Pada masa pandemic Covid-19 ini semua aturan baru diterapkan. Diantaranya dengan antrian online dan pembatasan pengunjung setiap sesinya. Setiap sesi hanya diberi waktu 30 menit untuk melakukan transaksi. Pantauan pada pendaftaran online sudah penuh slotnya sampai tanggal terakhir.

Selain itu, manajemen PS menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat. Terdapat pembatasan pengunjung dan durasi tiap sesi. Bonek Bonita yang akan berbelanja juga diwajibkan untuk mengenakan masker serta mencuci tangan sebelum memasuki area toko. Manajemen PS juga menyediakan petugas untuk mengukur suhu tubuh pengunjung.

“Tahun ini Last Call 2020 diadadakan di Persebaya Store Komplek, tanggal 26-31 Desember 2020. Promo untuk Last Call 2020, Diskon 50% + 10% All Items. Yang berbeda untuk tahun ini, jelas adalah lebih ketatnya secara prosedur. Terutama utk penerapan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 ini,” jelas Arizal Perdana, Senior Manager dikutip dari laman resmi klub.

“Tahun ini kami juga berinovasi, untuk antrean juga dilakukan online, untuk meminimalkan kerumunan. Konsumen juga tinggal datang sesuai jadwal antrean,” imbuhnya.

Terpantau di hari pertama penyelanggaraan, Last Call berjalan sangat baik. Pengunjung yang ingin memborong official merchandise Persebaya semua tampak tertib. Kondisi ini disyukuri pria lulusan ITS tersebut.

“Dengan adanya sistem ini, kami selaku panitia sangat salut dengan Bonek, karena mentaati seluruh aturan yang kami berikan. Last Call berjalan sangat tertib, konsumen pun juga nyaman dan tenang ketika belanja,” ujarnya.

Persebaya Store telah mengadakan event ini sejak tahun 2018. Dan setiap tahunnya mendapatkan respon yang sangat luar biasa dari bonek.

The post Last Call Event Sampai 31 Desember 2020 appeared first on Emosi Jiwaku.

Festival belanja online terbesar dalam dunia sepak bola di Indonesia ini diikuti banyak brand merchandise baik dari Bonek, suporter klub lain bahkan dari official store klub Liga Indonesia. Saat pendaftaran ditutup pada 10 Juni kemarin, tercatat sudab 27 brand yang lolos verifikasi untuk bergabung di GFSF. Daftar brand bisa dilihat di akun resmi Instagram GFSF diantaranya apparel dari Beutik Company (Bandung), apparel Proteam, Persikstore (Persik Kediri), Calci Indonesia, dan tentu saja clothing dari Bonek itu sendiri.

“Untuk anniversary Persebaya, kami mengadakan GFSF, sebagai wadah bagi temen-temen brand kreatif untuk merayakan ultah Persebaya ke-93,” ujar Arizal Perdana, Senior Manager Persebaya Store dikutip dari persebaya.id.

“Persebaya Store ingin ikut menggerakkan roda ekonomi, terutama agar bisa survive bersama saat pandemi Corona,” kata alumni ITS tersebut. “Ulang tahun Persebaya tahun ini mengajarkan kita untuk makin kuat, dan kita bisa keluar dari kondisi ini bila menghadapinya bersama-sama,” kata Arizal

Untuk acara ini pihak Persebaya Store tidak memungut biaya dalam pendaftaran sebagai partner GFSF. Bahkan brand partner dibebaskan dalam memberikan promo ataupun diskon yang akan diberikan kepada pembeli.

“Promo merchant diserahkan kepada masing-masing merchant, sesuai dengan kreatifitas masing-masing, tidak ada batasan dari kami,” kata Arizal. “Nanti ketika menjelang berlangsungnya event, akan kita publish promo masing-masing merchant,” tambah Arizal.

Selain itu bagi merchant yang sudah terdaftar sebagai partner akan mendapatkan pelatihan daring di akhir acara GFSF tanpa dipungut biaya.

“Merchant tersebut secara otomatis menjadi peserta di sharing saat akhir gelaran acara, di sana kita akan hadirkan pembicara untuk berbagi ilmu mengenai trend industri kreatif dan digital marketing. Dan itu semua didapatkan for free alias gratis!” terang Arizal.

Selamat berbelanja!

The post Green Force Shopping Festival Dimulai Hari Ini appeared first on Emosi Jiwaku.

Azrul menjelaskan bahwa tim membutuhkan fondasi komersial yang kuat. Ia menyebutnya sebagai “Kaki Ekonomi” Persebaya. Menurutnya, membangun banyak store akan menambah lapangan kerja baru. Saat ini, Persebaya Store yang sudah berjumlah 13 dan tersebar di Surabaya dan sekitarnya.

“Banyak pihak tidak bisa melihat betapa besarnya dampak pengembangan ini. Banyak pihak bisa melihat store-store-nya, tapi tidak bisa melihat dampak lebih luasnya. Bukan, dampaknya bukan hanya untuk menambah penghasilan Persebaya,” ungkapnya seperti dikutip dari website resmi Persebaya.id.

“Persebaya Store membuka lapangan kerja baru. Semakin banyak store, semakin banyak orang yang mendapat pekerjaan langsung. Mulai dari di kantor, di toko-toko, dan pekerjaan pendukung seperti driver dan lain-lain. Terhitung sudah lebih dari 200 orang terlibat langsung, bekerja terkait langsung dengan Persebaya Store,” imbuhnya.

Putra Dahlan Iskan itu juga berterima kasih kepada seluruh pendukung Persebaya karena membuat Persebaya Store terus eksis dan Persebaya Store bisa berkembang. Karena menurutnya masih ada ribuan pekerjaan yang ditimbulkan oleh perkembangan Persebaya Store seperti vendor-vendor, suplier, reseller, jalur distribusi dan lain lain.

Di ulang tahunnya yang ke 41, Azrul Ananda berharap untuk terus habis-habisan memastikan organisasi Persebaya punya fondasi komersil yang kuat. “Persebaya harus untung. Karena untungnya adalah untuk Persebaya itu sendiri, untungnya adalah untuk Persebaya selamanya,” pungkasnya. (ets)

The post Persebaya Tetap Akan Tambah Store, Ini Alasannya appeared first on Emosi Jiwaku.

Di era sepak bola modern dan tanpa APBD, klub harus memaksimalkan potensi bisnisnya. Klub “dipaksa” mandiri untuk memenuhi kebutuhan selama mengarungi kompetisi. Bertambah mahalnya gaji pemain membuat klub harus menjalankan bisnis guna mendatangkan pundi-pundi uang melimpah. Muaranya, roda keberlangsungan klub tetap berjalan minimal hingga akhir musim.

Presiden Persebaya, Azrul Ananda, dalam sebuah video YouTube sebelum Liga 2 musim lalu pernah mengatakan jika pemasukan dari sektor apparel dan merchandise tak lebih dari Rp 1 Miliar. Jumlah ini bagi beberapa klub mungkin besar. Tapi untuk klub sekelas Persebaya, jumlah itu sangat sedikit. Sebagai perbandingan, di Liga 1 musim ini, Persebaya mempunyai kewajiban membayar denda ke PSSI sebesar Rp 805 Juta. Angka ini bisa bertambah karena musim belum beakhir.

Tentu, pembukaan cabang-cabang Persebaya store adalah sesuatu hal yang wajar sesuai visi Azrul agar Persebaya bisa sustainable secara bisnis. Namun, apakah penambahan store otomatis akan mendatangkan pemasukan yang besar?

Menurut penulis, Persebaya sebaiknya tidak menambah banyak store namun hanya membuat 1 megastore dan memaksimalkan penjualan secara online. Dan dengan 10 cabang yang ada, Persebaya tak perlu lagi menambah jumlah store. Kalau bisa, Persebaya menutup cabang-cabang lain dan hanya menyisakan 1 store. Mengapa?

1. Pemasukan Besar Butuh Investasi Besar

Azrul dalam videonya mengatakan jika semakin besar pemasukan yang ditargetkan berarti semakin besar pula modal yang diinvestasikan. Jika Persebaya menargetkan pemasukan Rp 1 Miliar per musim maka setidaknya dibutuhkan modal sebesar separuh dari target atau Rp 500 Juta. Margin atau keuntungan dari produk untuk merchandise biasanya dikisaran 100 persen. Jika sebuah t-shirt dijual dengan harga Rp 120.000, biasanya modal yang diperlukan sekitar Rp 60.000.

Prinsip bisnis ini harus dipahami sebelum membuka store. Ada biaya yang harus dikeluarkan Persebaya untuk meraih hasil maksimal. Jika Persebaya ingin menambah keuntungan, tentu modal yang dibutuhkan juga besar.

2. Tambah Store, Tambah Biaya

Ada yang mengatakan jika penambahan store otomatis memberi pemasukan yang besar. Pernyataan ini sangat menyesatkan karena tak ada jaminan keuntungan meski Persebaya mempunyai store melimpah.

Mengapa banyak perusahaan retail seperti Matahari, Ramayana, Lotus, menutup gerai retailnya di mall-mall? Selain semakin banyaknya persaingan, tentu perubahan gaya hidup konsumen yang lebih menyukai belanja leasure dibanding belanja fashion turut mempengaruhi penutupan gerai-gerai retail.

Perusahaan juga harus tetap mengeluarkan biaya operasional cabang seperti biaya listrik, keamanan, sewa tempat, dan gaji pegawai. Jika gerai semakin sepi sementara pengeluaran untuk biaya operasional tetap besar, mau tak mau, perusahaan harus menutup gerainya. Semakin lama beroperasi tentu kerugian semakin besar.

Mari kita hitung ilustrasi dari 10 cabang Persebaya Store. Perhitungan ini adalah perhitungan kasar dan perkiraan dari penulis.

Pengeluaran 1 cabang store:

• 4 penjaga dan kasir toko = 4 x Rp 2.500.000 = Rp 10.000.000
• Sewa tempat = Rp 40.000.000/tahun atau Rp 3.300.000/bulan
• Biaya listrik, air, dll = Rp 2.000.000

Total pengeluaran 1 cabang adalah Rp 15.300.000 per bulan. Jika ada 10 cabang maka pengeluaran per bulan adalah Rp 153.000.000. Dalam setahun Persebaya harus mengeluarkan uang sebanyak 12 x Rp 153.000.000 = Rp 1.836.000.000! Angka ini sangat fantastik karena ini masih sebatas modal operasional. Belum lagi Persebaya harus mengeluarkan modal untuk produk yang nilainya harus besar jika pemasukan yang ditargetkan juga besar. Kesimpulannya, semakin banyak store, modal yang dikeluarkan juga semakin besar.

3. Era Digital, Maksimalkan Penjualan Online

Salah satu penurunan pembelian di toko-toko offline adalah semakin banyaknya pembelian secara online. Gaya hidup berbelanja secara online memang semakin meningkat di era digital ini. Pengusaha juga fokus menjual produk-produknya secara online. Penjualan secara online memang sangat menghemat pengeluaran karena pengusaha tak perlu mengeluarkan biaya operasional yang besar. Mereka hanya perlu berinvestasi untuk gaji admin per bulannya.

Selain itu, makin banyak orang yang membeli produk-produk secara online. Orang tak perlu capek untuk pergi ke toko offline untuk memilih barang. Banyaknya distribusi channel untuk penjualan secara online seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee membuat online menjadi solusi buat pengusaha dan pembeli. Di samping itu, banyak pengusaha yang membuat webstore sendiri untuk menjual produknya ikut memudahkan pembeli untuk memilih produk-produk yang diinginkan. Sebagai contoh, Matahari telah meluncurkan webstore-nya, Mataharimall.com, dan menginvestasikan uangnya di jalur online secara besar-besaran.

Ini seharusnya dilakukan dan dimaksimalkan Persebaya. Alih-alih membuka cabang yang banyak, Persebaya Store sebaiknya membuat webstore yang canggih dan membangun 1 megastore seperti apa yang dilakukan Bali United dengan Bali United Store. Jika Persebaya ingin tetap memperluas distribusi penjualan, solusinya adalah bekerjasama dengan toko-toko Bonek yang lebih dulu eksis. Jika kerjasamanya menguntungkan, tentu toko-toko Bonek akan dengan senang hati melakukannya.

***

Persebaya pernah menargetkan membuka 20 store di Indonesia tak hanya di Surabaya namun juga kota-kota besar lain. Sebuah ambisi yang terlihat wah namun menyimpan potensi kerugian jika tidak dikelola dengan baik. Gambaran ilustrasi pengeluaran di atas semoga dipertimbangkan manajemen agar tidak gegabah untuk menambah jumlah store secara berlebihan. (*)

The post Mengapa Sebaiknya Persebaya Tidak Menambah Store Lagi appeared first on Emosi Jiwaku.

Yosia, Bonek yang menemukan aksi vandalisme tersebut, mengatakan jika ia sedang mampir di Indomaret di Tanjungsari di hari lebaran, Jumat (15/6). Kebetulan, Persebaya Store berada di mini market itu. “Jalan-jalan ke Tanjungsari lha nemu ngene’an,” ungkap Yosia. Ia mengatakan jika aksi vandalisme juga dialami Persebaya Store cabang Wiyung.

Meski Persebaya nangkring di zona degradasi, aksi vandalisme ini tentu saja tidak dibenarkan. Bukan hanya melanggar hukum, aksi ini juga merugikan Persebaya yang harus memperbaiki properti yang dimilikinya.

Sebelumnya, Persebaya Store juga mengalami aksi protes dengan pemasangan spanduk. Spanduk yang berisi hujatan kepada Persebaya Store dipasang di pagar dan tembok depan Persebaya Store.

Aksi protes yang dialamatkan ke Persebaya Store semakin meningkat tak hanya di dunia maya namun juga dunia nyata. Jumlah store yang banyak tapi tidak diiringi dengan prestasi Persebaya diduga sebagai pemicu protes. (iwe)

The post Persebaya Store Alami Aksi Vandalisme appeared first on Emosi Jiwaku.

Persebaya, tim legendaris salah satu pendiri PSSI yang “kembali diakui” pada awal 2017 lalu dengan struktur manajemen baru langsung menyusun strategi jangka panjang. Struktur Persebaya sebagai PT terus diperkuat hingga saat ini. Termasuk dari sisi marketing dan rencana bisnis sebagai pemasukan tambahan yang akan sangat membantu Bajol Ijo dalam mengarungi keras dan panjangnya kompetisi.

“Menjaga sustainability Persebaya untuk tahun-tahun ke depan,” kata Presiden Klub Azrul Ananda dalam catatannya Terima Kasih Sudah Mendukung Semampunya^[2].

Pergerakan Bisnis dan Kritik Suporter

Salah satu pemasukan terbesar bisnis Persebaya adalah Store. Sejak dibuka pertama pada 16 Maret 2017 di Graha Pena, hingga saat ini sudah berkembang menjadi 10 titik yang menyebar di berbagai daerah termasuk luar kota seperti Gresik dan Sidoarjo. Semua proses tersebut bukan tanpa kendala dan rintangan, sebab sebagian suporter menyayangkan hal itu karena menganggap manajemen terlalu fokus untuk mengembangkan bisnis hingga dianggap lupa tujuan untuk meraih prestasi. Hal ini diperparah dengan naiknya harga tiket sejak Blessing Game yang jelas menimbulkan tendensi bahwa bisnis adalah nomer satu.

Namun, penulis punya pandangan lain. Bahwa sebenarnya Persebaya sedang menjalankan bisnis untuk menghidupi tim dan itu adalah sesuatu yang sangat wajar di era modern seperti ini. Musim ini Persebaya memang di sokong oleh sembilan sponsor, namun itu bisa menjadi berbahaya apabila hanya mengandalkan pemasukan dari sponsor apabila ingin membangun tim secara jangka panjang. Pun termasuk dengan pemasukan dari sektor tiket yang tidak boleh menjadi patokan. Sementara kebutuhan Persebaya sendiri sangat banyak, mulai dari tim senior, tim kelompok umur, dan PS Kopa, termasuk perlunya menyisihkan sedikit bantuan untuk kompetisi internal yang terkenal sebagai penghasil produk bintang tentu saja harus diperhatikan.

Dampak Bisnis untuk Tim

Secara gamblang, dampak dari pergerakan Bisnis untuk tim mungkin tidak terlihat. Dan tentu semisal ketika peforma Persebaya sedang terpuruk, hal itu tidak ada kaitannya dengan bisnis. Sebab keduanya dipegang oleh orang-orang yang berbeda dan tidak berkaitan secara langsung.

Namun dalam jangka panjang, kegiatan bisnis akan berguna untuk tim. Keuntungan yang diperoleh dapat digunakan untuk menambah fasilitas pemain, gaji pemain hingga operasional klub. Seperti yang dilakukan oleh tim-tim profesional Eropa. Real Madrid sukses meraih hattrick Liga Champions tentu sembari menjalankan bisnis. Manchester United sebagai tim besar Inggris juga tak lepas dari kegiatan bisnis untuk berjuang agar selalu eksis.

Artinya, Persebaya selangkah lebih maju dari sebelumnya. Era modern saat ini tidak bisa dibandingkan dengan era sebelumnya karena kebutuhannya sudah berbeda. Di balik kinerja manajemen yang sering di kritik, terselip pola pikir luar biasa untuk kejayaan jangka panjang tim kebanggaan arek Suroboyo.

Kritik membangun oleh dan sangat perlu rek, tapi ojok sampek menghambat kemajuan Persebaya. Semoga perjuangan meraih kejayaan Persebaya yang dimulai musim ini akan benar-benar terwujud.

Referensi:

[1]. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 32 tahun 2011 dan 39 tahun 2012
[2]. Terima Kasih Sudah Mendukung Semampunya.

The post Bisnis, Bentuk Kemajuan Pola Pikir Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

Seperti Wildan Zein, salah satu Bonek ini menambah koleksi jersey-nya dengan memborong empat jersey sekaligus. “Kebetulan diskon, jadi saya beli jersey tahun kemarin sama pre season tahun ini aja, buat tambah-tambah koleksi,” jelasnya. Total dia sudah mengeluarkan uang sebesar Rp 1.150.000 pagi tadi, untuk membeli jersey yang dia inginkan.

Lain halnya dengan Widya Nur, salah satu mahasiswi PTN di Surabaya ini suka dengan salah satu jaket hoodie koleksi terbaru Persebaya Store. Dia berencana untuk kembali lagi di lain waktu. “Masih menabung mas, biar selanjutnya ke sini bisa beli banyak,” ujarnya riang.

Persebaya Store sendiri saat ini telah memiliki empat store yang berada di Surabaya, yaitu di Manyar, Wiyung, Graha Pena, dan Kaliwaron. Rencananya, dua store lagi akan segera di resmikan, satu di kota Sidoarjo dan satu lagi di Kota Gresik. (ets)

The post Persebaya Store Cabang Kaliwaron Resmi Dibuka appeared first on Emosi Jiwaku.

“Bukan hanya Jawa Pos, sponsor-sponsor lain juga tidak ada. Memang sifatnya kita buat free karena kita masih tahap negosisasi dengan para sponsor. Emang kita pinginnya dibuat spesial seperti ini,” kata Chairul Basalamah, manajer Persebaya, usai pembukaan Persebaya Store cabang Wiyung (7/1).

Saat ini memang masih berlangsung proses negosiasi antara Persebaya dengan beberapa sponsor. Kabarnya nilai kontrak sponsor meningkat 3 kali lipat dibanding saat di Liga 2.

Jersey pramusim Persebaya terdiri dari tiga yakni home (hijau), away (putih), dan kiper (oranye). Di bagian dada ada tulisan hastag #KITA PERSEBAYA” menggantikan tulisan “Jawa Pos” yang terpampang di jersey pramusim 2017. Tidak ada nama appareal di dada kanan karena jersey ini diproduksi oleh Persebaya Store.

Jersey sudah bisa dibeli di semua cabang Persebaya Store. Sementara harga jersey adalah Rp 250.000. (rd/iwe)

The post Mengapa Tak Ada Nama “Jawa Pos” di Jersey Pramusim appeared first on Emosi Jiwaku.

Menurut Chairul Basalamah, manajer tim, Persebaya Store akan terus mengembangkan sayapnya dengan membuka cabang-cabang lagi agar teman-teman Bonek dapat menjangkau dengan mudah. “Pingin menjangkau teman-teman Bonek, target tahun ini sih dua puluh store di Surabaya. Tapi tidak menutup kemungkinan di luar kota, dari luar kota pun juga sudah ada reseller, nggak hanya di Jawa Timur bahkan DKI Jakarta juga,” ungkap ayah dua anak ini.

Keinginan Bonek akan merchandise Persebaya pun sangat tinggi. “Dapat laporan sebanyak sekitar 10 ribu jersey authentic yang terjual, belum lagi replika sama suporter,” lanjutnya saat diwawancarai di cabang Persebaya Store yang baru.

Yoga Aditya, Bonek Kampus UHT yang berkunjung di cabang ketiga ini mengungkapkan, dirinya tidak keberatan untuk men-support Persebaya dengan membeli produk-produk asli Persebaya Store. Bahkan dia rela antri dari pagi agar mendapatkan barang yang diinginkannya.

“Tadi ambil antrian jam setengah 9, terus balik ke rumah, kesini lagi jam 1. Pembukaannya sangat meriah soalnya mengundang beberapa pemain juga. Ini saya beli jersey pramusim sama tottebag,” ucapnya. Ditanya seputar desain dan harga, dirinya beranggapan kalau desainnya simpel tapi juga elegan. “Harga terjangkau, ya semoga untuk jersey original Liga 1 2018 nanti harganya diturunin, supaya dapat dijangkau,” ujar Yoga. (rd)

The post Target 20 Cabang, Persebaya Akan Buka Store di Jakarta appeared first on Emosi Jiwaku.