“Respon teman-teman, menerima saya sangat positif. Saya diterima dengan tangan terbuka,” ujar ayah kandung bek muda Rachmat Irianto tersebut kepada awak media.

Dengan kondisi demikian, Bejo mengaku memiliki semangat berlipat untuk memberikan yang terbaik bagi tim kebanggaan Bonek. Apalagi, menjadi nahkoda tim sebesar Persebaya bukan hal mudah, meski Bejo hanya ditugaskan untuk dua pertandingan terdekat.

“Tantangan sebagai caretaker, dibilang berat ya berat karena sebelumnya kalah. Kalau tidak kalah kan nggak mungkin ganti (pelatih). Mau tidak mau, saya bagian dari ofisial Persebaya, sebisa mungkin akan saya maksimalkan kemampuan saya untuk Persebaya,” tekad Bejo.

Pria asal Sidoarjo ini bakal memutar otak untuk memanfaatkan seluruh potensi yang ada untuk meraih hasil positif. Menurutnya, Persebaya saat ini bukan tanpa potensi pemain bagus.

“Mereka (pemain) punya kualitas, tinggal berani atau tidak berbuat lebih,” tutur jebolan Timnas Indonesia Primavera tersebut. Karakter ngeyel khas Arek Suroboyo tersebut yang perlu dipompa untuk mengembalikan peforma Bajol Ijo.

Sementara itu, pemain kawakan Persebaya, Rendi Irwan, juga mengaku tidak terlalu sulit dalam beradaptasi dengan kepemimpinan Bejo Sugiantoro. Menurutnya, semua pemain merasa nyaman dengan kondisi saat ini.

“Kita nyaman, baik dengan coach Alfredo maupun Abah Bejo sendiri kita semua nyaman. Tidak jauh berbeda,” tandas Rendi. (iwe/rul)

The post Dapat Sambutan Positif, Bejo Kian Tertantang Bangkitkan Green Force appeared first on Emosi Jiwaku.

Merdekanya kita (suporter sepak bola) saat kita bebas berpendapat, mengungkapkan apa yang kita rasakan. Sepak bola yang semakin bergeliat ini berdampak positif dan juga negatif. Akhir-akhir ini pengurus federasi selalu mengedepankan “sepak bola bola untuk rakyat”, sesuatu yang saya rasa pribadi sangat baik bagi masyarakat karena mereka adalah penonton yang mencari hiburan dari sepak bola. Tapi apakah ini juga baik bagi kami yang seorang suporter bukan penonton?

Bagi kami sepak bola bukan hanya sekedar hiburan, ada emosi yang kami bawa setiap kali datang ke pertandingan. Jika penonton puas dengan dihibur sepak bola namun berbeda bagi kami, tidak cukup sekedar dihibur kami butuh sepakbola yang sesungguhnya sepakbola yang fairplay, laws of the game, dan prestasi.

Ada juga beberapa keputusan federasi yang terkesan dipaksakan, mungkin bagi penonton itu sah sah saja tapi bagi kami malah terlihat “lucu”. Memang sepak bola modern sangat lekat dengan industri, jadi tentu pasarnya adalah suporter. Kenapa suporter? Karena suporterlah yang rela meluangkan waktu, tenaga, maupun materi. Namun seperti saya pernah berkutip “Selayaknya olahraga, sepakbola ada terlebih untuk prestasi bukan ekonomi. Sepakbola adalah kebanggaan bukan sekedar tontonan.”

Terlepas itu semua, pola pikir suporter juga harus merdeka. Perbedaan pendapat seharusnya tidak dipermasalahkan selama tujuannya masih sama untuk kebanggaan. Dan terpenting bisa menghargai pendapat orang lain, karena berbeda pendapat bukan berarti saling menghujat.

Merdeka!

The post Teruntuk Suporter, Selamat Hari Merdeka appeared first on Emosi Jiwaku.

Para pendukung Persebaya mulai kecewa ketika gol demi gol bersarang di gawang Miswar Saputra tadi malam, ditambah dengan menyerukan kata “AV OUT”. Tidak di salah satu sudut stadion saja, namun hampir seluruhnya meneriakkan kata yang sama.

Usai laga berakhir, pelatih Alfredo Vera mencoba menjelaskan di hadapan rekan media ketika presscon. “Saya yang tanggung jawab dari tim ini, dan semua keputusan ada di manajer saya. Saya punya kontrak, saya pikir kita harus tenang,” ungkap pelatih berusia 45 tahun tersebut.

Pelatih yang sukses membawa Persebaya juara Liga 2 sekaligus promosi ke Liga 1 tersebut juga mengatakan, bahwa semua keputusan berada di tangan manajer dan Presiden Persebaya, Azrul Ananda. “Ada sesuatu yang tidak saya mengerti, karena bagaimana bisa bilang kalah, kalah, kalah. Ini nanti keputusan ada di manajer dan Presiden (Azrul Ananda). Dan saya tidak pikir jauh (meninggalkan Persebaya) sampai ke situ,” tutupnya. (iwe/ets)

The post Masih Ingin Bertahan, Alfredo Pasrahkan Nasibnya di Tangan Azrul Ananda appeared first on Emosi Jiwaku.

BU datang sebagai tamu tampil dengan penuh percaya diri. Janji Widodo C Putra pelatih BU untuk bermain ngotot dan ngeyel juga terbukti. Lini tengah yang digalang Taufiq dan Fadil Sausu bermain solid.

Persebaya kesulitan membongkar pertahanan BU. Sangat sedikit peluang tercipta di babak pertama. Hanya tembakan Irfan Jaya di awal babak yang mampu ditepis kiper Wawan Hendrawan. Babak pertama berakhir imbang 0-0.

Begitu juga babak kedua diawali dengan tidak ada pergantian pemain. Sampai akhirnya Alfredo Vera mengganti Rishadi Fauzi dengan David da Silva.

Masuknya David sedikit menarik perhatian lini belakang BU. Sayangnya gol belum juga datang. M Sidik Saimima mengalami cedera menit ke 74. Tanpa pemanasan, Alfredo Vera memasukkan Misbakus Solikin. Masuknya Misba mengubah permainan Persebaya lebih variatif dalam serangan. Umpan-umpan terukur lebih tajam baik ke sayap maupun langsung ke David da Silva.

Gol akhirnya datang pada menit ke 82 melalui kaki Irfan Jaya. Berawal dari umpan silang Ruben Sanadi terjadi kemelut di depan gawang BU. Bola mendatangi Irfan tepat di depan gawang lawan. Sekali kontrol, bola ditendang tidak terlalu keras dapat mengecoh penjaga gawang BU. Kemenangan ini disambut meriah oleh sekitar 27 ribu penonton yang hadir di GBT.

Hingga babak kedua berakhir, Persebaya masih unggul 1-0. Kemenangan ini mengerek Persebaya naik ke posisi 10 klasemen sementara Liga 1. Green Force akan menghadapi Bhayangkara FC di laga selanjutnya. Laga ini akan digelar di Stadion PTIK, Jakarta Selatan. (bim)

The post Lima Laga Puasa Kemenangan, Persebaya Akhirnya Raih Tiga Poin appeared first on Emosi Jiwaku.

Cuaca hujan dan dingin tidak membuat para pemain Persebaya U-19 kendur semangatnya. Dominasi anak asuh Bejo Sugiyantoro sangat terlihat. Dikutip dari laman official Persebaya, penguasaan bola yang masif, plus organisasi tim yang berjalan apik membuat bola jarang mengarah ke gawang Persebaya U-19.

Pertandingan yang berat sebelah ini diakhiri dengan skor 8-0 untuk kemenangan Persebaya U-19. Ini adalah kemenangan kedua Rifky Afryan dan kawan-kawan. Skuad muda ini direncanakan akan kembali ke Surabaya pada 4 Juli 2018. (bim)

Pencetak gol Persebaya U-19:

Koko Ari Araya 3’
Aslan Wais 18’
Jiddan Nuur Zaindein 40’, 42’
Rifky Afryan 59’
Jossa Andika 60’
Kresna Fajar Bayu 71’
Marley Kay 82’ (og)

The post Persebaya U-19 Kembali Menang Telak dalam Uji Tanding appeared first on Emosi Jiwaku.

Hari ini (1/7), kedua tim mengalahkan lawan-lawannya di babak semifinal. Bhayangkara FC mengalahkan Putra Surabaya 2-0. Sementara Persebaya U-15 yang diasuh Muharom Rusdiana mengalahkan Sasana Bhakti dengan skor tipis 1-0. Kedua laga dilaksanakan di lapangan Persebaya pagi ini.

Kick off laga final besok direncanakan mulai pada pukul 08.00 WIB. Juara dari Piala Askot ini akan mewakili Surabaya untuk mengikuti seri Jawa Timur kategori U-15. (bim)

The post Persebaya U-15 Tantang Bhayangkara di Final Piala Askot Surabaya appeared first on Emosi Jiwaku.