Tema nasional Hari Pahlawan kali ini adalah “Pahlawanku Sepanjang Masa”. Peringatan ini di Surabaya ditandai dengan intruksi untuk memasang bendera negara. Juga banyak kegiatan tabor bunga di makam pahlawan dan acara lainnya.

Bonek Jayapura salah satu komunitas suporter Persebaya di ujung timur Indonesia tak ketinggalan melakukan kegiatan dalam rangka Hari Pahlawan ini. Mereka hari ini (10/11) melakukan tabor bunga di Taman Makam Pahlawan Trikora Jayapura, Papua.

“Ini baru pertama kali suporter membuat kegiatan ini pas 10 Nopember di Taman Makam Pahlawan di Jayapura”kata Agus Santoso ketua Bonek Jayapura.

Sebelum melakukan kegiatan bonek mengisi buku tamu yang disediakan petugas dan melakukan serangkaian seremonial untuk penghormatan kepada para pahlawan bangsa Indonesia.

“Kami disini berdoa untuk para pahlawan. Semoga semangat dan perjuangan mereka bisa menjadi contoh untuk generasi kita dan masa depan”tambah Agus.

“Harapannya kegiatan ini juga bisa menjadi inspirasi buat dulur-dulur bonek di perantauan dan dimanapun untuk selalu berkegiatan positif dan bermanfaat”pungkasnya.

Sebelumnya Bonek Biak juga memngadakan kegiatan sosial di Kota Biak. Selain kedua kota tersebut bonek juga tersebar di Timika, Sorong dan Merauke. Tidak ada Persebaya berlaga tidak membuat bonek berhenti berkegiatan.

The post Bonek Jayapura Tabur Bunga Di Makam Pahlawan appeared first on Emosi Jiwaku.

Salah satu komunitas bonek adalah Bonek Apollo. Sesuai dengan namanya  komunitas bonek ini berada di kawasan Apollo Gempol Pasuruan. Pada tanggal 8 September 2019 lalu Bonek Apollo mengadakan  acara ulang tahun komunitas yang ke 4. Pada hari ulang tahun ini mereka mengadakan kegiatan sosial yakni khitanan massal gratis untuk warga sekitar.

Acara dilaksanakan di basecamp Bonek Apollo tepatnya Dusun Blimbing 03/10 Bulusari Gempol. Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.30 WIB. Sambutan masyarkat sekitar sangat antusias. Peserta khitanan masal ini diikuti  15 anak peserta dari Porong, Gempol, Bangil, Pandaan dan Sidoarjo. Sebelum dikhitan para peserta diarak. Dan dilanjutkan dengan khitanan masal disertai acara sholawatan, pengajian. Siangnya ada acara hiburan.

Dalam acara ini anak anak selain dikhitan secara gratis juga mendapatkan baju koko, sarung, kopyah dan uang saku.

“Alhamdulillah mas, masyarakat menyambut dengan antusias dengan acara ini dan semoga istiqomah dalam mengadakan kegiatan yang positif yang bisa bermanfa’at bagi masyarakat sekitarnya”kata Cak Eko salah satu perwakilan Bonek Apollo kepada EJ.

Dalam kesempatan ini Cak Eko mengungkapkan rasa bersyukur bahwa Bonek yang dulu terkenal anarkis saat ini secara perlahan bisa bersosialisasi dan bermasyarakat, bahwa Bonek bisa berubah dan lebih dewasa. Harapan untuk team Persebaya semoga di tahun ini Persebaya bisa meraih bisa juara, karena ini adalah harapan seluruh Bonek dimanapun berada.(bbg)

The post Bonek Apollo Adakan Khitanan Massal appeared first on Emosi Jiwaku.

Dihadiri sekitar 600-an Bonek yang berasal dari kota-kota di Jateng dan DIY, acara dimeriahkan dengan gelaran akustik musik, chant class bareng, dan hiburan musik dangdut.

Selain itu, secara simbolis Bonek Magelang juga meresmikan dan memperkenalkan 6 distrik baru yang bernaung di bawah Bonek Magelang. Jika sebelumnya hanya dibagi menjadi dua bagian/kelompok saja yaitu Student Class dan Working Class,maka di usia ke 8 tahun ini, Bonek Magelang resmi melahirkan 6 distrik baru sesuai letak dan wilayahnya masing-masing.

Alasannya karena semakin banyak generasi dan anggota baru serta pertimbangan cakupan wilayah Magelang baik kabupaten atau kota Magelang yang begitu luas.

Dan untuk mempermudah koordinasi dan kontrol langsung pada setiap anggota maka 6 kantung-kantung kecil inilah yang akan berfungsi mengoordinir dan mengakomodir Bonek-Bonek yang berada di daerahnya masing-masing.

6 distrik tersebut adalah:

1. Nord Area (Magelang Utara): Grabag, Secang, Tegalrejo dan Candimulyo.
2. Sud Distrik (Magelang Selatan): Sawangan, Muntilan, Salam dan Dukun
3. Mletot Boys (Magelang Barat): Salaman dan Tempuran
4. West Zone 27 (Magelang Barat): Kajoran dan Bandongan
5. Distrik 12 (Magelang Tengah): Borobudur dan Tempuran
6. Mlaten Boys: Area Mertoyudan dan Mungkid

Masing-masing distrik beranggotakan sedikitnya 13 orang dan paling banyak mencapai 35 orang.

Arik Gemilang, salah satu founder sekaligus pembina Bonek Magelang berharap dengan lahirnya wadah-wadah kecil tersebut generasi-generasi terkini dan ke depan Bonek Magelang bisa benar-benar terkoordinir dan terakomodir secara baik serta bisa menjaga marwah Bonek dan Persebaya.

“Intinya dengan adanya edukasi positif dari tingkat bawah, harapannya Bonek Magelang bisa menjadi lebih baik lagi. Bukan hanya fanatik buta namun juga memiliki kesadaran tinggi dalam mendukung Persebaya dan bermasyarakat,” tuturnya.

Sementara Humas Bonek Magelang, Ahmad Nur Sahid menyampaikan bahwa di Magelang juga sudah mulai diberlakukan wajib memiliki KTA resmi komunitas.

“Tujuannya selain untuk alat identifikasi diri, juga untuk membentengi diri dari gangguan-gangguan tindak provokasi dari pihak-pihak luar yang tidak suka dengan kita,” kata Ahmad Nur. (*)

The post Peringati HUT ke-8, Bonek Magelang Resmikan 6 Distrik Baru appeared first on Emosi Jiwaku.

Perbedaan latar belakang ternyata justru membuat komunitas Bonek Fanatic bisa menemukan wadah yang pas untuk menampung ide-ide kreatif mereka. Manto, salah satu tokoh Bonek Fanatic menjelaskan awal mula berdirinya komunitas ini.

“Pada mulanya komunitas ini isinya orang-orang satu desa. Namun kemudian dari desa lain dan komunitas lain ikut bergabung. Sampai saat ini anggota yang terdata sudah sekitar 130-an,” kata Manto salah satu tokoh Bonek Fanatic.

“Kami resmi berdiri pada tanggal 6 Januari 2001. Awalnya dari bermacam-macam latar belakang. Tapi sama-sama pendukung Persebaya. Awalnya kami tidak terkoordinir. Namun akhirnya kami sepakat untuk membuat wadah pemersatu dengan nama Bonek Fanatic Bersatu,” imbuhnya.

Sebagai bonek, tentu kegiatan Bonek Fanatic yang paling utama adalah mendukung Persebaya.

“Kami mendukung Persebaya di mana saja. Baik saat main di GBT maupun bermain tandang. Yang terdekat kami rencanakan untuk mendukung Persebaya besok waktu main di Bandung,” ujar Manto.

Namun di luar pertandingan, banyak kegiatan yang dilakukan oleh komunitas ini. Salah satunya adalah rutin menggelar aksi bakti sosial.

“Kegiatan yang kami lakukan di luar lapangan cukup beragam. Mulai dari bakti sosial. Bakti sosial kami lakukan satu bulan sekali untuk anak yatim dan saudara-saudara kita yang kurang mampu,” imbuh Manto.

Lebih dari satu dekade menjalin persaudaraan di komunitas Bonek Fanatic, setiap anggota pastinya punya harapan untuk Persebaya. Mereka berharap, klub kebanggaan arek-arek Suroboyo bisa menjadi lebih baik lagi.

“Harapan kami semoga ke depannya Bonek dan Persebaya semakin lebih baik dan lebih solid. Dan harapan untuk pemain, kami harap permainan Persebaya lebih ngeyel lagi saat bertanding,” pungkas Manto. (rvn)

The post Bonek Fanatic, Komunitas Bonek Satu Desa yang Rutin Gelar Aksi Sosial appeared first on Emosi Jiwaku.

Bonek Jabodetabek (BJ) terbentuk saat beberapa orang melakukan awaydays ke Bandung mendukung Persebaya pada 30 Juni 2009. Saat itu, Green Force melakoni laga playoff melawan PSMS Medan memperebutkan tempat di Indonesia Super League (ISL).

Pada awal terbentuknya komunitas ini, keberadaan mereka menjadi perhatian The Jak. Terlebih lagi ada perang dingin antara The Jak dan Bonek. Mereka punya slogan: “Minoritas Gak Wedi Blas”.

“Alhamdulillah, saat ini tidak ada kendala berarti. Yang penting kami bisa menjaga diri dan berfilosofi di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung,” ujar Andhi dari BJ.

Bagi yang ingin bergabung, BJ tak menerbitkan Kartu anggota. Siapapun yang pernah nyangkruk akan dianggap sebagai keluarga besar BJ.

Anggota BJ yang aktif nyangkruk berjumlah 50 orang. Namun saat mereka ada acara besar, yang berkumpul bisa mencapai 100 orang.

Kegiatan mereka pun tak sekedar mendukung Persebaya. Namun juga ngopi bareng, bermain futsal, dan melakukan kegiatan sosial. Saat Persebaya U16 melakoni babak penyisihan Liga Pelajar U16 tingkat nasional yang digelar di Jakarta, mereka tidak pernah absen mendukung laga Green Force cilik. Mereka juga membuatkan jersey dan memberi penghargaan kepada man of the match pertandingan Persebaya U16. Hasilnya, Persebaya U16 lolos ke babak Perempat final dan mencapai final di Sidoarjo.

Tentang komunitas Bonek yang banyak bermunculan, Andhi menyambut baik. Meski bergabung dengan komunitas bagi Bonek bukanlah keharusan, Andhi menyatakan banyak manfaat yang dirasakan saat bergabung.

“Bonek yang bergabung dengan komunitas tentunya lebih banyak mendapatkan jaringan dan menambah pertemanan,” tambahnya. (iwe)

Biodata Komunitas:
Nama: Bonek Jabodetabek
Berdiri: 30 Juni 2009
Anggota: 100 orang
Kegiatan: Nyangkruk, futsal, kegiatan sosial

The post Bonek Jabodetabek, Minoritas Gak Wedi Blas appeared first on Emosi Jiwaku.

Bonek Malaysia

Sebelum didirikan pada 25 Maret 2012, terjadi pro kontra di antara Bonek yang sedang merantau ke Malaysia. Saat itu perbedaan pandangan akibat dualisme yang menimpa Persebaya sangat besar. Akibatnya, pendirian komunitas BM mengalami kendala. Selain itu, perbedaan jam kerja, jadwal cuti, dan jarak juga turut menjadi kendala.

Pada akhirnya semua perbedaan itu bisa disatukan. Saat Persebaya berkunjung ke Malaysia menghadapi kesebelasan Negeri Sembilan di Stadion Paroi Seremban, komunitas BM terbentuk.

Saat ini, BM mempunyai anggota sekitar 90 Bonek yang tersebar di Malaysia. Tujuan dibentuknya BM adalah menjalin tali silaturahmi Bonek dari seluruh Indonesia yang berada di Malaysia.

Selain memberi dukungan kepada Persebaya, BM juga memberikan support kepada atlit Indonesia yang sedang bertanding di Malaysia atau di negara-negara yang berada di kawasan Asean seperti Singapura, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Mereka juga berkumpul untuk bermain futsal hingga nobar konser. Tak lupa, mereka juga melakukan silaturahmi dengan suporter Malaysia. Anggota BM memang aktif menonton pertandingan Selangor FC di mana di klub tersebut bergabung mantan pemain Persebaya, Andik Vermansah.

Aditia, anggota BM yang mengelola media sosial merasakan manfaat saat bergabung dengan komunitas ini. “Dengan bergabung dengan komunitas ini, kita bisa saling bertukar wawasan dalam hal apapun dan saling menolong jika mendapat kesusahan,” ucap pria asal Karang Empat, Surabaya, kepada EJ (1/9).

Bonek Student Class

Komunitas BSC diperuntukkan untuk semua kalangan pelajar di Surabaya dan di luar Surabaya yang mendukung Persebaya. Komunitas ini terbentuk pada 2014.

Tujuannya mulia yaitu untuk menghilangkan pandangan buruk masyarakat terhadap Bonek dengan perbuatan baik dan kreatifitas pelajar. Komunitas ini juga ingin menyatukan semua kalangan pelajar di Surabaya untuk menjaga silaturahmi dan menghindari tawuran antar pelajar.

Yang pasti, tujuan utama pendirian BSC adalah mendukung tim kesayangan mereka, Persebaya.

Kegiatan mereka sangat banyak. BSC pernah menggelar perpustakaan keliling yang digelar saat Car Free Day di Darmo. Mereka juga mengadakan bakti sosial ke panti asuhan dan rutin berkumpul untuk saling bertukar pikiran.

Pada 4 September nanti, BSC akan mengadakan Lomba Mewarnai Bersama Jojo. Kegiatan yang diperuntukkan untuk Bonek cilik di bawah usia 6 tahun ini akan memperebutkan piala dan bingkisan. (iwe)

The post Bonek Malaysia Wadahi Perantau, BSC Satukan Bonek Pelajar appeared first on Emosi Jiwaku.

Tak ada angka yang pasti berapa jumlah komunitas Bonek yang terbentuk. Demikian juga dengan berapa jumlah Bonek yang tergabung dalam komunitas. Sebenarnya, apakah perlu bagi Bonek untuk bergabung dalam sebuah komunitas?

Aditia adalah salah satu Bonek yang tergabung dalam komunitas. Bonek Malaysia (BM) menjadi wadah baginya dalam mendukung Persebaya. Komunitas ini memang terbentuk untuk mewadahi Bonek yang sedang merantau di negeri jiran untuk bekerja. Saat ini, komunitas yang terbentuk pada 2012 beranggotakan sekitar 90 Bonek.

“Dalam komunitas ini, kami saling menjalin tali silaturahmi antara Bonek yang ada di Malaysia,” ujar Aditia kepada EJ.

Kegiatan BM ternyata tak hanya mendukung Persebaya. Mereka juga memberikan dukungan jika ada atlit Indonesia bertanding di Malaysia atau Negara-negara di kawasan Asean spserti Singapura, Myanmar, Thailand, dan Vietnam.

Tentu saja dukungan kepada Persebaya merupakan hal yang utama. Saat aksi Bonek Gruduk Jakarta awal Agustus lalu, mereka mengirimkan wakilnya ke Jakarta.

Menurut Aditia, Bonek sangat perlu bergabung dalam komunitas, terutama bagi dirinya yang berada di perantauan yang jauh dari Surabaya.

“Untuk kami di Malaysia, alangkah baiknya jika dapat bergabung dengan komunitas. Karena bisa saling bertukar wawasan dalam hal apapun dan saling menolong jika mendapat kesusahan,” ujar pria asal Karang Empat, Surabaya ini.

Pentingnya komunitas bagi Bonek juga dirasakan Lukman Hakim, Bonek yang bergabung dengan komunitas Bonek Student Class (BSC). Lukman mengatakan bahwa komunitas dibutuhkan agar Bonek lebih terkoordinir.

Ryan Eko, Bonek asal Surabaya, juga setuju jika Bonek perlu komunitas. Menurutnya, komunitas perlahan akan bisa menghilangkan kerusuhan. “Disamping lebih terkoordinir, seng senengane ngisruh perlahan pasti ilang,” ujarnya.

Komunitas juga mendatangkan manfaat lain, yaitu menambah seduluran atau persaudaraan. “Yang jelas nambah seduluran, mas. Bonek yang independen iku kurang enak ngalor ngidul ijen koyok pendekar,” ucap Ibnu, salah satu Bonek.

Perlunya Bonek bergabung dalam komunitas juga tercermin dalam jajak pendapat yang diadakan EJ via polling twitter. Dari 139 peserta, 74 persen memilih perlu bagi Bonek bergabung komunitas.

Survey lur, apakah perlu seorang Bonek bergabung dalam sebuah komunitas Bonek?

— EMOSIJIWAKU.COM (@emosijiwakucom) September 1, 2016

Meski demikian, keberadaan Bonek yang memilih tidak bergabung alias independen juga tak bisa diabaikan. Mereka mempunyai alasan sendiri mengapa tidak mau bergabung. Salah satunya adalah takut jika tidak aktif saat bergabung. Verry Romadhoni sebenarnya ingin bergabung namun dia mengaku takut jika nanti tidak aktif. “Asline pengen melok komunitas, pengen nambah seduluran tapi wedine gak isok aktif terus,” ujarnya.

Meski sendirian, dia mengaku kenal dengan Bonek dari komunitas lain saat sedang menonton Persebaya.

“Dari dulu saya sering sendirian saat mbonek home-away. Tapi lek wes dadi siji, akeh seng kenal teko komunitas bonek liane”.

Triyanto, Bonek yang lain, juga tidak bergabung dengan komunitas karena tidak bisa meninggalkan pekerjaannya. “Aku seng termasuk independen, gak isok ninggal kerjoan. Dadi ket biyen onok Persebaya maen ndelok’e jarang-jarang.” katanya.

Saling memahami

Aditia memahami jika ada Bonek yang tidak mau bergabung dengan komunitas karena alasan tertentu. “Semua tergantung pada karakter individunya. Karena ada tipikal Bonek yang suka sendiri atau istilahnya liar,” tambahnya.

Pendapat sama juga dilontarkan Latif dari Bonek Bontang. Latif memahami jika ada yang tak perlu komunitas karena di stadion mereka sudah merasa bagian dari komunitas Bonek. “Jika Bonek sudah di dalam stadion, mereka sudah seperti komunitas dari ikatan batin”.

Saat ini kesadaran Bonek berkomunitas sudah sangat tinggi. Grenn Nord 27, komunitas Bonek penghuni tribun utara, sudah mulai mendata siapa saja Bonek yang biasa menghuni tribun utara saat Persebaya main. Bagi yang ingin namanya masuk dalam database, mereka diminta mengirim nama, alamat, dan nomor hape via email dan akun twitter mereka. Dan yang didata bukan hanya Bonek yang tergabung dalam komunitas namun juga bagi Bonek independen yang belum bergabung komunitas.

Bonek komunitas dan Bonek independen sejatinya mempunyai tujuan yang sama. Keberadaan keduanya memberi bentuk dukungan lebih berwarna. Muaranya tetap satu, yakni mendukung klub kebanggaan, Persebaya. Asal tujuannya positif, keberadaan mereka wajib kita dukung. (iwe)

The post Bonek Komunitas vs Bonek Independen, Mana Lebih Baik? appeared first on Emosi Jiwaku.

EJ –

“Alhamdulillah, kita membantai juara bertahan dan tembus semifinal. Semoga kita bisa lolos final dan menjadi juara,” kata Erwin Bajoel, pemain GFFC kepada EJ.

TISL adalah kompetisi sepak bola di Taiwan. Kompetisi ini diikuti 25 klub. Saat ini, liga sudah memasuki babak 8 besar. Pesertanya adalah Gangshan FC, Arsha FC ,Changhua FC, Green Force FC, Cailiao FC, Ganas FC, Arema, Ren De FC.

GFFC dibentuk oleh sekelompok Bonek perantauan. Didirikan pada 2014, klub ini ditujukan untuk menyalurkan hobi positif dan menjalin silaturahmi antar Bonek yang ada di Taiwan.

Tahun ini merupakan tahun kedua bagi mereka ikut TISL. GFFC mencatat prestasi yang membanggakan tahun ini. Awal Januari lalu, GFFC berhasil meraih peringkat tiga dalam turnamen Konien Cup 2016. (erw)

The post Green Force FC, Klub Bonek Taiwan, Tembus Semifinal TISL appeared first on Emosi Jiwaku.

Acara dikemas sederhana dan santai bernuansa kekeluargaan. Ketua pelaksana Andry membuka acara pada pukul 19.30 WIB. Andry mengucapkan terima kasih kepada peserta. Dia juga mengungkapkan pentingnya welcome party untuk mempererat persaudaraan di antara Bonek. “Kita semua adalah dulur,” kata Andry.

Andry juga mengajak para peserta untuk berdoa sejenak mengenang almarhum MC legendaris Persebaya Supangat. “Semoga beliau tenang istirahat di sana,” katanya diamini para peserta.

Bagus Teddy, salah seorang pendiri Airbone, lantas memimpin diskusi ringan dan berbagi kisah tentang sejarah pendirian komunitas tersebut.

Dalam diskusi, peserta acara sepakat untuk bersama-sama mengubah stigma negatif Bonek. Caranya dengan mengadakan acara-acara positif. Tujuannya, masyarakat mulai melihat perubahan dalam diri pendukung setia Persebaya tersbut.

Selain itu, Airbone juga sepakat untuk semakin mempersatukan dukungan kepada Persebaya saat berada di stadion. Yakni dengan menanggalkan kaos bernuansa organisasi, komunitas, atau elemen Bonek. Sebagai gantinya, mereka mulai membudayakan mengenakan jersey Persebaya.

Kegiatan dilanjutkan dengan potong tumpeng dan serah terima ketua baru. Tak lupa, doa dan foto bersama menutup rangkaian acara. Wani! (dry)

The post Airbone Siap Ubah Citra Negatif Bonek appeared first on Emosi Jiwaku.