Daerah Tembagapura ini sendiri memiliki dua tambang besar yang dioperasikan oleh PT Freeport Indonesia. Masing-masing adalah tambang Ertsberg (tembaga) di Gunung Erstberg dan tambang Grasberg di Gunung Grasberg yang merupakan tambang dengan cadangan tembaga terbesar ketiga dunia dan cadangan emas terbesar di dunia.

Karena ada perusahaan raksasa kota Tembagapura menjadi kota mandiri yang lengkap semua fasilitas dari pendidikan, kesehatan dan olahraga. Kamis, 18 Juni 2020, Bonek Tembagapura ikut serta merayakan ulang tahun Persebaya ke 93. Mereka mengundang sesame kelompok supporter yang ada diantaranya Viking Timika, Maczman Timika dan Laskar Ayam Jantan Timika.

“Sebagai rasa syukur dan berdoa agar Persebaya kembali bangkit dan berprestasi meraih juara,” kata Jibril salah satu Bonek Tembagapura.

Bercengkerama dan silaturahmi serta diiringi acara membakar ikan untuk makan bersama. Bonek Tembagapura menurut Jibril sudah sangat merindukan Persebaya untuk kembali bermain di tanah Papua. (bim)

*Judul sudah diedit karena ada kekeliruan lokasi (redaksi)

The post Bonek Tembagapura Rayakan Ultah Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

Bonek Timika adalah salah satu komunitas yang berada di Papua. Timika sangat terkenal dengan perusahaan raksasa yakni PT Freeport. Berlokasi di puncak gunung dengan ketinggian lebih dari 2000 meter di atas permukaan air laut. Ini mungkin menjadi sebuah komunitas Bonek yang lokasinya paling tinggi di Indonesia. Kota yang tidak jauh dari Puncak Carstenz yang sangat terkenal.

Minggu 31 Maret 2019 lalu, Bonek Timika mengikuti kegiatan bazar yang diadakan perusahaan tambang terbesar tersebut. Acara yang bertemakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ini diikuti oleh banyak pihak yang berada di lingkungan Freeport.

“Harapan kami bisa mengenalkan Persebaya maupun bonek di Papua khusus nya PT Freeport Indonesia. Juga menunjukkan Bonek itu lebih dewasa dan kreatif,” kata Muhamad Jibril Sam, salah satu perwakilan Bonek Timika kepada EJ.

Dengan begitu, menurut Jibril, masyarakat di kota Timika dan sekitarnya dan juga warga asing yang banyak berada di sana lebih mengenal Persebaya dan Boneknya. Semangat memperkenalkan Persebaya dan bonek selalu terjaga di mana-mana.

Menghadapi kompetisi Liga 1 2019 mereka Bonek Timika juga mempunyai harapan untuk tim dan Bonek.

“Semoga Persebaya bisa juara. Untuk Bonek sendiri tetap kawal dan dukung tim kebanggaan dimana pun itu dan lebih dewasa lebih tertib dan kreatif,” pungkas Jibril. (bim)

The post Bonek Timika, Mengenalkan Persebaya di Dekat Puncak Carstensz appeared first on Emosi Jiwaku.

Serui adalah kota di Papua, sekaligus ibu kota Kabupaten Kepulauan Yapen yang terletak di Yapen Selatan. Kecantikan Kota yang memiliki wisata alam eksotis ini terkenal hingga seluruh nusantara. Sehingga kota ini dijuluki kota Cendrawasih Jingga atau Kota Kembang dan lainnya.

Bermarkas di stadion Marora, Serui adalah tempat terjauh ketika away bagi para klub peserta Liga 1 Indonesia. PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi, telah mewanti-wanti terhadap manajemen Perseru agar segera merenovasi stadion Marora berkapasitas 10.000 tempat duduk tersebut.

Beberapa tim Liga 1 Indonesia juga mengeluhkan fasilitas Stadion Marora yang kurang, seperti bench pemain yang rusak kemudian batu-batu di lapangan yang menganggu permainan. Sehingga banyak yang mempertanyakan tentang lolosnya stadion tersebut dalam uji kelayakan.

Persebaya yang rencananya akan menghadapi Perseru akhir Juli ini (31/7), sudah berangkat sejak Jumat (27/6) malam, sehari setelah laga menghadapi Persib. Persebaya dijadwalkan akan datang di Kota Serui hari ini (29/7). (ets)

The post Away Serui, Perjalanan Terlama dengan Stadion Kurang Layak appeared first on Emosi Jiwaku.

Dalam skuad Green Force musim ini, ada beberapa pemain berdarah Papua dan atau mantan pemain dan bahkan pelatih Persipura. Tercatat dari pemain ada Fandry Imbiri, Izaac Wanggai, Nelson Alom, Ruben Sanadi, Ferinando Pahabol, Osvaldo Haay, Riky Kayame, Otavio Dutra, Robertino Pugliara, dan sang pelatih Alfredo Vera.

Beberapa pemain di atas pernah meraih juara Liga Indonesia. Sementara Alfredo Vera adalah pelatih saat Persipura menjuarai ISC A 2016. Tentu saja laga besok akan menjadi ajang bertemunya dengan mantan terindah.

Motivasi tinggi tengah melanda para mantan pemain Persipura tersebut. Salah satunya dari Nelson Alom. Pemain yang mengalami cedera saat menghadapi Borneo FC sudah mulai berlatih dengan tim. Dikutip dari laman official klub, Nelson mengungkapkan kesiapannya untuk kembali membela Persebaya.

“Setelah dari Borneo, saya memang fokus latihan keras di Gym dan disiplin menjalani recovery. Dan, setelah merasa kondisi sudah jauh lebih bagus, saya memutuskan untuk mencoba latihan bersama teman-teman di lapangan,” ujar Nelson. “Saya sudah siap untuk bermain dan membela Persebaya,” kata Nelson menegaskan kesiapannya. (bim)

The post Persebaya vs Persipura, Ajang Reuni Para Mantan appeared first on Emosi Jiwaku.

Ketika regulasi sepak bola profesional tak memperbolehkan klub profesional disubsidi oleh APBD, maka pengelola klub harus profesional dan menanggalkan “atribut” serta fasilitas “plat merah”, dan harus berdiri tegak secara mandiri. Artinya, “saham” tak lagi dimiliki oleh warga melalui retribusi parkir, KTP, PDAM, dan iuran kebersihan sekalipun. Oleh karenanya, warga hanya dapat mendukung dan berbangga pada klub yang membawa nama kotanya sebagai sebuah identitas.

Persebaya telah menjadi sebuah klub “swasta” di bawah naungan perseroan terbatas yang sahamnya dimiliki klub internal dan pemilik duit tebal. Lain halnya seperti sebagian klub-klub di Inggris, Italia, dll yang saham kepemilikannya juga oleh fans dan suporter, sehingga mereka dapat “cawe-cawe” dalam kasak kusuk perekrutan pemain dan pelatih.

Persebaya adalah tim yang kini memaksa semua mata nasional tertuju padanya. Setahun setelah diakui kembali oleh PSSI, Persebaya langsung tancap gas dan menyabet gelar juara Liga 2. Artinya, klub ini seakan dikodratkan sebagai pemenang. Boneknya berjuang tanpa lelah, dan klubnya pun demikian. Dan, itu hanya ada di Surabaya kata Antoni Sutton penulis buku “Sepakbola: The Way of Life Indonesian Football”.

Seiring sejalan, dalam mempersiapkan skuad mengarungi Liga 1, media sosial seakan menjadi ‘penghakiman’ massal bagi manajemen oleh kelompok supporter yang mendesak Persebaya mendatangkan Andik Vermansah. Beberapa “meme” pun melontarkan joke sarkatis yang mengatakan Persebaya saat ini seperti “Persipura cabang Surabaya”.

Di era 1987 di masa ke emasan AC Milan dengan trio Belanda-nya, publik Italia dan Milan tetap menyebut AC Milan sebagai klub asal Milan Italia, walau dominasi trio Belanda itu tak dapat dipungkiri. Meredupkah pemain asal Milan? Tidak. Paolo Maldini, Franco Baresi, Alex Costacurta justru menjadi aset terbaik Italia dan AC Milan pada khususnya. Di masa itu tak tampak “rasa” Belanda sedikit pun di sana, terlepas dari kuantitas pemain belanda tidak sebanyak pemain asal Papua di Persebaya.

Persebaya tetap rasa Surabaya, sebuah daerah yang tak pernah surut mencetak talenta bagi Persebaya dan tim nasional. Mimpi manajemen dan mimpi warga surabaya serta Bonek adalah mimpi yang sama. Sama-sama ingin juara di Liga 1, itu harapan bersama, hitunglah ada berapa kalimat “Juara” di chant-chant Bonek, dan, harapan itu di pundak manajemen yang harus total mempersembahkan yang terbaik bagi Bonek, sebagai apresiasi pada perjuangan mereka yang tak lekang oleh waktu.

Emosional joke dan meme yang marak sebagai jawaban kepedulian Bonek pada klub kebanggaan mereka, desakan menghadirkan Andik Vermansah adalah reaksi mengapa kuota pemain asal Papua seperempat dari potensi asli Surabaya. Inilah sebuah dilema sepak bola profesional. Liga Inggris pernah di suatu masanya tak berasa Inggris sama sekali, justru tampak menjadi liga Uni Eropa, sehingga federasi di sana kerap mengutak atik agar output liga mereka menjadikan timnas Inggris mumpuni.

Jika Andik Vermansah dikaitkan sebagai talenta produk internal dan asli Surabaya, itu telah tergantikan. Misbakus Solikin, Adam Maulana, Dimas Galih dll adalah bukti bahwa Persebaya masih memiliki putra daerah yang bagus dan mengantar klub kotanya menjadi kampiun Liga 2 tanpa nama dan bayang-bayang Andik Vermansah. Karena sejatinya sepak bola adalah team work 11 orang di lapangan. Dengan cita rasa apapun, selama itu untuk bersama mewujudkan impian menjadi juara, kita percayakan pada manajemen untuk menghasilkan yang terbaik.

Menafsirkan joke dan meme sarkatis yang paling sederhana adalah meresapi makna chant-chant yang ada. Persebaya tetap Surabaya, sebuah klub yang mengancam peserta klub-klub mapan penghuni Liga 1, karena orang asing, orang Papua, Makassar, Kalimantan, Aceh, dll di bawah panji Persebaya Surabaya, maka itulah tim Persebaya Surabaya.

Siapa yang anda dukung di liga 1?

The post Persebaya Tetap Surabaya, Menafsirkan Joke dan Meme Persebaya Rasa Papua appeared first on Emosi Jiwaku.

Tiba di Surabaya pada hari ini (5/1), kelima pemain langsung melakukan penandatanganan kontrak ditemani manajer Persebaya, Chairul Basalamah. Mereka siap mengikuti latihan bersama rekan-rekannya besok. Saat ini para pemain tengah beristirahat setelah menempuh perjalanan jauh.

Empat pemain asal Papua sudah melakoni tes fisik dan medis di Indonesia Sports Medicine Centre (ISMC) yang terletak di kawasan Senayan, Jakarta. Begitupun juga Otavio Dutra yang menyusul untuk melakukan tes fisik dan medis.

“Para pemain baru ini sudah menjalani tes medis dan fisik di ISMC, Kamis (21/12) dan Jum’at (22/12). Kami benar-benar dibuat kagum dengan hasil tes tersebut,” papar Chairul. “Salah satu hasil tes, yakni VO2 Max para pemain baru ini sangat menggembirakan,” lanjutnya.

Sebelum menandatangani kontrak dengan Persebaya, pemain seperti Feri Pahabol dan Osvaldo Haay terlihat sudah sangat dekat dengan para Bonek di Jayapura. Kegiatan seperti merayakan malam natal dan tahun baru, juga futsal bersama Bonek pun sudah dilakukan.

Sementara itu, Osvaldo mengaku bangga bisa memperkuat Persebaya. Menurutnya, tim asal Kota Pahlawan ini klub besar di tanah air. “Selain karena ibu saya dari Banyuwangi, saya juga lihat Persebaya memiliki kans juara di Liga 1 2018. Saya tahu Persebaya punya pemain sangat berkualitas dan bagus di setiap lini. Ditambah dengan pendukung fanatik, Bonek. Suporter yang sangat militan dalam mendukung tim pujaannya,” kata pemain timnas Indonesia U-22 ini.

Dengan datangnya punggawa baru, skuad Persebaya bertambah menjadi 22 pemain dari yang sebelumnya 17 pemain. (rd)

The post Persebaya Kontrak Empat Pemain Papua dan Satu Pemain Asing appeared first on Emosi Jiwaku.

Terkait teka teki tempat yang akan menjadi kandang PSBS Biak belum ada kepastian. Kemarin Minggu (10/9) melalui akun instagramnya @psbsbiak1968 memposting bahwa mereka akan berkandang di Stadion Cendrawasih, Biak Numfor.

Sementara itu asisten manager PSBS Daniel Karetji mengatakan masih ada kemungkinan timnya akan bermain di Pulau Jawa.

“Segala kemungkinan (homebase) pasti ada, tapi kami berharap bisa main di Biak,” kata Daniel dikutip dari Jawa Pos hari ini (11/9).

Faktor jadwal sangat padat yang berhubungan dengan kondisi fisik menjadi pertimbangan Biak jika berkandang di Papua. (bim)

The post PSBS Biak, Antara Berkandang di Papua dan Pulau Jawa appeared first on Emosi Jiwaku.