Dhion  terinspirasi akan banyaknya buku-buku sejenis di luar negeri sana. Seperti misalnya A Photographic History Of Manchester United Unseen Archived.

“Saya hanya ingin memberikan informasi kepada semua pihak, bahwa dahulu itu Persebaya pernah memiliki pemain dengan nama-nama yang sempat dielu-elukan di seantero Surabaya, sempat pula dijadikan diolok-olok di seluruh Surabaya dan memiliki pemain-pemain dari berbagai negara-negara lain. Singkatnya saya ingin publik tahu, bahwa sejarah para pemain Persebaya ini didokumentasikan dengan baik” ujar Dhion saat ditanya apa yang menjadi inspirasi lain menulis buku ini.

Buku berjudul “Persebaya And Them: Jejak Legiun Asing Tim Bajul Ijo” akan resmi diluncurkan di acara Sunday Market Vol. 2 2018 yang diadakan di Surabaya Town Square (Sutos) pada Sabtu (20/10). Acara peluncuran yang dihadiri sang penulis itu akan dimulai pukul 15.00 WIB.

Nantinya acara ini akan dikolaborasikan dengan kawan-kawan dari Surabaya Jersey Community yang memiliki aset terkait match worn atau baju yang pernah dikenakan para pemain asing Persebaya di masa lalu.

Buku ini bisa langsung dibeli saat peluncuran. Selain membeli, anda bisa meminta tanda tangan penulisnya. Acara bakal semakin seru dengan live music dari White Shoes And The Couples Company. Sebelum menonton siaran langsung Persib vs Persebaya malam harinya, tak ada salahnya anda mampir ke Sutos. (iwe)

The post Buku Jejak Legiun Asing Persebaya Diluncurkan appeared first on Emosi Jiwaku.

Berkeinginan untuk menjunjung slogan tersebut, Airlangga Bonek (Airbone) rutin mengelar Welcome Party. Acara yang sudah menjadi tradisi di Unair untuk menyambut mahasiswa baru yang cinta Persebaya untuk bergabung dalam keluarga besar Airbone.

Tahun ini Airbone kembali mengelar acara serupa dengan tajuk “One Step Closer”. Sesuai dengan tema yang diusung panitia, Welcome Party kali ini diharapkan menjadi sebuah batu loncatan untuk merekatkan seluruh anggota, mulai dari generasi pendiri Airbone hingga generasi ke-11 yaitu mahasiswa Unair yang akan bergabung dalam keluarga besar Airbone tahun ini.

Acara tersebut akan di gelar di belakang Perpustakaan Kampus B Unair, Kamis (23/03). Meski digelar terbuka, acara ini khusus untuk mahasiswa dan alumni Unair. Agenda dalam acara yang akan dimulai tepat pukul 19:00 WIB itu, akan ada sedikit pembahasan tentang Persebaya. Berbagi pengalaman dari beberapa alumni dan prosesi serah terima jabatan ketua Aibone yang baru.

Di akhir acara, akan ada pemotongan tumpeng sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME atas kembalinya Persebaya, satu satunya klub spesial yang menjadi alasan ada dan lahirnya keluarga besar Airlangga Bonek. (Andry)

The post Jalin Silahturami Generasi Bonek Unair, Airlangga Bonek Gelar Welcome Party appeared first on Emosi Jiwaku.

Dan memang akhirnya, Persebaya-lah juaranya. Kemenangan bersejarah itu disambut dengan tangis haru Bejo Sugiantoro. Mereka kemudian berkonvoi keliling kota Surabaya saat itu. Momen itu sangat indah.

Bonek Campus (Boca) kembali menghadirkan kenangan indah tersebut bersama segala cerita suka dan duka di baliknya. Mereka akan membuat sebuah acara bertajuk “Victory of Persebaya #2, Lakon Juang”.

Acara itu digelar di Mess Persebaya Jl Karanggayam, Sabtu (24/12). Acara juga diisi dengan video koreo dan aksi Bonek serta ditutup dengan chant class. Boca juga mengundang narasumber untuk membicarakan momen-momen bersejarah tersebut.

Bagi yang ingin datang, bisa bergabung mulai pukul 18.00 WIB. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum.

“Dengan kegiatan ini, bukan berarti kita terlena dengan kejayaan masa lalu, tapi kita ingin bisa belajar dari sejarah. Tujuannya agar ke depan kita bisa kembali meraih kejayaan tersebut dan kembali merayakan euforia asli Persebaya juara kelak,” ujar Mahesa, ketua panitia acara. (*)

The post Bonek Campus Kembali Gelar Pemutaran Video Persebaya Juara 2004 appeared first on Emosi Jiwaku.

Acara yang digelar Minggu (27/11) dimulai sejak pagi dengan tampilan akustik sebagai selingan dari doorprize jalan sehat. Bonek ikut memberikan doorprize bagi peserta jalan sehat. MPPS diramaikan adanya stand bazar dan pameran History of Persebaya persembahan Bonek Campus. Pameran itu menampilkan kliping koran yang berisi hari-hari besar bersejarah bagi Persebaya mulai dari tahun 1980-an hingga kontemporer. Selain itu, juga terdapat buku-buku yang banyak bercerita tentang sepak bola khususnya sepak bola di Surabaya (Persebaya) yang dapat dibaca langsung oleh pengunjung.

Adanya pameran menjadi daya tarik bagi Amir, salah satu pengunjung pameran. Ia sedikit bercerita terkait dengan Euforia saat Persebaya juara pada tahun 1997. “Saya sangat suka Persebaya sejak dulu,” ujar pria yang juga menjadi penjual di area dekat pameran. Terjadi dialog antara Amir dengan Bonek yang ada di lokasi pameran. Ia juga tertarik dengan buku-buku yang dipamerkan. Bonek Student Class (BSC) juga ikut meramaikan dengan tampilan akustik yang menjadi penutup sesi pagi dari acara tersebut.

Setelah maghrib, Bonek mulai berdatangan untuk meramaikan MPPS dengan atribut hijau kebanggaannya. Setelah sesi pemutaran film, Bonek Campus bersama Wakbreng naik ke panggung membawakan dua lagu yaitu Anthem of Persebaya dan Persebaya Emosi Jiwaku.

Seketika perform musik dimulai, entah dari mana datangnya, dua maskot Bonek yaitu Jojo dan Zoro tiba-tiba datang mendekat ke panggung. Keberadaan mereka menjadi penghibur sekaligus daya tarik bagi pengunjung yang ada di lokasi. Jojo dan Zoro seakan menjadi bintang bagi acara tersebut. Para pengunjung menyempatkan untuk mengabadikan momen keberadaan Jojo dan Zoro dengan meminta foto bersama.

Acara MPPS 2016 seakan menambah berbagai rangkaian acara yang diadakan oleh mahasiswa Ilmu Sejarah dengan mengangkat Persebaya sebagai topik utamanya. Harapannya, mahasiswa selalu punya kepekaan terhadap sejarah Persebaya. Diawali dari mahasiswa yang dianggap sebagai Agent of Change akan dapat menjadikan masyarakat sadar bahwa Persebaya merupakan warisan sejarah Kota Surabaya yang perlu untuk dijaga eksistensi dan keberlanjutannya. (obt)

The post All About Persebaya di Malam Puncak Pekan Sejarah Unair appeared first on Emosi Jiwaku.

Acara yang pertama adalah diskusi Surabaya Kota Sepak Bola dengan menghadirkan Ahmad Arif Chusnuddin. Ahmad Arif merupakan Bonek yang aktif melakukan kajian historis terkait Persebaya karena latar belakangnya sebagai mahasiswa Ilmu Sejarah Unair. Diskusi tersebut juga diisi oleh Rojil Nugroho Bayu Aji yang merupakan penulis dari buku Tionghoa Surabaya Dalam Sepak Bola sekaligus juga lulusan Ilmu Sejarah. Rojil sekarang aktif sebagai dosen Unair dan masih sering mengadakan kajian historis terkait dengan sepak bola khususnya yang ada di Surabaya.

Selanjutnya Ilmu Sejarah melalui dari Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) mengadakan diskusi dengan topik Pembekuan PSSI Bukan Kiamat Sepak Bola. Diskusi tersebut menghadirkan media officer Persema, Vecga S. Pravangasta, dan Ahmad Arif. Diskusi diadakan sebagai kajian terkait pembekuan PSSI oleh Menpora Imam Nahrawi. Sama seperti diskusi-diskusi sebelumnya, Bonek terlihat hadir untuk meramaikan pelaksanaan diskusi tersebut.

Beberapa bulan ini, Ilmu Sejarah dapat dibilang “vakum” dalam diskusi ilmiah dengan tema sepak bola. Untuk membangkitkan kembali gairah Kangen Persebaya, HMD melalui acara Malam Puncak Pekan Sejarah 2016 mengadakan pameran museum History of Persebaya. Acara akan diadakan Minggu, 27 November 2016 mulai pukul 06.00 bertempat di depan Magister Unair kampus B.

Pameran museum tersebut merupakan inisiatif dari Panitia Malam Puncak Pekan Sejarah 2016 yang ingin mengangkat Persebaya dan Bonek sebagai bagian dari jalan panjang Kota Surabaya. Panitia bekerja sama dengan Bonek Campus yang sebelumnya pernah mengadakan acara serupa bertajuk Mahakarya Bonek Campus. Sesuai tagline acara yakni Cangkruk Seni Budaya Lokal Surabaya, Bonek diharapkan bisa berpartisipasi dalam acara tersebut.

Dengan adanya museum History of Persebaya, panitia berharap masyarakat mulai menaruh kepekaan terhadap sejarah Persebaya, berangkat dari akademisi sejarah. Persebaya merupakan bagian dari sejarah kota Surabaya yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat gedung, Persebaya bagaikan gedung cagar budaya. Untuk itu Persebaya harus mendapatkan perlindungan hukum apabila ada oknum yang berusaha untuk meniadakan eksistensinya.

Selain Museum History of Persebaya terdapat juga penampilan dari Bonek Student Class dan Bonek Campus. Terdapat stand bazar yang menjual pernak-pernik bertemakan Persebaya. (*)

The post Mahasiswa Ilmu Sejarah Unair Adakan Pameran History of Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

Acara dibuka oleh Ketua BEM UMS, Firdaus Suudi. Sebelumnya, lagu Indonesia Raya dan lagu Persebaya Kau Tak Sendirian berkumandang mengawali acara.

Dalam sambutannya, Firdaus mengatakan bahwa acara yang digelar merupakan awal dari berbagai acara atau kerjasama antara UMS dengan Persebaya dan bonek di masa mendatang.

Rektor UMS, Sukadiono, yang turut hadir menyatakan bahwa ia juga seorang Bonek. “Saya ini walau orang Jombang tetapi saya Bonek tulen,” kata Sukadiono.

Ia dengan lancar bisa menyebutkan berbagai prestasi Persebaya masa lalu bersama para pemain legendanya. Terkait perjuangan Bonek, Sukadiono mengatakan bahwa ini adalah mental dan karakter Arek Suroboyo. Karakter pejuang ini harus terus dipupuk untuk generasi yang akan datang. Terus dibina dalam jalan yang baik dan berkemajuan.

“Kami dari kampus UMS siap membantu dan mendukung kembalinya Persebaya di kancah sepak bola nasional” tegas Sukadiono

Acara dialog ini menampilkan tiga narasumber, yakni Gerson Sumolang dari Grup Pemerhati Sejarah Persebaya, Dhahana Adi penulis buku Surabaya Punya Cerita, dan Ram Surahman, Coorporate Secretary Persebaya.

Gerson Sumolang mengawali diskusinya dengan menceritakan beberapa kilas balik Bonek dan Persebaya dalam perspektif sejarah. Gerson menyatakan bahwa filosofi nekat dalam diri Bonek adalah semacam kasta tertinggi dalam mendukung Persebaya. “Nekad lebih tinggi dari sekedar berani. Karena sudah pasrah kepada yang maha kuasa,” kata Cak Gerson.

Sementara Ipung, panggilan akrab Dhahana Adi, lebih menyoroti gerakan Bonek dari sudut ilmu sosiologi bidang ilmu yang dipelajarinya. Menurutnya, Bonek harus lebih banyak melakukan kegiatan brand activation dalam arti bisa melakukan sinergi ke berbagai komunitas di luar bonek, kampus, dunia kreatif, dan lainnya.

“Jangan terkungkung dalam dunia yang sempit. Gerakan Bonek harus meluas dan lebih baik lagi,” kata Ipung. “Bonek adalah sebuah identitas kultural” lanjutnya.

Akan menjadi hal luar biasa bila semua potensi Bonek yang ada di berbagai disiplin ilmu dimanfaatkan untuk masyarakat banyak. Perjuangan B onek akan semakin didukung masyarakat luas jika ini terus menerusdilakukan bonek di lintas generasi.

Ram Surahman melihat fenomena Bonek di era digital. Perjuangan yang sangat masif ini harus diakui ada berkat peran besar media sosial. Hal ini karena perbedaan jaman dibanding Bonek satu dekade silam.

“Bonek generasi sekarang adalah generasi digital. Tidak ada yang bisa menghentikan perjuangan ini,” kata Ram. Media sosial juga akan mempunyai peran besar untuk meningkatkan value dari pergerakan Bonek itu sendiri

Kekuatan media sosial harus diimbangi dengan kekuatan riil di lapangan dalam arti positif. Sebagai kontrol manajemen, Bonek bisa menggunakan berbagai media untuk menyampaikan hal-hal untuk kemajuan Persebaya. Bonek juga melakukan perlawanan terhadap federasi saat ini.

Dalam penutup acara ini, salah satu perwakilan AB 1927 yang juga mahasiswa UMS, Rifi Hadju, mengatakan bahwa kerjasama Bonek dengan kampus akan berlangsung secara berkala dengan format berbeda. (bim)

The post Ngobrol Cerdas UMS Soroti Gerakan Bonek di Masa Depan appeared first on Emosi Jiwaku.

Lomba film dokumenter sejarah tersebut mengambil tema besar Urban History. Tema Urban History apabila disubtemakan di dalamnya terdapat sejarah komunitas. Bonek sebagai komunitas yang berciri khas Surabaya tentunya mempunyai nilai plus tersendiri apabila dikemas dalam film dokumenter sejarah. Film dokumenter sejarah Bonek akan semakin melengkapi kajian ilmiah tentang Bonek yang sebelumnya masif dikemas dalam karya tulisan menjadi karya audio visual.

Karya audio visual mempunyai nilai plus tersendiri apabila dibandingkan dengan karya dalam bentuk tulisan. Karya audio visual akan menampilkan sisi-sisi menarik dari Bonek yang belum dapat diungkapkan dengan jelas dalam karya tulisan menjadi lebih nyata. Selain sejarah komunitas, subtemanya juga terdapat sejarah gedung. Bonek dapat mengkaji Stadion Gelora 10 November atau Wisma Karangayam sebagai gedung berserah saksi bisu dari perjalanan hidup Persebaya.

Saat ini, terdapat beberapa film yang menampilkan suporter yaitu Romeo Juliet (Jakmania & Viking), Kibaran Satu Jiwa – Bendera Arema One Incredible Blue dan Langkah Tegar Sang Singa Tua – Maskot Arema (Suporter tetangga sebelah). Ketiga film tersebut merupakan film berkualitas yang menampilkan sisi-sisi menarik dari suporter sepak bola khususnya yang ada di Indonesia.

Film Romeo Juliet merupakan film yang mengangkat kisah cinta dari dua suporter sepak bola berbeda yang sedang dalam tensi tinggi. Sementara film Kibaran Satu Jiwa – Bendera Arema One Incredible Blue dan Langkah Tegar Sang Singa Tua – Maskot Arema merupakan film dokumenter menarik karya dari SMK 5 Muhammadiyah Kepanjen Malang. Dua-duanya pernah tampil dalam festival film, meskipun festival film yang ada di Malang sendiri yaitu Malang Film Festival. Kibaran Satu Jiwa – Bendera Arema One Incredible Blue mengisahkan perjuangan dalam membentangkan bendera One Incredible Blue sementara Langkah Tegar Sang Singa Tua – Maskot Arema berkisah tentang seorang maskot Singa dari Aremania.

Masih minimnya film terkait dengan Bonek yang belum “Show Up”, sudah seharusnya dapat menjadi pemantik untuk membuat karya visual yang menarik dengan Bonek sebagai warna utamanya. Salah satu bentuk film tersebut dapat berupa film dokumenter sejarah yang jarang atau minim sekali sejarah suporter diangkat dalam suatu karya film.

Dengan diadakannya lomba film dokumenter sejarah diharapkan Bonek dapat berpartisipasi dalam acara tersebut untuk menampilkan suatu karya film yang berkualitas dari Bonek. Adanya lomba tersebut sekaligus untuk meramaikan kajial ilmiah tentang Bonek yang sebelumnya sudah banyak dalam karya tulisan ke karya visual yang lebih masif. (*)

The post Film Sejarah Bonek Minim, Yuk Ikuti Lomba Film Ini appeared first on Emosi Jiwaku.

Acara dimulai tepat pukul 09.00 WIB dengan menghadirkan chant class oleh BSC. Mereka mengajak peserta dan orang tuanya untuk belajar menyanyikan lagu-lagu dukungan untuk Persebaya. Yel-yel dan chant-chant juga diperdengarkan. Para peserta tampak antusias menirukan chant-chant dari BSC.

Bonek Campus tak ketinggalan mengisi acara. Mereka menyajikan storytelling dalam sebuah video yang berisi sejarah Persebaya. Video itu diproyeksikan melalui proyektor yang disediakan. Semua yang hadir tampak antusias menyimak isi video.

Dan akhirnya, puncak acara mewarnai dimulai. Masing-masing peserta mendapatkan kertas bergambar Jojo dan rekannya, Zoro, maskot baru berwujud hiu, yang harus diwarnai. Satu setengah jam waktu yang disediakan panitia.

Waktu selesai, para peserta mengumpulkan gambar yang sudah diwarnai. Dewan juri kemudian memilih tiga gambar yang akan menjadi pemenang lomba. Akhirnya terpilihlah para pemenang, yaitu Olivia (juara 1), disusul Natasya (juara 2), dan Samuel (juara 3). Ketiga pemenang mendapatkan piala dan bingkisan.

Setelah pengumuman lomba, para peserta diajak berjoget dan berfoto bersama Jojo dan Zoro. Meski ada yang takut, anak-anak banyak yang senang berfoto bersama para maskot. Para orang tua tak ketinggalan ikut berfoto.

BSC sebagai pihak penyelenggara mengaku senang dengan antusiasme para peserta. Kegiatan ini dibuat sebagai ajang kreatifitas Bonek kecil. “Lomba mewarnai ini diharapkan bisa menumbuhkan potensi anak,” ujar Lukman Hakim, anggota panitia dari BSC.

Acara Lomba Mewarnai Bersama Jojo didukung oleh Emosijiwaku.com, Qwords.com, De Curva, BawahSkor, Bonek Boys, Bonek Campus, Radio AB1927, dan AB1927. Kedepannya, kegiatan-kegiatan serupa akan dilaksanakan. (irf/iwe)

The post Lomba Mewarnai Sambil Belajar Nge-Chant Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

Kegembiraan karena aksi Danilo Fernando dan Luciano De Souza yang berhasil membobol gawang Persija Jakarta masih terekam jelas di ingatan. Begitu juga jantung yang mau copot gara-gara gol bunuh diri Mat Halil.

Bahkan, tangis haru Bejo Sugiantoro yang menggendong anak sulungnya selepas peluit pertandingan dibunyikan terasa baru kemarin terjadi.

Pertandingan digelar dalam kondisi yang sangat tidak ideal. Petugas lapangan harus beberapa kali memasang garis lapangan karena terhapus oleh hujan.

Apakah momen-momen tersebut mulai hilang di benak para Bonek? Untuk merayakan salah satu momen paling bersejarah tersebut, Bonek Campus menggelar kegiatan pemutaran video euforia Persebaya Juara 2004 bertajuk Nostalgia Juara.

Acara akan dilaksanakan pada pukul 19.00 WIB Rabu, 23 Desember di Mess Persebaya Jl Karanggayam No. 1, Surabaya. Di acara tersebut, pengunjung akan disuguhi tayangan highlight pertandingan dan gol-gol indah dari para pemain Persebaya. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum.

Seorang pembicara spesial bakal hadir. Dia adalah salah seorang pemerhati sejarah Persebaya. Untuk hiburan, Bonek Campus akan menghadirkan hiburan musik akustik dengan membawakan anthem terbaru dari Bonek.

Bonek Campus juga akan mengabadikan memorabilia Juara 2004 itu dengan membuat desain kaus yang sudah bisa dipesan sejak 17 Desember. Pemesanan terakhir akan ditutup pada 23 desember 2015. Jangan sampai ketinggalan. Salam satu nyali, wani! (nin)

The post Peringati Kejayaan Persebaya, Bonek Campus Gelar Nostalgia Juara 2004 appeared first on Emosi Jiwaku.