The post Azrul Ananda Ingin Jadikan Persebaya Produsen Pemain Bintang appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Dalam pertemuan dengan stakeholder Persebaya di wisma Persebaya, Karanggayam kemarin (27/7), Azrul juga memaparkan tentang pembinaan berjenjang. Bersama Saleh Hanifah Direktur Tim Amatir, Azrul menjabarkan program jangka panjang untuk kemajuan Persebaya. Mulai dari pembentukan akademi, pembinaan berjenjang, serta kompetisi amatir yang terus dilakukan Persebaya secara konsisten.
“Tidak ada tim di Indonesia yang seserius Persebaya dalam menyiapkan pembinaan kelompok usia, dalam 2-3 tahun lagi mungkin kita baru bisa lihat hasil dari Persebaya U-19 ataupun dibawahnya,” tegas Azrul dikutip dari laman Persebaya.id.
Pola pembinaan yang berjenjang tentu bukan hasildari instan. Butuh proses yang konsisten dan waktu yang tidak pendek .
Azrul juga mencontohkan pembinaan yang sukses dilakukan di bola basket. Delapan alumni Developmental Basketball League (DBL) menjadi bagian timnas basket putri di ajang Asian Games 2018, Agustus mendatang.
“Hasil itu tidak terjadi dalam enam bulan, butuh proses yang panjang dan konsisten,” jelas Azrul.
“Saya juga ingin menjadikan Persebaya kembali menjadi produsen pemain bintang lewat akademi kita,” janji Azrul dengan mantap. (bim)
The post Azrul Ananda Ingin Jadikan Persebaya Produsen Pemain Bintang appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Persebaya U-15 Tantang Bhayangkara di Final Piala Askot Surabaya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Hari ini (1/7), kedua tim mengalahkan lawan-lawannya di babak semifinal. Bhayangkara FC mengalahkan Putra Surabaya 2-0. Sementara Persebaya U-15 yang diasuh Muharom Rusdiana mengalahkan Sasana Bhakti dengan skor tipis 1-0. Kedua laga dilaksanakan di lapangan Persebaya pagi ini.
Kick off laga final besok direncanakan mulai pada pukul 08.00 WIB. Juara dari Piala Askot ini akan mewakili Surabaya untuk mengikuti seri Jawa Timur kategori U-15. (bim)
The post Persebaya U-15 Tantang Bhayangkara di Final Piala Askot Surabaya appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Persebaya Harus Mapan, Aman, dan Nyaman appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Ada juga klub yang tidak mampu melakukan pertandingan away, entah tidak dapat tiket atau itu hanya alasan saja mungkin karena harga tiket kesana terlalu mahal.
Menyalahkan federasi karena membuat jadwal yang sedemikian rupa sehingga membuat tim harus away ke tempat yang nun jauh di sana ya boleh saja, tapi sebagai tim profesional hendaknya punya banyak ide dan harus sadar, di era sepakbola yang dewasa ini masuk ke ranah industri, dana menjadi salah satu faktor utama keberhasilan suatu klub.
Persebaya bagaimana? Di masa depan, klub kebanggaan arek Suroboyo ini harus benar-benar mapan, aman, nyaman. Mapan di puncak klasemen kompetisi, aman sebagai tontonan keluarga tanpa harus was-was, dan pemain merasa nyaman bermain di klub ini.
Beberapa hal yang mungkin bisa diaplikasikan Persebaya di masa mendatang adalah,
Banyak perusahaan besar yang memiliki kantor atau berpusat di Surabaya. Sebut saja di bidang properti ada PP Properti, atau di bidang retail dan estate ada Pakuwon Group, media ada Jawa Pos, komunikasi misal dengan Indosat, bank dengan Bank Jatim, dan lain sebagainya. Merekrut sponsor memang gampang-gampang susah, sponsor tentu butuh jaminan kemana dana mereka ini dibawa. Apa benar Persebaya bisa menjadi “corong” yang bagus untuk cerminan perusahaan mereka?
Dengan keterlibatan suporter dalam membangun klub secara ekonomi, diharapkan mereka semakin merasa memiliki Persebaya. Donasi keanggotaan klub entah setiap musim atau setiap bulan, ditukar dengan ID Card atau paket jersey dll. Kecintaan Bonek kepada Persebaya sudah tak terbantahkan lagi, apalagi dengan adanya paket kepemilikan klub berupa donasi dengan jumlah rupiah tertentu akan semakin meningkatkan cinta mereka.
Merchandise klub, jika dikelola secara maksimal bukan tidak mungkin menjadi salah satu pemasukan yang besar. Jersey, stiker, topi, jaket, atau bahkan foto pemain edisi khusus juga layak untuk dikoleksi. Selain bisa meningkatkan kecintaan suporter pada klub, klub juga untung dalam sisi ekonomi. Sponsor juga senang karena logo atau nama mereka tersebar di seluruh dunia dimana suporter itu ada.
Walikota kita, Tri Rismaharini mungkin hanya memandang sebelah mata Persebaya dan Bonek. Wes, jarno ae. Gak papa. Tapi, kita bisa manfaatin jaringan yang dimiliki Pemkot Surabaya dalam hal ini Sister City. Entah dengan Johor Bahru, Kochi, Guangzhou atau Xiamen. Klub di kota tersebut bisa mengirimkan pemain mudanya ke Persebaya, atau tim KU Persebaya bisa belajar dan berlatih di negara tersebut.
Jika kompetisi sudah berjalan dengan baik, bisa juga menjual tiket kandang terusan. Bonek yang loyal tentu tidak mau ketinggalan seluruh laga yang digelar di Surabaya, bukan? Penggunaan sosial media yang dewasa ini semakin masif juga bisa dioptimalkan, merekrut tim sosial media untuk meganalisis apa saja kebutuhan suporter, dan menjaring suporter baru. Roadshow dengan para pemain bisa juga dicoba, misal membawa pemain untuk bertemu langsung alias meet and greet dengan penggemar, tidak harus di lapangan. Bisa juga di pusat perbelanjaan, atau dimanapun lah. Rekreasi bareng pemain ke tempat-tempat sejarah di Surabaya juga bisa, pemain dan suporter bisa lebih ngeblend, kecintaan pada klub juga makin paten.
Tentu saja masih banyak yang bisa dilakukan di masa depan, tapi yang terpikir di benak saya saat ini ya apa yang sudah anda baca di atas. Anda mungkin tidak setuju, ya tidak apa-apa, ketidaksetujuan anda mungkin akan melengkapi ide apa sih Persebaya di Masa Depan.
Salam Satu Nyali, Wani.
#PersebayaMasaDepan
*) Pramudita Rah Mukti (prm****@gmail.com)
The post Persebaya Harus Mapan, Aman, dan Nyaman appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Hilangkan Rasa Rasis, Bonek Dituntut Lebih Kreatif appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Militansi Bonek akan muncul jika Persebaya Surabaya kembali berlaga. Tak hanya Loyalitas tapi harus lebih kreatif. Hilangkan nyanyian-nyanyian rasis ketika Persebaya berlaga di lapangan. Dengan ide-ide Kreatif dan Inovatif Bonek sekarang sudah punya banyak nyanyian-nyanyian dukungan yang sangat membangkitkan semangat para pemain dan suporternya untuk didendangkan ketika Persebaya kembali berkompetisi.
Ketika berada di stadion pun, Bonek harus hilangkan ego-ego nama kelompok-kelompok Bonek yang sekarang juga sudah banyak bermunculan. Bonek harus satukan tujuan untuk satu nama bahwasanya Bonek hanya Satu, atau yang lebih dikenal dengan mudah adalah istilah loro siji loro kabeh. Hal-hal yang dulunya dinilai negatif oleh banyak orang, khususnya warga kota Surabaya, saat Bonek di jalan dan di mana pun pada waktu Persebaya selesai berlaga harus dihilangkan. Karena pada dasarnya, Persebaya dan Surabaya memiliki satu tujuan untuk membuat suasana nyaman bagi pengendara di jalan.
Melihat situasi di dalam stadion ketika Persebaya berlaga, Bonek harus melihat situasi di luar stadion ketika Persebaya saat tidak berlaga. Yang intinya berkreatifitas itu luas tidak hanya pada waktu Persebaya berlaga. Salah satu contoh kreatifitas dukungan di luar stadion adalah mural-mural (gambar-gambar di tembok) yang harus lebih banyak tersebar di pelosok-pelosok penjuru kota Surabaya. Bonek harus dituntut lebih kreatif tidak hanya di dalam tapi di luar pun juga. Mural-mural dengan gambar yang inovatif untuk dukungan kepada Persebaya akan sangat menarik perhatian khususnya warga kota ketika berada di jalan raya.
Saya masih ingat, pada waktu itu Persebaya berulang tahun yang ke-85. Saat itu saya dan rekan-rekan yang kami beri nama B1K-86 mengerjakan mural di salah satu tembok Jembatan Mayangkara Wonokromo, Surabaya. B1K-86 mengerjakan Mural kurang lebih tiga malam tanpa dibayar sepeser pun. Karena tenaga kami dengan loyal kami berikan hanya untuk tim kebanggaan kami Persebaya dan juga Bonek. Setelah rampung pas di tanggal 18 Juni 2012. Mural kami selesai dengan satu kata yang menghiasi tembok tersebut dengan satu kata dan satu nama “Persebaya” dan menyusul di tembok sebelahnya “Satu Nyali Wani”. Mungkin pada saat itu mural kami menjadi viral dan membangkitkan kelompok-kelompok Bonek lainnya untuk menghiasi kota Surabaya dengan mural-mural dukungan untuk Persebaya.
Seperti halnya sekarang, Bonek harus menghilangkan rasa rasis dan dituntut lebih kreatif. Karena rasa hanya satu beda halnya dengan kata kreatif yang sangat luas karena selalu menimbulkan ide-ide baru yang lebih inovatif.
#PersebayaMasaDepan
*) Yony Ledesma (yonyle*******@gmail.com)
The post Hilangkan Rasa Rasis, Bonek Dituntut Lebih Kreatif appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Wani Berbenah, Persebaya? appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Namun jika pada nantinya Persebaya benar-benar kembali eksis, PR besar telah menanti Persebaya beserta jajaran manajemennya. Empat tahun vakum dan tak mengikuti kompetisi resmi jelas bukanlah suatu hal yang mudah diterima bagi Persebaya dan Bonek. Perjuangan panjang dalam usaha mengembalikan hak Persebaya kembali berkompetisi dan saat ini asa tersebut sudah di depan mata. Akan menjadi suatu kebodohan yang masif bagi manajemen Persebaya jika tidak berbenah untuk menjadi kesebelasan yang profesional. Meski jalan masih jauh untuk mencapai predikat tersebut.
Manajemen harus belajar dari kesalahan-kesalahan lampau yang mereka lakukan. Salah satu akar utama dari konflik perpecahan Bonek hingga terbelah menjadi dua kubu juga disebabkan oleh kurangnya atensi dan kepedulian dari manajemen terhadap Bonek. Jika ingin maju, manajemen harus lebih terbuka dan komunikatif terhadap Bonek sendiri. Toh, ya selama ini yang diinginkan dan diharapkan Bonek terhadap manajemen itu sendiri tidak muluk-muluk, kok. Dan yang pasti untuk kebaikan dari Persebaya itu sendiri. Ingat, saat berada pada masa-masa sulit seperti kemarin, hanya Bonek yang selalu setia memerjuangkan Persebaya.
Kepengurusan di tubuh Persebaya juga harus bebas dari para praktisi politik. Sudah jadi menjadi tradisi bahwa akan selalu ada politikus yang berada dalam tubuh Persebaya dari tahun ke tahun. Salah satu perpecahan hingga terjadinya dualisme Persebaya lalu juga merupakan imbas dari konflik politik para penguasa di tubuh Persebaya itu sendiri. Besar harapan saya dan Bonek lain pada nantinya Persebaya akan dikelola oleh orang-orang profesional yang lepas dari kepentingan politik.
Pembinaan usia dini juga harus menjadi perhatian penuh dari manajemen Persebaya. Sudah tak terelakkan lagi kompetisi internal Persebaya ini sendiri aktif mencetak pemain-pemain berkualitas bagi Persebaya itu sendiri dan Timnas Indonesia. Melihat beberapa tren di Eropa saat ini banyak klub-klub di sana mau menggelontorkan dana yang tak sedikit untuk berinvestasi untuk youth academy mereka. Percayalah, Lapangan Karanggayam yang memiliki fasilitas pas-pasan saja sanggup menghasilkan talenta-talenta macam Andik Vermansah dan Evan Dimas, bagaimana jika Persebaya serius menggarap ‘pasar’ ini?
Memiliki pemain yang lahir dari akademi klub itu sendiri tentu memiliki banyak benefit yang bisa dipetik. Selain memiliki pemain dengan loyalitas tinggi dan selalu memberikan 100 persen kemampuan terbaiknya karena bermain di klub impiannya sejak kecil, pemain yang lahir dari akademi juga akan menekan cost perihal belanja dan gaji pemain. Coba tanyakan pada Andik Vermansah bagaimana ia pada waktu itu menolak kontrak klub-klub yang menawarkan uang lebih tinggi dan memilih bertahan di Persebaya meskipun akhirnya harus menerima hak gajinya tak dibayarkan berbulan-bulan oleh manajemen Persebaya. Tak hanya itu, Persebaya juga bisa mendapatkan keuntungan jika ada pemain dari akademi mereka dicomot oleh klub lain.
Dari sisi finansial, pasar terbuka luas bagi Persebaya. 5x juara Perserikatan dan 2x juara Liga Indonesia, terbanyak kedua setelah Persipura, adalah bukti sahih bagaimana Persebaya bukanlah tim sembarangan. Keagungan dan nama besar Persebaya sendiri, jelas memiliki bargaining power dalam pasar ekonomi. Saya sangat yakin kalau Persebaya dikelola dengan benar dan dikelilingi orang-orang profesional, sponsor akan berdatangan secara sendirinya.
Pengelolaan tiket pertandingan di stadion juga harus dibenahi. Masih banyaknya calo yang berseliweran di sekitar stadion menandakan belum baiknya sistem distribusi tiket pertandingan oleh manajemen. Begitu juga dengan suporter yang masih ada menonton dengan tidak membeli tiket. Percayalah kawan, satu tiket yang anda bayarkan sangatlah berarti bagi pemasukan klub. Toh ya jika Anda mencintai Persebaya dengan amat sangat, saya yakin besaran jumlah yang anda bayarkan untuk membeli tiket pertandingan tersebut sangat worth it dengan kepuasan yang Anda dapatkan saat menonton kesebelasan yang Anda cintai berlaga.
Official merchandise juga tak boleh luput dari pengamatan manajemen. Coba tengok saja unofficial merchandise-merchandise Persebaya yang laris manis menandakan demand akan barang tersebut cukup tinggi.
Pemanfaatan media sosial juga tak boleh terlewatkan oleh manajemen Persebaya. Selain sebagai sarana informasi, media sosial merupakan sarana mendekatkan diri antara tim tersebut dengan fans nya. Dan jangan lupa dengan media sosial pula, Persebaya dapat ‘berjualan’. Semakin banyak followers dari sebuah akun media sosial tersebut, semakin menjual pula mereka di mata para sponsor.
Jika beberapa hal-hal kecil tersebut bisa mulai dijalankan, bukan tidak mungkin asa menjadikan Persebaya menjadi tim yang profesional dan lepas dari kepentingan politik dapat terwujud di kemudian hari. Salam satu nyali, Wani!
#PersebayaMasaDepan
*) Ahmad Chaidir ([email protected])
The post Wani Berbenah, Persebaya? appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Kembali Berkompetisi, Itulah Persebaya Masa Depan appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana caranya kita menghargai Persebaya sebagai seorang suporter (Bonek) kelak jika sudah kembali berkompetisi. Cukup sederhana. Belilah tiket dengan istilah sekarang No Ticket No Game yang mana kita tinggalkan kebiasaan buruk selama ini dengan tidak membeli tiket pertandingan.
Di sisi manajemen, kita berharap bisa lebih transparan dalam menjalankannya kewajiban mereka untuk mengelola apa saja yang diperlukan untuk memajukan klub dengan sejarah panjang ini. Caranya dengan tidak mengejar keuntungan pribadi.
Serta tidak lupa dengan regenerasi para pemain yang saya tidak pernah diragukan. Karena sejak dulu Surabaya tidak pernah berhenti melahirkan bakat tidak saja untuk Persebaya melainkan untuk negara. Semoga bisa lebih diperhatikan juga kompetisi internal ke depannya.
Saya yakin kelak di Surabaya kita akan merasakan perubahan yang baik dalam hal apapun jika semua yang di dalamnya ikut menjaga klub kebanggaan Arek arek Suroboyo ini.
#PersebayaMasaDepan
*) Rio Pravasta (vasta****@gmail.com)
The post Kembali Berkompetisi, Itulah Persebaya Masa Depan appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Persebaya Arena, Cita-Citaku Untuk Klub Kebanggaan appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Okelah jika orang tua tidak mendukungku. Bukan berarti aku putus asa dan selesai sudah kehidupan ini. Coba kita amati, jika orang tuaku di bidang bisnis, mungkin mereka lebih mendorongku ke persoalan bisnis.
Apabila cita-citaku menjadi pemain sayap kanan Persebaya tidak bisa tercapai maka aku masih bisa punya cita-cita untuk Persebaya. Yaitu menjadi penggerak roda bisnis di Persebaya. Mungkin jika kita lihat tim sekelas Manchester United dengan tata kelola tim yang baik, punya stadion pribadi, suporter mana sih yang tidak ingin punya tim se-elit dan se-profesional mereka? Pastinya, semua suporter klub ingin punya tim sepak bola seperti itu, apalagi di Indonesia.
Mungkin ini gambaran kasar yang selama ini aku impikan untuk Persebaya. Menarik didengar jika Persebaya mempunyai homebase pribadi di Surabaya. “Ya iyalah bro di Surabaya, masak di Papua. Namanya juga Persatuan Sepak Bola Surabaya”. Sebelumnya aku berharap KBS (Kebun Binatang Surabaya) bisa di jual ke pihak swasta. Maka dari itu aku beli sekarang juga. “Duweke sopo le? Santai namanya juga berimajinasi”.
Aku akan pindahkan KBS ke daerah Surabaya Barat karena di sana masih banyak lahan kosong. Aku akan kelola KBS sebaik mungkin dengan tambahan hewan sejenis beruang kutub “Kkwk Suroboyo panas boss!”. Maka setelah misiku memindahkan KBS berhasil dan sukses, kita kembali ke persoalan home base Persebaya.
Persebaya Arena?
Persebaya sebagai klub elit wajib memiliki fasilitas pribadi, Persebaya Arena namanya. Ya, sebuah kompleks stadion yang dimiliki Persebaya dengan fasilitas yang sangat melengkapi kebutuhan tim.
Ada apa saja sih di dalam kompleks stadion itu?
1. Stadion
Melihat begitu banyaknya fans fanatik Persebaya (Bonek) maka perlu dibangun stadion yang mempunyai kapasitas besar. Mungkin sekitar 100.000 orang. Stadion bisa juga digunakan untuk laga timnas Indonesia. Untuk lapangan kita harus memulai gebrakan baru di Indonesia. kita gunakan rumput sintetis yang kualitasnya tidak kalah dengan rumput asli. Keunggulan rumput sintetis adalah tidak mengotori baju dan sepatu para pemain dan tidak akan menahan laju permainan karena gundukan. Masuk ke dalam locker room dengan dibuat senyaman mungkin agar pemain merasa rileks sebelum bertanding. Perlu juga dilengkapi ruang kesehatan, ruang media, dan lobi. Di sekitar stadion dilengkapi Persebaya Training Center untuk pemain senior maupun junior dan juga bibit-bibit muda klub internal Persebaya. Dan Persebaya office untuk sistem manajemen yang lebih baik.
2. Persebaya Shop and Cafe
Sering kali kita jumpai model usaha modern atau bisnis kreatif yang berbentuk cafe maupun distro. Aku berharap manajemen Persebaya punya ide seperti ini. Selain bisa menambah pemasukan untuk klub, manajemen bisa menggandeng suporter yang mau berkarya untuk Persebaya. Manajemen bisa membeli desain merchandise maupun yang berbentuk menu makanan hasil karya Bonek. Tewntu sama-sama menguntungkan.
3. Fasilitas untuk disewakan
Persebaya bisa mendapat pemasukan dari fasilitas yang dimiliki. Dari situ kita sewakan lapangan futsal, tempat gym, dan kolam renang. Selain bisa memenuhi fasilitas untuk latihan seperti kolam renang dan gym bisa juga disewakan untuk umum dan pemasukannya bisa masuk kas Persebaya.
4. Museum Persebaya
Persebaya merupakan klub dengan sejarah panjang dalam pesepakbolaan Indonesia. Bahkan Bonek mempunyai pengaruh besar bagi dunia persuporteran Indonesia. Maka sebagai pecinta Persebaya, kita wajib mendirikan Museum Persebaya untuk menghargai nilai-nilai historis Persebaya. Tujuannya agar kita bisa mempunyai bukti-bukti kenangan yang bisa ditampilkan dan bisa menjadi pelajaran bagi generasi bonek selanjutnya khususnya saat Persebaya mengalami dualisme.
5. Fasilitas umum
Untuk menarik perhatian masyarakat, maka kita perlu mendirikan fasilitas umum. Seperti yang kita lihat Taman Bungkul yang tidak pernah sepi pengunjung. Maka dari itu, di sekitar kompleks Persebaya Arena kita percantik dengan taman. Jika perlu dibangun monumen tentang Persebaya. Manajemen bisa bekerjasama dengan Pemkot di bidang pariwisata. Kompleks Persebaya dijadikan salah satu rute jujukan wisata explorasi Surabaya. Niscaya selain dijuluki kota Pahlawan, Surabaya juga akan dijuluki kota sepak bola.
Sekian dari saya, maju terus Persebaya. Salam Satu Nyali? Wani!
#PersebayaMasaDepan
*) Andhika Duta (andhik*******@gmail.com)
The post Persebaya Arena, Cita-Citaku Untuk Klub Kebanggaan appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Empat Usulan Untuk Persebaya Masa Depan appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Manajemen sendiri, terbagi dari beberapa fungsi manajemen: Operasional, Keuangan, Sumber Daya Manusia, dan Pemasaran.
Operasional
Operasional berkaitan dengan alur proses bisnis mulai dari hulu sampai hilir. Dalam kasus Persebaya, operasional dimulai dari pemilihan pemain/kontrak, sampai pertandingan bergulir sebagai hilirnya. Untuk kontrak pemain, Persebaya dianugerahi dengan bakat-bakat muda yang ditawarkan oleh tim-tim internal, mengingat kompetisi internal Persebaya masih menjadi yang terbaik di Indonesia.
Hasilnya tentu pemain-pemain muda yang berkualitas. Nah sebaiknya concern manajemen ke arah sana. Memilih pemain dari kompetisi internal, selain faktor biaya, juga ada faktor meningkatkan kepercayaan diri/gengsi di antara para pemain di kompetisi internal. Karena kebanyakan dari mereka pasti menginginkan menggunakan lambang Persebaya di dada.
Selanjutnya, dalam hal penyelenggaraan pertandingan, yang saya impikan pada sisi ini bukan hanya adanya tiket box tapi lebih jauh adanya tiket terusan, yakni tiket home selama satu musim penuh. Hal tersebut juga dapat digunakan manajemen sebagai dasar untuk menyusun anggaran pada sisi pendapatan. Mungkin untuk lebih memikat, bisa juga ditawarkan kepada pembeli tiket terusan untuk dapat potongan harga, meet and greet dengan pemain, bahkan undian di mana yang menang tiap kali pertandingan bisa mengikuti keseharian tim baik sesudah/sebelum pertandingan, termasuk pengalaman di loker room pemain.
Keuangan
Yang kedua, dari segi keuangan. Poin utama dari manajemen keuangan adalah efektifitas dan juga efisiensi, yang barang tentu juga berkaitan dengan operasional tim. Harus ada perencanaan anggaran yang jelas, berapa rancangan pendapatan dan pengeluaran selama satu musim harus jelas. Jika memang budget tak banyak, ya jangan terlalu memaksa untuk membuat tim penuh bintang. Kembali gunakan saja pemain internal, toh prestasi juga tak selalu ditentukan oleh tim bertabur bintang.
Sumber daya Manusia
Dalam tim sepak bola ada dua faktor penting, yakni pemain dan suporter. Dari sisi pemain, sebaiknya ada peraturan yang jelas soal behavior pemain. Sebenarnya ini murni kebijakan pelatih. namun manajemen tim juga bisa, semisal sehari sebelum pertandingan harus stay di mess. Karena pernah ada cerita dari pemain Persebaya di era 80-an yang pernah bertemu di mall dengan pemain persebaya beberapa jam sebelum pertandingan dimulai. Ia mengisahkan perbedaan dibanding jamannya dahulu di mana sebelum pertandingan di “isolasi” dengan alasan untuk konsentrasi penuh. Namun uniknya, pada hari itu Persebaya meraih kemenangan.
Yang kedua, berbicara sumber daya manusia berarti juga berbicara suporter dalam hal ini Bonek. Manajemen juga tak boleh menutup mata, ini bisa diwujudkan baik dalam hal sederhana seperti menyempatkan datang di tiap kegiatan Bonek, ataupun memberikan pembinaan agar kedepan Bonek lebih tertib.
Manajemen Pemasaran
Kuncinya manajemen harus merekonstruksi pemikirannya. Bonek tidak boleh hanya dipandang sebagai konsumen yang hanya diandalkan loyalitasnya untuk meraup untung. Bonek harus dilihat sebagai stakeholder, penyokong dana, sekaligus partner. Stakeholder dalam arti Bonek yang membiayai tim melalui pembelian tiket. Untuk soal ini saya rasa tak perlu strategi pemasaran, karena loyalitas Bonek tak perlu diragukan lagi. Manajemen cukup memberikan transparansi penjualan tiket sebagai imbal baliknya. Bonek juga bisa menjadi partner. Bengan banyaknya Bonek yang memiliki bisnis clothing baik berbasis online ataupun outlet. Dari sana manajemen bisa bekerja sama, dalam hal penjualan merchandise resmi Persebaya.
Berikutnya, soal media sosial, mengingat di era modernisasi ini atau era kecepatan informasi, manajemen Persebaya dituntut untuk memiliki akun resmi tim Persebaya, mulai twitter, facebook, instagram, youtube, ataupun website resmi. Untuk konten dapat diisi dengan keseharian tim, baik saat training, persiapan sebelum pertandingan, sampai kembali ke mess.
Terakhir, manajemen dapat juga membangun museum Persebaya, mengingat Persebaya adalah salah satu tim paling bersejarah dengan sejuta prestasi. Lebih jauh lagi dapat mencanangkan city tour bertemakan sepak bola dengan menawarkan kunjungan ke museum Persebaya, dilanjutkan ke dua stadion bersejarah yang ada di surabaya, juga menonton kompetisi internal. Mungkin ini membutuhkan kerjasama dengan Dispora atau pemkot, namun dengan ini selain dapat menambah pemasukan tim, juga dapat memperkenalkan surabaya sebagai kota balbalan.
#MasaDepanPersebaya
*) Ilham Febri (ilham*******@gmail.com)
The post Empat Usulan Untuk Persebaya Masa Depan appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Persebaya Harus Solid, Kuat, dan Mandiri appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Perbanyak ujicoba dengan klub-klub tangguh asia, eropa, amerika latin jika pendanaan sudah kuat. Untuk supporter sebaiknya dibina mulai usia dini hingga manula. Perbanyak nobar untuk suporter yang tidak kebagian tiket menonton di stadion. Jika suporter tret tet tet tandang harus dikelola, ditertibkan baik keberangkatan atau kepulangaannya.
Persebaya di masa depan harus benar-benar mencari bibit-bibit pemain. 90 persen pemainnya harus dalam negeri dan 10 persen pemain asing. Panggil pemain asing yang pernah merumput bersama Persebaya di tahun 2009. Bila tidak bersedia baru mencari pemain asing baru.
Selain itu, pemain lama harus diajak kembali membela Persebaya, misal Andik Vermansah. Dan Persebaya harus mempunyai Persebaya U23, U21, U19, U17, dst. Persebaya harus mempunyai banyak klub anggota. Jika perlu, jadikan SSB (Sekolah Sepak Bola) sebagai klub anggota Persebaya.
#PersebayaMasaDepan
*) Mulyadi Notopranoto (notopra*******@yahoo.com)
The post Persebaya Harus Solid, Kuat, dan Mandiri appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>The post Menuju Bonek Masa Depan appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>Aksi rasisme sering mewarnai pertandingan tim kebanggaan dan rivalnya saat berlaga. Terbukti dari beberapa pertandingan melawan Arema dan Persija, Bonek selalu rusuh dengan suporter dari kedua belah pihak. Tidak hanya di stadion, di luar stadion pun Bonek seringkali melakukan sweeping pada pengendara dengan plat nomor N dan B. Tidak hanya di sweeping, kendaraan terkadang dihancurkan atas kecurigaan tak berdasar.
Mengapa demikian? Bonek tidak hanya dilihat dari sisi kekerasan, melainkan perjuangan dalam mempertahankan tim kesayangan agar bisa berlaga pun sangat membara. Hal ini terbukti saat sidang di PN Surabaya, Persebaya memenangkan hak atas nama dan logo.
Setelah menang, Bonek berangkat ke Jakarta untuk mengawal kongres PSSI. Namun, mereka hanya diberi janji di atas kertas. Janji tinggal janji. Pada kongres berikutnya, Persebaya tidak diakui PSSI.
Lihatlah situasi di Surabaya sekarang. Spanduk protes dan diskusi dari Bonek menandakan bentuk perjuangan dan protes akan pandangan sebelah mata masyarakat. Setiap suporter menginginkan tim kebanggaannya kembali meraih prestasi. Namun, untuk sebuah prestasi tidaklah mudah dan memperlukan proses panjang.
Dalam hal ini, pengawasan orang tua untuk anaknya saat mendukung Persebaya harus lebih diperhatikan. Anak-anak yang masih awam biasanya cenderung meniru, terutama hal-hal yang tidak baik.
Bonek rindu Persebaya berkompetisi lagi setelah sekian lama vakum dari liga. Bonek selalu haus akan aksi lapangan dari tim kebanggaan. Dalam liga apapun yang penting Persebaya bisa unjuk kebolehan.
Kongres yang akan diadakan pada januari di kota Bandung menentukan nasib Persebaya. Mudah-mudahan kongres mau mengakui Persebaya kembali. Semoga persaudaraan antar suporter dapat bersatu sampai ke titik darah penghabisan. Bonek seneng seduluran saklawase.
Salam Satu Nyali!
#PersebayaMasaDepan
*) Sugito Rahajo (sugit*******@gmail.com)
The post Menuju Bonek Masa Depan appeared first on Emosi Jiwaku.
]]>