Manajer Persebaya, Candra Wahyudi mengungkapkan alasan mengapa pihaknya memberhentikan pelatih asal Majalengka itu.

“Persebaya punya ukuran. Setelah 13 pertandingan, kami menilai Persebaya belum aman-aman juga. Kalau berkaca dari musim lalu, Persebaya di putaran pertama dapat 23 poin. Sekarang masih ada empat pertandingan memang. Cuman ada tantangan yang harus diraih Persebaya bisa lebih baik dari tahun lalu,” ujar Candra kepada para wartawan usai latihan di Lapangan Polda Jatim (12/8).

Candra menilai perolehan poin Persebaya dibandingkan tim-tim di bawahnya sangat tipis. “Sebenarnya posisi 7 dalam klasemen belum sepenuhnya aman,” tambahnya.

Selain itu, manajemen juga melihat kinerja tim Persebaya harus ditingkatkan lagi. Karena tim banyak kehilangan poin di kandang, lima kali seri. “Dalam tujuh pertandingan kita kehilangan 12 poin potensial. Jadi banyak ukuran sehingga kami memutuskan mengevaluasi posisi pelatih,” pungkas Candra.

Saat ini, Persebaya masih dipimpin oleh pelatih caretaker Bejo Sugiantoro. Persebaya akan segera mengumumkan pelatih definitif sesuai regulasi yang ditetapkan PSSI. Laga selanjutnya, Persebaya akan bertandang ke Malang melawan tuan ruma Arema FC, Kamis (15/8). (iwe)

The post Ini Alasan Persebaya Pecat Djanur appeared first on Emosi Jiwaku.

Tak hanya itu, dalam tujuh laga terakhir, Persebaya hanya memetik satu menang, empat kali seri, dan dua kali kalah. Tentu hasil yang mengecewakan bagi penggemar Persebaya. Hasil seri semalam juga merupakan hasil seri kelima musim ini.

’’Evaluasi ini sudah disampaikan beberapa laga sebelumnya. Tapi, kami memberikan kesempatan kepada pelatih untuk memperbaiki performa tim. Dan, ternyata kami tak kunjung meraih hasil memuaskan,’’ kata Manajer Persebaya Candra Wahyudi, seperti dilansir persebaya.id.

Djanur sendiri menerima semua keputusan manajemen. Dia menyatakan bertanggung jawab atas performa Persebaya. Saat konpers pasca laga di GBT, Djanur mengaku pasrah atas desakan untuk mundur,” tegas Djanur.

Musim lalu, Djanur berhasil mengangkat performa Persebaya yang saat itu terancam degradasi, namun akhirnya finis di posisi lima besar. Tahun ini, Djanur juga berhasil mengantarkan Persebaya menembus final Piala Presiden.

Karena itu, Persebaya tetap mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas sumbangsih Djanur. Manajemen menilai Persebaya perlu pelatih kepala baru untuk mendongkrak performa tim. Untuk tetap menjaga peluang juara.

Persebaya akan dipimpin asisten pelatih Bejo Sugiantoro saat away ke kandang Arema FC pada 15 Agustus nanti.

Dalam beberapa pertandingan ke depan, Bejo Sugiantoro akan menjadi pelatih caretaker Persebaya. Manajemen dalam waktu secepatnya akan mengumumkan siapa pelatih kepala definitif. (iwe)

The post Persebaya Pecat Djanur, Bejo Sugiantoro Pelatih Caretaker appeared first on Emosi Jiwaku.

“Ya, saya akan absen di laga pembuka. Nantinya akan di-handle langsung oleh asisten pelatih Bejo Sugiantoro,” ujar Djanur.

Djanur mengatakan jika ia baru bergabung dengan tim jelang melawan Persib Bandung pada 7 Maret 2019. “Saya akan bergabung di tanggal 4. Karena memang Persebaya main di tanggal 2. Tapi saya bisa dampingi melawan Persib,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Persebaya tergabung di Grup A dengan tuan rumah Persib Bandung, PS TIRA Persikabo, dan Perseru Serui. Laga tersebut akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat.

Djanur kembali bertemu mantan klubnya, Persib, yang pernah ia bawa menjadi juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015. Ia sosok yang sangat tidak asing bagi Persib.

Hal ini menjadi kesempatan untuk kali kedua bagi Djanur berhadapan dengan Persib sejak hengkang pada pertengahan 2017. Musim lalu dia datang bersama PSMS Medan ke Bandung dalam Piala Presiden 2018. Di laga itu, PSMS menang 2-0. (dit)

The post Djanur Pastikan Absen di Laga Pembuka Piala Presiden appeared first on Emosi Jiwaku.

Namun, sampai menjelang pekan ke-32 Liga 1 belum ada pembicaraan kontrak antara manajemen Persebaya dan pelatih yang akrab disapa Djanur itu. “Saya nggak tahu apakah cukup sampai kontrak Desember atau ada klausul lain saya belum tahu,” ujarnya.

“Saya sangat betah di sini, kalau diminta manajemen memperpanjang kontrak jujur saya bersedia tapi sampai saat ini belum ada pembicaraan,” lanjut pelatih yang sempat menangani PSMS Medan di putaran pertama Liga 1 2018 itu.

Djanur sebelumnya ditunjuk menjadi pelatih Persebaya menggantikan Angel Alfredo Vera ketika kompetisi putaran kedua tengah berjalan. Sempat terseok-seok ketika awal melatih, Djanur untuk sementara mampu membawa Persebaya kembali ke persaingan papan tengah.

Lalu apa yang membuat pelatih kelahiran Majalengka itu betah di Persebaya? “Manajemen sangat bagus, Bonek luar biasa dan di sini banyak pemain muda potensial jadi cukup beralasan kalau saya diminta bertahan di sini,” ucap Djanur mantap.

Nah, jika akhirnya benar bertahan, Djanur nampaknya tak akan banyak mengubah komposisi pemain yang ada. Sebab materi yang ada di Persebaya saat ini cukup bisa bersaing dengan tim-tim lain di Liga 1.

“Jujur saya sudah cukup jatuh cinta dengan tim ini, kalaupun ada perubahan saya pikir tidak signifikan, hanya ada beberapa pos yang butuh subjek pemain handal,” ujar Djanur.

Persebaya kini hanya menyisakan tiga laga sisa melawan Bhayangkara FC, PSMS Medan dan juga PSIS Semarang. Jika mampu meraih hasil apik di tiga laga tersebut maka kans Djanur untuk bertahan di Persebaya akan semakin besar. (riz)

The post Kadung Jatuh Cinta, Djanur Buka Peluang Tetap Tangani Persebaya Musim Depan appeared first on Emosi Jiwaku.

Bagi Djanur, rekor bagusnya atas Nil Maizar tidak berarti apa-apa karena pada pertandingan kali ini pasti berbeda. Oleh karena itu, Djanur akan fokus untuk Persebaya dan sebisa mungkin meraih hasil maksimal.

“Catatan itu tidak terlalu penting dan tidak berpengaruh pada pertandingan. Pertandingan kali ini pasti akan berbeda,” ujar Djanur dalam sesi jumpa pers jelang laga Persebaya kontra PS TIRA.

Lebih lanjut Djanur menyatakan bahwa ia akan berjuang sepenuhnya bagi Persebaya. Baginya, laga kontra PS TIRA malam nanti merupakan pertandingan penting bagi Persebaya yang tengah berupaya lepas dari papan bawah.

“Saya akan berjuang untuk meraih tiga poin. Nil pasti juga ingin membalas kekalahan PS TIRA pada pertemuan pertama. Jadi kami sama-sama punya misi tersendiri untuk pertandingan besok,” ucapnya.

Djanur menambahkan, bahwa ia tetap mewaspadai motivasi pemain-pemain PS TIRA dan menyebut bahwa Nil Maizar merupakan lawan yang sulit untuk dikalahkan.

“Jadi pertemuan-pertemuan sebelumnya tidak menjadi ukuran. Meski kini sekaranga saya unggul 3-1 atas Nil, bukan berarti saya akan kembali mengungguli Nil dengan mudah. Pasti dua-duanya akan berjuang meraih kemenangan,” tegas Djanur. (rvn)

The post Djanur Tak Pedulikan Rekor Bagusnya atas Nil Maizar appeared first on Emosi Jiwaku.

Usai diresmikan menjadi pelatih Persebaya, Djadjang mengungkapkan bahwa mengembalikan Persebaya ke papan atas merupakan target yang realistis. “Saya dikasih target untuk bisa mengangkat Persebaya di papan atas. Saya pikir cukup realistis, harus melewati perjuangan yang keras, karena jarak antara satu tim dengan tim yang lain tidak terlalu jauh. Saya tetap optimis dengan target yang diberikan,”ujarnya.

Dari segi reputasi, sosok Djadjang Nurdjaman jelas tak bisa diremehkan. Ia adalah pelatih yang berjasa mengantar Persib Bandung menjadi juara Indonesia Super League musim 2014. Satu gelar juara Piala Presiden 2015 juga berhasil ia persembahkan bagi Maung Bandung. Sedangkan ketika menangani PSMS Medan, pelatih yang akrab disapa Djanur itu sukses membawa Ayam Kinantan promosi ke Liga 1.

Dipercaya menangani tim sebesar Persebaya tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Djanur. Pelatih berusia 54 tahun tersebut mengaku tak akan melakukan banyak perubahan di tim Persebaya.

“Saya ulangi sekali lagi seperti pernyataan saya kemarin. Saya tidak bisa mengubah banyak karena kompetisi sudah berjalan,” tegas Djanur.

“Gaya main Persebaya sudah seperti itu. Ada perubahan tetapi sedikit, sesuai karakter saya,” tegasnya. (rvn)

The post Djanur Tak Ingin Ubah Gaya Main Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

Djanur menyerahkan data-data pribadinya kepada petugas sambil menunjukkan aplikasi Persebaya Selamanya. Tak lama setelah mendaftar, kartu Persebaya Selamanya telah jadi. Ia resmi masuk sebagai keluarga besar Persebaya. Legenda darah biru Persib Bandung ini telah berdarah hijau.

Kepada media, ia mengajak Bonek untuk bergabung. “Terima kasih saya telah diterima sebagai keluarga besar Persebaya. Ayo bagi yang belum mengurus, segera mengurus kartu Persebaya Selamanya,” ungkap pelatih berusia 53 tahun ini.

Hingga saat ini, aplikasi Persebaya Selamanya sudah diunduh lebih dari 50 ribu kali. Dari jumlah itu, 11.425 sudah terverifikasi. (iwe)

The post Daftar Kartu Persebaya Selamanya, Djanur Resmi Berdarah Hijau appeared first on Emosi Jiwaku.

Seperti diketahui, ketika kali pertama Djadjang memimpin latihan Persebaya, Rabu (5/9) sore kemarin, ratusan bonek memadati Lapangan Karanggayam.

Antusiasme bonek dalam menyaksikan latihan tim Persebaya pun tidak dipermasalahkan oleh Djadjang. Ia menganggap kehadiran bonek saat Persebaya latihan bisa memberikan tambahan energi positif bagi Rendi Irwan dan kawan-kawan.

“Sebetulnya buat saya sama saja. Kalau misalnya bonek datang untuk melihat latihan tidak masalah. Bagi pemain juga tidak masalah karena mereka juga positif mendukung kita,” ujar Djadjang.

Pelatih yang akrab disapa Djanur itu pun juga memuji semangat bonek dalam memberikan dukungan untuk para penggawa Bajul Ijo.

“Saya pikir ini hal yang bagus. Antusiasme bonek mudah-mudahan menjadi spirit buat pemain,” tandas Djanur. (rvn)

The post Djanur: Kehadiran Bonek Spirit bagi Pemain appeared first on Emosi Jiwaku.

Melalui Manajer Tim Candra Wahyudi, Persebaya menargetkan untuk menembus papan atas bersama Djadjang Nurdjaman. “Kami targetkan yang terbaik. Kalau bisa juara ya juara. Secara matematis semua tim masih memungkinkan untuk itu,” ungkap Candra.

Persebaya yang kini menempati peringkat ke-13 klasemen sementara Liga 1 baru mengumpulkan 25 poin. Bajul Ijo terpaut 10 poin dari pemuncak klasemen Persib Bandung. Misbakus Solikin dan kawan-kawan masih memiliki 14 pertandingan lagi untuk bisa memenuhi target menembus papan atas di akhir musim.

“Dengan kedatangan coach Djanur dan melengkapi komposisi tim pelatih, memang kami ada target tertentu dan sudah kami sampaikan ke coach,” imbuh Candra.

Sebelumnya, Djanur mengungkapkan optimismenya bisa membawa Persebaya kembali bersaing di papan atas. “Saya dikasih target untuk bisa mengangkat Persebaya di papan atas,” papar Djanur usai memimpin latihan Persebaya di Lapangan Karanggayam, Rabu (5/9) kemarin.

“Saya pikir cukup realistis, harus melewati perjuangan yang keras, karena jarak antara satu tim dengan tim yang lain tidak terlalu jauh. Saya tetap optimis dengan target yang diberikan,” tegas eks pelatih PSMS Medan dan Persib Bandung tersebut. (rvn)

The post Manajer Persebaya: Kalau Bisa Juara, Ya Juara appeared first on Emosi Jiwaku.

“Saya dikasih target untuk bisa mengangkat Persebaya di papan atas,” ujar pelatih berumur 53 tahun tersebut.

Menurutnya, target yang diberikan oleh manajemen Persebaya terbilang masih realistis dan bisa diwujudkan. Dengan perjuangan dan dukungan yang besar, ia yakin bisa membawa Bajul Ijo mengejar perolehan poin demi poin lawan mereka.

“Saya pikir cukup realistis, harus melewati perjuangan yang keras, karena jarak antara satu tim dengan tim yang lain tidak terlalu jauh. Saya tetap optimis dengan target yang diberikan,” ungkap Djanur di Karanggayam siang tadi (5/9). (ets)

The post Masih Realistis, Djanur Target Persebaya ke Papan Atas appeared first on Emosi Jiwaku.