebebasan untuk bergerak di sepertiga akhir (final third).

Ia menjadi otak serangan ketika menerima umpan dari lini tengah, kemudian mengolahnya dengan melakukan dribel atau passing. Tujuannya adalah untuk menciptakan peluang baik untuk kawan dan untuk dirinya sendiri.

Mengambil perumpamaan dari salah satu pundit sepak bola Jonathan Wilson, ia menganggap peran trequartista (atau Classic Number 10) sebagai “seniman penuh teka-teki yang terus menghasilkan momen jenius individu dan selalu mampu bermain konsisten dalam tim”.

Tapi, pemain dengan peran ini pergerakannya pun hanya sebatas di ¾ lapangan. Ia tidak akan bergerak turun jauh ke lini tengah. Bahkan, ia memiliki kecenderungan (walaupun tidak semuanya) menjadi malas dan “berleha-leha” ketika bola masih berada di lini tengah.

Di era 90an dan awal 2000an pemain-pemain asal Italia seperti Roberto Baggio, Alessandro Del Piero atau Francesco Totti merupakan aktor nyata yang bisa menjalankan peran tersebut.

Selain itu ada juga pemain luar Italia lain seperti Zinedine Zidane (Prancis), Juan Roman Riquelme (Argentina), atau Rivaldo (Brasil).

Matinya Trequartista dan Lizio Yang Tak Maksimal

Namun, seiring berkembanganya taktik sepak bola, peran trequartista atau classic number 10 semakin tergerus. Kini, otak serangan sebuah tim tidak hanya menjadi milik si nomor 10 seorang (gelandang serang), tetapi juga milik pemain dengan posisi lebih kedalam seperti nomor 8 (gelandang tengah) atau bahkan 6 (gelandang bertahan).

Formasi klasik 4-4-2 diamond kemudian tak lagi digunakan. Berganti menjadi formasi 4-3-3 dengan menggunakan satu gelandang bertahan dan dua gelandang tengah. Dengan formasi 4-3-3 ini hampir tidak mungkin untuk memainkan peran trequartista.

Ketika 4-3-3 itu dimodifikasi menjadi 4-2-3-1, satu gelandang serang tak lagi selalu berdiri di final third sebagai trequartista. Gelandang serang modern dituntut untuk ikut membantu lini tengah ketika dibutuhkan.

“Apes” bagi Lizio, ia tumbuh berkembang saat peran trequartista semakin tereduksi. Ia boleh saja memiliki segala karakter yang dimiliki seorang trequartista. Mulai dribel ciamik sampai kecenderungannya untuk tidak membantu pertahanan.

Tapi, bagaimanapun juga zaman telah berubah. Seperti halnya Kaka ketika menghadapi akhir karirnya di AC Milan atau Diego Ribas di Juventus, keduanya tak lagi mampu memberikan kontribusi nyata sebagai trequartista.

Sebagai gantinya muncul lebih banyak gelandang serba bisa seperti trio Barcelona – Andres Iniesta, Xavi dan Sergio Busquets-, atau Paul Pogba di Manchester United. Mereka tak lagi berdiri di final third, tapi lebih banyak beroperasi di tengah dan cukup rajin membantu pertahanan.

Lizio, ditengah perkembangan zaman itu, seakan tak mampu beradaptasi. Ia masih mengandalkan permainan klasik mengandalkan dribel, bermain dengan teknik individu tinggi, tapi masih enggan “bekerja keras”.

Sebenarnya, kalau hanya untuk bermain di Indonesia, tidak ada yang salah dengan kecenderungan Lizio itu. Diego Assis, yang memiliki tipe hampir sama dengan Lizio berhasil moncer bersama Persela musim lalu.

Tapi, harus diakui kualitas umpan, tembakan, dan terutama kecepatan Lizio tampak menurun. Meski ia cukup jago melepaskan umpan-umpan pendek satu dua tapi seringkali umpan crossingnya tak tepat sasaran.

Dalam laga melawan Bhayangkara FC, Sabtu (31/8/2019) lalu misalnya, dua kali percobaan long pass yang dilancarkannya tak ada yang menemui sasaran. Akurasi crossing-nya juga hanya mencapai 57 persen, tak jelek tapi juga tak bagus. Ia juga hanya satu kali melakukan tembakan, itupun melayang jauh diatas mistar.

Lizio juga jarang melakukan aksi melewati pemain, kelebihan yang seharusnya dapat dimaksimalkannya. Satu hal yang mungkin cukup memuaskan bagi Lizio adalah umpan pendeknya yang mencatatkan angka 89 persen di laga itu. (riz)

The post Damian Lizio, Bukti Kesekian Trequartista Telah Mati appeared first on Emosi Jiwaku.

Persebaya memang menang. Namun permainan Lizio tidak mengalami peningkatan. Beberapa kesalahan passing masih sering dilakukannya. Ia belum tampak menyatu dengan tim. Lizio akhirnya diganti oleh Rendi Irwan. Setelah pergantian itu, Persebaya malah mencetak satu gol lagi dan memastikan kemenangan 2-0.

Usai pertandingan, banyak yang meminta agar Lizio segera didepak dari Persebaya. Informasi yang didapat EJ menyebutkan kans Lizio didepak dari Persebaya sudah mencapai 95 persen. Bahkan, rencana untuk mengakhiri kontrak Lizio tinggal menunggu eksekusi.

Saat EJ mengonfirmasi ke agen Lizio, Gabriel Budi, ia tidak banyak berkomentar. “Sampai saat ini belum ada info dari manajemen (Persebaya),” ujar pria asal Surabaya ini.

Persebaya memang sedang gencar berburu pemain untuk memperkuat skuadnya memasuki putaran kedua. Bruno Matos diisukan akan merapat ke Persebaya. Jika ia atau pemain asing lain benar-benar jadi masuk ke Persebaya, maka adios Damian Lizio. (iwe/bim)

The post 95 Persen Bakal Didepak Persebaya, Agen Lizio: Belum Ada Info dari Manajemen appeared first on Emosi Jiwaku.

Bahkan, perlu ada sepuluh pemain untuk membantu mantan pemain Botafogo itu agar bisa nyetel dengan gaya permainan Bajol Ijo.

Asisten pelatih Bejo Sugiantoro mengatakan untuk beradaptasi dengan gaya main Persebaya, Damian Lizio memerlukan dukungan dari rekan setimnya. Apalagi mantan pemain River Plate tersebut baru pertama kali bermain di Indonesia.

”Sekarang Lizio dibantu sepuluh pemain lain yang sudah lama berlatih dengan Persebaya. Kalau dia sendiri gak mungkin cepat beradaptasi tanpa bantuan dari teman-temannya,” kata Bejo usai latihan di Stadion Jenggolo, Rabu (27/2).

Selain itu, pemain bertinggi badan 169 cm itu perlu beradaptasi lebih agar semakin padu dengan rekan-rekannya yang lain. Pasalnya, ia belum sepekan bergabung dengan tim.

”Kita berusaha dengan datangnya Lizio kita adaptasikan lagi dengan gaya bermain Persebaya. Lizio masih tak paham dengan skema Persebaya, karena lawan yang dihadapi adalah klub Liga 1. Jadi cepat lambat dia harus paham cara bermain kita,” ujar Ayah Rachmat Irianto ini.

Damian Lizio tercatat baru dua kali menjalani latihan bersama tim sebelum diturunkan pada pertandingan melawan Persidago Gorontalo, Sabtu (23/2) lalu. ”Kemarin Amido Balde sudah beradaptasi, bahkan Manu (Dzhalilov) sudah klik. Besok Piala Presiden menjadi ajang Damian sebagai ajang pembuktian diri,” ungkapnya. (dit)

The post Adaptasi dengan Persebaya, Damian Lizio Butuh Bantuan Sepuluh Pemain appeared first on Emosi Jiwaku.

Pemain berpaspor Bolivia itu bermain penuh selama 90 menit. Ia tercatat menyumbang satu gol dan satu assist untuk Persebaya. Damian melepaskan tendangan bebas untuk gol Hansamu Yama dan mencetak gol kelima Persebaya.

Djanur mengatakan Damian memiliki banyak kelebihan saat menjalani laga melawan Persidago. Menurutnya, meski kondisi fisiknya belum fit, ia optimis mantan pemain Bolviar itu bisa membantu tim kebanggaan Kota Pahlawan.

“Saya melihat ada beberapa kelebihan dari Lizio. Saya cukup optimis setelah fit nanti, dia akan sangat membantu Persebaya,” kata Djanur seusai pertandingan.

Sejak datang di Surabaya pada Selasa (19/2) lalu, Damian baru menjalani dua kali latihan bersama Ruben Sanadi dkk. Namun ia langsung mampu beradaptasi dengan pemain lainnya.

“Saya pikir baru pertama turun dengan teman baru, dengan kondisi fisik yang belum fit. Saya pikir cukup menjanjikan,” ujar pelatih asal Majalengka ini.

Terkait keputusan Djanur memainkan Damian Lizio sepanjang 90 menit, ia ingin agar Damian cepat beradaptasi dengan tim. “Kurang seminggu lagi ada turnamen Piala Presiden, ini agar dia (Damian, red) bisa padu dengan rekan lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Damian Lizio mengatakan jika ia merasa senang telah bermain apik di laga debutnya. Apalagi ditambah dukungkan dari puluhan suporter Bajul Ijo.

“Saya senang bisa menjalani debut dengan baik, teman-teman lainnya membantu saya untuk menyatu dengan tim. Apalagi atmosfer penonton, menjadi motivasi ekstra,” ungkapnya. (dit)

The post Fisik Belum Fit, Djanur Yakin Damian Lizio Bisa Bantu Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

Pertandingan sore kemarin menjadi panggung debut pemain tengah berpaspor Bolivia, Damian Lizio. Sepanjang sejarah klub, pria kelahiran Florida, Argentina pada 30 Juni 1989 ini menjadi pemain pertama asal Bolivia yang memperkuat Persebaya.

Mengenakan kostum dengan nomor punggung 10, Damian Lizio bermain cair, tenang dan tidak canggung. Pergerakannya dengan atau tanpa bola mengingatkan penulis akan legenda Manchester United, Paul Scholes, yang kebetulan memiliki tinggi badan yang sama, 168 cm. Bahkan bagi sebagian orang yang melihatnya kemarin, performa Lizio mirip sekali dengan Xavi Hernandez, mantan punggawa Timnas Spanyol dan raksasa La Liga, FC Barcelona.

Pemain yang menempa masa juniornya di klub legendaris Argentina, River Plate ini bermain selama 90 menit. Ini menandakan kondisi fisiknya yang prima dan komitmen bermainnya yang baik. Padahal Lizio baru tiba di Surabaya pada 17 Februari silam.

Debut sempurna bisa dikatakan untuk Lizio sore kemarin. Bagaimana tidak, mantan pemain Bolivar La Paz, Bolivia ini mencatatkan satu assist melalui tendangan bebas di menit ke-36 yang dimaksimalkan menjadi gol oleh Hansamu Yama. Serta satu gol di menit ke-45. Memanfaatkan umpan terobosan dari Oktafianus Fernando.

Bienvenido Damian! Bonek dan Persebaya menanti sihirmu musim ini. (dpp)

Damian Lizio Statistik vs Persidago:

Touches: 56
Key Passes: 18
Assists: 1
Passing Completed: 93%
Shoot Attempts: 3
Shoot On Target: 1
Shoot Off Target: 1
Shoot Blocked: 1
Fouls Submitted: 1
Fouls Committed: 1
Offsides: 1
Goals: 1

The post Sihir Damian Lizio appeared first on Emosi Jiwaku.

Bejo Sugiantoro mengatakan keputusan diturunkannya Damian ada di tangan Djanur. Tapi jika Bejo bisa memilih, ia akan menurunkannya di menit-menit awal. “Kalau masalah (debut Damian, red) itu, semua akan di putuskan coach Djanur. Kalau saya kepingin (ia) main di menit awal,” ujar Bejo.

Bejo mengakui Damian ingin menunjukan kualitasnya di pertandingan resmi. Saat latihan kemarin, mantan pemain Boliviar tersebut sangat pintar dalam mengolah si kulit bundar dan cepat mengambil keputusan. “Kita melihat Damian saat latihan bagus, tapi kualitas lebihnya di pertandingan resmi akan terlihat,” paparnya.

Mantan pemain Persebaya era 90-an ini menambahkan Damian adalah pemain profesional walaupun butuh adaptasi dan beberapa hari ini datang di Surabaya. “Dia ingin bermain, ingin menunjukan jati diri ke Bonek. Apa lagi ke manajemen. Dilihat besok saja,” ungkapnya.

Sebelumnya, Damian Lizio mengatakan siap apabila diturunkan pada laga Leg 2 melawan Persidago meski baru mendarat di Surabaya beberapa hari yang lalu. “Fisik saya belum 100 persen, namun bila mendapat kepercayaan dari pelatih saya siap bermain,” ujar mantan pemain Botafogo ini. (dit)

The post Debut Damian Lizio, Tunggu Instruksi Djanur appeared first on Emosi Jiwaku.

Bergabungnya Damian Lizio mendapat tanggapan positif dari Bejo. Ia mengatakan kualitas mantan pemain Boliviar sungguh baik sesuai dengan Curriculum Vitae yang cukup bagus.

“Kalau penampilan secara skill kelihatan dia punya kualitas, tapi ini hanya di latihan, ujian sesungguhnya di hari Sabtu (Lawan Persidago, red). Semakin terlihat nantinya,” kata Bejo seusai latihan.

Bejo mengakui kualitas Damian belum keluar 100 persen. Namun ia meyakini mantan pemain Botafogo tersebut akan tampil apik di leg 2 babak 16 besar Piala Indonesia.

“Dari teknik, dia (Damian, red) passing kontrol dan ambil keputusan sudah sesuai dengan karakter dia bermain,” ujar Ayah Rachmat Irianto ini.

Bejo berharap Damian cepat beradaptasi dengan cuaca dan iklim di Indonesia. Pasalnya ia berpeluang besar akan di turunkan di laga melawan Persidago Gorontalo, Sabtu (23/2/2019) besok.

“Kalau tidak dicoba (main, red) kapan lagi, karena kemarin Balde hanya adaptasi sedikit bisa tampil maksmal. Mau tidak mau, harus secepatnya beradaptasi dengan iklim dan cuaca di Indonesia,” papar Bejo.

Seperti diketahui, Persebaya resmi melengkapi slot pemain asingnya dengan merekrut Damian Lizio. Ia sudah diumumkan menjadi bagian dari skuad Bajol Ijo, Rabu (20/2/2019) dan menandatangani kontrak berdurasi satu musim. (dit)

The post Bejo Akui Damian Lizio Punya Kualitas appeared first on Emosi Jiwaku.

Kedatangan Damian cukup menarik perhatian dari pemain Persebaya. Damian adalah pemain terakhir yang mengisi kuota slot pemain asing di skuad Bajol Ijo.

“Saya cuma butuh adaptasi di sini, semoga bisa adaptasi dengan cepat, pemain di sini cukup bagus,” katanya sesuai latihan.

Persebaya adalah klub Indonesia pertama yang dibelanya. Sebelumnya ia telah malang melintang di Liga Argentina. Ia juga tercatat jebolan akademi River Plate, salah satu tim terbesar di Argentina.

“Saya bersemangat untuk menjalani latihan perdana di Persebaya dan ingin secara cepat beradaptasi dengan pemain-pemain,” ujarnya.

Dalam latihan kemarin, Damian langsung mengikuti porsi latihan seperti rekan lainnya. Ia langsung padu dengan skuad Bajol ijo dan tak kesulitan untuk beradaptasi dengan cuaca di Indonesia.

“Saya akui, fisik saya belum 100 persen, cuaca mirip dengan klub negara yang saya bela sebelumnya. Tak ada kesulitan untuk adaptasi. Namun apabila pelatih menunjuk saya untuk bermain saya siap mau bantu,” paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Persebaya Ram Suharman mengatakan, Damian Lizio bisa diturunkan pada leg 2 16 besar Piala Indonesia menjamu Persidago Gorontalo.

Menurut Ram, proses verifikasi yang dilakukan PSSI selaku operator Piala Indonesia sudah tuntas. ”Dia sudah sah bisa dimainkan lawa Persidago lusa, sudah masuk di sistem data pemain,” papar Ram.

Seperti diketahui, Persebaya resmi melengkapi slot pemain asingnya dengan merekrut Damian Lizio. Ia sudah diumumkan menjadi bagian dari skuad Bajol Ijo, Rabu (20/2/2019) dan menandatangani kontrak berdurasi satu musim. (dit)

The post Jalani Latihan Perdana, Damian Lizio Siap Main Lawan Persidago appeared first on Emosi Jiwaku.

Damian Lizio dianggap sebagai sosok pengganti yang sempurna bagi Robertino. Hal tersebut dikarenakan curriculum vitae dari Lizio yang mentereng. Damian Lizio merupakan jebolan akademi River Plate, salah satu tim terbesar di Argentina yang tahun lalu menjuarai Copa Libertadores keempatnya. River Plate dikenal sebagai produsen pemain berbakat. Pablo Aimar, Hernan Crespo, Radamel Falcao, Gonzalo Higuain, Erik Lamela, dan Javier Mascherano adalah beberapa pemain yang satu almamater dengan Lizio.

Dengan pengalaman tersebut, sudah tentu Damian Lizio merupakan pemain yang berbakat. Ditambah lagi ia pernah memperkuat timnas Argentina U-20 pada saat belia. Meskipun, ia hanya sempat bermain tiga kali di tim senior River Plate karena ketatnya persaingan di lini tengah River Plate saat Lizio berada disana.

Setelah bermain di River Plate, Lizio berbagai klub di Amerika Selatan, Eropa ataupun Asia dengan memperkuat beberapa klub seperti Botafogo (Brazil), Cordoa CF (Spanyol) dan Al-Arabi (Kuwait). Pengalamannya bermain di berbagai benua sudah tentu menjadi nilai plus baginya. Pada 2014 ia memilih melepaskan kewarganegaraan Argentina dengan memilih bermain untuk timnas Bolivia. Lizio juga sempat membela timnas Bolivia pada Copa America 2015 lalu. Total ia memiliki 11 caps dengan timnas Bolivia.

Berbekal segudang pengalaman tersebut tentunya sudah cukup bagi Lizio untuk meyakinkan Bonek bahwa ia merupakan pengganti yang sepadan atau bahkan lebih baik dari Robertino Pugliara. Ditambah lagi, dengan melihat video-video highlights Lizio di youtube akan semakin membuat Bonek berharap banyak ke Lizio akan kemampuan yang dimilikinya. Nilai plus lain adalah usia Lizio yang tahun ini akan berusia 30 tahun lebih muda dari Robertino yang tahun ini berusia 35 tahun.

Karena Bonek sudah berharap, kini tinggal Lizio yang menentukan apakah ia berhasil memenuhi ekspetasi Bonek atau justru ia malah terbebani oleh ekspetasi tersebut. Bienvenido Lizio, Selamat datang di Surabaya! (mni)

The post Damian Lizio, Calon Pengganti Sempurna Robertino appeared first on Emosi Jiwaku.