Rombongan pemain diperkirakan tiba di Surabaya pukul 10.45 WIB dan keluar dari pintu kedatangan 1B bandara Juanda.

Dari Juanda, para pemain langsung diarak menuju Graha Pena dengan menggunakan mobil jeep.

Sementara itu, frontage road dari bundaran Waru ke Graha Pena ditutup untuk rute konvoi. Ada panggung besar menyambut datangnya Persebaya yang baru saja menjuarai Liga 2 musim 2017.

Saat ini sudah ratusan Bonek berkumpul dan terus mengalir. Sementara ribuan Bonek lainnya menunggu skuad Green Force di bundaran Aloha.

Di panggung terlihat grup musik Klantink sedang check sound. Mereka akan menghibur semua yang hadir di acara “Welcome Home Heroes Persebaya Juara”. (bim)

The post Carter Pesawat, Persebaya Konvoi di Atas Jeep appeared first on Emosi Jiwaku.

Naiknya tiga tim ini diprediksi bakal semakin memeriahkan Liga 1. “Tim legendaris Perserikatan telah kembali ke Liga 1. Tiga tim ini akan meramaikan Liga 1 musim depan,” ujar pelatih PSMS Medan, Djajang Nurjaman, saat jumpa pers.

PSMS menurut Djanur siap meramaikan kompetisi. Untuk itu, PSMS harus berbenah. “PSMS akan berbenah dahulu. Mungkin akan memakai jasa pemain asing. Yang pasti PSMS musim depan tidak sekadar numpang lewat. Kami siap bersaing di papan atas meski targetnya tidak muluk-muluk. Soal penambahan pemain iya tapi masih belum dibicarakan,” tambah Djanur.

Persebaya, PSMS, dan PSIS sangat melegenda di era Perserikatan. Ketiganya sering bertemu dan saling mengalahkan. Persebaya sendiri sudah 28 kali bertemu dengan PSMS dengan rekor 13 menang, 11 kalah, dan 4 seri. Sementara dengan PSIS, Persebaya telah bertemu sebanyak 34 kali dengan rekor 20 kemenangan, 7 kalah, dan 7 seri.

Masuknya tiga tim ini menambah daftar tim tradisional di Liga 1 menjadi 10. Sebelumnya, tujuh tim Perserikatan bercokol di Liga 1 yakni Persib, Persija, Persela, PSM, Persiba, Perseru, dan Persipura. (iwe)

The post Kembalinya Tiga Klub Legendaris Perserikatan Bakal Meriahkan Liga 1 appeared first on Emosi Jiwaku.

Kesuksesannya membawa Persebaya ke juara mengulangi torehan prestasinya bersama Persipura di turnamen ISC A 2016. Kala itu, ia juga membesut Persipura sebagai pelatih pengganti dan membawa Laskar Cenderawasih itu keluar sebagai kampiun.

Meski menjadi juara, Persipura mendepak Alfredo dari kursi kepelatihan. Alasannya, lisensi Alfredo tidak memenuhi syarat. Memang, setiap pelatih kepala yang menangani klub Liga 1 harus berlisensi A AFC.

Kini, masalah serupa juga menimpa Alfredo dengan Persebaya. Saat ditanya soal lisensinya untuk musim depan, Alfredo mengatakan sudah tidak ada masalah.

“Aturan lisensi sudah berubah. Sekarang ada aturan di Conmebol jika sudah bekerja sebagai pelatih selama tiga tahun tidak perlu mengambil lisensi lagi. Kalau sudah pegang tiga tim, tidak perlu bikin pelatihan,” ucap Alfred saat jumpa pers.

Ia membandingkan dengan pelatih baru Persib, Mario Gomez, yang juga mempunyai lisensi kepelatihan yang sama. Dalam aturannya, setiap pelatih yang aktif menangani tim maka kelayakannya tetap diakui.

Tentang nasibnya atau skuad Persebaya musim depan bersama, Alfredo belum bisa bicara banyak. “Saya belum bisa bicara untuk musim depan. Karena saya juga perlu istirahat. Presiden sudah bilang mau kontrak semua pemain. Sementara seperti itu,” kata Alfredo.

Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tim. “Terima kasih untuk semua yang support baik yang datang ke sini atau yang nonton dari Surabaya. Semua harus bangga dengan pemain,” ucapnya.

Usai berjuang di final, Persebaya akan bertolak ke Surabaya menggunakan pesawat carteran, Rabu (29/11) pagi. Mereka akan disambut konvoi dari bandara Juanda menuju Graha Pena. (iwe)

The post Soal Lisensi Pelatihnya, Ini Kata Alfredo appeared first on Emosi Jiwaku.

Moncernya prestasi Irfan di Persebaya membuat klub-klub lain terpincut. Mereka menghubungi Irfan untuk dijadikan salah satu pemain dalam skuad Liga 1 musim depan.

“Ada yang sudah kontak, tapi belum bisa disebutkan. Tapi saya masih ingin di Persebaya. Saya senang bermain di sini,” ucap pemain berjuluk The Sniper itu.

Rasa kekeluargaan yang ada di tubuh tim Persebaya membuat Irfan kerasan. Ia menganggap tim kebanggaan arek-arek Suroboyo ini sebagai keluarga.

“Saya suka rasa kekeluargaan di Persebaya. Kami semua kompak dan solid. Teman-teman pemain di Persebaya seperti keluarga,” lanjut Irfan.

Pelatih Persebaya, Alfredo Vera, juga memuji anak asuhnya. “Irfan dari saya masuk sudah meningkat permainannya. Itu hasil dari kerja kerasnya,” puji Alfredo.

Sebagai pemain pemain terbaik, Irfan berhak membawa hadiah Rp 100 juta. “Hadiah ini untuk buat acara keluarga. Saya juga ingin umrohkan orang tua,” pungkasnya. (iwe)

The post Ada Klub Lain Kontak, Irfan Jaya Senang di Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

Sepanjang laga, chant dan lagu penyemangat terus disuarakan oleh ribuan bonek. Gol Rizhadi Fauzi membuat suasana pecah gemuruh sorak sorai.

Bonek yang datang tidak hanya kaum laki-laki dan dewasa. Banyak sekali keluarga lengkap dengan anak dan istrinya datang. JX international menjadi lautan hijau. Sesekali mereka meneriakkan kata kecewa pada wasit ataupun permainan keras PSMS.

Gol ketiga Persebaya dari Irfan Jaya seakan menjadi puncak rasa rindu juara Persebaya. Setelah gol tersebut, tanpa henti Bonek bernyanyi. Begitu peluit panjang dibunyikan wasit, meledaklah seluruh Bonek dengan berdiri dan bernyanyi. Flare menyala di salah satu sudut ruangan. Lampu dimatikan dan anthem Song For Pride dinyanyikan.

Menunggu ceremony penyerahan piala, Bonek belum mau beranjak dari Lokasi nobar. Selanjutnya, mereka membubarkan diri dan sebagian berkonvoi keliling kota. Besok rencananya Bonek akan menjemput Persebaya di daerah Aloha untuk diarak menuju Graha Pena. (bim)

The post 10.000 Bonek Padati Nobar di JX International appeared first on Emosi Jiwaku.

“Sekali lagi, Bandung menjadi tempat istimewa bagi Persebaya. Waktu playoff lawan PSMS juga diadakan di Bandung dan menang. Bandung jadi saksi kembalinya Persebaya,” ucap pemain bernomor punggung 12.

Menurutnya perjalanan Persebaya mengarungi kompetisi Liga 2 sangat panjang. “Perjalanan kita sangat panjang. Susah, senang, sedih, dan bahagia kita rasakan. Kalah atau menang dan akhirnya juara.”

Rendi juga mempersembahkan kemenangan bagi warga Surabaya, Bonek, dan keluarganya yang menonton laga final. (iwe)

The post Makna Juara Bagi Rendi Irwan appeared first on Emosi Jiwaku.

Pelatih PSMS, Djajang Nurjaman, mengucapkan selamat atas keberhasilan Persebaya menjadi juara. “Pertandingan tadi cukup alot. Persebaya telah menunjukkan kualitasnya sebagai tim yang diunggulkan. Selamat buat Persebaya,” ucap pelatih yang akrab dipanggil Djanur saat konferensi pers.

PSMS sebenarnya bisa mengimbangi permainan Persebaya. Tim yang biasanya jago dalam penguasaan bola kali ini tidak tampil superior seperti di laga-laga sebelumnya. “Kita tahu ball possesion mereka dominan. Kita menerapkan pressing ketat yang cukup berhasil sehingga memaksakan extra time,” lanjut mantan pelatih Persib.

Djanur juga memuji para pemainnya yang tidak terlihat lelah meski pertandingan sebelumnya juga diselesaikan dengan perpanjangan waktu. “Dengan motivasi tinggi, kita bisa mengimbangi Persebaya. Gol terakhir karena loss control di menit-menit akhir.”

Saat ditanya tentang masa depannya di PSMS, Djanur menyatakan sudah ada sinyal dari manajemen. Ia mengatakan jika PSMS sudah waktunya berbenah untuk Liga 1. “Kami tidak ingin sekedar numpang lewat meski target kami tak muluk-muluk,” pungkasnya. (iwe)

The post Djanur: Persebaya Tunjukkan Kualitas Sebagai Tim Unggulan appeared first on Emosi Jiwaku.

Menghadapi lawan berat PSMS di partai puncak, Alfredo Vera selaku juru taktik Persebaya menurunkan skuad terbaik. Trio Irfan Jaya, Rishadi Fauzi dan Oktafianus Fernando tetap menjadi andalan Green Force. Ketiganya mendapat dukungan dari lini tengah yang diisi Muhammad Hidayat, Adam Maulana dan kapten Rendi Irwan.

Laga baru berjalan satu menit, Rishadi Fauzi sukses menjebol gawang PSMS yang dijaga Abdul Rohim. Menerima bola daerah dari Irfan Jaya yang memenangi duel dengan bek PSMS, Rishadi melepaskan tembakan keras dari dalam kotak penalti yang tak bisa diantisipasi secara sempurna oleh penjaga gawang lawan. Gol kilat Rishadi membuat tensi pertandingan meningkat.

Menit ke-9, PSMS memperoleh tendangan penalti setelah bola mengenai tangan Andri Muladi di kotak terlarang. Penyerang PSMS yang pernah memperkuat Persebaya, Made Wirahadi maju sebagai algojo penalti. Dengan tenang, Wirahadi memperdaya Miswar Saputra. Skor berubah menjadi 1-1.

Meski Persebaya lebih banyak menguasai jalannya pertandingan, namun PSMS justru berbalik unggul melalui sepakan bebas akurat Roni Fatahillah pada menit ke-38. Gol Roni sempat membuat Persebaya kehilangan irama permainan.

Pada sepuluh menit menjelang jeda babak pertama, Persebaya semakin gencar melancarkan serangan ke pertahanan PSMS. Berturut-turut Irfan Jaya memperoleh peluang matang, namun tak bisa dimaksimalkan menjadi gol. Peluang menyamakan kedudukan pun akhirnya datang pada menit ke-41.

Rendi Irwan yang membawa bola di kotak penalti PSMS dijatuhkan oleh bek lawan. Wasit menunjuk titik putih tanda penalti untuk Persebaya. Irfan Jaya maju sebagai penendang penalti. Jantung ribuan Bonek yang menyaksikan laga ini dibuat berdegup kencang ketika Abdul Rohim mampu menepis tendangan penalti Irfan. Namun bola rebound kembali bisa dimaksimalkan oleh Irfan. Gol untuk Persebaya. Skor sama kuat 2-2 menjadi akhir babak pertama.

Skor imbang 2-2 pada babak pertama membuat jalannya babak kedua menjadi lebih menarik. Jual-beli serangan antara kedua tim membuat pertandingan seru.

Menit 58, Oktafianus Fernando mendapat peluang setelah ia melakukan aksi solo. Namun tendangannya masih melambung di atas mistar gawang. Sementara itu, PSMS sesekali melancarkan serangan balik yang cukup berbahaya karena Persebaya menerapkan garis pertahanan tinggi.

Meski kedua tim memperoleh beberapa peluang untuk mencetak gol, namun tidak ada gol tambahan di babak kedua. Skor 2-2 bertahan hingga peluit panjang tanda selesai babak kedua dibunyikan. Pertandingan pun berlanjut ke babak extra time.

Persebaya langsung mengambil inisiatif serangan di awal extra time. Baru masuk menit ke-2 babak perpanjangan waktu, Riky Kayame yang masuk di penghujung babak kedua mendapatkan bola tepat di depan gawang PSMS. Alih-alih menembak, Kayame mendorong bola ke Irfan Jaya yang berdiri bebas. Tembakan first time Irfan tak bisa ditangkap oleh Abdul Rohim. Gol kedua Irfan di pertandingan ini membuat Bajol Ijo kembali unggul 3-2 atas Ayam Kinantan.

Unggul satu gol tak membuat Persebaya mengendurkan serangan. Menit 98, Kayame memperoleh peluang emas dalam situasi one on one dengan kiper lawan. Sayang ia kurang tenang dalam memanfaatkan peluang tersebut. Pun demikian dengan peluang Irfan Jaya satu menit kemudian yang gagal dikonversi menjadi gol.

Di sisa babak extra time, Persebaya bermain tenang dengan menguasai tempo. Menit terakhir extra time, Made Wirahadi nyaris membuyarkan kemenangan Persebaya jika saja ia lebih tenang memanfaatkan bola liar tepat di depan gawang Miswar Saputra. Peluang Wirahadi menjadi peluang terakhir yang tercipta dalam laga ini.

Setelah melalui perjuangan ekstra selama 120 menit, laga final Liga 2 musim 2017 berakhir dengan happy ending bagi tim Bajol IJo. Gelar juara Liga 2 menyempurnakan musim yang sangat bersejarah bagi Persebaya. Pesta Persebaya semakin lengkap dengan terpilihnya Irfan Jaya sebagai pemain terbaik Liga 2.

The post Happy Ending, Persebaya Juara! appeared first on Emosi Jiwaku.

Persebaya unggul lewat gol cepat Rishadi Fauzi di menit pertama. Aksinya di kotak pinalti tak mampu dicegah pemain PSMS. Ia mamou melepaskan tembakan keras ke pojok gawang Abdul Rohim.

Unggul satu gol, Persebaya beberapa kali melakukan penyerangan. Menit 5, Rishadi dijatuhkan di luar kotak dan wasit memberi tendangan bebas untuk Persebaya. Namun tendangan Irfan Jaya masih melenceng.

Asyik menyerang, gawang Persebaya kebobolan. Berawal dari handsball Abu Rizal di dalam kotak, wasit meniup peluit tanda handsball. Pinalti untuk PSMS. I Made Wirahadi menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Saling serang diperagakan kedua tim namun Persebaya masih unggul penguasaan bola. Sebuah umpan M. Irvan dari sisi kiri pertahanan PSMS bisa dijangkau Rishadi. Sayangnya sundulan pemain nomor 26 itu masih melenceng.

PSMS unggul melalui tendangan bebas jarak jauh Roni Fatahilah. Tendangan kerasnya di menit 36 tak bisa dijangkau Miswar.

Dua menit berselang, Persebaya mendapat hadiah pinalti setelah Rendi dijatuhkan. Tendangan Irfan bisa diblok kiper namun rebound dan bola kembali ditendang dan masuk. Skor 2-2 bertahan hingga turun minum. (iwe)

The post Imbang, Empat Gol Tercipta di Babak Pertama appeared first on Emosi Jiwaku.

Loket penjualan tiket langsung dipadati antrian Bonek. Belum sampai satu jam loket dibuka, tiket tribun selatan yang diperuntukkan untuk Bonek habis terjual. Panpel mencetak 5.000 tiket tribun selatan.

Bonek yang ingin membeli tiket tribun selatan akhirnya membeli tiket tribun timur. Ada juga yang membeli tiket lewat calo.

“Ada 20.000 Bonek yang akan datang,” ujar Dadang Kosasih, salah satu Bonek di depan loket tiket.

Jumlah Bonek memang terlihat lebih banyak dibanding saat laga semifinal kemarin. Bus-bus yang mengangkut Bonek lalu lalang menurunkan Bonek di jalan depan stadion. Begitu juga mobil-mobil pribadi yang tampak diparkir di sepanjang jalan.

Gate merah yang diperuntukan untuk Bonek belum dibuka. Panpel baru akan membuka gate usai laga PSIS melawan Martapura berakhir. Bonek yang belum masuk akhirnya menunggu di sekitar stadion. (iwe)

The post Gelora Bandung Lautan Bonek appeared first on Emosi Jiwaku.