Sudah beberapa gelar dipersembahkan bersama tim kebanggaan Surabaya. Piala Dirgantara, Juara Liga 2 2017, Piala Gubernur Jatim, Runner up Piala Presiden dan Liga Indonesia adalah beberapa prestasi Dayat bersama Green Force.

Persebaya akan menghadapi Persik Kediri besok malam (28/11) di stadion Manahan Solo. Jika Dayat diturunkan oleh pelatih Aji Santoso akan menjadi penampilan resmi ke-100 bermain untuk Persebaya.

“Ini akan jadi penampilan ke 100 Dayat laga besok,”kata Dhion Prasetyo salah satu crew Rawon Stats sebuah akun tentang statistic Persebaya.

Masih menurut catatan Rawon Stats, Dayat juga mencetak gol debutnya pada laga ke enamnya. Yakni saat di Liga 2 menghadapi PSBI Blitar 11 Juli 2017.

Dalam skuad Persebaya saat ini Dayat salah satu yang masih berada dalam tim ini sejak liga 2. Selain Dayat masih ada M Syaifudin, Rachmat Irianto, Rendi Irwan, Oktafianus Fernando.

Jika tidak mengalami cidera panjang awal musim 2018 pencapaian 100 laga bisa diraih pemakai nomor punggung 96 lebih cepat. Menarik dinantikan laga besok malam akan menjadi sejarah klub tersendiri dan tentunya untuk Muhammad Hidayat.

The post Menantikan Laga Ke-100 Muhammad Hidayat appeared first on Emosi Jiwaku.

Ia menghentikan serangan Louise Parfait dan mengumpan bola kepada Oktafianus Fernando. Opan yang lepas dari jebakan offside kemudian mengirimkan umpan kepada Amido Balde. Dengan tenang Balde menceploskan gol ke gawang Angga Saputro.

Berkat sumbangsih tersebut, pada akhirnya Persebaya Surabaya mampu menumbangkan Tira Persikabo dengan skor 3-1. Dengan torehan tersebut, klub yang di arsiteki Djadjang Nurdjaman ini melangkah ke babak semifinal.

Lantas, apa resep rahasia M. Hidayat dalam laga itu? Alih-alih mengklaim keberhasilan pribadi, dia justru menyebut peran besar tim secara kolektif.

Pemain kelahiran Bontang itu memang baru masuk di babak kedua menggantikan Fandi Eko Utomo. Dia mengaku bersyukur bisa memberikan kontribusi terhadap tim yang ia bela sejak 2017 silam.

“Perasaannya senang bisa bantu tim meraih kemenangan, tapi tim pasti berperan. Yang penting tim menang, sudah bagus,” kata dia.

Usai pertandingan delapan besar itu, hingga kini masih ramai diperbincangkan perihal tackling yang dilakukan Hidayat kepada Parfait di menit-menit akhir babak kedua.

“Itu kan inisiatif (lakukan tackling) dari pemain saja. Memang coach Djanur bilang hanya suruh pressing-pressing saja. Tackling pemain inisiatif sendiri saja. Dan untuk tackling, gimana ya. Tapi saya rasa taklingnya mengenai bola dan bersih. Tapi kan setiap orang mempunyai penilaian berbeda beda,” paparnya. (dit/rul)

The post Tampil Meyakinkan, Apa Resep Muhammad Hidayat? appeared first on Emosi Jiwaku.

Kembalinya Hidayat menjadi perbincangan hangat. Pasalnya lelaki berusia 22 tahun tersebut berhasil membuat lini tengah Persebaya hidup. “Alhamdulillah sangat senang, karena ini adalah pertandingan pertama saya di musim ini. Saya ucapkan terimakasih untuk coach (Alfredo Vera) yang telah memberi kesempatan untuk saya,” ujar lelaki yang akrab disapa Dayat tersebut.

Tak lupa Dayat mempersembahkan kemenangan tersebut untuk Presiden Azrul Ananda. “Kemenangan ini kami persembahkan untuk pak presiden, untuk kedua orang tua saya yang selalu mendoakan saya. Mudah-mudahan ini menjadi mental yang bagus untuk pertandingan ke depannya,” jelas Dayat.

Alfredo mengungkapkan bahwa ia percaya untuk menurunkan Dayat sejak menit awal karena tahu kualitas pemain asal Bontang itu. “Kalau kita bicara tentang kualitas, kita tidak ragu. Kita tahu Hidayat seperti apa, menurut saya hari inilah menjadi momen Hidayat kembali,” ungkap Alfredo tentang Hidayat.

Hidayat sendiri adalah salah satu pemain tengah yang masih dipertahankan Persebaya semenjak Liga 2 berakhir meski mengalami cedera panjang di awal musim. Perannya yang sentral dalam memutus aliran serangan lawan, membuat pemain bernomor punggung 96 tersebut digadang-gadang akan menjadi pemain bintang. (ets)

The post Debut M. Hidayat, Persebaya Langsung Menang appeared first on Emosi Jiwaku.