The post Ndas Mangap di Balai RT, Mem-Persebaya-kan Masyarakat di HUT RI appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Fenomena tersebut tercermin di RT 1 RW 12 Pondok Benowo Indah, Surabaya. Para pemuda kampung tersebut berinisiatif menghias tembok Balai RT untuk memperingati HUT RI dengan gambar Ndas Mangap, yang merupakan logo Bonek. Logo tersebut bersanding dengan gambar Bung Karno.
Adalah Etsha Magenta, anggota Karang Taruna RT 1 RW 12, yang memiliki ide sekaligus mengerjakan gambar itu. “Saya nggak sendiri, tapi dibantu dengan teman-teman Kartar lainnya. Warga juga membantu dalam segi finansial dan logistik,” urainya.
Dia menjelaskan, sebelumnya di tembok tersebut gambar Bung Karno lebih dulu terpampang gagah. Gambar itu dibikin pada 6 Agustus 2017 lalu, untuk persiapan menyambut peringatan HUT ke-72 RI tahun lalu. Sedangkan gambar Bonek, baru dikerjakan pada 12 Agustus 2018 ini.
“Pengerjaan gambar Bonek hanya sehari. Malam bikin skecthnya, pagi langsung diwarna sehingga siang sudah jadi. Banyak warga yang mengapresiasi karya kami (Karang Taruna). Banyak juga yang menjadikannya spot foto sebelum atau sesudah upacara 17 Agustus, di samping logo Bung Karno dan Bonek,” imbuh Etsha.
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini lantas membeberkan alasan di balik pengerjaan gambar Bonek dan Bung Karno. Perlu di ketahui, lokasi Balai RT berada tepat di sisi utara lapangan. Area tersebut merupakan pusat interaksi warga saat menggelar sejumlah kegiatan.
Mulai lomba, olahraga, hingga acara-acara penting yang menggunakan panggung, semua digelar di lapangan ini. Sementara, tembok Balai RT sebagai media gambar menghadap langsung ke arah lapangan. Dengan begitu gambar tersebut langsung bisa dilihat banyak orang.
“Alasan lain juga karena lapangan ini adalah tempat parkir para Bonek jika Persebaya berlaga. Yang jaga parkir ya teman-teman Karang Taruna sendiri. Jadi mumpung masih ada ruang kosong di tembok balai, digambar Bonek saja biar parkiran tambah rame,” tandasnya.
Sejalan dengan itu, dia berpikir bahwa keberadaan gambar Bonek dan Bung Karno ini mampu sebagai pertanda. Kerap kali orang dari luar daerah, termasuk tukang ojek online, tersesat jika memasuki wilayah Pondok Benowo Indah.
“Banyak warga yang cerita, kalau naik ojek online atau kesusahan nyari alamat jadi tinggal ngomong ‘lapangan sing onok gambar Bonek karo Pak Karno mas’, gitu bisa mempermudah,” pungkasnya. (rul)
The post Ndas Mangap di Balai RT, Mem-Persebaya-kan Masyarakat di HUT RI appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Gate 17 Apresiasi Azrul Ananda Lewat Mural appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Yang terbaru, Bonek Gate 17 membuat mural bergambarkan wajah Presiden klub Persebaya Azrul Ananda dan tulisan “Bajol Ijo” yang bertempat di seberang Marvell City, Surabaya. Mural tersebut dikerjakan pada Jumat (28/9) lalu.
“Pemilihan wajah Azrul Ananda dalam mural ini sebagai bentuk apresiasi saja terhadap beliau. Sebelumnya di Bonek Fair, temen-temen juga membuat mural Dahlan Iskan,” ucap Rifi Hadju, salah satu anggota Bonek Gate 17.
Proses pembuatan mural tersebut juga sempat diliput secara live oleh SBO TV. Diharapkan Bonek semakin menunjukkan kreativitasnya untuk mengubah stigma buruk di masyarakat. (eka)
The post Gate 17 Apresiasi Azrul Ananda Lewat Mural appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Geliat Mural Persebaya Surabaya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Kali ini saya ingin mengangkat mural dari Bonek Simo Area yang berada di Jalan Raya Simo, berlokasi tepat di bawah jalan tol Simo. Sekali lagi, Bonek Simo Area bersama Yoppi Anugrah bekerjasama membuat mural di lokasi strategis. Berbeda dengan mural sebelumnya yang berada lebih ke dalam, kali ini dipilih lokasi yang lebih bisa dilihat dan diakses semua orang dan hampir tidak pernah sepi kendaraan yang lewat.
Yoppi Anugrah dan temannya yang anggota Bonek Simo Area membuat mural ini dengan dibantu teman-teman Bonek Simo Area lainnya.
Sama seperti kebanyakan mural lainnya, selain mengangkat nama komunitas Bonek yang membuat mural tersebut juga memberikan dukungan untuk Persebaya dalam bentuk street art (mural). Satu tujuan yang saya yakini sama di antara semua mural itu adalah mem-bumikan Persebaya kepada masyarakat Surabaya. Bahwa Persebaya bukan cuma milik Bonek, tapi Persebaya juga milik semuanya, dari yang kecil sampai yang tua.
Teruslah berkarya kawan, teruslah mem-Persebaya-kan Surabaya. (*)
The post Geliat Mural Persebaya Surabaya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Manajemen Batik Keris Akhirnya Ijinkan Mural di Dinding Gedungnya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Dalam keterangannya di akun Twitter mereka, manajemen Batik keris mengaku telah berkoordinasi dengan Project Mural Persebaya.
“Kesimpulan dari diskusi tersebut, insiden penghapusan mural disebabkan miskomunikasi mekanisme dan perijinan,” Batik Keris dalam keterangannya.
“Batik Keris berikan ijin penggunaan dinding gedung di Jl Embong Malang sebagai ruang ekspresi mural peringatan 90 tahun Persebaya sampai dengan 18 Juni 2017. Batik Keris turut mendukung aksi dan kreativitas seni budaya yang konstruktif dan positif. Selamat peringatan 90 tahun Persebaya. Terima kasih,” imbuh Batik Keris.
Jelang perayaan 90 tahun Persebaya, mural bertema ulang tahun bertebaran di sudut-sudut kota Surabaya. Project Mural Persebaya merupakan salah satu kelompok mural yang aktif mengerjakan mural di Surabaya. Karya-karya mereka bisa dilihat di beberapa dinding di jalan-jalan besar di Surabaya. (iwe)
The post Manajemen Batik Keris Akhirnya Ijinkan Mural di Dinding Gedungnya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Melihat Mural Bonek Ndas Mangap di Simo Pomahan appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Proses pengerjaan mural tersebut dimulai Sabtu malam (27/5). Adapun yang mengerjakan adalah Bonek Simoarea dibantu beberapa Bonek dari luar Simo. Mereka menanggung sendiri biaya pengerjaan mulai cat, kuas, hingga bahan-bahan untuk pembuatan mural.
Yoppy Anugrah, salah satu Bonek yang ikut dalam pengerjaan mural, menuturkan jika mural tercipta karena kecintaan mereka kepada Persebaya. “Animo Bonek di kampung sini luar biasa edan. Mereka bersemangat membuat mural ini,” ujarnya kepada EJ.
Yoppy bukan Bonek asal Simo, namun ia berkawan dekat dengan Bonek Simoarea. Ia ikut membantu pengerjaan mural. Selain dirinya, banyak yang ikut membantu.
Butuh dua hari dua malam agar mural selesai. Saat awal pengerjaan, mereka membuatnya hingga jam 2 pagi dan dilanjutkan minggu sore. Mereka sempat berhenti saat lokasi diguyur gerimis. Proses pengerjaan pun dilanjutkan Senin dini hari (29/5) usai sahur. “Baru selesai tadi pagi (Senin) jam 6. Sore nanti baru tahap coating wall,” ujar pria yang tinggal di daerah Sidotopo ini.
Coating wall dilakukan agar mural lebih awet dan tahan lama. Menurut Yoppi, mural akan tahan 5-6 tahun.
Jika ingin berfoto dengan latar belakang mural tersebut, anda cukup datang ke daerah Simo Pomahan. Lokasi mural berada di akses utama menuju kompleks Simo Pomahan. Lokasi sangat mudah dicari karena menjadi akses keluar masuknya warga di daerah Simo. (iwe)
The post Melihat Mural Bonek Ndas Mangap di Simo Pomahan appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post CAP12, Komunitas Mural Pendukung Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Salah satu bentuk dukungan kepada Persebaya dilakukan komunitas mural bernama CAP12. Komunitas ini memberi dukungan dan ungkapan perlawanan melalui mural-mural yang dibuatnya. Mereka melakukannya di sudut-sudut tembok yang ada di kota Surabaya. Hasil coretan mereka bisa juga dilihat di akun instagram mereka.
Nama CAP12 merupakan singkatan dari Coretan Arek Persebaya (Bonek). Sedangkan angka 12 berarti filosofi dari istilah pemain ke-12, yaitu suporter.
Mural yang masuk kategori street art ini dibutuhkan persiapan dalam membuatnya. Salah satu anggota komunitas CAP12 yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan jika langkah pertama sebelum membuat mural adalah membuat konsep gambar.
“Kami berdiskusi dulu tentang gambar apa yang akan kita tuangkan di mural,” ujarnya bersemangat.
Saat ditanya motivasi CAP12 menggambar mural bertema Persebaya, anggota komunitas itu menjelaskan jika komunitasnya ingin membuktikan jika bonek dan Persebaya masih ada.
“Mural adalah bentuk perlawanan kami terhadap mafia bola,” lanjutnya.
Tak banyak kendala yang mereka alami saat pembuatan mural. Kendala yang paling sering dialami adalah masalah dana. Mereka pun rela urunan/patungan untuk membeli bahan-bahan cat untuk menggambar mural.
Ada kisah menarik selama mereka melakukan selama mereka beraktivitas. Rupanya ada orang-orang yang tidak suka terhadap karya-karya mereka. Beberapa mural dirusak orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
“Ada beberapa karya kami yang dirusak. Mural yang ada tulisan Usir Persebaya United dari Surabaya, kata United dicoret dan diganti dengan 1927.”
Diakhir obrolan dengan emosijiwaku.com, komunitas CAP12 berpesan agar bonek tetap bersemangat melakukan perlawanan sehingga Persebaya bisa bangkit lagi. (rzl)
The post CAP12, Komunitas Mural Pendukung Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>