Duetnya kala itu bersama dengan Syamsul Arifin sangat mengerikan bagi pemain belakang lawan. Saat ini Mustaqim memegang lisensi A AFC dan menjadi salah satu tim pelatih di Persebaya.

Abah Taqim begitu biasanya dipanggil memberi pendapatnya mengenai posisi striker baik di timnas maupun klub. Saat ini diakuinya menjadi masa krisis bagi pelatih untuk mencari striker lokal yang berkualitas. Ada tetapi tidak banyak.

“Krisis striker lokal ini harus diakui, karena kebanyakan klub-klub di Indonesia ini menggunakan striker asing. Bahkan bukan hanya satu, sampai dua mereka menggunakan striker asing,” kata abah Taqim dikutip dari laman resmi klub persebaya.id.

Sangat jarang striker lokal menjadi pemain utama di klub Liga Indonesia khususnya Liga 1. Kesempatan bermain sangat minim. Meski begitu menurut Mustaqim ada beberapa nama yang mempunyai karakter sebagai striker tangguh.

“Kesempatan pemain lokal hampir tidak ada untuk starting eleven, kalaupun ada menitnya juga sangat sedikit,” imbuhnya.

Menurutnya ada beberapa kriteria striker bagus, yaitu petarung, goal getter, petarung, radiusnya luas (daya jelajah) dan berani. Striker juga harus bandel dan licik. Licik dalam arti harus pintar membaca situasi, saat bergerak atau saat eksekusi bola.

Nama Bagus Kahfi dan Patrich Wanggai termasuk beberapa yang disebut memiliki keunggulan sebagai striker. Bagus Kahfi saat ini berada di Inggris mengikuti tim Garuda Select. Sementara Patrich Wanggai salah satu striker yang dimiliki Persebaya.

Menurut Abah Taqim kemampuan Patrich cukup komplit. Shooting kedua kakinya berbahaya, badannya cukup besar untuk melindungi bola, dan memiliki kecepatan.

“Patrich Wanggai skill individunya bagus, dan dia pernah masuk timnas. Meski sudah mulai lepas dari usia emas tapi karakternya sebagai striker berkualitas masih ada,” pujinya kepada pemain asal Papua ini.

Saat ini Persebaya memiliki dua striker murni. Selain Patrich adalah David da Silva. Saat ini David masih berada di Brasil dan masih dalam tahap renegosiasi kontrak.

The post Mustaqim Tentang Patrich Wanggai Striker Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

Saat Patrich resmi diperkenalkan lewat media sosial Instagram, Selasa (7/1/2020) satu hal yang menjadi sorotan netizen adalah soal sikap sang pemain di lapangan. Patrich, meski diakui cukup tajam sebagai striker, tapi ia juga dinilai sering bersikap temperamental.

Musim lalu, ketika berseragam Kalteng Putra, berbagai berita negatif kerap menghampiri Patrich. Mulai aksi ribut dengan staf pelatih Bali United (26/6/2019), emosi dengan ball boy saat laga lawan Persija (20/8/2019), sampai aksi menendang Achmad Jufriyanto saat laga melawan Persib (1/11/2019). 

Aksi terakhir akhirnya berujung pada sanksi denda 10 juta rupiah dan larangan bertanding sebanyak dua laga. Total sepanjang musim lalu, Patrich mengemas 8 kartu kuning dan 1 kartu merah, angka yang sangat banyak untuk ukuran seorang striker.

Meski begitu, Aji tampak percaya diri bisa meredam emosi Patrich di Persebaya. Dengan pendekatan tertentu, Aji percaya Patrick tetap bisa memberikan dampak positif untuk tim.

“Tidak ada masalah, nanti saya yang tangani,” ucap Aji dengan tegas. 

“Orang mungkin bingung dia temperamen, keras. Sepak bola harusnya keras tetapi dalam batas yang wajar. Sepak bola harus agresif tapi dalam batas yang sportif. Masalah attitude dia tidak ada masalah,” tambahnya.

“Saya pasti bisa berkomunikasi baik dengan dia yang nantinya akan berdampak positif buat tim ini,” kata Aji dengan yakin.

Patrich sendiri menjadi rekrutan baru kelima Persebaya musim ini. Sebelumnya sudah ada nama tiga pemain lokal Arif Satria, Ricky Kambuaya dan Bayu Nugroho serta satu gelandang asing berkebangsaan Palestina, Mahmoud Eid. (riz)

The post Punya Rekam Jejak Temperamental, Aji Yakin Bisa Tangani Patrich Wanggai appeared first on Emosi Jiwaku.

Tak sampai satu pekan yang lalu, Aji membuat daftar siapa saja striker lokal yang masih tersedia di bursa transfer. Setelah menimbang beberapa hal, Aji akhirnya memilih untuk mendekati Patrich Wanggai.

“Beberapa hari lalu saya mendata semua striker lokal yang ada. Dari semua data itu saya menjatuhkan pilihan kepada Patrich Wanggai,” kata Aji.

Beruntung, saat Persebaya resmi mengajukan kontrak, Patrich pun tak butuh waktu lama untuk menyetujui. Sempat mendapat tawaran dari beberapa klub, Patrick mantap menjatuhkan pilihan pada Persebaya.

“Baru empat hari lalu (komunikasi). Mereka serius pakai tenaga saya. Kalau serius ngapain lama-lama,” kata Patrich membeberkan proses bergabung ke Persebaya.

Aji sendiri merasa Patrick masih sangat layak untuk berkompetisi di Liga 1 musim 2020. Meski sang pemain sudah berusia kepala tiga, Patrich musim lalu masih mampu menunjukkan performa apik bersama Kalteng Putra. Striker asal Papua itu mencetak 7 gol dari 27 pertandingan yang dilakoni.

“Saya lihat dia masih sangat layak untuk musim depan. Sampai saat ini kami juga hanya punya striker si David (da Silva), tidak ada cadangan lagi. Dengan kehadiran Patrich Wanggai saya pikir persaingan akan lebih bagus,” kata Aji.

Ya, Patrich tampaknya memang bakal diplot sebagai pelapis David da Silva. Dengan kemampuan yang dimiliki, Aji yakin Patrich bisa menjadi pesaing bagi David di musim 2020 mendatang.

“Bagus untuk rotasi juga karena tidak mungkin David akan selalu main sebagai starter dalam 34 pertandingan (Liga 1) atau kompetisi dan turnamen lain. Jadi saya sudah memikirkan dengan matang dalam menjatuhkan pilihan terhadap Patrich Wanggai,” kata Aji.

Patrich sendiri langsung menjalani latihan penuh di hari pertamanya bergabung dengan Persebaya. Pemain berpostur 178 cm itu langsung melahap menu latihan selama 1 setengah jam penuh untuk persiapan laga uji coba melawan Persis Solo, Sabtu (11/1/2020) mendatang. (riz)

The post Ini Alasan Aji Santoso Datangkan Patrich Wanggai appeared first on Emosi Jiwaku.

Patrich merupakan pemain yang sudah melanglang buana di sejumlah klub di Indonesia. Di antaranya Persib Bandung, Sriwijaya FC, Persipura Jayapura, dan Borneo FC. Terakhir, ia memperkuat Kalteng Putra pada Liga 1 2019.

Meski Patrich memiliki kemampuan mencetak gol yang cukup baik, ia lebih terkenal sebagai pemain yang tempramental. Yang terbaru, ia dihukum larangan bermain dua pertandingan serta denda 10 juta musim lalu karena menendang bek Persib, Ahmad Jufriyanto pada laga Kalteng Putra melawan Persib (31/10/19).

Sebelum diresmikan sebagai pemain Persebaya pada musim ini, Patrich sudah pernah membela Persebaya sebagai pemain tambahan pada saat Persebaya melawan Queen Park Rangers pada tahun 2012 lalu. Selain itu, ia juga sempat dirumorkan bergabung bersama tim asuhan Aji Santoso pada bursa transfer tengah musim 2019. (mni)

Profil Patrich Wanggai:
Nama Lengkap: Patrich Steve Wanggai
TTL: Nabire, 27 Juni 1988
Tinggi: 174 cm
Posisi: Penyerang

Karir
Junior:
2003 PS Hasrat Abadi Nabire
2004 Sumber Mas FC Nabire
2005–2006 PS UNIPA Manokwari

Senior:
2007-2008 Persewon Wondama
2008–2009 Perseman Manokwari
2009–2012 Persidafon Dafonsoro
2012 Persebaya 1927 (vs QPR)
2012–2013 Persipura Jayapura
2014 T-Team
2015 Sriwijaya FC
2016 Karketu Dili
2016 Madura United
2017 Pusamania Borneo
2018 Sriwijaya FC
2018 Persib Bandung
2019 Kalteng Putra
2020 Persebaya Surabaya

Tim Nasional:
2011 Indonesia U-23
2012 Indonesia

The post Patrich Wanggai, Pelapis DDS Yang Dikenal Cukup Tempramen appeared first on Emosi Jiwaku.