Sejak kick-off babak pertama dimulai. Laga berjalan keras dan sengit. Namun gol yang dinanti oleh kedua tim tak kunjung tercipta. Hingga wasit Joni Pristiwahono asal Tuban meniup peluit tanda berakhirnya babak pertama.

Second Half, permainan kembali berlangsung keras hingga pada menit ke-49. Pemain Persepon Ponorogo, Ryanata Yoga Permana menerima kartu kuning kedua dan membuat Laskar Warok harus bermain dengan 10 pemain. Unggul jumlah pemain bisa dimanfaatkan betul oleh Seger Sutrisno. Pergantian pemain dilakukan, Ragil Satya top skor sementara Persebaya masuk menggantikan Muhammad Ferdiansa menit 61. Adapun Vabian Ayalah menggantikan pemain tengah Rully Arya Ibrahim.

Tak berselang lama, gol yang ditunggu tercipta pada menit 70. Tak mau membuang peluang, Cahya Dwi Permana mencetak gol pembuka bagi Persebaya dan gol keempatnya di Piala Soeratin U-17.

Tak berlangsung lama gol kedua pun tercipta. Menit 74, pemain tengah Muhammad Syafran Andriansyah mencatatkan namanya di papan skor. Unggul 2-0 membuat Persebaya tampil lepas. Menuju berakhirnya babak kedua gol kembali terjadi pada tambahan waktu. Cahya Dwi Permana berhasil menjebol gawang Daffa Naufal untuk kedua kalinya di laga tersebut. Dan skor 3-0 menjadi penutup laga Persebaya menghadapi Persepon.

Hasil tiga poin menjadi modal bagi skuad Young Green Force menatap laga berikutnya. Mereka akan menghadapi lanjutan babak 18 besar grup J melawan Pesikoba Batu. Pertandingan Tersebut akan dilangsungkan pada Rabu (23/10) sore. (osc)

The post Persebaya U-17 Raih Kemenangan Perdana Babak Grup 18 Besar Piala Soeratin appeared first on Emosi Jiwaku.

Dan Persikoba Batu U-17 yang menjadi juara grup C di babak sebelumnya. 18 klub yang dibagi menjadi enam grup, setelah bertarung di babak 18 besar, masing-masing juara grup dan dua runner up terbaik lolos ke babak delapan besar. Di laga perdana Persebaya u-17 akan menghadapi Persepon Ponorogo U-17

Persebaya U-17 yang pada babak penyisihan babak 1 tampil superior tanpa menelan kekalahan meriah 16 poin dari 6 pertandingan. Menjadikan modal penting skuad Bajol ijo cilik dalam mengarungi babak 18 besar Piala Soeratin U-17. Di tambah lagi Persebaya U-17 paling tinggi produktivitas golnya dengan 23 gol dibanding klub peserta lainya. Top skor sementara dari turnamen ini juga berasal dari skuad Young Green Force, yaitu Ragil Satya Jati dengan 6 gol. (osc)

Berikut Hasil Pembagian grup babak 18 besar Piala Soeratin U-17 Jatim :

Grup J  

Persebaya Surabaya U-17
Persikoba Batu U-17
Persepon Ponorogo U-17

Grup K
Blitar Poetra
Jember United U-17
Asifa Fc U-17

Grup L
Persipro 1954 U-17
Persedikab Kediri U-17
Persid Jember U-17

Grup M
Persinga Ngawi U-17
Putra Sunan Giri U-17
PSBK Kota Blitar U-17

Grup N
Persema Malang U-17
Persegres Putra
Putras Asifa U-17

Grup O
Sinar Harapan U-17
Persekap Pasuruan U-17
Gen B Mojokerto U-17

The post Persebaya U-17 di Grup J, Ini Pembagian Grup 18 Besar Piala Soeratin Zona Jatim appeared first on Emosi Jiwaku.

Di babak pertama anak asuh coach Seger Sutrisno tampil tanpa beban. Sempat tertekan di 10 menit awal, skuad Bajol Cilik mampu unggul empat gol di babak pertama. Masing-masing gol dicetak oleh Muhammad Ferdiansa, Muhammad Syarfan, David Beckham Putra dan Jonathan Arya.

Di babak kedua, penampilan Persebaya sedikit menurun. Meski mampu mengurung pertahanan Maestro, Persebaya hanya mampu mencetak satu gol. Sedangkan Maestro juga mampu memperkecil ketertinggalannya dengan mencetak satu gol.

Pertandingan yang berakhir dengan kemenangan Persebaya dengan skor 5-1 disyukuri oleh coach Seger Sutrisno. “Kemenangan yang patut disyukuri. Namun anak-anak kehilangan fokus di babak kedua. Bermain sabar dan fokus dalam pertandingan akan menjadi evaluasi di game berikutnya,” ucap coach Seger Sutrisno usai pertandingan.

Dengan kemenangan ini, Persebaya lolos ke babak 18 besar. Persebaya juga masih aman sebagai pemuncak klasemen dengan raihan 13 poin dari 5 game. Di peringkat kedua ada PSG gresik yang di pertandingan sebelumnya mengalahkan Singosari FC. Diikuti oleh Singosari diperingkat ke-3 dan Maestro diperingkat ke-4. Next game, Persebaya akan menghadapi Singosari. (osc)

The post Persebaya U-17 Bungkam Maestro dan Lolos Babak 18 Besar appeared first on Emosi Jiwaku.

Gol tunggal yang memastikan anak asuh Seger Sutrisno dicetak oleh Cahya Dwi Permana menit ke-39. Kemenangan ini diraih dengan perjuangan berat. Putra Sinar Giri melakukan perlawanan ketat. Pada putaran pertama laga berakhir dengan imbang.

“Alhamdulillah kami bisa melewati laga sore ini. Kami mendapat perlawanan ketat dari Putra Sinar Giri U-17,” kata Seger dikutip dari laman persebaya.id.

Kemenangan ini membuat Persebaya sementara memimpin klasemen Grup A dengan 10 poin. Sementara lawannya menguntit di posisi kedua dengan 7 poin. Persebaya menyisakan dua laga yakni menghadapi Maestro FC dan Singhasari FC.

Persebaya belum memastikan lolos ke babak berikutnya sehingga dua laga sisa wajib untuk dimenangkan. “Tersisa dua laga menghadapi Maestro FC U-17 dan Singhasari FC U-17. Kami akan tetap fight untuk mengamankan posisi ke babak berikutnya,”pungkas Seger.

Persebaya adalah juara Piala Soeratin nasional musim 2018. Mayoritas pemain musim lalu saat ini memperkuat tim Elite Pro Academy U18 yang akan memasuki babak 8 besar. (bim)

Klasemen Sementara Piala Soeratin U-17 2019 Jawa Timur:

Grup A

1. Persebaya         4  3  1  0  14-2  10
2. Putra Sinar Giri  4  2  1  1  7-1    7
3. Maestro FC        4  1  0  3  2-9    3
4. Singhasari FC    4  1  0  3  3-11   3

The post Piala Soeratin U-17, Persebaya Kalahkan Putra Sinar Giri appeared first on Emosi Jiwaku.

Djanur tak menampik ia sedang melirik Taufik Hidayat. “Ya, kita lihat perkembangannya seperti apa untuk U-17 (Top Skor Piala Soeratin, red). Kita lihat saja. Ada juga di Persebaya U-16 juga kita lihat prospeknya seperti apa,” kata Djanur seusai latihan di Lapangan Polda Jatim, Selasa (12/2/2019).

Djanur mengaku ia tak terburu-buru merekrut penyerang lokal untuk menjadi pelapis Amido Balde. Karena beberapa pemain bidikannya tidak sesuai dengan kebutuhan tim.

“Sekali lagi saya tidak terlalu terburu buru untuk mengejar itu (pemain depan, red), karena belum ada yang memuaskan informasi dan pengejarannya,” ujar mantan juru taktik Persib Bandung ini.

Pelatih 53 tahun ini menambahkan, ia telah menjadikan opsi Manuchekhr Dzhalilov dan Osvaldo Haay untuk menjadi pelapis sementara apabila tidak mendapatkan striker lokal.

“Saya masih bisa mencoba beberapa opsi. Seperti Manu (Dzhalilov, red) bisa digeser di striker dan ada Osvaldo yang bisa digeser ke depan,” tandasnya. (dit)

The post Djanur Melirik Top Skor Piala Soeratin U-17 appeared first on Emosi Jiwaku.

Menurut Risma, Pemkot akan terus mengupayakan apa yang diharapkan para pemain junior Persebaya U-17. “Saya akan dorong terus para pemain (Persebaya U-17, red) ini, meskipun pemerintah tidak boleh ikut campur. Saya yakin bisa, asal ada ruang yang diberikan,” katanya.

Risma menambahkan pihaknya tidak bisa ikut campur lebih dalam soal Persebaya. Namun ia akan upayakan dari sisi lain. “Dari sisi aturan, Pemerintah sudah tidak bisa ikut campur, tapi kita bisa lakukan upaya upaya lain termasuk Lapangan Karanggayam,” ujar Wali Kota dua periode ini.

Sementara Presiden Persebaya Azrul Ananda mengaku pihaknya mengapresiasi apa yang dilakukan Pemkot Surabaya dan berharap ini bisa bisa memotivasi pemain U-17.

“Kita ucapkan terimakasih ke Pemkot atas apresiasinya, agar bisa memotivasi teman-teman untuk mengejar impiannya. Dan saya apresiasi khusus atas capaian U-17 sudah mencapai tingkat nasional, kejuaraan yang cukup bergensi,” tandasnya.

Dalam kesempatan ini Risma juga menyampaikan rencana Pemkot membangun museum olahraga dan memberikan motivasi serta menunjukkan kepada anak-anak Surabaya. Tujuannya untuk menunjukkan banyak atlet berprestasi yang lahir dari Kota Pahlawan.

“Nanti di situ akan diisi seluruh atlet Surabaya, yang bisa berprestasi tingkat dunia, tingkat Asia Pasifik atau tingkat Asia,” ujar Risma.

Penghargaan yang berhasil mereka raih, kata Risma, bakal diduplikasi untuk ditampilkan di museum olahraga tersebut. (dit)

The post Soal Persebaya, Risma Sebut Pemkot Tak Bisa Ikut Campur Lagi appeared first on Emosi Jiwaku.

Terbaru, Persebaya junior kelompok umur 17 tahun berhasil menjuarai Piala Soeratin 2018 setelah di final mengalahkan Persipan Pandeglang dua gol tanpa balas. 17 tahun lalu piala atas nama pendiri PSSI ini diraih Persebaya ketika anak-anak peraih juara tahun ini masih berusia 9 bulan dalam kandungan, kira-kira begitu.

Bicara Persebaya tentu tak lepas dari “kemewahan” sebuah tim yang di kelola secara profesional bisnis di dalamnya. Namun apakah pengelolahan itu mencakup level junior dan pembinaan? mari kita raba perlahan sejauh mana bahasa sustainable membumi hingga “sawah ladang” produk pemain di tempa Chandradimuka yang bernama Karanggayam itu.

Persebaya nampak menjadi satu kesatuan di dalam tim senior yang saat ini di huni Misbakus Solikin dkk. Kita seakan hanya dihadapkan situasi bahwa itulah Persebaya yang peringkat kelima musim kompetisi 2018, dan segala energi di pusatkan ke tim yang bermarkas di apartemen Marina Surabaya.

Kemewahan itu jelas. Tim yang dikelola secara bisnis akan keluar sebagai tim profesional. Begitu seruan Presiden klub Azrul Ananda. Artinya, pengelolaan bisnis dan profesional hanya berlaku pada Ruben Sanadi dkk, namun tidak bagi level di bawahnya yang memang koridor mereka bukanlah klub profesional.

To the point. Jika melihat kontestan Piala Soeratin yang representasi dari tim seniornya memang terdapat beberapa klub, yang kasat mata di semifinal adalah Bali United U-17. Jersey yang mereka gunakan persis kita melihat pasukan tridatu senior mereka. Banyak sponsor mereka yang juga sepakat digunakan pada level junior, entah bagaimana marketing BU melobi sponsor hingga terlibat di level junior mereka.

Persebaya?

Anda boleh berbangga memiliki Jersey orisinil seharga Rp 750 ribu, pemilik store resmi 16 outlet, pemilik Jersey 3 jenis untuk 1 musim kompetisi, jersey latihan, staff pelatih, kitman, dll. “Kemewahan” itu tidak terlihat di level junior di bawah U-19.

Jersey U-19 pernah terpajang di store dibandrol dengan harga yang tidak murah, apa karena U-19 bermain dalam Liga 1 U-19 hingga harus menjadi cerminan kelompok senior? jika memang demikian, rantai itu hanya terhenti di usia 19 yang menerima segala fasilitas yang ada.

Saleh Hanifa, direktur pembinaan Persebaya rupanya meminjam bahasa ibunda Supriadi di sebuah iklan minuman isotonik. “Tidak penting sepatunya, yang penting bisa buat gol sebanyaknya,” begitu kata Supriadi mengisahkan perjalanannya di iklan tersebut. Artinya, Saleh beranggapan tak penting jersey yang bagus, yang penting permainan, seperti di kutip oleh media Indosport lalu. Dan, apa yang dikatakan Saleh benar adanya.

Jersey persebaya U-17 tidak representasi dari Persebaya senior. Jika saja tak ada logo persebaya di jersey kusam itu, kita tak akan tahu bahwa tim ini adalah Persebaya Surabaya usia 17 tahun. Kasihan adik-adik yang telah mati matian membela nama klub yang menjadi cita-cita mereka sejak mengenal sepakbola. Jersey tambal sulam itu bukan sengaja melengkapi stigma “gembel” yang lekat disebut rival Persebaya yaitu “gembel” dan “maling gorengan”.

Beruntung segala sesuatu yang bernama Persebaya dalam kondisi apapun tetap dicintai Boneknya. Sambutan pawai kedatangan rombongan U-17 tadi menjadi jawaban bahwa Bonek itu hadir untuk Persebaya, apapun itu. Persebaya U-17 yang “terpinggirkan” itu dikembalikan ke tengah serta diberi ruang apresiasi setingginya oleh Bonek sepanjang jalan Bundaran Waru hingga Karanggayam. Dan, anak-anak U-17 tak boleh berkecil hati dengan jersey yang didapat. Kapten Ruben Sanadi dan official menyambut dalam kemewahan cara Bonek, yang melihat segala sesuatu dengan dan atas nama Persebaya adalah kebanggaan.

Bagaimana dengan official Persebaya?

The post Junior yang “Terpinggirkan”, Bonek yang Menengadahkan appeared first on Emosi Jiwaku.

Seger Sutrisno mengatakan jika ia telah menanamkan mental juara kepada anak asuhnya. Dengan mental juara, pemain U-17 tak patah semangat dan bermain khas Arek-Arek Suroboyo.

“Pemain bermental juara, selama babak penyisihan tidak pernah kalah. Anak-anak sangat disiplin,” katanya kepada EJ, Sabtu (9/2/2019).

Menurut Seger, pemain Persebaya U-17 adalah aset untuk Indonesia dan Surabaya. “Turnamen seperti ini sangat bagus untuk mencetak pemain, Piala Soeratin harus digelar. Jangan berhenti,” papar Seger.

Dalam era kepelatihannya, Persebaya bermain sangat impresif. Mereka tidak pernah kalah dan menang dengan margin gol yang sangat besar. Tambahan dua gol di partai final membuat jumlah gol Persebaya menjadi 30 gol. Persebaya juga mencatatkan 4 kali cleansheet dari 7 laga.

Seger menyambut baik atas prestasi top skor Taufik Hidayat dan pemain terbaik Dicky Kurniawan. “Alhamdulillah kita bisa borong semua, kami minta ke pemain untuk tidak berpuas diri,” paparnya.

Sementara itu, Direktur Tim Amatir Persebaya Saleh Hanifah mengatakan tujuan tim mengikuti Piala Soeratin adalah untuk mencetak pemain. Namun, apabila ada kesempatan juara tim akan berusaha mengejarnya. “Tujuan kami untuk mencetak pemain, juara adalah tujuan kedua. Tapi ada kesempatan untuk menang dan juara kita ambil,” tandasnya. (dit)

The post Seger Sutrisno: Pemain Persebaya U-17 adalah Aset appeared first on Emosi Jiwaku.

Kapten tim Fachrul Inzaghi bersyukur atas apa yang diraih timnya. Ia dan rekan-rekan setim akan tampil fight dan ngeyel di laga final. “Alhamdulillah, kita patut bersyukur atas hasil ini. Untuk persiapan final, kami pasti siap dan fight untuk meraih gelar juara yang kita impi impikan,” ujarnya kepada EJ, Kamis (7/2/2019).

Selain itu, Inzaghi juga berharap dukungan dan doa dari masyarakat Surabaya dan Bonek agar tim bisa membawa pulang trofi. “Kami berharap kepada masyarakat Surabaya dan Bonek untuk mendoakan dan men-support,” paparnya.

Di laga ini, Akbar Firmansyah mencetak hattrick yang dicetak menit 18, 53, dan 87. Akbar pun mempersembahkannya untuk orang tua dan Bonek. “Alhamdulillah sudah bisa mengantarkan Persebaya ke final. Gol ini untuk kedua orang tua dan Bonek Bonita,” ujar Akbar.

Akbar berharap bisa meraih hasil maksimal pada laga final yang akan melawan pemenang laga Persipan Pandegelang vs Persikabo Kabupaten Bogor. “Harapan saya bisa membawa Persebaya menjadi juara,” pungkasnya. (dit)

The post Persebaya U-17 Siap Fight Demi Gelar Juara appeared first on Emosi Jiwaku.

Laga ini berakhir imbang 1-1 di waktu normal. Persebaya sempat unggul di babak kedua lewat gol yang dicetak Ali Mashori menit 64. Namun lima menit berselang, giliran Persigowa menyamakan kedudukan lewat gol Aidil Saputra.

Laga kemudian dilanjutkan melalui adu tendangan penalti. Tiga eksekutor Persebaya berhasil melesakkan gol yakni Dicky Kurniawan, Fachrul Inzaghi, dan Taufiq Hidayat. Hanya dua eksekutor Persigowa yang berhasil melesakkan gol. Laga dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 4-3 (1-1).

Kemenangan ini mengantar Persebaya melaju ke babak semifinal. Kapten tim Fachrul Inzaghi senang telah mengamankan satu tiket ke babak selanjutnya. Menurutnya, ia bersama tim akan terus melakukan perbaikan jelang laga semifinal.

“Alhamdulillah, kita dapat mengamankan kemenangan laga di sore hari ini. Kita bersyukur untuk hasil ini, kami akan tetap perbaiki kekurangan guna melakoni laga semifinal,” ucapnya kepada EJ.

Inzaghi berharap Bonek mendoakan Persebaya agar bisa membawa Piala Soeratin ke Surabaya. “Saya mewakili tim meminta doa dari warga Surabaya dan Bonek agar kita dipermudah untuk meraih juara Piala Soeratin,” kata Inzaghi.

Sementara itu, penyerang Persebaya Roy Yusuf menambahkan bahwa mereka sudah berjuang habis-habisan guna mengamankan satu tiket.

“Alhamdulillah, kita masih diberi rezeki menang dan lolos ke semifinal. Semoga di semifinal diberi rezeki lagi kemenangan dan lolos ke final,” tandasnya.

Di laga semifinal nanti, Persebaya harus kehilangan bek tangguh M Iqbal Pratama yang menerima kartu merah di laga lawan Persigowa. (dit)

The post Adu Penalti, Persebaya U-17 Lolos Semifinal appeared first on Emosi Jiwaku.