Djanur mengatakan akan mematangkan strategi guna melawan Persib. “Persiapan yang kita lakukan hari ini untuk latihan melawan Persib, karena di turnamen ini tidak ada OT (Official Training). Cuma dikasih satu kali kesempatan (OT), hanya satu jam latihan. Jadi sebagai finalisasi untuk pertandingan besok,” kata Djanur usai latihan di Lapangan Pusdikpom, Rabu (6/3).

Djanur selalu bertemu Persib di Piala Presiden. Musim lalu, ia mengarsiteki PSMS Medan saat bertemu Persib. Di laga yang juga berlangsung di Bandung, PSMS menang 2-0. Kini ia memimpin skuad Bajol Ijo di Piala Presiden 2019.

“Sebenarnya tim yang saya latih selalu bermain di Bandung saat Piala Presiden. Ini sesuatu yang excited,” ujar pelatih asal Majalengka ini.

Djanur masih optimis bisa mencuri poin penuh di laga kedua yang dipastikan akan dipenuhi Bobotoh dan Bonek. “Publik Bobotoh yang luar biasa di sini. Tentu saya ingin selalu menang dengan tim yang saya bawa,” kata Djanur. (dit)

The post Kembali ke Bandung dengan Klub Beda, Djanur Bertekad Kalahkan Mantan Tim (Lagi) appeared first on Emosi Jiwaku.

Kini saat Djanur didapuk menjadi pelatih Persebaya, keakrabannya bersama Vlado masih dibawanya. Ia salah menyebut Osvaldo Haay sebagai Vlado. Kok bisa?

Usai laga Persebaya melawan Madura United, Djanur bersama Valdo menghadiri konpers pasca pertandingan. Ia mengucapkan syukur atas kemenangan telak Persebaya atas Madura United. Selain itu ia memberi apresiasi atas capaian Valdo yang malam itu mencetak hattrick.

“Secara khusus saya ucapkan selamat kepada Vlado, (langsung dikoreksi) Valdo, yang malam ini bisa… (berhenti sejenak),” kata Djanur yang disambut tawa Valdo dan para wartawan.

“Valdo Vujovic, Valdo… eeee… yang tidak menyia-nyiakan kesempatan yang saya berikan saat dipasang sebagai striker,” lanjut Djanur.

Valdo yang duduk di samping Djanur pun hanya tersenyum melihat pelatihnya menyebutnya sebagai Vlado. (iwe)

The post Saat Djanur Salah Sebut Valdo dengan “Vlado” Vujovic appeared first on Emosi Jiwaku.

Meski memulai langkah baru di Persebaya dengan hasil mengecewakan, namun bukan berarti Djanur tak menikmati pekan pertamanya di Kota Pahlawan.

“Saya senang datang ke sini karena memang bonek sangat antusias mendukung Persebaya. Walaupun di pertandingan pertama kita tidak memperoleh hasil bagus, mudah-mudahan kita bisa meraih kemenangan untuk menyenangkan bonek,” ujar Djanur kepada EJ usai memimpin latihan Persebaya di Stadion Jenggolo, Kamis (13/9) pagi.

Sepanjang kariernya sebagai pelatih, Djanur berpengalaman menangani tim dengan antusiasme suporter yang besar. Pelatih asal Majalengka tersebut pernah menangani PSMS Medan dan Persib Bandung, dua kota dengan atmosfer sepak bola yang sangat tinggi.

Namun bagi Djanur, Surabaya dan bonek memiliki nilai tersendiri. Pelatih yang dikenal sangat ramah itu menyebut antusiasme suporter di Surabaya sangatlah berbeda.

“Pastinya ada perbedaan dengan suporter di tempat lain. Animo di sini sangat luar biasa. Selain itu, dedikasi bonek kepada tim juga sangat luar biasa,” kata Djanur.

Djanur pun berharap bonek tetap memberikan dukungan kepada Persebaya dengan cara-cara yang positif. “Harapan saya bonek tetap memberikan dukungan yang positif kepada Persebaya, baik saat kalah ataupun menang,” pungkas Djanur. (rvn)

The post Menang Atau Kalah, Djanur Harapkan Dukungan Positif dari Bonek appeared first on Emosi Jiwaku.

Sebelum ditunjuk menjadi nakhoda baru Bajul Ijo, Djadjang merupakan eks pelatih PSMS Medan pada putaran pertama lalu. Ia juga pernah membesut Persib Bandung dalam dua periode, yakni Indonesia Super League 2013-2014 dan Liga 1 2017.

Meski menjadi pendatang baru di Persebaya, Djadjang tak akan merasa asing karena di skuat Green Force musim ini ada tiga mantan pemain Persib Bandung. Pelatih yang akrab disapa Djanur itu pun menjadi eks Persib keempat yang kini membela panji Persebaya.

Eks Persib pertama yang saat ini menjadi bagian dari Persebaya adalah penyerang Riky Kayame. Kayame yang didatangkan oleh Persebaya pada musim lalu pernah berbaju Persib pada periode 2016, ketika Maung Bandung dilatih oleh Dejan Antonic. Namun Kayame hanya sebentar membela Persib. Pemain asal Papua itu hanya sempat bermain untuk Persib pada turnamen Bali Island Cup 2016, sebelum kembali ke Persipura untuk gelaran Indonesia Soccer Championship A 2016.

Mantan Persib kedua yang kini membela Persebaya adalah Robertino Pugliara. Gelandang serang asal Argentina tersebut merupakan anggota skuat Maung Bandung pada tahun 2016. Setelah semusim hijrah ke Pune City di kompetisi Indian Super League, kini Robertino menjadi andalan lini tengah Persebaya.

Sosok terakhir yang juga sempat membela Persib Bandung sebelum hijrah ke Persebaya adalah Raphael Maitimo. Maitimo didatangkan manajemen Bajul Ijo pada jendela transfer tengah musim dari Madura United dengan status pinjaman. Dengan datangnya Djanur, Maitimo akan bereuni dengan pelatihnya ketika pemain berdarah Belanda itu bermain untuk Persib di Liga 1 musim 2017 lalu. (rvn)

The post Djadjang Nurdjaman, Eks Persib Keempat di Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.