Kemenangan melawan Persela Lamongan sore kemarin (5/7) membuat Bejo sukses mengalahkan rekan setimnnya di era 1997 silam, yaitu Aji Santoso (pelatih Persela). Tanggung jawab Bejo untuk menjadi caretaker akan berakhir dipekan 20 mendatang, yang mana dia juga akan bertemu rekannya yang kala itu menjadi top skor Liga Indonesia 1997, Jacksen F Tiago. Pertemuan Bejo dengan dua rekannya kali ini adalah saling beradu taktik dan sudah tidak lagi bahu-membahu seperti dulu.

Seperti yang kita ketahui, ketiga mantan pemain Persebaya tersebut sukses mengantarkan Bajul Ijo menjadi juara pada 1997. Sementara 2004, Bejo dan Jacksen juga sukses menulis tinta emas sejarah Persebaya. Namun ketika itu peran Jacksen adalah sebagai pelatih dan Bejo sebagai pemain. Berselang satu dekade lebih, ayah Rachmat Irianto itu kembali bertemu dengan Aji Santoso. Tepatnya ketika 2008, Aji hanya dikontrak satu pertandingan untuk menjadi pelatih untuk menahkodai Bejo Sugiantoro dkk, dan sukses mengantarkan Persebaya promosi ke Indonesia Super League (ISL).

Berhasil memenangkan adu strategi melawan kapten Persebaya 1997, Bejo terlihat sangat senang saat prescon setelah pertandingan. Sementara Aji harus mengakui itu dengan mengucapkan selamat kepada Persebaya. “Saya harus sportif, saya ucapkan selamat untuk Persebaya yang sore hari ini (5/7) bisa menang mengalahkan Persela,” ungkap pemain Persebaya yang dulu berpenampilan nyentrik itu. (ets)

The post Satu Misi Terselesaikan, Bejo Kembali Hadapi Rekan Satu Tim appeared first on Emosi Jiwaku.

“Kalian (harus) menyatukan visi dan sadar bahwa Persebaya saat ini (sedang) memulihkan citranya dulu. Kenapa?Persebaya saat ini bukan seperti Persebaya yang dulu. Dulu kita punya Wisma Karangayam, kita punya Stadion Tambaksari. Sekarang sudah gak ada itu lagi. Makanya kita harus memulihkan citra dulu, baru kita bisa berfikir gelar dan hal-hal lain. Itu perlunya menyatukan visi,” ujarnya kepada EJ.

Khusus untuk Bonek, Jacksen meminta untuk tetap loyal mendukung Persebaya. “Tetap mendukung tim Persebaya dengan loyalitasnya seperti biasa. Itu menjadi kekuatan yang luar biasa yang Persebaya punyai saat ini,” ungkapnya.

Saat ditanya apa yang membedakan Persebaya sekarang dengan jaman dulu, Jacksen enggan untuk mengungkapkan. “Sulit memberi sebuah pendapat karena saya berada di luar. Saya juga tidak suka menulis sesuatu yang saya tidak terlibat di dalamnya. Saya dulu berada di Persebaya tapi saya tidak tahu persis bagaimana Persebaya saat Ini,” tegas Jacksen.

Jacksen berada di Surabaya dalam rangka libur lebaran sekaligus pulang ke rumahnya. Puluhan Bonek menyambut kunjungan Jacksen di Radio Suzanna dengan menyanyikan yel-yel selamat datang untuk sang legenda. (don/iwe)

The post Jacksen Berharap Bonek Satukan Visi untuk Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

Minggu (8/4) nanti, Jacksen dengan Barito Putera-nya akan datang ke Surabaya sebagai lawan Persebaya. Reuni spesial pun akan terjadi di Gelora Bung Tomo.

Tak lagi memiliki ikatan profesional dengan Persebaya bukan berarti ingatan tentang Persebaya hilang begitu saja dari sosok Jacksen F Tiago. Bahkan, dari dulu hingga kini, pria yang akrab disapa “Bigman” itu masih menaruh respek kepada Persebaya.

“Ini bukan yang pertama. Dulu saya pernah menjadi pelatih Persiter Ternate dan pernah berhadapan dengan Persebaya. Kemudian saya menjadi pelatih Persipura juga pernah berhadapan dengan Persebaya. Sekarang giliran saat saya di Barito,” ujar Jacksen seperti diwartakan Banjarmasin Post.

“Respek pasti ada. Dan kebanggaan Persebaya bisa kembali ke habitatnya, karena habitat Persebaya sebenarnya di level tertinggi sepak bola Indonesia,” imbuhnya.

Punya memori indah bersama Persebaya, namun Jacksen tak mau larut dalam nostalgia. Pelatih kelahiran Rio de Janeiro itu ingin bersikap profesional membela tim yang dilatihnya.

“Masuk di lapangan mereka (Persebaya) punya kepentingan, saya juga punya kepentingan. Saya datang ke Surabaya bukan sebagai seorang wisatawan. Tapi datang untk bekerja dan membela nama Barito,” pungkas Jacksen. (rvn)

The post Respek Jacksen F Tiago untuk Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

“Persebaya adalah klub tempat saya bergabung paling lama, 8 tahun. Itu bukan waktu yang sebentar,” kata Jacksen saat dihubungi EmosiJiwaku, Minggu, 8 November.

Namun, kata Jacksen, sayang sekali politik membelah Persebaya sehingga klub kebanggaan arek-arek Suroboyo itu belum bisa kembali bangkit. Lelaki kelahiran Rio de Janeiro, Brasil, itu berharap kebangkitan Bajul Ijo akan datang dalam waktu dekat.

“Saya berharap Persebaya bisa bersatu kembali dan masyarakat Surabaya bisa eksis di pentas sepak bola dunia,” kata lelaki 47 tahun yang membawa Persebaya menjuarai Liga Indonesia 1996-1997 dan menjadi top scorer dengan 26 gol. (rif)

The post Jacksen F Tiago Kangen Main di Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.