Kick-off babak pertama dimulai pukul 15.00 WIB. Stadion telah dipenuhi suporter kedua kesebelasan. Laros Jenggirat, sebutan suporter Persewangi, berdampingan dengan Bonek. Stadion berkapasitas 15 ribu penonton itu tidak mampu menampung animo penonton sehingga banyak yang tidak bisa masuk.

Tuan rumah langsung menggempur barisan pertahanan Persebaya sesaat setelah kick-off babak pertama dimulai. Diperkuat penyerang asing Guy Junior , Abanda Herman dan Yoo Jae Hoon, Persewangi mendominasi jalannya permainan. Sesekali, Persebaya menyerang secara sporadis. Peluit babak pertama dibunyikan wasit dengan skor kacamata, 0-0.

Persewangi dilatih Ribut Santoso dan Persebaya diasuh Ahmad Rosyidin. Keduanya melakukan pergantian pemainnya di babak kedua. Permainan berlangsung seimbang. Pada menit ke-61, Persewangi dihadiahi tendangan pinalti setelah salah satu pemain Persebaya melakukan handsball. Penalti itu berhasil dikonversi menjadi gol oleh Guy Junior.

Tak butuh waktu lama, Saefudin berhasil menciptakan gol pada menit ke-71. Gol melalui sundulan ini mengubah kedudukan menjadi 1-1. Hasil ini bertahan sampai babak kedua berakhir.

Seperti telah disepakati bersama sebelum pertandingan, adu tendangan pinalti dilakukan jika hasil pertandingan seri.

Empat algojo Persebaya, yaitu Mat Halil, Toyo, Aris Sinchan, dan Saefudin berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Sementara, algojo Persewangi hanya memasukkan dua gol. Persebaya menang 5-3 (1-1).

Dengan hasil ini, Persebaya berhak membawa pulang Piala Kapolres Banyuwangi 2015. (bim)

—

Susunan pemain kedua kesebelasan:

Persebaya: Dedy Sutanto (GK), Halil ©, Saefudin, Antonio Claudio, Trias Budi/Irfan, Jusmadi, Aulia Ardhi/Wahyu, Solikin, Basuki/Kelvin, Rafik, Carrasco.

Persewangi: Yoo Jae Hoon (GK), Abanda Herman, G Aryadi, Nur Cahyo ©, Febri/Bastian, Ahmad, Novan/Alan Nabire, Robby, Rahmad, Guy Junior, Rebby Cahyadi.

The post Persebaya Rebut Piala Kapolres Banyuwangi appeared first on Emosi Jiwaku.

Maka jika kompetisi liga Indonesia berjalan kembali, derby Surabaya tidak bisa dihindari. Seperti derby pada umumnya, pertemuan dua klub sepak bola yang berada dalam satu kota akan menimbulkan atmosfer pertandingan yang panas dan gengsi yang tinggi, karena sebagai ajang pembuktian siapa tim yang paling kuat di kota mereka.

AS Roma vs Lazio, Ac Milan vs Inter Milan, Manchester United Vs Manchester City, adalah beberapa contoh derby yang selalu dinantikan oleh penggemar sepak bola.

Lalu bagaimana jika terjadi derby Surabaya yang mempertemukan Persebaya (1927) melawan SU? Pasti pertemuan kedua tim sangat menarik. Ada beberapa hal yang dapat dibahas, mengapa pertemuan kedua tim sangat menarik ditunggu.

Pertama, tentang sejarah berdirinya klub. Klub di luar negeri memiliki latar belakang pendirian yang jelas. Biasanya, sekelompak orang berkumpul untuk mendirikan sebuah klub.

Berbeda dengan derby Surabaya. Derby tersebut muncul karena klub terpecah akibat dualisme. Persebaya(1927) mempunyai sejarah yang jelas, sedangkan SU lahir dari keterpakasaan karena mereka sebelumnya menggunakan nama Persebaya dan harus ganti nama plus logo karena Persebaya (1927) terlebih dahulu diakui HAKI.

Jika kedua tim bertemu, rasa ingin menghajar lawan dengan gol sebanyak mungkin akan timbul dengan sendirinya. Sebab, ada kegeraman karena“sakit hati” dalam perebutan nama Persebaya.

Kedua, tentu pendukung kedua tim. Untuk sementara basis pendukung Persebaya(1927) lebih banyak dibandingkan SU. Dikatakan sementara karena tidak menutup kemungkinan pendukung SU semakin banyak.

Mayoritas pemain SU adalah pemain yang sudah mempunyai nama di kancah sepak bola Indonesia dan petinggi tim SU adalah orang-orang yang mempunyai “pengaruh” di Indonesia.

Dan SU dipilih oleh panitia turnamen Piala Sudirman untuk mewakili Surabaya, karena SU dianggap lebih siap dan pantas daripada Persebaya (1927).

Apabila derby Surabaya benar-benar terjadi, gesekan supporter kedua tim sangat mungkin terjadi. Bonek yang selama ini totalitas mendukung Persebaya, tidak rela jika ada tim baru yang menguasai kota Surabaya, sedangkan pendukung SU sendiri tidak mau diremehkan meskipun mereka tergolong tim baru.

Kedua supporter bisa belajar dari derby Manchester, sekitar tahun 1900an pendukung Manchester City tidak sebanyak sekarang. Mayoritas memilih Manchester United.

Tetapi seiring berjalan waktu, pendukung Manchester City mulai banyak, sampai Sir Alex Ferguson menjuluki tetangga yang berisik. Hal ini memberi pembelajaran bahwa prestasi klub sangat mempengaruhi ke mana seseorang mendukung ketika ada dua tim sepak bola di satu kota.

Tentu sebagai gibol kota Surabaya, jika terwujud derby Surabaya mengharapkan tidak ada kerusuhan supporter ketika ada pertandingan derby.

Yang diharapkan adalah persaingan yang akan memunculkan pemain-pemain hebat yang kemudian bisa menjadi pilar Timnas Indonesia. Dan tentu pula, tim hebat juga terbentuk karena manajemen klub yang baik pula. Jadi persaingan membentuk manajemen yang baik akan tersaji pula. Karena jika terjadi ketimpangan prestasi, maka potensi kehilangan pendukung memungkinkan terjadi.

The post Derby Persebaya (1927) vs Surabaya United: Siapakah yang Jadi Tetangga Berisik? appeared first on Emosi Jiwaku.

Ram Surahman, salah seorang pengurus, mengatakan bahwa pihaknya sedang mendata pemain yang akan diboyong ke Bumi Blambangan—julukan Banyuwangi.

Laga ekshibisi itu diputuskan 29 November 2015 dan kick off digelar pada sore hari. @KabBanyuwangi pic.twitter.com/lkXnwoVXan

— Persewangi BWI (@Persewangi_BWI) November 1, 2015

“Rencana kami akan bawa 25 pemain ke sana. Tapi, nama-namanya belum ada sekarang. Saat ini kami baru mendata,” kata Ram kepada EmosiJiwaku Sabtu, 7 November.

Persewangi saat ini sedang menyiapkan perizinan. Pada Kamis (29/10) pekan lalu, Ketua Persewangi Nanang Nur Achmadi menemui Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama. Bastoni menyambut baik kedatangan mereka. Dia juga siap mendukung ajang uji coba tersebut. “Kami akan berikan pelayanan terbaik,” kata Bastoni. (bim)

The post Bajul Ijo Tantang Kekuatan Laskar Blambangan appeared first on Emosi Jiwaku.

Kick off babak pertama dimulai pada pukul 15.30 WIB. Sebelum peluit dibunyikan, pemain kedua tim mengheningkan cipta mengenang MC legendaris Persebaya, Soepangat, yang baru saja meninggal dunia karena sakit.

Pertandingan sendiri dilakukan dalam tempo cepat dan cenderung keras. Di pinggir lapangan, tampak tim pemandu bakat, Subodro dan Totok Risantono menyaksikan jalannya pertandingan. Pertandingan yang ditonton 100-an penonton ini juga dihadiri beberapa pemilik klub-klub internal, diantaranya Hayadi, Pieter, dan Kardi.

Pelatih Persebaya, Ahmad Rosyidin, setelah pertandingan menyatakan jika banyaknya uji coba yang dilakoni anak asuhnya akan memberinya kesempatan menguji pemain-pemain potensial.

Disinggung kapan uji coba selanjutnya digelar, Ahmad Rosyidin menyatakan jika Persebaya belum ada rencana gelar uji coba lanjutan.

“Kita masih menunggu kepastian pertandingan uji coba di Banyuwangi. Sampai saat ini, kapan tanggal uji cobanya belum fix,” ujarnya kepada emosijiwaku.com. (bim)

The post Persebaya Hanya Menang Tipis 1-0 Lawan Pelindo III appeared first on Emosi Jiwaku.

The post Galeri Foto: Persebaya Menang 3-1 Lawan PS Pelabuhan appeared first on Emosi Jiwaku.

Dimulai pukul 15.30 WIB, Persebaya menurunkan banyak pemain muda. Pemain senior yang dimainkan hanya Mat Halil dan Basuki. Pelatih Ahmad Rosyidin menurunkan semua produk internal.

Pertandingan berlangsung seimbang. Kedua tim saling serang. Kerjasama pasukan Bajol Ijo belum terlihat bagus. Umpan panjang mewarnai permainan di cuaca yang sangat terik itu. Persebaya tertinggal lebih dulu melalui gol yang di cetak pada menit 16. PS Pelabuhan unggul 1-0.

Hanya empat menit berselang, Persebaya menyamakan kedudukan. Bola diceploskan melalui tembakan pelan menyusur tanah. Pertandingan semakin menarik. Mat Halil ikut berteriak memberi semangat dan instruksi dari tengah lapangan.

Memasuki menit 32, Basuki membuat Persebaya unggul 2-1. Dengan pengalaman dan kecerdikannya, dia mampu menipu pergerakan kiper PS Pelabuhan.

Sesaat setelah terjadinya gol, Mat Drai, tukang pijat Persebaya, berlari ke tengah lapangan. Rupanya ada pemain PS Pelabuhan yang cidera.

Pada menit ke-40, Persebaya kembali mencetak gol sehingga menjadikan skor menjadi 3-1. Skor tidak berubah sampai babak pertama selesai.

Babak kedua dimulai. Terlihat ada Jefri Prasetyo, Solikin, Aris Sinchan di PS Pelabuhan. Mereka adalah mantan pemain Persebaya yang pernah bergabung di beberapa kompetisi musim lalu. Sementara, Persebaya mengganti penjaga gawangnya dengan dengan pemain senior berbadan tambun, Dedy Sutanto.

Permainan kedua tim terlihat seimbang. Tidak ada gol tercipta di babak kedua. Babak kedua hanya berlangsung 40 menit karena adzan maghrib berkumandang di langit Karanggayam. Pertandingan berakhir dengan skor 3-1 untuk keunggulan Persebaya.

Pelatih Persebaya Ahmad Rosyidin kepada emosijiwaku.com menyatakan jika latihan ini untuk mengasah kekompakan tim.

“Pertandingan ini penting untuk mengasah kekompakan antar pemain dan ajang menambah jam terbang untuk pemain junior,” kata Ahmad Rosyidin.

Pada pertandingan ini, tidak terlihat manajemen Persebaya yang hadir, baik itu Ram Surahman, Cholid Goromah, Chusnul Farid ataupun Saleh Ismail Mukadar. (bim)

The post Uji Coba Internal, Persebaya Menang 3-1 Lawan PS Pelabuhan appeared first on Emosi Jiwaku.

Saat ditemui emosijiwaku.com kemarin (15/10), Ahmad Rosyidin menyatakan para pemain senior akan menjadi mentor bagi para juniornya.

“Mereka juga diharapkan menaikkan moral dan mental pemain junior,” ujar pelatih bertubuh tambun ini.

Sampai saat ini, Ahmad Rosyidin belum mengumumkan siapa saja pemain yang akan dibawa ke Tuban. Yang jelas, perpaduan pemain senior dan junior ini membuat persaingan semakin ketat.

Coach Ahmad menambahkan jika dirinya sudah mempunyai gambaran skema permainan dari kombinasi pemain yang ada. (bim)

The post Persebaya Siap Hadapi Persatu Tuban appeared first on Emosi Jiwaku.