Jogja Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/jogja/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Tue, 13 Oct 2020 10:34:14 +0000 en-US hourly 1 145948436 Belajar Dari Bawahskor, Komunitas Pengarsipan Sejarah PSIM https://emosijiwaku.com/2016/06/29/belajar-dari-bawahskor-komunitas-pengarsipan-sejarah-psim/ https://emosijiwaku.com/2016/06/29/belajar-dari-bawahskor-komunitas-pengarsipan-sejarah-psim/#respond Tue, 28 Jun 2016 17:17:07 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=2077 Komunitas Bawahskor sendiri, menurut Dimaz, berdiri sejak 2010.

The post Belajar Dari Bawahskor, Komunitas Pengarsipan Sejarah PSIM appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Jogja menyimpan kenangan manis antara PSIM dengan Persebaya dan Bonek. Ini yang saya tahu dari tulisan Dimaz Maulana, founder Bawahskor, berjudul Jogjakarta, Hubungan PSIM-Persebaya dan Bonek Terjalin yang dimuat di EJ.

Sabtu lalu, tepatnya 25 Juni 2016, saya bertemu Dimaz di Cemeti Art House, sebuah galeri tempatnya bekerja di Jogja. Percakapan yang kami mulai langsung gayeng saat Dimaz menjelaskan bagaimana kelancaran acara yang diadakan komunitasnya bertajuk Turun Minum. Di acara tersebut, dia dan temannya bertindak sebagai pemrakarsa.

Acara ini menghadirkan Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Fajar Junaidi yang biasa disapa Mas Fajarjun, Tim dari Kabar Mataram (Katar), PSIM Stats, dan PSIM TV. Mereka membahas media komunitas yang bisa dimanfaatkan untuk nirlaba demi keberlangsungan kelompok kreatif suporter sepak bola nasional.

Saya cukup senang bisa bertemu dan mengenal Dimaz. Kami bertukar ide dan bercerita tentang apa yang akan dan sudah kami laksanakan di kota dan tim masing-masing.

Komunitas Bawahskor sendiri, menurut Dimaz, berdiri sejak 2010. Namun mereka aktif kembali di pergerakan sepakbola seperti melakukan pengarsipan, pameran, dan membuat program mulai 2013. Bawahskor mempunyai semangat dan cara pandang baru tentang sepak bola, terutama untuk tim kebanggaan mereka, PSIM. Mereka juga membuat berita-berita terbaru PSIM dan mengumpulkan sejarah yang berkaitan dengan perjalanan panjang PSIM sendiri. Mereka hadir untuk membantu dan memenuhi hasrat suporter PSIM akan segala info dan berita yang berkaitan dengan tim ini.

Dimaz rela menyisihkan tabungannya agar Bawahskor bisa mandiri dengan memenuhi, membuat, dan berkarya untuk PSIM. Ada kebanggaan yang dia rasakan saat project pertamanya OBA (Open Bawahskor), sebuah event yang mengulas sepak bola Jogja yang diadakan Desember 2015, dapat terlaksana dengan baik. Event yang digelar selama lima hari tersebut tak hanya didatangi Brajamusti dan Maident, pendukung PSIM, namun juga suporter di luar mereka. Semangatnya semakin terlecut ketika dia mempunyai gagasan untuk membuat kelanjutan OBA.

Melihat dan mendengar celoteh khasnya yang unik, saya menyimpulkan jika Dimaz adalah orang yang mampu memanfaatkan kesempatan untuk mengeksplorasi hal-hal lain namun masih mempunyai korelasi dengan Bawahskor yang dia kemudikan sendiri. Termasuk dengan membuat clothing merchandise Bawahskor yang lebih umum. Tujuannya untuk menopang kelanjutan project Bawahskor. Saya mendengar rencana Dimaz yang akan mengadakan acara Turun Minum di kota lain. Dia juga berencana mengisi sesi presentasi tentang Bawahskor di Perpustakaan Indie, C2O di Surabaya.

Meski bendera dukungan saya berbeda dengan Dimaz, saya cukup beruntung mengenalnya. Setiap bertemu, saya menyempatkan untuk sharing ide dan pengalaman dengannya.

Meski sendirian, Dimaz mampu berkarya dan terus melangkah untuk kemajuan suporter lokal dan tim kebanggaannya. Dia melakukannya di tengah gersangnya induk cabang sepak bola yang saat ini mengalami kemunduran.

Melihat sepak terjang Dimaz dan Bawahskor-nya, apa iya saya dan teman-teman hanya duduk diam, memantau media sosial tanpa mau maju dengan berkarya untuk Persebaya? Mumpung Persebaya belum bangkit sepenuhnya, anggap saja ada hikmah di balik ini semua. Kelak, kami bisa menentukan akan seperti apa kami sebagai suporter Persebaya. Kami akan berusaha mendukung Persebaya tak hanya dalam tribun, tetapi juga mampu berkontribusi di luar tribun. (nin)

The post Belajar Dari Bawahskor, Komunitas Pengarsipan Sejarah PSIM appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/06/29/belajar-dari-bawahskor-komunitas-pengarsipan-sejarah-psim/feed/ 0 2077
Jogjakarta, Hubungan PSIM-Persebaya dan Bonek Terjalin https://emosijiwaku.com/2016/06/21/jogjakarta-hubungan-psim-persebaya-dan-bonek-terjalin/ https://emosijiwaku.com/2016/06/21/jogjakarta-hubungan-psim-persebaya-dan-bonek-terjalin/#respond Tue, 21 Jun 2016 03:42:14 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=1989 Jika ditodong pertanyaan: Apa yang bisa kamu ceritakan tentang Persebaya Surabaya? Mungkin ini yang bisa saya ceritakan.

The post Jogjakarta, Hubungan PSIM-Persebaya dan Bonek Terjalin appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Jika ditodong pertanyaan: Apa yang bisa kamu ceritakan tentang Persebaya Surabaya? Mungkin ini yang bisa saya ceritakan.

***

Hampir selama enam bulan, setiap Senin, saya selalu menyambangi Library Student Center di seputaran Malioboro, Jogjakarta. Di sana berderet tumpukan koran-koran lawas yang sudah dibendel setiap tahun. Ketika itu, saya sedang mencari berita-berita tentang PSIM yang terdegradasi pada musim pertama Liga Indonesia 1994/1995.

Sebuah headline Koran Kedaulatan Rakyat kala itu membuat ekspresi saya tiba-tiba menjadi bersemangat. Pasalnya foto yang ada di artikel tesebut sangat menarik. Riuhnya pertandingan PSIM menjamu Persebaya. Suporter Persebaya memenuhi tribun tertutup seperti yang saya lihat dalam koran itu.

Peristiwa yang terjadi ketika insiden Mandala Krida yang menyebabkan satu Bonek meninggal, 1995.
Peristiwa yang terjadi ketika insiden Mandala Krida yang menyebabkan satu Bonek meninggal, 1995.

Menariknya lagi, foto tersebut menggambarkan suar yang dinyalakan. Merah menyala dan berasap. Sayang sekali, pertemuan dengan PSIM kala itu menyisakan duka. Suporter Persebaya, Bonek bernama Suhermansyah meninggal dunia akibat terjatuh karena berdesak-desakan di tribun tertutup Mandala Krida.

***

Temuan remah-remah tentang Bonek sangat banyak saya jumpai kala mencari berita tentang PSIM. Banyak hal diberitakan oleh koran Kedaulatan Rakyat seperti kepulangan Bonek sewaktu 1995 yang dilakukan secara estafet dengan menggunakan beberapa kereta.

Namun ada satu yang menarik yaitu wartawan memotret aktivitas Bonek ketika melewati stasiun Lempuyangan atau Tugu. Suatu kali, sekitar 300 Bonek melewati jalur selatan dengan kereta api pada 23 Juli 1997. Mereka akan melawat ke Jakarta untuk mendukung Persebaya. Dikabarkan bahwa sebelum memasuki Jogjakarta, Bonek sudah berulah di stasiun Sragen. Memasuki wilayah Jogjakarta mereka lebih arif dalam bersikap.

Bonek menyampaikan ucapan kepada PSIM yang promosi ke Divisi Utama musim 1997/1998.
Bonek menyampaikan ucapan kepada PSIM yang promosi ke Divisi Utama musim 1997/1998.

Bonek memberikan ucapan selamat kepada PSIM yang baru saja memastikan promosi ke Divisi Utama. “Arek-arek Yogja sesuk ketemu maneh ndek Divisi Utama” kutip dari Kedaulatan Rakyat. Memang, pasca bertemu dengan Persebaya di Liga Indonesia 94/95, Persebaya dan PSIM tidak pernah berjumpa. Ucapan selamat ini disambut dengan keramahan petugas keamanan yang sedang bertugas menjaga lewatnya suporter Persebaya.

Beberapa tahun setelahnya Persebaya diundang mengikuti turnamen regular PSIM yaitu HB IX Cup. Pertemuan juga sering terjadi ketika Persebaya harus turun ke Divisi I. PSIM yang mengalami kemerosotan usai kembali degradasi pada 99/00 harus terengah-engah bertahan di Divisi I.

***

Kini Persebaya tengah berjuang mengembalikan khitahnya. Bonek tiada hentinya terus mencoba segala hal untuk itu. Belum lama ini Persebaya merayakan HUT ke-89. Sementara itu, PSIM juga tengah menuju HUT yang ke-88. PSIM yang beberapa musim ini mengoptimalkan potensi pemain muda yang ada terus bertahan diketatnya kompetisi sepakbola.

Bicara tentang pemain muda, Muhammad Taufik yang waktu itu baru saja lulus SMA diboyong ke Mandala Krida. Pemain yang ditempa melalui kompetisi internal anggota Persebaya, Fatahillah ini menjadi motor PSIM.

Kelak, akan ada lagi peristiwa semacam ini atau sebaliknya. Tidak memungkiri juga pemain yang lahir dari kompetisi sepakbola Jogja membela Persebaya. Siapa tahu? (*)

*) Dimaz Maulana, penggiat sepakbola

The post Jogjakarta, Hubungan PSIM-Persebaya dan Bonek Terjalin appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/06/21/jogjakarta-hubungan-psim-persebaya-dan-bonek-terjalin/feed/ 0 1989