Fenomena ini memantik tanggapan dari pemerhati sepak bola yang juga dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fajar Junaedi. Dia menilai, kembali mesranya relasi Bonek dan Persela Fans sekaligus membuktikan bahwa konflik antarsuporter sepak bola di Indonesia bisa diakhiri.

“Kedua kubu pernah terlibat konflik fisik, namun ada solusi untuk mengatasinya yaitu dengan pendekatan yang berasal dari bawah ke atas (bottom up),” kata penulis buku Merayakan Sepakbola: Fans, Identitas dan Media itu kepada EJ.

Selama ini, Fajar menyebut, sebenarnya sering ada usaha penyelesaian konflik suporter dengan pendekatan top down. Langkah semacam itu biasanya seperti yang dilakukan pejabat pemerintah dan aparat keamanan, namun ujungnya kegagalan.

“Jadi penyelesaian konflik suporter memang harus bottom up dengan melibatkan massa, setidaknya informal opinion leader yang bisa menyentuh grass root,” tandasnya.

Sejalan dengan itu, peran pemerintah, aparat kepolisian dan manajemen klub adalah memfasilitasi pertemuan antar mereka yang berselisih. Karenanya, dia memiliki keyakinan bahwa konflik suporter itu dalam perspektif Marxian hanyalah kesadaran semu (false conciusness).

“Selama suporter masih berada dalam kesadaran semu konflik susah diselesaikan. Namun jika teman-teman suporter move on keluar dari kesadaran palsu tersebut, perdamaian antarsuporter bukan lagi mimpi tapi realitas,” pungkas penulis buku Bonek: Komunitas Suporter Pertama dan Terbesar di Indonesia. (iwe/rul)

The post Kemesraan Bonek-Persela Fans, Bukti Perdamaian Tak Sebatas Mimpi appeared first on Emosi Jiwaku.

“Saya pernah dibesarkan dan membesarkan Persebaya, sampai kapan pun tetap ada di hati saya, karena ada memori yang sangat indah,” ujar pendiri Asifa ini.

Kenangan terindah yang tetap melekat pada ingatannya adalah ketika membawa Green Force menjuarai kompetisi kasta tertinggi nasional pada tahun 1997. Kala itu, di bawah kepemimpinan pelatih Rusdy Bahalwan, Aji Santoso turut mengantarkan tim kebanggaan Bonek sebagai kampiun.

Tak hanya sukses sebagai pemain, keberhasilan karier Aji Santoso di Persebaya juga tercapai ketika menjadi pelatih. Aji pernah bersedia dikontrak menangani Bajol Ijo hanya untuk satu pertandingan.

Kala itu, Persebaya terseok-seok di babak 8 besar hingga gagal di semifinal Divisi Utama tahun 2008 (sekarang setara Liga 2). Beruntung, Persebaya masih mendapat jatah play off menghadapi PSMS Medan.

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Siliwangi, Bandung, Persebaya mengalahkan PSMS Medan lewat drama adu penalti. Hasil itu mengantarkan Persebaya berkompetisi di Indonesia Super League 2009 (sekarang setara Liga 1).

“Waktu itu kalau tidak salah hanya latihan sekitar 12 hari,” kenang Aji. Beberapa tahun berselang, Aji juga kembali didapuk melatih Persebaya dalam kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI).

“Ketika LPI, saya pelatih dan juara putaran pertama, sayang kompetisi tidak dilanjutkan. Artinya Persebaya ini tim yang ada di hati saya, bagi saya Persebaya luar biasa,” tandasnya.

Sampai saat ini, Aji mengaku masih dekat dengan Bonek. Komunikasi antara Aji dan Bonek, juga para bekas punggawa Persebaya di masa lalu terus terjalin baik. Karenanya, pertandingan kali ini menjadi ajang nostalgia baginya.

“Akan tetapi untuk pertandingan ini, 90 menit saya harus melawan Persebaya, tetapi setelah itu kembali biasanya. Darah saya kalau dibuka juga ada warna hijaunya. Karena itu tadi, tahun 95 -99 saya di Persebaya, di masa – masa itu sangat indah. Bersama coach Bejo, kami menciptakan sejarah dan itu tidak akan terlupakan,” pungkasnya. (rul)

The post Aji Santoso: Darah Saya Masih Hijau appeared first on Emosi Jiwaku.

David Da Silva

Jelang laga versus Persela, David Da Silva saat ini dalam keadaan bugar setelah tidak dibawa ketika away melawan Perseru Serui. Da Silva sudah mengikuti latihan sejak hari pertama caretaker Bejo Sugiantoro melatih tim.

Da Silva pada pertandingan terakhir musuh Persib tampil cukup apik dengan mencetak gol yang memperkecil ketinggalan menjadi 3-4 melalui sundulan kepala pada menit ke 87. Da Silva sendiri mencetak 3 gol dari 5 laga terakhir Persebaya.

Lawan Persebaya sore nanti, Persela, juga merupakan lawan yang dibobol oleh Da Silva pada putaran pertama sekaligus gol perdananya dalam debutnya bersama Persebaya. Da Silva juga memiliki rekor gol cukup baik pada pertandingan sore hari dengan menceploskan 5 gol dari total 9 gol yang sudah diciptakan musim ini

Dendy Sulistyawan

Striker baru Persela yang balik kucing setelah bermain setengah musim di Bhayangkara FC, Dendy Sulistyawan, menjadi pemain yang patut diwaspadai oleh Persebaya pada pertandingan sore nanti. Kondisi Dendy yang sedang on fire setelah mencetak hattrick ke gawang Persipura pada pecan lalu membuat siapapun yang bermain di lini belakang Persebaya tidak boleh lengah sedikitpun kepada Dendy. Absennya duo winger Persela, Fahmi Al-Ayyubi dan Saddil Ramdani serta dua pemain asing Diego Assis dan Loris Arnaud membuat Persela akan semakin mengandalkan Dendy dalam menggedor pertahanan Bajul Ijo (mni)

The post Player To Watch: David Da Silva dan Dendy Sulistyawan appeared first on Emosi Jiwaku.

Melalui halaman instagram resminya, Perseru resmi mengumumkan bergabungnya putra Tulehu ini. Di Perseru nanti, Saimima akan kembali bermain bersama dengan Samuel Reimas, kiper Persebaya yang saat ini dipinjamkan ke Perseru.

“Saya ingin memperbaiki tim saat ini, saya tidak ingin Perseru terus terseok-seok di bawah. Di akhir penutupan bursa transfer kemarin hampir saya dapatkan beberapa pemain yang juga ingin pulang kampung. Tapi sayangnya belum terjadi titik temu dan pendaftaran sudah di tutup,” ujar Edward Norman, Direktur Perseru seperti dikutip dari halaman instagram Perseru.

Edward percaya kehadiran Saimima bisa membawa Perseru lebih baik di putaran kedua.

Sepanjang paruh pertama musim Liga 1, Saimima tercatat sudah bermain sebanyak 8 kali selama 485 menit. Dari jumlah itu, Saimima lima kali bermain sejak menit pertama dan tiga kali masuk sebagai pemain pengganti. Alumni klub internal Bina Bangsa tersebut juga mencetak satu-satunya gol Persebaya saat harus takluk dari Mitra Kukar pada April lalu.

Pelepasan gelandang berusia 21 tahun tersebut dikarenakan sesaknya lini tengah Persebaya musim ini terutama sejak kedatangan Robertino Pugliara, Nelson Alom, Fandi Eko Utomo, dan Izaac Wanggai.

“Saimima dan Arthur (Irawan) kami lepas karena kebutuhan tim. Mereka berdua pemain bagus dan kami lepas agar mereka mendapat jam bermain yang lebih banyak,” ujar Alfredo Vera, mantan Pelatih Persebaya sebagaimana dikutip melalui persebaya.id. (mni)

The post Dilepas Persebaya, Sidik Saimima Resmi Hijrah ke Perseru appeared first on Emosi Jiwaku.

Pelatih Persela, Aji Santoso, menilai bahwa fase ini tidak selalu berdampak negatif bagi Persebaya. “Justru itu yang saya takutkan, karena biasanya dalam satu peralihan pelatih, ada tim memiliki satu semangat berlebihan,” ungkapnya.

Ditambahkan, ada motivasi dan keinginan baru para pemain Persebaya yang akan dibuktikan. Apalagi, lanjutnya, pengganti Angel Alfredo Vera adalah Bejo Sugiantoro yang merupakan produk asli Persebaya.

“Kita tahu coach Bejo juga legenda Surabaya, pernah bermain bersama saya saat juara dulu. Saya justru akan mengantisipasi kebangkitan Persebaya, karena dengan pelatih baru biasanya timbul motivasi baru,” tandasnya.

Di sisi lain, menurut Aji tidak menutup kemungkinan bahwa saat ini Rendi Irwan dkk masih menerka-nerka bagaimana keinginan coach Bejo. Situasi ini, Aji melanjutkan, tergantung nanti di lapangan sejauh mana pemain mampu menggambarkan yang diinginkan pelatih.

“Saya pikir ini satu pertandingan yang sangat menarik. Saya juga mengamati, beberapa permainan Persebaya, gaya bermainnya sangat menarik. Mudah-mudahan kami masih bisa menampilkan pertandingan yang bisa menghibur penonton. Kami berharap dapat poin walau tidak gampang, karena persebaya tim bagus,” urainya

Sementara itu, pemain Persela Eki Taufik Febrianto mengaku siap menunjukkan performa maksimal. Besarnya potensi penonton menjadi motivasi tersendiri bagi para pemain Persela.

“Kami tahu bagaimana atmosfer bermain di hadapan Bonek. Kami juga sudah mendapatkan instruksi pelatih untuk bermain lebih ofensif karena Persebaya juga sangat baik. Tekanan Bonek pasti ada, tapi kami justru senang kalau penonton banyak, bisa maksimalkan semangat,” pungkasnya. (rul)

The post Persela Waspadai Masa Peralihan Pelatih Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

Hal ini tak lepas dari romantisme yang tengah terjalin antara Bonek dan suporter Persela. Menurut Aji, pendukung kedua kesebelasan itu sudah mampu menunjukkan kedewasaan dan menjadi contoh bagi suporter lain.

“Yang terpenting, selain bisa saling mengalahkan di atas lapangan, saya juga melihat ada suatu hubungan antara Bonek dengan suporter Persela sudah sangat akrab. Ini sangat baik,” urai Aji.

Aroma permusuhan yang begitu kental di masa lalu, kini telah memudar. Sebaliknya, dalam beberapa kesempatan Bonek dan suporter Persela telah membuktikan perdamaian yang digembor-gemborkan tidak sebatas kata-kata.

Aji Santoso pun terkesan dengan situasi ini. “Terbukti pada putaran pertama, banyak Bonek datang di Lamongan dan diterima sangat baik di sana. Ini satu situasi yang menurut saya sangat bagus,” urai mantan pelatih Persebaya dan Arema itu.

Karena itu, laga yang bakal berlangsung sore nanti, menjadi kesempatan Bonek untuk membalas sambutan Persela. Kedua elemen ini diprediksi bakal melepas rindu dengan kian menguatkan semangat persaudaraan, terlepas dari hasil apapun yang tersaji di lapangan.

“Mudah-mudahan, dan saya yakini pula, Bonek yang juga banyak saya kenal, akan menerima suporter Lamongan dengan baik,” imbuh Aji. (rul)

The post Aji Santoso Sambut Baik Romantisme Bonek dan Suporter Persela appeared first on Emosi Jiwaku.

Kartu merah terakhir didapatkannya ketika dijamu PSIS Semarang di Stadion Moch Subroto, beberapa waktu lalu. Saat itu, pemain yang akrab disapa Ovan itu diganjar kartu merah setelah wasit mengeluarkan kartu kuning kedua.

Sebelumnya, kartu merah didapat Ovan usai terlibat insiden dengan Hendro Siswanto saat Derby Jatim Persebaya kontra Arema FC. Rentetan peristiwa itu dijadikan Ovan sebagai bahan evaluasi diri.

“Saya pasti instrospeksi sendiri. Evaluasi diri kenapa itu bisa terjadi dan apa yang pelajaran bisa diambil,” urai pemain bertinggi 168 cm tersebut.

Ada sejumlah poin penting yang jadi perhatian Ovan. Terutama, lanjutnya, ketika dia harus mengantisipasi dan menghadang pergerakan lawan demi kokohnya benteng pertahanan Bajol Ijo.

“Timing bola dan cross yang seperti apa. Itu saya pelajari selama saya libur karena terkena sanksi kemarin. Semoga ke depan dengan ini saya belajar lebih baik,” imbuhnya.

Kini, Ovan bertekad menerapkan pelajaran berharga tersebut dalam laga menghadapi Persela Lamongan, Minggu (5/8) di Stadion Gelora Bung Tomo. Kerinduan Bonek akan kemenangan Persebaya, menjadi modal tambahan bagi para pemain, termasuk Ovan, untuk meraih hasil maksimal.

“Sedikit banyak masih ada shock pasti. Tapi kami komunikasi, target poin maksimal, dengan itu bisa bangkit dan semoga ada motivasi lebih,” pungkasnya. (rul)

The post Kerap Diganjar Kartu, Ovan Dapat Pelajaran Berharga appeared first on Emosi Jiwaku.

“Saya akan berusaha memberikan kemampuan yang maksimal dalam pertandingan besok untuk poin maksimal,” tegas legenda hidup Persebaya itu dalam jumpa pers, Sabtu (4/8).

Bejo mengaku tidak ingin berandai-andai terkait nasibnya ke depan jika target itu gagal terlaksana. Yang jelas, lanjut dia, saat ini tugasnya adalah mengawal tim dari tepi lapangan saat pertandingan berlangsung.

“Karakter Surabaya akan saya masukkan dalam tim ini, tidak mau menyerah, ketat, ngosek, ngeyel, akan saya tampilkan dalam pertandingan besok,” urai ayah kandung Rachmat Irianto tersebut.

Meski menurutnya Persela merupakan tim bagus karena berada di atas Green Force dalam klasemen sementara, namun laga kandang menjadi modal berharga. Sejalan dengan itu, dia juga telah memberikan motivasi lebih kepada para pemain.

“Saat ini saya sudah ambil kesimpulan bahwa pemain akan memberikan yang terbaik. Kalau pemain sudah memberikan yang tebaik, saya tertantang mengawal dari pinggir lapangan semaksimal mungkin. Apapun risikonya kami ingin memenangkan pertandingan. Walaupun Persela lagi di atas dibandingkan Persebaya,” pungkasnya. (rul)

The post Janji Main Ngeyel, Bejo Patok Harga Mati Kemenangan appeared first on Emosi Jiwaku.

Lebih miris lagi ketika ada Bonek yang masih beranggapan Persebaya adalah tim promosi, tidak sedikit Bonek yang mengatakan “Suporter harus tahu diri bahwa untuk Persebaya mampu bertahan di Liga 1 di musim pertamanya itu saja sudah bagus, jadi jangan berharap yang muluk-muluk”.

Well, saya bisa tegaskan di sini bahwa itu adalah kata-kata racun yang biasanya diucapkan oleh rival-rival Persebaya atau pihak-pihak yg tidak suka Persebaya meraih sukses. Itu benar-benar racun dan mengapa ada Bonek yg mengatakan itu. Sungguh miris hati ini, namun andai kata-kata itu benar, lalu mengapa kata-kata itu tidak anda ucapkan ketika Persebaya berlaga di Liga 2? Toh, kondisinya sama saja Persebaya kala itu baru saja diakui PSSI, pertama kali mengikuti kompetisi resmi setelah vakum 5 tahun lebih tapi mengapa punya target lolos Liga1? Harusnya tahu diri dong?

Nyatanya Persebaya mampu melakukannya, bahkan bukan hanya lolos ke Liga 1 tapi juga menyabet gelar juara Liga 2 dan itu telah membuat iri banyak suporter-suporter klub Liga 2. Itu semua bisa diraih berkat optimisme, keyakinan tinggi, kerja keras, saling percaya antara tim, manajemen dan suporter bahwa Persebaya layak mendapatkannya dan Persebaya memang layak mendapatkannya.

Lalu apa bedanya Liga 2 dengan Liga 1?

Saya berharap kepada seluruh Bonek di mana pun anda berada, mulai saat ini buang jauh-jauh racun itu karena sama saja anda meracuni klub kebanggaanmu. Yakinlah sampai kapan pun bahwa Persebaya adalah salah satu klub besar dengan sejarah yang begitu panjang di Liga Indonesia. Semua itu bukan omong kosong, salah satu buktinya rating TV Persebaya sejauh ini cukup bagus untuk klub promosi yang baru vakum tidak berkompetisi selama kurang lebih 5 tahun. Pertandingan Persebaya lebih sering disiarkan secara Live di TV Nasional bahkan lebih sering dari beberapa klub lain yg sudah lama berkompetisi di kasta tertinggi. Kalau pihak TV saja mengapresiasi reputasi dan nama besar Persebaya, mengapa suporternya justru merendahkan Persebaya?

Dan harapan saya untuk para punggawa Bajol Ijo bermainlah kalian dengan hati, bermainlah dengan loyalitas tinggi, bermainlah dengan penuh rasa bangga demi lambang di dada.

Bersyukurlah kalian semua karena saat ini anda telah menjadi bagian dari salah satu klub besar di Indonesia, salah satu klub legendaris di Indonesia dengan sejarah yang panjang, dengan basis suporter yang begitu besar, memiliki homebase yang begitu megah, dan juga bisa menikmati laga kandang dengan atmosfer kelas dunia. Kalian seharusnya bangga akan hal itu karena tidak semua klub di Indonesia ini memilikinya.

Mari Move On Bersama. Ayo Bangkit!

Persebaya adalah klub besar, Persebaya pantas di atas sana, Kita semua pantas di atas.

Salam Satu Nyali!

The post Move On Bonek, Move On Bajol Ijoku appeared first on Emosi Jiwaku.

Duo legiun asing Laskar Joko Tingkir, Loris Arnaud dan Diego Assis masih harus menjalani hukumannya. Sedangkan dua pemain lokal yang absen memiliki alasan lain. Fahmi harus berurusan dengan cedera yang dialaminya, sementara Saddil kini tengah bergabung dengan Timnas U-23.

Pelatih Persela, Aji Santoso, mengakui bahwa empat pemain tersebut merupakan pilar penting. “Akan tetapi dalam dua – tiga hari sebelumnya saya sudah menyiapkan pengganti untuk hadapi Persebaya, tetap dengan pemain muda,” kata legenda hidup Persebaya itu.

Aji ingin apa yang sudah diinstruksikan bisa diserap dengan baik dan akhirnya diaktualisasikan dalam laga besok. Dalam melatih tim, sebenarnya Aji mengaku tidak tergantung satu dua pemain saja.

Karena itu, dia tidak terlalu pusing dengan kondisi Persela saat ini. “Tetapi ini kesempatan bagus bagi pemain lain sebagai pengganti, karena menurut saya kesempatan ini paling penting,” urai mantan pelatih Arema itu.

Dengan begitu, dia memberi tantangan kepada para pemain yang dipercaya tampil nantinya. Aji menegaskan, walau kualitas pemain pengganti belum tentu sama, namun dia berharap pemain tersebut mampu menunjukkan kualitas maksimal.

“Dalam setiap pertandingan, saya yakin tim kalau bermain di luar minimal satu poin, syukur-syukur tiga poin. Walau tidak dihuni pemain inti, kami harus optimis,” pungkasnya. (rul)

The post Tanpa Empat Pilar Kunci, Persela Tetap Optimis Curi Poin di Surabaya appeared first on Emosi Jiwaku.