ejsharing Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/ejsharing/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Tue, 04 Jul 2023 14:54:56 +0000 en-US hourly 1 Preview Persebaya vs Barito Putera https://emosijiwaku.com/2023/07/04/preview-persebaya-vs-barito-putera/ Tue, 04 Jul 2023 14:54:56 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=43581 Persebaya Surabaya dan Barito Putera Banjarmasin dijadwalkan bertemu pada pekan kedua BRI Liga 1 2023/2024 di Gelora Bung Tomo Surabaya Sabtu 8 Juli 2023.

The post Preview Persebaya vs Barito Putera appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Persebaya Surabaya dan Barito Putera Banjarmasin dijadwalkan bertemu pada pekan kedua BRI Liga 1 2023/2024 di Gelora Bung Tomo Surabaya Sabtu 8 Juli 2023.

Kedua tim sedang berada di tren positif setelah meraih kemenangan di pekan pertama BRI Liga 1. Persebaya mengalahkan Persis Solo 3-2 di partai tandang, sedangkan Barito berhasil meraih poin penuh di kandang mereka setelah menghempaskan Persita dengan skor 2-0.

Duel dua pelatih terbaik tanah air Aji Santoso dan Rahmad Darmawan (RD) jelas akan menjadi adu gengsi kedua pelatih alumni AFC Pro 2019 ini. Pertemuan keduanya selalu menjadi adu taktik dan strategi dengan hasil akhir sulit ditebak. Musim lalu Aji Santoso dua kali dikalahkan oleh RD dengan skor 2-1. Di putaran pertama saat RD masih melatih RANS Nusantara dan di putaran kedua saat RD sudah memegang Barito Putera.

Saat ini Barito Putra tetap mempertahankan pilar-pilar mereka. Renan Alves, Bagas Kaffa, Gustavo Tocantins, Mike Ott, Bayu Pradana, dan Rizky Pora masih menjadi inti kekuatan Barito saat ini. Tambahan amunisi baru seperti Murilo Mendes, Carli de Murga, dan Hasyim Kipuw bermain cukup apik saat melawan Persita di pekan I. Pertahanan kuat khas coach RD yang digalang Renan Alves sulit ditembus oleh lini depan Persita yang sebenarnya sangat berkualitas. Saat menyerang Barito juga sangat cepat dan berbahaya. Gol pertama saat lawan Persita menunjukkan betapa cepat pemain depan dan tengah mereka dalam memenuhi lini pertahanan lawan. Sedangkan gol kedua menunjukkan jika Rizky Pora masih salah satu winger terbaik di Indonesia saat ini.

Lini depan Persebaya saat ini mungkin bisa dianggap salah satu yang terbaik di Liga 1. Pemain-pemain haus gol seperti Bruno Moreira, Sho Yamamoto, Wildan Ramdhani, Ferdinand Sinaga dan Paolo Victor sudah membuktikan kualitasnya di belantara Liga Indonesia.

Demikian juga kreativitas lini tengah yang ditopang oleh Ze Valente dan Song Ui-young. Walaupun demikian penyelesaian akhir dan chemistry antar pemain tampaknya masih menjadi salah satu hal yang perlu perbaikan. Peluang-peluang emas ke gawang kosong yang tidak berhasil dikonversi menjadi gol oleh Wildan dan Sho pada pertandingan lawan Persis terbukti memberikan second wind bagi Persis untuk bangkit.

Duet center back Barito bahkan mungkin saat ini bisa dianggap lebih baik dari Persis Solo. Renan Alves dan Carli De Murga di jantung pertahanan cukup solid, apalagi dengan bantuan Bayu Pradana yang cenderung defensif di lini tengah. Jika ada celah yang bisa dimanfaatkan para pemain Persebaya itu adalah kecenderungan dua wing back Barito untuk agresif jauh ke depan. Kegemaran Frendi Saputra dan terutama Bagas Kaffa untuk naik menyerang bisa jadi akan meninggalkan celah untuk dieksploitasi Bruno ataupun Sho. Selain itu kiper Ega Rizky juga tampak masih belum sepenuhnya menyatu dengan rekan-rekannya. Faktor lain adalah Renan cenderung mudah melakukan pelanggaran, menjadi sebuah keuntungan bagi Persebaya apabila Ze Valente bisa memanfaatkan situasi ini dengan set piece andalannya.

Terlepas belum menyatunya permainan Murilo Mendes sebagai penyerang dengan rekan-rekannya di Barito, lini belakang dan tengah Persebaya sudah sepatutnya mewaspadai gerakan Tocantins dan Rizky Pora. Kedua pemain ini memiliki reputasi sebagai pemain berteknik tinggi dan kreatif. Dušan Stevanović harus lebih cermat dalam mengantisipasi kecepatan dan teknik mereka. Pada pertandingan pertama lawan Persis performa Dušan dalam duel 1 lawan 1 cukup mengkhawatirkan. Gol kedua Persis oleh Sananta menunjukkan Dušan kurang memiliki kecepatan untuk beradu lari dengan para pemain cepat. Peran Ripal di lini tengah sebagai filter bagi lini pertahanan akan sangat penting dalam mematikan kreativitas Tocantins dan Ott. Persebaya memang memiliki kiper terbaik Indonesia saat ini dalam diri Ernando Ari Surtaryadi, tetapi membuat Ernando harus melakukan 5 – 6 saves tiap pertandingan menandakan kalau gawang Persebaya masih mudah menjadi sasaran tembak seperti musim lalu. Di sisi sayap baik Catur maupun Reva harus selalu siap dengan Rizky Pora yang bisa bermain di kiri dan kanan sama baiknya.

Dengan segala kelebihan dan kekurangan dari kedua tim seperti dijabarkan di atas, seharusnya Persebaya masih sedikit lebih diunggulkan atas Barito Putera. Kesempatan bermain dengan dukungan puluhan ribu Bonek di Gelora Bung Tomo jelas akan menjadi pembeda pada pertandingan nanti. Selain itu jika berhasil menemukan chemistry-nya, lini tengah dan depan Persebaya seharusnya tidak akan kesulitan dalam membuat gol. Kunci kemenangan Persebaya adalah pada bagaimana pertahanan Persebaya bisa solid dan mencegah gawang Ernando Ari dibombardir oleh para penyerang Barito Putera.

Oleh Putu Widhiartha (cuma seorang Bonek layar kaca)

The post Preview Persebaya vs Barito Putera appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Menemukan Dimensi Ibadah Dalam Sepak Bola https://emosijiwaku.com/2023/06/20/menemukan-dimensi-ibadah-dalam-sepak-bola/ Tue, 20 Jun 2023 13:00:50 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=43537 Sepakbola adalah olahraga yang sangat di gemari oleh banyak orang, dalam sepakbola sendiri bukan hanya sekedar permainan namun ada banyak hal yang terkandung di dalamnya. Dari mulai olahraga, doa, persaudaran, perjuangan, senang, tolong - menolong dan haru.

The post Menemukan Dimensi Ibadah Dalam Sepak Bola appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Sepakbola adalah olahraga yang sangat di gemari oleh banyak orang, dalam sepakbola sendiri bukan hanya sekedar permainan namun ada banyak hal yang terkandung di dalamnya. Dari mulai olahraga, doa, persaudaran, perjuangan, senang, tolong – menolong dan haru.

Dalam hal ini membuktikan bahwa sepakbola dapat di katakan sebagai media untuk mendapatkan pahala yang tidak terduga, mengapa demikian? Karena sepakbola sama halnya dengan manusia mau di bawa kemana ya itu yang kamu dapatkan, kalau kamu meniatkan diri untuk berbuat kebaikan akan mendapatkan kebaikan, sebaliknya jika kamu meniatkan diri untuk berbuat tercela kamu akan menadapatkan kemudaratan.

Jika kita lihat lagi banyak hal yang di lakukan ketika kita mau melihat satu pertandingan, niat awal mendukung dengan perasaan yang bahagia, bersilahturami dengan teman, bernyanyi dengan lantang (jika ucapan adalah doa berarti ketika kita bernyanyi untuk klub kebanggan bisa katakan kita berdoa agar klub mencapai target yang di idamkan), membuat orang lain tersenyum, berserah diri kepada Tuhan ketika pertandingan berlangsung apapun hasilnya, dan mengikhlaskan ketika tim mengalami kekalahan.

Mari kita melihat kebelakang dengan tragedi – tragedi yang pernah terjadi membuktikan bahwa kuasa Tuhan itu nyata dan langsung di bayar tuntas, hal – hal yang seharusnya tidak terjadi namun terjadi karena banyak sekali kemudaratan maka Tuhan memberikan sebuah teguran keras kepada kita agar belajar dan muhasabah, jika sesuatu mengalahkan Tuhan maka Dia tidak akan tinggal diam.

Hal ini memberikan pelajaran bahwa setiap apapun kegiatannya kita harus lakukan dengan tujuan yang positif agar mendapatkan keberkahan di dalamnya, baik itu nanti hasilnya tidak sesuai dengan harapan namun kita akan belajar apa itu rasa bersyukur.

Jadi mari kita menemukan dimensi ibadah dalam setiap kegiatan termasuk dalam sepakbola karena disana sebenarnya juga banyak sekali manfaatnya untuk pribadi dan orang sekitar. Ketika kita berhasil menemukan dan menerapkannya maka Tuhan akan memberikan kemudahan ketika kita menjalaninya.

Harapan saya untuk pembaca semoga kalian merefleksikannya dalam kehidupan dan meyakini bahwa tidak ada yang lebih berkuasa dari Tuhan, jika Tuhan berkata maka itu akan terjadi.

Salam Satu Nyali… Wani!!!

 

 

 

 

The post Menemukan Dimensi Ibadah Dalam Sepak Bola appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Sebuah Kecintaan Bonek Luar Kota Pada Persebaya https://emosijiwaku.com/2023/06/20/sebuah-kecintaan-bonek-luar-kota-pada-persebaya/ Tue, 20 Jun 2023 12:15:51 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=43535 Dalam hidupnya, Seorang pria bisa mengubah istri, partai politik, atau agama, tetapi tidak dapat mengubah tim sepak bola favoritnya

The post Sebuah Kecintaan Bonek Luar Kota Pada Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
“Dalam hidupnya, Seorang pria bisa mengubah istri, partai politik, atau agama, tetapi tidak dapat mengubah tim sepak bola favoritnya,” – Eduardo Galeano.

Mungkin nama Eduardo Galeano sangat asing terdengar khususnya di kalangan suporter sendiri. Namun, beliau sendiri adalah penulis dan jurnalis asal Uruguay yang melahirkan karya tentang sosial, politik, budaya dan sepak bola.

Memang, jika kita memahami sepak bola, maka akan ada banyak hal yang memaksa sepak bola menjadi alat terbaik untuk mengenalkan sebuah budaya atau karakteristik sebuah daerah. Itulah, mengapa saya selalu mempertanyakan tentang mereka yang mencintai sebuah klub sepak bola, sekalipun jaraknya sangat jauh dari kota atau wilayah pendukungnya.

Saya pribadi memang mengagumi salah satu klub asal Inggris, Manchester United, dan klub asal Italia, yakni Lazio. Memang sedikit aneh rasanya, tetapi menonton pertandingan kedua klub ini dalam layar televisi membuatku secara dekat seolah-olah menjadi bagian dari klub tersebut.

Hal ini sempat kupertanyakan kepada mereka yang mengaku sebagai Bonek luar kota, bagiku sedikit menarik, mengingat bahwa banyak orang yang mencintai klub-klub Eropa nan jauh di sana, ketimbang menyukai klub sesama peserta liga Indonesia. Namun, faktanya memang benar ada individu tersebut yang rela membagi hatinya untuk mendukung Persebaya karena alasan tertentu. Sebut saja rekanku bernama Febri, dia ini kelahiran Bojonegoro dan asli Bojonegoro, kota yang berjarak 109 kilometer dari Surabaya. Bahkan kita harus menggunakan moda transportasi darat, seperti bus, mobil dan kereta api, itupun harus memakan waktu 2 – 3 jam lamanya.

“Sebenarnya saya sudah tertarik dengan Persebaya sudah lama, setiap pertandingan yang disiarkan di televisi. Hanya Persebaya dan Persibo yang saya tunggu,” ucap Febri. Kecintaan tersebut memang secara gamblang ditunjukkan dengan mulai membeli pernak-pernik Persebaya atau menggambar tembok dekat rumah dengan slogan Persebaya.

Semakin dewasa, kecintaan terhadap Persebaya juga makin tinggi, ditambah akses informasi dan bertemu rekan baru sesama Bonek yang pada akhirnya membentuk sebuah komunitas kecil di Bojonegoro. Harapan menjadi salah satu bagian Surabaya terasa tampak nyata ketika memutuskan untuk menempuh pendidikan di salah satu universitas swasta di Surabaya.

Menjadi bonek merasa lebih dekat untuk mengakses semuanya, bahkan ada sebuah kebanggan ketika meihat megahnya Gelora Bung Tomo dan betapa indahnya sebuah sejarah Gelora 10 November. Dalam harapannya, Febri berujar, “Saya selalu berharap Persebaya bisa menjadi barometer utama klub Indonesia, khususnya klub daerah saya Persibo, saya selalu ingin melihat Persibo sebesar Persebaya dan Persibo setidaknya setara dengan Persebaya, suatu mimpi yang semoga bisa terwujud suatu hari nanti”.

Mungkin apa yang dirasakan rekanku Febri sepertinya sama halnya yang dirasakan oleh mereka yang menjadi Bonek luar kota, tetapi ada sebuah hal unik, sebuah hal yang mungkin bisa menjadi alasan lain kenapa mereka yang dari luar Surabaya bisa fanatik mendukung Persebaya daripada klub lokalnya sendiri.

Ketika melakukan research kecil, saya menemukan salah satu komunitas kecil dalam instagram, akun instagram bernama Jn27 membuatku penasaran tentang siapa mereka, dari mana, dan kenapa bisa mencintai Persebaya? Ketika memberanikan diri untuk bertanya, saya mendapatkan nomor telepon. Sebut saja Cak AN sebagai koordinator firm tersebut.
Segera kupersiapkan beberapa pertanyaan yang nantinya akan menjadi jawaban atas rasa penasaran selama ini. Dan ketika berjumpa langsung, Si Febri mengungkapkan, “Saya suka Surabaya saat masih duduk di Taman Kanak-Kanak (TK) ketika itu sedang ada kunjungan liburan ke sana, jika ditanya suka Persebaya saat medio 2006-an, menonton di televisi dan saya tertarik dengan Bonek, mereka begitu militan dan terilhat sangar bagi saya”.

Mengingat pada era tersebut militansi Bonek sudah menjadi buah bibir masyarakat. Seperti masyarakat lain yang mengidolakan tim sepak bola Eropa, berbagai hal dijadikan alasan untuk mencintai klub tersebut, sekalipun tidak pernah berada di kota atauupun daerah lainnya.

“ Saya tidak pernah bekerja ataupun hidup di Surabaya mas, jika dikatakan hati saya membelah dua, antara klub lokal atau Persebaya, jujur saya memilih Persebaya sebagai klub tunggal, hanya Persebaya mas, sekalipun saya terlahir di Pati dan besar di Pati.”, ujar pecinta ledre, makanan khas dari Bojonegoro.

Kisah cinta terhadap klub sepak bola memang sebuah tema yang menarik, lebih unik daripada catatan Romeo dan Juliet yang saling mencintai antarindividu. Berbeda dengan suporter, individu mencintai sebuah logo memang terlihat abstrak, namun hanya mereka yang paham sebuah seni saja yang bisa memahami.

Bonek luar kota bagiku layak diberikan hormat setinggi-tingginya. Sejatinya, tidak ada Bonek yang paling Bonek. Namun, jika ada penghargaan tersebut, maka Bonek luar kotalah bagiku yang berhak mendapatkan. Tidak ada laga kandang bagi mereka, apalagi jika mereka hidup atau tinggal di wilayah tanpa sepak bola “Setiap Laga Persebaya adalah Away Days!”

The post Sebuah Kecintaan Bonek Luar Kota Pada Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Rasionalisasi Persebaya https://emosijiwaku.com/2022/09/22/rasionalisasi-persebaya/ Thu, 22 Sep 2022 04:40:08 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=42577 Liga di indonesia belum ada standarisasi atau ukuran keberhasilan mengelola klub yang mungkin kita tahu nya kalau tim nya menangan dan juara itu sudah berhasil.

The post Rasionalisasi Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Saya seorang pecinta sepak bola nasional, mengikuti kabar dari timnas, Liga 1, Liga 2, Liga 3.. mungkin gak selalu update cuma liga di Indonesia cukup menarik untuk disimak.. dari sosmed yang saya punyai mulai Instagram, Twitter, FB, Youtube dan akun akun yang berbau sepak bola nasional difollow, mulai yang official, meme, troll, pundit juga ga ketinggalan..

Melihat perkembangan sepak bola nasional, ada kabar bahwa CEO/Presiden Persebaya Azrul Ananda (AZA) dikabarkan mengajukan pengunduran diri. Sebuah kabar yang mengagetkan bagi khalayak khususnya Bonek/Bonita. Setelah mengelola Persebaya sejak tahun 2017, sejak itupun Persebaya di bawa lebih berprestasi, juara Liga 2 promosi ke Liga 1, sampai dibawa ke posisi ke 2 liga 1 musim 2019.

Kericuhan di Gelora Delta Sidoarjo Kamis 15 September 2022 pasca kekalahan melawan Rans merupakan puncak dari rasa kekecawaan dan kekesalan bonek atas performa tim yang dari 10 kali bermain, 6 kali kalah. Bukan performa yang baik untuk klub sekelas Persebaya yang dari musim ke musim bersaing merebutkan juara. Kekalahan itupun juga membuat Bonek menuntut perbaikan dari manajemen.

Press conference pada Jumat 16 September 2022 oleh manajemen diwakili bung Azrul ternyata isinya pengumuman pengunduran dirinya sebagai presiden klub. Sinyal atau kode pengunduran diri itupun sudah lama dihembuskan oleh nya ketika di beberapa podcast YTC atau media lain.

Di konferensi pers itu pun di jelaskan kenapa bung AZA mundur,, dari beberapa bonek yang hadir pun juga menyampaikan aspirasinya.. Bung AZA koyoke wes kesel, mangkel,, tak usahakno kabeh, tak rewangi golek duit nombok i, kog sik di paido ae.. lek coroku ngene salah, ga terimo ya wes tak culno malah enteng uripku (paling ngunu nang atine). heheheehe

Secara garis besar manajemen dari bung AZA musim 2022-2023 menginginkan rasionalisasi dlm mengarungi liga dengan harapan agar klub tetap sustainable.  Beberapa pemain yang dikontrak pun kurang mentereng dibanding musim-musim sebelumnya.

Yang direkrut “hanya” pemain ex liga 2, jebolan SSB,  dan liga internal yang pastinya dari nilai kontrak lebih terjangkau.. tapi dengan tim pelatih bertangan dingin sekelas Aji Santoso yang harapannya bisa memunculkan bintang-bintang baru. Dengan skuad yang ada, rasanya memang sangat sulit buat Persebaya untuk bersaing di papan atas liga 1 musim ini.

Menganalisa alasan dari bung AZA rasionalisasi yang dimaksud  cukup beralasan. Karena ada klub lain yang jor2an untuk belanja pemain tapi juga ga keluar jadi juara.. dengan iklim sepakbola Indonesia saat ini, belum ada kepastian jadwal liga, pendapatan klub pun juga tidak tentu, asosiasi yang masih banyak kontroversi, mafia sepak bola, dll membuat manajemen mengkalkulasi ulang bagaimana klub tetap sehat dari sisi financial tapi tetap exist di persepak bolaan Indonesia tanpa ada masalah dan lebih maju.

Apa lagi sepakbola Indonesia masih banyak di gunakan alat untuk mencari dukungan kontestasi politik. Mungkin masih ingat ketika klub asal sumatera yang dikelola oleh oknum politik awalnya dihuni pemain dan pelatih top, dan ketika jagoan politiknya kalah klub nya juga ditinggal yang akhirnya degradasi.

Nampaknya pilihan manajemen kurang disosialisasi dan dimengerti oleh suporter. Khususnya kelompok grass rooted yang tahunya klub kesayangan ketika main hanya bondo nekat.. simpelnya, ketika nonton persebaya main modal nya nekat. Akhirnya malak, ga punya tiket, menjebol pintu stadion ngertinya menang dan harus menang bagaimanapun itu caranya. Apalagi melawan klub rival tetangga sebelah..

Persebaya sebagai salah satu klub sisa perserikatan, mempunyai sejarah panjang harusnya bisa keluar dari situasi ini. Momen ini sbnernya buat kita bercermin, bahwa langkah yang di tempuh manajemen untuk mengkalkulasi atau rasionalisasi perlu diapresiasi. Bung AZA membuktikan jargon Wani nya untuk menanggung semua konsekuensi dan akibat atas langkah yang di ambil. Memang langkah yang kurang populis, cuma ini yang di ambil AZA untuk persebaya.

Mengutip dari bung AZA, Jangan jangan kita ini memang terjebak di dalam lingkaran setan yang hanya muter-muter tanpa ada selesainya. Manajemen selalu dituntut menang oleh suporter, tidak boleh ada cela, sedikitpun. Ketika ada klub memperoleh hasil buruk, baik pelatih, manajer, pemain, manajemen diminta mundur seolah olah itu satu-satunya solusinya. Bung Tomy Wely dalam Channel Youtubenya “Gojek Bung Towel” menyampaikan istilah resultis dictatorship. Yang artinya menang adalah satu-satunya ukuran buat sepak bola Indonesia. Liga di indonesia belum ada standarisasi atau ukuran keberhasilan mengelola klub yang mungkin kita tahu nya kalau tim nya menangan dan juara itu sudah berhasil.

Padahal harusnya lebih dari itu. Keberhasilan tidak hanya di ukur dari menang dan juara. Harusnya ada ukuran lain selain menang, misalnya perolehan laba perusahaan, jumlah pemain yang di ambil timnas, tidak adanya tunggakan gaji kepada pemain dan official, pengembangan pemain muda, training center, stadion, medical, komersial dll.

Sebagai pendukung harusnya juga kita lebih rasional dalam mendukung tim, apapun langkah positif manajemen harus di dukung. Tapi manajemen juga harus punya komitmen, visi misi atau pun roadmap 5-10 tahun ke depan. Ada target yang harus dicapai tiap tahunnya.  Di sisi suporter juga seperti itu ada visi-misi 5-10 tahun ke depan. Juga harus ada target yang di capai. Selalu monitoring dan evaluasi tiap tahun.

Dari manajemen perbaikan dan suporter juga adanya perbaikan. Ga ada lagi kerusuhan, keonaran, penjarahan, korban materi dan nyawa cuma-cuma. Ga ada lagi cerita pemain pergi dari klub karena celotehan suporternya. Dan istilah gak ada leader just together dalam perkembangan sepak bola harusnya dikaji kembali karena dibutuhkan pemimpin untuk menyatukan dan mengorganisasikan suporter.

Nampaknya sepak bola kita belum sampai sana. Komitmen pengembangan sepak bola kita masih jangka pendek. Dari nilai investasi yang di tanam oleh investor atau pemilik klub, mungkin hanya berjalan 1-2 tahun yang mungkin alasan utamanya karena ketersediaan dana dan sifat investasinya pun coba-coba ataupun hibah kalau untung syukur kalau rugi ya udah. Dengan idealisme nya Bung AZA mencoba cara lain yang diterapkan di persebaya. Sepertinya metode yang dilakukannya belum sepenuhnya dipahami oleh suporter. Sulit memang, tapi bukan hal yang tidak mungkin. Kita tunggu siapa penerus dari bung AZA di Persebaya, akankah lebih baik atau malah tambah ambyar.. kemudian suporter menuntut evaluasi dan mundur.

The post Rasionalisasi Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Jadilah Leader Bukan Boss https://emosijiwaku.com/2022/09/22/jadilah-leader-bukan-boss/ Thu, 22 Sep 2022 04:19:28 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=42573 Tiga tahun yang lalu, saya masih mengingat betul saat Bonek Gruduk Sutos, usai pertandingan Persebaya vs Arema. Kedatangan ratusan Bonek bertujuan meminta pertanggungjawaban atas hasil buruk yang diterima Persebaya.

The post Jadilah Leader Bukan Boss appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Dalam dunia pekerjaan, mungkin rekan-rekan sudah sering mendengar istilah Jadilah Leader bukan menjadi Boss“. Secara garis besar Bos dan Leader memiliki perbedaan yang cukup berbanding terbalik, sekalipun tugasnya sama, yaitu memimpin jalannya sebuah organisasi.

Menurut Higher Studies, boss adalah sosok yang mendominasi orang lain, baik secara gelar, status, atau cara kerja. Sementara itu, leader adalah sosok yang membimbing dan memberi pedoman, sehingga orang-orang yang dipimpinnya dapat bekerja lebih baik.

Tiga tahun yang lalu, saya masih mengingat betul saat Bonek Gruduk Sutos, usai pertandingan Persebaya vs Arema. Kedatangan ratusan Bonek bertujuan meminta pertanggungjawaban atas hasil buruk yang diterima Persebaya.

Hal yang masih teringat saat itu, Azrul Ananda datang sambil menunjuk kawan supporter dengan berteriak “ DUDUK !! “, sikap kurang elegan bagi saya sudah memberikan acungan jempol kebawah, karena sikap arrogan beliau ini yang membuat saya berfikir bahwa sepertinya orang ini akan sulit diajak berbicara untuk mencari solusi disetiap permasalahan.

Tipikal Boss seperti ini akan mencari sebuah kebenaran dalam dirinya, terbukti kekhawatiran saya terjadi juga dilive streaming Persebaya tgl 16 September 2022 kemarin. Saya membayangkan bagaimana capeknya rekan Bonek kepada  Azrul Ananda.
Setiap menitnya kami selalu disuguhi setiap prestasi yang dihasilkan oleh beliau, mulai membahas soal pemain hingga soal Marcelino yang sudah ada sejak umur 12 tahun.

Kami tak pernah menampik semua prestasi yang dicipta namun adakalahnya jika sebuah proses malah menjadikan sebuah kegagalan, maka hal yang terbaik adalah mengajak berbicara ada permasalahan apa.

Selayaknya seorang Boss, rekan-rekan Bonek juga sulit untuk menjelaskan apa maksud kedatangan mereka kesana, pembicaraan dua arah juga tidak akan pernah terjadi, orang-orang yang merasa dirinya bos akan cendrung meminta sebuah pengakuan tanpa perlu anda memberikan sebuah saran, sekalipun harusnya seorang yang memiliki kekuasan dan jabatan lebih bijaksana dalam hal ini.

Branding yang dibuat Azrul seolah mengena ke setiap element Persebaya, soal kalau tidak ada saya Persebaya tidak selamat, soal kalau bukan saya pasti endingnya adalah orang politik dengan berbagai macam warna partai yang akan memimpin tonggak estafet organisasi.

Minimnya pengetahuan dan Startegi Brand yang berhasil menyebabkan perpecahan pendapat dari sesama Bonek bahkan orang-orang yang menggemari sepakbola.

Jika anda menginginkan sebuah reaksi, maka lihat lah setiap media sosial terbesar, bisa dari Facebook , Instagram , Twitter maupun Grup Whatsapp.
Terlebih statement soal beliau mundur dari CEO bagi saya adalah langkah yang kurang bijak sebagai pemimpin sebuah organisasi.

Lantas siapa korban sebenarnya ? siapa mereka yang harus bertanggung jawab ? jawabanya sudah jelas Bonek sebagai korban karena branding image berlebih dan Bonek yang ingin mengadakan sebuah jalan diskusi.

Pada situasi ini Bonek harus kembali ke marwahnya sebagai sebuah dewan pengawas dalam struktur organisasi, adanya sinergi antara supporter dan team dapat membuat lingkungan menjadi lebih sehat dan tidak ada saling curiga satu sama lain, namun disini bonek juga harus paham, jika terlalu dekat dengan manajemen, dikhawatirkan nantinya ada hal yang tidak diinginkan seperti era terdahulu.

Harusnya Persebaya sangat bersyukur memiliki supporter militan seperti bonek, bonek sangat beragam.
Bonek bukan hanya supporter untuk sebuah kesebelasan, di sini adalah sebuah budaya yang sudah melekat kepada setiap element masyarakat khususnya mereka yang mencintai Persebaya.
jadi tidak perlu kaget nantinya jika bonek diisi mereka yang akademisi, kelas pekerja,kaum borjuis dan lainya dalam sebuah budaya ini.

Ada baiknya saat nantinya jika jajaran manajemen khususnya dewan komisaris lebih bijaksana nantinya jika keingin Pak Azrul dikabulkan, kami berharap nantinya ada perwakilan dari bonek khususnya yang bisa ditunjuk untuk membentuk sebuah dewan pengawasan agar lebih bersinergi ke depannya.

Bagi saya yang bekerja di lingkungan industri, saya sering sekali berhadapan dengan mereka yang merasa bos dan lainya,merasa langkah yang diambil adalah langkah terbaik dan menuduh setiap orang tak pernah menghargai setiap keringatnya.

Saya berharap sungguh jika nantinya aka nada CEO yang baru, dia adalah orang yang bijaksana, orang yang mau menjadi pendengar, tau caranya berdiskusi yang baik, tau apa yang harus dilakukan untuk mencapai Gol dalam sebuah organisasi.

Bapak/Ibu Komisaris Persebaya, bukan kah kalian pernah mengahadapi situasi yang sama dengan kami? ketika ada sebuah masalah dengan apa yang kalian ciptakan, bagaimana memutar otak agar apa yang kalian ciptakan diterima baik oleh masyarakat?

Dan pesan saya untuk bonek, tetaplah menjadi bonek, sebuah kultur yang sulit tunduk, sebuah kultur yang sulit ditemukan dimana pun.
Rekan Bonek ku, menjadi pengawas adalah salah satu tugas supporter, tanpa perlu berfikir seperti Eropa soal Saham 51+49, karena Persebaya adalah milik kita, untuk apa jika punya 51% tapi kita sendiri nantinya akan kembali ke jaman lalu? Untuk apa kalian mengaku anti kapitalisme jika klub kalian masuk keadalam sebuah bursa saham ? untuk apa ?

Tetaplah sebagai Bonek ! Salam Satu Nyali, Wani !

 

The post Jadilah Leader Bukan Boss appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Pak Aza is Not Only for PERSEBAYA https://emosijiwaku.com/2022/09/22/pak-aza-is-not-only-for-persebaya/ Thu, 22 Sep 2022 03:53:55 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=42567 Sambil ngopi kami ngobrol tentang kondisi Persebaya saat ini. Sebagai fans berat Persebaya kami sangat sedih dengan permasalahan Persebaya saat ini. Kami berusaha tegar & semoga ini adalah ujian yang bisa membuat Persebaya lebih bagus & terbang lebih tinggi lagi.

The post Pak Aza is Not Only for PERSEBAYA appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Kemarin sore sehabis pulang kerja, saya & teman saya mampir ke Surabaya Town Square (Sutos) Surabaya. Ga tahu kenapa rasanya sore itu ingin sekali ke sana untuk mampir juga ke kantor marketing Persebaya & melihat kondisi Persebaya store di sana pasca ada penjarahan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Suasana sore itu sepi di sekitar kantor marketing Persebaya & malah Persebaya store masih tutup. Saya hanya bertemu dengan Bapak security di depan & saya ajak bincang-bincang santai sebentar. Sejurus kemudian saya pamit & menuju Wdnsdy Cafe milik Pak Aza (sebutan untuk Pak Azrul Ananda), di sana ada teman saya yang sudah memesan coffee.

Sambil ngopi kami ngobrol tentang kondisi Persebaya saat ini. Sebagai fans berat Persebaya kami sangat sedih dengan permasalahan Persebaya saat ini. Kami berusaha tegar & semoga ini adalah ujian yang bisa membuat Persebaya lebih bagus & terbang lebih tinggi lagi.

Oh ya sedikit cerita tentang diri saya ( gpp kan sekali-kali pamer latar belakang diri he..he..sorry-sorry guyon Reks). Saya termasuk penggemar Persebaya dari kecil, dari SD bahkan (lho kok ga dari TK…yo pas TK aku durung ngerti Persebaya & bal-balan soale….he2). Waktu itu ada saudara saya menunjukkan ke saya  : “Iki lho onok team bal-balan sing enak, Persebaya …”, dan setelah saya lihat di tivi emang keren ini team, dengan permainan sentuhan pendek dari kaki ke kaki ala team Samba, enak di tonton.

Alam Yelipele pemain EPA Persebaya U14 2022/ Foto : EJ

Bahkan saat ini kecintaan saya kepada Persebaya melebihi kecintaan saya kepada PSSI, I don’t know why (sorry yo reks kalo aq terkesan lebay). Saya seorang Bonek. Di sisi lain saat ini saya & ke dua anak saya juga mendeklarasikan diri kami sebagai “ The Greens ” part of Persebaya Fans, ya perkumpulan/organisasi non formal kecil-kecilan dikeluarga kami sesama fans Perebaya. Lho istri kok ga di ajak sekalian, soale bojoku ga terlalu seneng nontok bal-balan, senengane nontok drakor (drama Korea)…he2.

Kembali lagi mengenai kondisi Persebaya saat ini, pasca tindakan anarkhis oleh oknum Bonek yang tdk bertanggungjawab situasi menjadi tidak kondusif. Pak Aza menyampaikan paska kejadian tsb situasi menjadi berubah. Tatanan yang telah direncanakan, plan A, plan B & Plan C  menjadi sulit untuk direalisasikan ke depan nya & finally Pak Aza wants to resign from his position as CEO in PT.Persebaya Indonesia.

Pak Aza, jujur saya sangat sedih mendengar pernyatan Bapak tsb dalam konferensi pers. Dalam pandangan saya sebenarnya kondisi team saat ini tidak perlu di sikapi dengan mundurnya Bapak sebagai CEO. Ada beberapa alasan (ini menurut pandangan pribadi saya, dengan segala keterbatasan knowledge tentang kondisi internal management Persebaya, mohon maaf bila saya salah) :

  1. Kondisi ini (team sering kalah sampai dengan pekan ke 10) adalah kondisi unexpected, tidak diharapkan, tetapi kondisi team tidak dalam keadaan force major. Kompetisi masih panjang.
  2. Mungkin Bapak kesal dengan ulah oknum Bonek yang anarkis merusak fasilitas GDS, sehingga Bapak merasa arek-arek iki pancen wes ga iso di atur. Tapi Pak, menurut saya sikap anarkhis oknum Bonek di GDS tsb tidak mencerminkan Bonek secara keseluruhan. Fans Persebaya ada bermacam-macam profesi : pelajar, mahasiswa, guru/dosen, karyawan perusahaan, ASN, wiraswasta bahkan santri-santri di pondok pesantren dll, yang saya yakin mereka mayoritas adalah fans Persebaya yang baik bukan seperti oknum anarkhis di GDS bbrp waktu lalu. Karena nila setitik rusak susu sebelanga.
  3. Perihal suara-suara di medsos seperti : “Love Persebaya, hate management” ; “Aji out”; “Yahya out” ; “Aza out” atau suara2 yang lainya di medsos. Sama dengan point 2 diatas, itu tdk menerminkan suara mayoritas Bonek, mayoritas masih menginginkan “Aza stay”.
  4. Perihal kondisi team saat ini tidak sedang baik, ya..kita setuju. Tapi Pak ibarat sebuah negara Bapak saat ini menjadi Presiden membawahi menteri-menteri dalam kabinet yang membantu Bapak. Ketika kabinet yang Bapak bentuk tidak bisa berjalan baik, mungkin bisa dilakukan resuffle, menteri mana yang tdk perform. Presiden tdk perlu mundur. Dan saya merasa keinginan Bonek untuk supaya ada pergantian di posisi tertentu di management Persebaya itu ada…ya itu tadi di posisi yang dianggap tdk perform. Dan saya yakin yang diinginkan Bonek posisi itu bukan posisi Bapak sebagai CEO Persebaya. Pak Aza tetap sebagai CEO.
  5. Saya salut dengan sikap ksatria Pak Aza yang bertanggung jawab terhadap kondisi Persebaya saat ini, dengan tidak menyalahkan pihak-pihak lain dalam management. Tapi Pak kami semua percaya Pak Aza sudah meletakkan pondasi yang benar di Persebaya dalam managerial menuju Persebaya yang sustainable, sehat secara team & sehat pula secara financial/bisnis untuk perusahaan, finally ke depan team bisa menghidupi dirinya sendiri, tidak hanya sekedar jor-joran kekuatan financial dari sang investor untuk membentuk sebuah team tapi sebenarnya secara bisnis & financial perusahaan rugi. Dan ini memang harus dimulai ditengah kondisi kompetisi yang kurang ideal menurut kami. Kami percaya ditangan Pak Aza ke depan Persebaya akan bisa menjadi benmarch dalam hal pengelolaan team sepakbola secara profesional di Indonesia. Bapak bisa memberikan dampak positif tidak hanya kpd Persebaya tapi juga team-team lainnya dalam hal pengelolaan klub secara profesional. Anggapan dari Abah Dahlan Iskan “Hanya orang gila yang mau menangani klub sepak bola di Indonesia” – saya pribadi setuju dengan statement Abah DI tsb. Dan ini harus segera diperbaiki & kami yakin Pak Aza bisa menjadi pioner untuk merubah kondisi ini. Dan suatu saat Njenengan bisa berkata ke Abah DI : “Bah sak meniko wong normal bisa mengelola klub sepak bola di Indonesia kok..” (He2 ini banyangan pribadi dari penulis saja, maaf Pak bila kurang berkenan ).

Jadi sangat di sayangkan jika Bapak mundur dari CEO Persebaya.

 

NB : Penulis sendiri punya usulan format kompetisi yang bisa diajukan yang tetap kompetitf & lebih murah secara cost. Kedepan mungkin akan saya tulis dalam topik yang berbeda.

 

  1. Saya pribadi memaklumi dengan pernyataan Bapak “tidak mau terjebak dalam lingkaran syetan” dalam mengelola team (Baca : Persebaya)…Mohon bersabar Pak, dari pengalaman empiris & fakta sejarah di dunia ini orang2 yang tulus menginginkan sebuah terobosan baru & perbaikan (dalam hal apapun) dalam perjalannya mencapai cita2nya tsb akan banyak rintangannya (Cacian, makian, sindiran, bahkan bisa saja rintangan sejara fisik). Tapi didasari niat yang kuat para Pahlawan2 tsb tetap fight & teguh, hidup hanya sekali harus punya arti dan memberikan kontribusi kebaikan terhadap dunia (mungkin itu yang di tanamkan dalam mindset pahlawan-pahlawan dalam bidang apapun). Pak saya merasa “Lingkaran syetan” itu tdk hanya dialami oleh Persebaya tapi juga yang lainya. Dan “lingkaran syetan” ini harus ada yang berani memutus Pak. Kami percaya Bapak akan bisa menjadi pemutus itu & menjadi “Agent of Change”. Dan sekali lagi hal ini tidak hanya akan berdampak pada kebaikan Persebaya tapi bisa juga akan memberikan pengaruh positif pada team-team lainnya di Indonesia.

Jadi sangat di sayangkan jika Bapak mundur dari CEO Persebaya.

  1. Secara mental kondisi team sedang down Pak, apalagi kalau Pak Aza jadi bener-bener mundur dari CEO. Memang Bapak jika benar-bener mundur dari CEO Bapak tetap berkomitmen mengawal team sampai akir kompetisi. Tapi Pak saat mental team sedang down ini kami membutuhkan kehadiran Bapak di Persebaya tidak hanya secara “De Facto” tapi juga secara “De Jure”dengan tetap menjabat CEO.
  2. Pasca kejadian di GDS, beberapa pentolan Bonek meminta maaf kepada Persebaya & masyarakat Surabaya kalau masih ada ulah dari oknum-oknum Bonek yang dirasa meresahkan. Terkhusus kepada Deltamania bahkan perwakilan Bonek sudah sowan ke Sidoarjo untuk meminta maaf & ikut bertanggungjawab thd kerusakan2 fasilitas, sebuah langkah yang gentle…..salut & harus di apresiasi.

Pak Aza mohon maafkan kami (masih ada oknum suporter yang belum bisa dikendalikan) & mohon jangan mundur dari CEO Persebaya.

 

  1. Buat Bonek & seluruh element supporter Persebaya teruslah dukung Persebaya, teruslah berbondong-bondong datang ke Stadion dengan tertip & beli tiket, teruslah mengkritik Persebaya untuk kebaikan, kritik yang membangun. Demo menyampaikan aspirasi boleh tapi jangan anarkhis.

 

  1. Buat Management, terkhusus jajaran Pelatih & Pemain teruslah berusaha untuk meningkatkan kwalitas team untuk menjadikan Persebaya menangan & ora kalahan. Ramulah strategy permainan yang joss buat Persebaya. Tingkatkan skill individu buat para pemain, lengket dalam memegang bola tdk sering lepas, ngeyel dalam bermain & tidak sering salah passing/umpan. Serta tingkatkan kepercayaan diri ketika bertanding.

In Shaa Allah Persebaya akan lebih baik…..Aamin YRA.

Percayalah Pak Aza, moyoritas Bonek & semua element pendukung Persebaya ( dari kalangan pelajar, mahasiswa, santri-santri di pondok pesantren, guru, dosen, wiraswasta, karyawan, ASN, pengusaha, dll ), masih menginginkan Pak Aza tetap menjabat CEO Persebaya, because Pak Aza is not only for Persebaya but also for Indoneian’s football”.

Dengan segala keterbatasannya, saya memohon maaf bila ada yang salah & kurang berkenan.

 

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Salam Satoe Nyali – Wani !

 

Yusuf Handoko (Yu-Han)

“ The Greens ” – part of Persebaya Fans.

 

The post Pak Aza is Not Only for PERSEBAYA appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Satukan Semangatmu, Bajol Ijoku https://emosijiwaku.com/2022/07/23/satukan-semangatmu-bajol-ijoku/ Sat, 23 Jul 2022 05:42:07 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=42203 Bisakah Persebaya meraih poin di laga ini? Tentu doa dan dukunganmu menyertai perjalananan Persebaya Surabaya di musim ini. Satukan semangatmu Bajol Ijoku

The post Satukan Semangatmu, Bajol Ijoku appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Kurang dari dua bulan rehat setelah melakoni partai terakhirnya di BRI Liga 1 2021/22 melawan Borneo FC (30/03) dan kondisi ditinggal oleh 60% pilar-pilarnya di musim itu, Persebaya Surabaya langsung menyambut musim yang baru dengan melakukan laga pra-musim.

Lawan perdananya adalah Persis Solo (22/05). Dalam pertandingan bertajuk 729 game ini, skuat baru Persebaya yang diisi oleh mayoritas pemain muda harus takluk 1-2 atas tim tamu.

Lalu dua pekan kemudian skuat yang masih belum padu dan baru lengkap pemain asingnya ini harus merasakan turnamen pra-musim bernama Piala Presiden 2022. Hasilnya sekali imbang dan dua kali kalah menjadi dekorasi yang dibawa oleh pelatih Aji Santoso ke Surabaya. Pengalaman berharga dan “chemistry” mulai terbentuk

Tanggal (24/06), skuat Persebaya melaksanakan “training center” di Kota Jogjakarta selama dua pekan. Pemusatan latihan ini bertujuan merekatkan tim, membentuk kesepahaman dalam bermain dan melatih kepekaan di atas lapangan hijau. Hasilnya positif. Empat kali beruji coba, empat kali pula meraih kemenangan.

Sepulang dari melakukan pemusatan latihan, Persebaya kembali melakukan uji coba. Kali ini melawan klub Liga 2, Persela Lamongan (13/07) di Lapangan Polda Jatim. Hasilnya Persebaya menang dua gol tanpa balas.

Uji coba terakhir akhirnya terlaksana dengan megah dan meriah tatkala berhadapan dengan PSIM Mataram Jogjakarta dalam pertandingan bertajuk “Going Strong Game” (17/07). Di laga ini terlihat agresifitas pemain-pemain Persebaya. Namun masih saja terlihat serangan yang dibangun sporadis dan terkesan terburu-buru. Belum lagi ada lubang di lini belakang yang ditinggalkan saat melakukan serangan. Beruntung PSIM Mataram Jogjakarta tak mampu mengkonversi sejumlah peluang emasnya. Pada akhirnya Persebaya Surabaya menang tipis satu gol tanpa balas.

Dus, statistik digrafis tentu bukan segalanya. Semua berpulang ke komitmen kuat skuat Persebaya. Menghitung hari BRI Liga 1 2022/23 dimulai dari sekarang. Lawan perdana adalah tuan rumah Persikabo 1973 Bogor (25/07). Bisakah Persebaya meraih poin di laga ini? Tentu doa dan dukunganmu menyertai perjalananan Persebaya Surabaya di musim ini. Satukan semangatmu Bajol Ijoku!!! Wani!! (dpp)

The post Satukan Semangatmu, Bajol Ijoku appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Titip Rindu untuk Persebaya https://emosijiwaku.com/2022/05/16/titip-rindu-untuk-persebaya/ Mon, 16 May 2022 12:34:48 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=41974 Disaat ini memang sebagian dari kita tak bisa mencumbu Persebaya dengan penuh letupan gairah yang membara

The post Titip Rindu untuk Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Disaat ini memang sebagian dari kita tak bisa mencumbu Persebaya dengan penuh letupan gairah yang membara

Kerinduan yang menjalar bak konsleting arus listrik ini membuat kita mau tak mau merasakannya bersama, berat rasa terbebani  rindu yang menumpuk tapi tak bisa kita berkutik menghadapinya, menemui kembali sang kekasih

Merayakan sepak bola kembali yang telah lama kita nanti, luapan rindu semangat dan cinta tak terbendung menggores hati yang haus akan pertemuan yang syahdu nan bahagia

Kata orang “seperti dendam rindu harus terbalaskan” namun sebagian dari kita terpaksa tak dapat membalas rindunya untuk sang kekasih tercinta

Dipaksa untuk menahan kembali rindunya, membendung kembali hasrat bersua, ditawan rasa cinta yang membebani jiwa.

Untuk kalian yang memiliki kesempatan bercumbu kembali dengan kebanggaan kita, titip rindu untuk kebanggan kita untuk mereka yang mengenakan jersey hijau dengan Sura dan baya berada di dadanya, dan semua orang yang berada dilingkup kebanggaan kita, kami titipkan harapan dan semangat ini kepada kalian

Titip rindu ini, semoga diwaktu yang akan datang kita bisa Bersama-sama menyumbu kebanggaan. Bersama-sama kembali melantunkan syair-syair indah nan lantang, mencampuradukkan keringat, emosi dan air mata. Dibungkus dengan cinta dan gairah di waktu yang bersamaan dan semuanya yang tak dapat disampaikan dengan kata-kata

Bersama sama lagi, bersenda gurau lagi, merayakan hari yang telah dinanti

Titip Rindu untuk Persebaya

Machrus Ali Mustofa

Mahasiswa 
Pecinta Persebaya 
Ig : @Mustofaalimachrus
Twitter : @mustofamachrus

The post Titip Rindu untuk Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>