on this day Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/on-this-day/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Fri, 04 Sep 2020 09:36:48 +0000 en-US hourly 1 145948436 #OnThisDay : The Dream Team Juara Liga Indonesia III https://emosijiwaku.com/2020/07/28/onthisday-the-dream-team-juara-liga-indonesia-iii/ Mon, 27 Jul 2020 23:56:46 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=33436 The Dream Team itulah sebutan tim Persebaya pada Liga Indonesia III musim 1996/1997. Sejak babak awal wilayah barat tim asuhan Rusdy Bahalwan sangat buas dan ganas dalam urusan mencetak gol. Mengerikan.

The post #OnThisDay : The Dream Team Juara Liga Indonesia III appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – The Dream Team itulah sebutan tim Persebaya pada Liga Indonesia III musim 1996/1997. Sejak babak awal wilayah barat tim asuhan Rusdy Bahalwan sangat buas dan ganas dalam urusan mencetak gol. Mengerikan.

Tepat hari ini 23 tahun silam Persebaya sukses menjadi juara dan menyabet trophy Liga Indonesia. Pada laga puncak mengalahkan tim kuat lainnya yakni Bandung Raya 3 – 1 pada laga di Stadion Utama Senaya 28 Juli 1997.

Kompetisi saat itu diikuti 33 tim dan dibagi dalam tiga wilayah. Persebaya berada di wilayah barat. Persebaya  mencatatkan rekor gol fantastik. Dari 20 kali bermain tercatat mencetak 62 gol dan hanya kebobolan 18.  Pada akhir musim Jaksen F Tiago keluar sebagai pencetak gol terbanyak dengan mencetak total 26 gol.

Carlos de Melo, Chairil Anwar dan Justino Pinhiero / Foto : Koleksi Pemerhati Sejarah Persebaya

 

Musim itu adalah yang ketiga setelah penggabungan antara tim perserikatan dan galatama. Pelatih Persebaya saat ini Aji Santoso adalah kapten tim saat itu. Dua asisten pelatih saat ini yakni Bejo Sugiyantoro dan Uston Nawawi juga anggota skuad saat itu. Puluhan ribu bonek hadir di Senayan.

Gelar ini adalah yang pertama diraih Persebaya pada era Liga Indonesia. Berikut susunan pemain kedua tim pada laga tersebut. (bim)

 

Final Liga Indonesia 1996/97

 

28 Juli 1997

Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta

Wasit: Kim Dae Hyung (Korea Selatan)

Gol: 1-0 Aji Santoso 58′ pen., 2-0 Jacksen F. Tiago 60′, 3-0 Reinald Pieters 80′, 3-1 Budiman 84′

Persebaya: Agus Murod, Aji Santoso (C), Anang Maruf (Hartono 80′), Sugiantoro, Justinho Pinhiero, Khairil Anwar, Carlos de Mello, Yusuf Ekodono (Jatmiko 43′), Uston Nawawi (Mursyid Effendi 87′), Jaksen F. Tiago, Reinald Pieters.

Pelatih: Rusdy Bahalwan

Bandung Raya: Hermansyah, Surya Lesmana (Rehmalem Perangin-Angin 63′), Nuralim, Herry Kiswanto (Hendriawan 78′), Olinga Atangana, Dahiru Ibarahim, M. Ramdan, Alexander Saununu, Budiman, Deftendi (Stephen Weah 51′), Peri Sandria (C).

 

The post #OnThisDay : The Dream Team Juara Liga Indonesia III appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
33436
#OnThisDay : Persebaya Kalah Tipis Dari QPR https://emosijiwaku.com/2020/07/23/onthisday-persebaya-kalah-tipis-dari-qpr/ Thu, 23 Jul 2020 02:23:41 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=33403 Sejak jaman dahulu Persebaya sudah sering melakukan laga persahabatan menghadapi tim dari luar negeri. Ada dari Eropa, Asia ataupun Afrika. Tepat delapan tahun lalu 23 Juli 2012 Persebaya kedatangan tamu tim dari Liga Primer Inggris yakni Queens Park Rangers yang saat itu dimiliki oleh Tony Fernandes bos dari Air Asia.

The post #OnThisDay : Persebaya Kalah Tipis Dari QPR appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Sejak jaman dahulu Persebaya sudah sering melakukan laga persahabatan menghadapi tim dari luar negeri. Ada dari Eropa, Asia ataupun Afrika. Tepat delapan tahun lalu 23 Juli 2012 Persebaya kedatangan tamu tim dari Liga Primer Inggris yakni Queens Park Rangers yang saat itu dimiliki oleh Tony Fernandes bos dari Air Asia.

Pada laga hari Senin malam Gelora Bung Tomo dipadati 50.000 bonek suporter Persebaya. Suasana sangat heboh dan menarik. Sempat dua kali mati lampu. Pemandangan yang justru sangat mencengangkan. Terutama bagi para pemain tamu yang justru mengabadikan pemandangan saat itu.

Hasil laga Persebaya menyerah 1 – 2 dari QPR. Gol Fernando Soler menit 17 dibalas dua gol oleh Taarabt menit 26 dan Bobby Zamora menit 67. (bim)

Susunan Pemain

Persebaya : Endra Prasetya (pg); Yusuf Hamzah, Otavio Dutra, Rivelino Ardiles, Erol Iba (c); Mario Karlovic, Jusmadi, Taufiq; Rendi Irwan, Fernando Soler, Mat Halil.

Pelatih: Divaldo Alves.

QPR : Robert Green (pg); Fabio da Silva, Anton Ferdinand, Clint Hill,Ryan Nielsen Armand Traore, Samba Diakite,Adel Taraabt,Jay Bothroyd,Bobby Zamora (c); Heidar Helguson.

Pelatih: Mark Hughes.

The post #OnThisDay : Persebaya Kalah Tipis Dari QPR appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
33403
Hari Kebangkitan Persebaya https://emosijiwaku.com/2020/01/08/hari-kebangkitan-persebaya/ Wed, 08 Jan 2020 12:42:45 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=29961 Adakah yang masih ingat kejadian penting apa yang terjadi pada 8 Januari 2017? Tepat pada 8 Januari 2017, Persebaya Surabaya kembali diakui statusnya sebagai anggota PSSI dan kembali dapat mengikuti kompetisi setelah dicoret dari keanggotaan sejak 2013.

The post Hari Kebangkitan Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Adakah yang masih ingat kejadian penting apa yang terjadi pada 8 Januari 2017? Tepat pada 8 Januari 2017, Persebaya Surabaya kembali diakui statusnya sebagai anggota PSSI dan kembali dapat mengikuti kompetisi setelah dicoret dari keanggotaan sejak 2013.

Melalui kongres tahunan PSSI di Hotel Aryaduta Bandung pada 8 Januari 2017, PSSI menyatakan Persebaya dipulihkan status keanggotaannya di PSSI dan berhak berkompetisi lagi melalui kompetisi tingkat kedua atau divisi utama (Liga 2, red) karena memperhatikan faktor sejarah klub.

Selain Persebaya terdapat enam klub lain yang dipulihkan status keanggotaannya di PSSI, yaitu Persibo Bojonegoro, Persema Malang, Arema Indonesia, Lampung FC, Persipasi Kota Bekasi dan Persewangi Banyuwangi, namun keenam klub tersebut harus bertanding melalui kompetisi Liga Nusantara atau strata kompetisi sepakbola terendah di Indonesia.

Tentu kita masih ingat bagaimana sepak bola Indonesia pernah mengalami fase kelam dan carut marut pada medio 2011-2012 karena banyak terjadi dualisme di persepakbolaan Indonesia. Mulai dari dualisme PSSI, dualisme asosiasi pemain sepak bola profesional, dualisme liga, dualisme timnas, hingga dualisme klub. Termasuk Persebaya di dalamnya yang mengalami dualisme klub, antara Persebaya yang dikelola PT Persebaya Indonesia dan Persebaya yang dikelola PT Mitra Muda Inti berlian (PT MMIB).

Satu per satu permasalahan dualisme mulai terselesaikan melalui Kongres Luar Biasa PSSI pada 17 Maret 2013 di Jakarta. Namun, masih terdapat dualisme yang belum selesai seperti dualisme asosiasi pemain sepakbola profesional dan dualisme klub sepakbola. Selain itu, prestasi sepakbola Indonesia juga tak kunjung membaik pasca Kongres Luar biasa PSSI 2013. Bahkan, setelah itu keanggotaan Persebaya dicoret PSSI.

Pasca Pilpres 2014 dan ditunjuknya Imam Nahrawi sebagai Menteri Pemuda Olahraga pada saat itu, muncul tuntutan dari berbagi pihak, salah satunya dari Bonek kepada Imam Nahrawi untuk menyelesaikan permasalahan sepakbola Indonesia, khususnya mengenai nasib Persebaya yang dicoret keanggotaannya dari PSSI.

Imam Nahrawi menyikapi permasalahan sepak bola Indonesia pada saat itu dengan mengeluarkan beberapa surat teguran kepada PSSI untuk memperbaiki sistem pengelolaan sepak bola nasional dan juga mengenai penyelesaian status dualisme klub yang masih ada seperti Persebaya dan Arema namun diacuhkan oleh PSSI.

Pada 16 April 2015, Menpora akhirnya mengeluarkan Surat Peringatan Terakhir (SP3) kepada PSSI. Namun, surat tersebut juga diabaikan oleh PSSI yang pada saat itu sedang mempersiapkan Kongres Luar Biasa PSSI di Hotel J.W Marriot Surabaya pada 18 April 2015 dengan agenda pemilihan Ketua Umum PSSI. Bersamaan dengan KLB PSSI tersebut juga digelar aksi long march turun ke jalan dari ribuan Bonek  yang menolak KLB PSSI saat itu dan menuntut Persebaya dikembalikan status keanggotaannya.

Pada 18 April 2015, Menpora mengeluarkan surat yang berisi pembekuan PSSI dan tidak mengakui segala kegiatan PSSI. Puncaknya, pada 30 Mei 2015 FIFA membekukan keanggotaan PSSI di FIFA karena adanya intervensi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga yang membekukan PSSI.

Pada 10 Mei 2016, Imam Nahrawi menandatangani surat pencabutan pembekuan PSSI, atas hal itu FIFA mencabut sanksi pembekuan keanggotaan PSSI saat kongres FIFA di Meksiko pada 13 Mei 2016. Setelahnya baik PSSI dan Menpora sepakat untuk menyelesaikan carut marut sepakbola Indonesia salah satunya dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa PSSI pada akhir 2016.

Pada medio 2016 menjadi bagian penting dalam sejarah kebangkitan Persebaya, di mana terdapat Gugatan Hak Merek dan Logo dari PT MMIB terhadap PT PI di Pengadilan Negeri Surabaya dan ribuan Bonek selalu hadir mengawal disetiap agenda persidangannya serta selalu memenuhi Jl. Arjuno Surabaya. Dimana akhirnya PT PI selaku tergugat memenangkan sengketa tersebut dan berhak atas penggunaan Merek dan Logo Persebaya. Hal ini penting dicatat dalam sejarah kebangkitan Persebaya, karena mendudukkan secara jelas siapa Persebaya yang asli di mata hukum.

Pada tanggal 10 November 2016 di Ancol, Jakarta, PSSI mengadakan Kongres Luar Biasa dengan agenda utama memilih ketua umum yang baru. Namun sayangnya nasib Persebaya gagal dibahas karena dicoret dari agenda pembahasan kongres karena mayoritas voters menolak agenda tersebut. Hal ini sempat mengecewakan Bonek yang sempat melakukan aksi gruduk Jakarta dan menantikan bagaimana nasib Persebaya selanjutnya.

Saat Kongres Tahunan PSSI di Bandung, tanggal 8 Januari 2017, Bonek kembali melakukan aksi Gruduk Bandung untuk mengawal pembahasan nasib Persebaya, karena sebelumnya Bonek merasa kecolongan pada saat KLB PSSI di Ancol, Jakarta 2016 lalu. Akhirnya pada kongres ini nasib Persebaya dibahas dan dipulihkan keanggotaannya di PSSI bersama dengan enam klub lain yaitu Persibo Bojonegoro, Persema Malang, Arema Indonesia, Lampung FC, Persipasi Kota Bekasi, dan Persewangi Banyuwangi.

Melihat dari lika-liku perjuangan Persebaya sudah terbukti bahwa memang daya juang Bonek dan Persebaya begitu kuat dan tidak dapat diragukan lagi. Karena perjuangan tersebut, hasilnya dapat dinikmati Bonek pada saat ini. Persebaya kembali berprestasi di Kompetisi Sepakbola Nasional, dimulai dari Juara Liga 2 2017, kemudian disusul sebagai peringkat kelima Liga 1 2018 dan terakhir sebagai Runner Up Liga 1 2019.

The post Hari Kebangkitan Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
29961
Kenangan Manis Mat Halil Bersama Persebaya Raih Gelar Juara Liga Indonesia Musim 2004 https://emosijiwaku.com/2019/12/23/kenangan-manis-mat-halil-bersama-persebaya-raih-gelar-juara-liga-indonesia-musim-2004/ Mon, 23 Dec 2019 06:30:04 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=29710 Gelora 10 November bergemuruh penuh suka cita di tengah cuaca hujan saat Persebaya memastikan gelar juara Liga Bank Mandiri musim 2004. Tepat hari ini, 23 Desember 2004 atau 15 tahun yang lalu Persebaya terakhir kali meraih gelar kompetisi tertinggi Liga Indonesia. Persebaya secara dramatis mengalahkan Persija dengan skor 2-1 sekaligus menggusur Persija dari puncak klasemen akhir.

The post Kenangan Manis Mat Halil Bersama Persebaya Raih Gelar Juara Liga Indonesia Musim 2004 appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Gelora 10 November bergemuruh penuh suka cita di tengah cuaca hujan saat Persebaya memastikan gelar juara Liga Bank Mandiri musim 2004. Tepat hari ini, 23 Desember 2004 atau 15 tahun yang lalu Persebaya terakhir kali meraih gelar kompetisi tertinggi Liga Indonesia. Persebaya secara dramatis mengalahkan Persija dengan skor 2-1 sekaligus menggusur Laskar Kemayoran dari puncak klasemen akhir.

Terjadi persaingan super ketat tiga tim teratas antara Persija, Persebaya, dan PSM Makassar. Persebaya yang sebelum laga terakhir tertinggal dua poin dari Persija di peringkat pertama dan unggul selisih gol atas PSM Makassar di peringkat ketiga. Harus memainkan laga hidup atau mati di Gelora 10 November.

Kemenangan atas Persija diraih anak asuh Jaksen F Tiago dengan tidak mudah. Persebaya memang dihuni pemain berlabel timnas dan Persebaya merekrut pemain-pemain terbaik yang ada di Indonesia. Nama-nama seperti Bejo Sugiantoro, Mursyid Effendy (c), Mat Halil, Uston Nawawi, Kurniawan DJ yang dipadukan dengan pemain asing berkualitas sekelas Leonardo Guiterrez, Danilo Fernando, Carassco, dan Luciano Souza.

Jalannya pertandingan berlangsung super ketat. Persebaya mampu unggul dan mengunci babak pertama dengan skor 1-0 lewat sepakan Danilo Fernando. Babak kedua, Persija Jakarta mampu menyamakan kedudukan lewat gol bunuh diri dari Mat Halil pada menit ke-50. Namun, selang tiga menit, Persebaya mampu unggul berkat gol dari tandukan Luciano Souza. Gol Dari Luciano menjadi penentu kemenangan Persebaya atas Persija. Kepastian juara didapat Persebaya setelah di laga lainnya PSM hanya mampu mengalahkan PSMS Medan dengan skor tipis 2-1. Persebaya menjadi tim pertama yang mampu meraih dua gelar Liga Indonesia selepas era Perserikatan dan Galatama.

Mengenai kenangan manis tersebut, EJ mencoba menghubungi Mat Halil untuk memberikan cerita tentang raihan gelar juara Persebaya di Liga Bank Mandiri Musim 2004.

Mat Halil (dua dari kiri) saat Legends Game. Foto: Joko Kristiono/EJ

EJ: Bagaimana kilas balik perjalanan Persebaya di kompetisi Liga Indonesia 2004 hingga mampu menyapu gelar juara?

Mat Halil: Soal perjalanan Persebaya di awal seperti biasa namun yang paling penting ketika laga akhir itu menghadapi Persija. Di saat Persebaya butuh poin, di sisi lain (kami harus) menunggu hasil PSM atas PSMS Medan.

Soal laga terakhir menghadapi Persija, seperti apa situasinya?

Laga berjalan ketat, hujan deras pada saat itu. Laga sempat ditunda karena banjir. Dan teman-teman Bonek membantu menguras lapangan yang tergenang banjir agar laga dapat dimulai. Secara materi kita sama-sama dihuni pemain berkualitas. Di mana Persija dihuni oleh Emanuel De Porras, Bambang Pamungkas, dan Budi Sudarsono. Kita sempat unggul lebih dulu lewat Danilo kemudian ada gol bunuh diri dari saya. Namun akhirnya ada gol dari Luciano Souza yang mampu membawa kemenangan.

Bagaimana Abah Halil melihat lini serang Persebaya kala itu yang luar biasa, ada Carasco dan Danilo yang sama-sama mencetak 15 Gol?

Kita dulu pakai formasi 3-5-2. Danilo punya kelebihan. Dia berani penetrasi, body balance-nya bagus dan wajar dia salah satu pemain kunci Persebaya. Kalau Carasco punya Finishing Touch yang bagus bahasa jawanya titis-lah.

Siapa pemain yang paling berkesan secara pribadi abah Halil?

Semua pemain. Di mana semua pemain Persebaya saling mendukung. Satu untuk semua, semua untuk satu. Jadi di saat ada gol bunuh diri itu, peran pemain senior sangat membantu. Waktu itu saya masih muda, (peran pemain senior) sangat membantu dalam membangkitkan mental saya. Ada banyak pemain senior seperti Uston, Bejo, Mursyid, Pace, Yeyen Tumena, dan Danilo. Support terus untuk bangkit dan akhirnya bisa raih kemenangan.

Bagaimana kondisi tim di luar lapangan saat di Mess Maranggayam atau di manapun?

Suasana kondusif dalam artian kita yang junior banyak belajar dengan yang senior. Yang senior juga banyak membimbing yang junior. Jadi sama pelatih kita satu visi bagaimana caranya di kandang jangan sampai kalah. Kita saling support di luar lapangan dan akhirnya jadi juara. (osc)

The post Kenangan Manis Mat Halil Bersama Persebaya Raih Gelar Juara Liga Indonesia Musim 2004 appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
29710