Hasil tanpa gol juga menjadi ajang debut bagi Said Mardjan dan Rangga Muslim, pemain baru Persebaya yang didatangkan dari PSIM Yogyakarta.

Said diturunkan sebagai starter di posisi bek kiri. Sementara Rangga baru masuk di babak kedua menit 66 menggantikan Kurniawan Karman. “Hasil ini perlu disyukuri. Semua pemain sudah menjalankan instruksi pelatih. Semoga pertandingan berikutnya bisa lebih baik,” kata Said dalam konferensi pers usai pertandingan.

Sementara Alfredo Vera hanya mengatakan jika permainan anak asuhnya sudah maksimal. “Beberapa pemain memang diistirahatkan karena jadwal yang sangat padat,” kata Alfredo mengomentari tentang rotasi pemain.

Persebaya akan kembali bertanding di laga terakhirnya di babak 16 besar. Kali ini, Green Force menjamu Kalteng Putra di GBT, Kamis (12/10). (bim)

The post Debut Rangga dan Said Berakhir Imbang appeared first on Emosi Jiwaku.

Satu jam sebelum laga dimulai, tribun stadion sore itu masih sepi. Tribun utara yang biasanya sudah dipadati Bonek Green Nord masih lengang. Tak ada spanduk besar “Emosi Jiwaku” yang selalu dipasang di depan tribun. Begitu juga dengan tribun selatan dan tribun-tribun lainnya. Spanduk besar atau kecil yang berjejer di pagar-pagar tribun tak banyak terlihat.

Lagu-lagu dukungan bagi Persebaya yang selalu diputar panpel tidak terdengar. Masih wajar karena panpel bertindak sebagai panpel PSBS.

Jam menunjukkan pukul 14.55 WIB, kick-off akan segera dimulai. Para pemain inti kedua tim bersiap di pinggir lapangan. Bonek tribun utara dengan kompak membelakangi lapangan sama seperti pendukung Manchester City yang melakukan selebrasi Poznan. Bedanya, mereka hanya diam tanpa melakukan gerakan atau teriakan apapun.

Beberapa hari jelang laga digelar, memang berkembang rencana adanya aksi dari Bonek tribun utara. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas menuntut keadilan bagi Bonek. Insiden-insiden kekerasan yang menimpa Bonek di Osowilangun dan Jember menjadi dasar bagi mereka menggelar aksi ini. Demikian juga dengan ditetapkannya panutan mereka, Jonerly Simanjuntak, sebagai tersangka oleh Polrestabes Surabaya dalam kasus hate speech yang berujung tewasnya dua anggota PSHT beberapa waktu lalu.

Spanduk-spanduk dukungan untuk Joner menggantikan dukungan untuk Persebaya. “Truth is Never False # Kami Bersama Joner”, sebuah spanduk berwarna hitam yang terpasang di tribun utara.

Wasit Eno Sembiring meniup peluit tanda pertandingan dimulai. Namun suasana pertandingan di menit-menit awal tidak ramai seperti biasanya. Bonek seperti malas menyanyikan lagu-lagu dan yel-yel dukungan untuk para pemain. Hanya tepuk tangan yang terdengar saat pemain Persebaya mendapat peluang. Di tribun utara, Bonek bahkan tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya menonton dan diam tanpa mengeluarkan suara apapun. Bahkan saat pemain Persebaya mengancam gawang PSBS.

Sepinya atmosfer stadion berjalan selama 15 menit di awal babak pertama. Setelah itu, Bonek tribun selatan menyanyikan lagu perjuangan. “Kami ini Bonek mania. Kami datang untuk Persebaya. Di mana kau berada, di situ kami ada. Kami ini Bonek Mania”, lagu kedua dari Bonek tribun selatan disambut meriah penonton di tribun lainnya. Mereka ikut bernyanyi bersama. Namun tidak bagi Bonek tribun utara. Mereka masih diam tanpa ekspresi.

Bunyi-bunyi drum ditabuh Bonek tribun selatan membuat pertandingan sedikit meriah. Namun itu tak mampu menghapus atmosfer pertandingan yang kurang greget. Dan itu ditambah loyonya permainan Persebaya. Hanya sedikit peluang yang tercipta. Alfredo Vera memang mengubah “The Winning Team” dan memutuskan merotasi para pemainnya. Rupanya, hal itu mempengaruhi permainan Persebaya. Praktis, hanya satu peluang emas yang dikreasi Ricky Kayame di mana tendangan jarak jauhnya di menit 40 hanya mampu membentur mistar Selsius Gebze.

Laga di babak pertama berakhir dengan skor kacamata. Peluit tanda berakhirnya babak pertama dibunyikan wasit asal Medan. Bonek tribun utara langsung walk out dari tribun. Sebagian dari mereka memutuskan untuk berpindah tribun. Tribun utara akhirnya kosong saat pemain kedua tim bersiap melanjutkan pertandingan di babak kedua. Hanya spanduk-spanduk dukungan untuk Joner yang masih tertinggal.

Spanduk bertuliskan “Keadilan untuk Semua. Save Bonek Bonita” dibentangkan Bonek tribun selatan di sentel ban saat jeda babak kedua. Lima Bonek membawa spanduk tersebut memberi pesan agar aparat berwenang menegakkan keadilan tanpa pandang bulu.

Di babak kedua, permainan Persebaya tak juga membaik. Dimasukkannya Rangga Muslim, Misbakhus Solikin, dan Rishadi Fauzi tidak berpengaruh apa-apa. Persebaya gagal memanfaatkan dominasi penguasaan bola sepanjang laga. Pertahanan PSBS sangat solid membuat Persebaya kesulitan menembusnya.

Penonton berteriak meminta para pemain agar segera mencetak gol. Nerius Alom membuat para penonton geram karena beberapa kali umpannya tidak akurat dan bisa direbut lawan. Hingga babak kedua berakhir, Persebaya gagal mencetak gol dan hanya bisa bermain imbang. Ini adalah hasil seri ketiga Persebaya di babak 16 besar. Meski begitu, Persebaya telah memastikan lolos 8 besar setelah Kalteng Putra bermain imbang dengan tamunya, Persigo Semeru FC.

Tak ada nyanyian anthem “Song For Pride” di tengah lapangan. Tak ada applause untuk Bonek dari para pemain. Tak ada kemeriahan dan keceriaan. Sebuah sore yang aneh di “kandang” Green Force”. (iwe)

The post Sore yang Aneh di “Kandang” Green Force appeared first on Emosi Jiwaku.

Hasil ini tentu sedikit kurang memuaskan. Meski Persebaya menguasai permainan, tak satu gol pun tercipta. Hanya sedikit peluang tercipta baik di babak pertama maupun kedua. Salah satunya tendangan Kayama dari luar kotak penalti yang membentur mistar pada menit 40.

Bahkan Alfredo Vera sempat memasang dua striker Kayame dan Rishadi secara bersama di babak kedua. Pelatih asal Argentina ini juga memasukkan Rangga Muslim dan Misbakhus Solikin. Dibanding dengan permainan pada putaran lalu, PSBS Biak dengan kiper utamanya sangat solid dalam bertahan.

Sementara di pertandingan lain, Kalteng Putra gagal memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah. Bermain di kandang stadion Tuah Pahoe, kedua tim hanya bermain imbang. Dengan hasil ini Persebaya dipastikan lolos ke 8 besar. Persebaya meraih total poin 9. Sementara Kalteng Putra dengan 8 poin dan Semeru 6 poin. Dengan menang head-to-head melawan Semeru FC maka posisi Persebaya minimal berada di posisi runner up grup C.

Di pertandingan terakhir, Persebaya akan menghadapi Kalteng Putra di GBT, Kamis (12/10). Sementara Semeru FC akan melawan PSBS Biak. Persebaya menyusul Persis Solo sebagai tim yang lolos 8 besar. (bim)

The post Tampil Kurang Greget, Persebaya Lolos 8 Besar appeared first on Emosi Jiwaku.

Roky Maghbal, Media Officer Persebaya, saat konferensi pers sore ini (7/10) di Graha Pena mengatakan Persebaya siap memberikan hasil terbaik.

“Coach Alfredo selalu mengincar hasil positif setiap bermain. Seluruh pemain siap. Tidak ada yang cedera dan akumulasi termasuk Nerius Alom,” kata Roky.

Terhadap kemungkinan dimainkannya Rangga Muslim dan Said Mardjan, Roky mengatakan masih menunggu besok. “Semua ada di tangan Alfredo Vera. Pemain yang paling siap yang akan diturunkan,” pungkasnya. (bim)

The post Tidak Ada Pemain Persebaya yang Cedera dan Akumulasi appeared first on Emosi Jiwaku.

Pada putaran pertama lalu, PSBS dihajar Persebaya 0-4. Asisten pelatih Biak Supine Rumaropen bersama kapten Patrias Rumere yakin bisa tampil lebih baik daripada saat putaran pertama. Hal ini diungkapkan sore ini (7/10) saat konferensi pers di Graha Pena.

“Kiper utama kami sudah pulih dan siap tampil. Ini akan menambah kepercayaan diri kami. Kami siap menampilkan permaianan terbaik,” kata Patrias kepada media.

Begitu juga asisten pelatih Supine Rumaropen. Ia mengatakan bahwa timnya siap menghibur masyarakat Biak dengan permainan terbaik.

Peluang Biak lolos 8 besar sudah tertutup. Dan mereka akan bersiap diri untuk kompetisi Liga 2 musim depan. Tim berjuluk Cendrawasih Kuning ini berharap bisa main di kandang sendiri yakni Stadion Cendrawasih, Biak. (bim)

The post Peluang Lolos Tertutup, PSBS Biak Siap Revans appeared first on Emosi Jiwaku.

Diperkirakan, pertarungan antara sayap Persebaya melawan bek kanan dan kiri PSBS akan berlangsung ketat. Salah satu bek kiri PSBS Biak, Patrias Rumere, mempunyai pendapat menarik tentang Persebaya.

“Persebaya tim bagus. Kami akan mewaspadai kedua sayap Persebaya,” kata kakak dari Michael Rumere, striker PSBS, kepada EJ, Kamis malam (21/9) di Graha Pena.

Patrias juga menambahkan jika PSBS Biak sudah sangat menunggu pertandingan ini. Ini akan jadi penampilan pertama bagi para pemain di Gelora Bung Tomo. (bim)

The post Bek PSBS Waspadai Dua Sayap Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

Frangkey Samay, head coach PSBS, mengatakan jika timnya sudah siap menampilkan sepak bola menarik. Hal ini diungkapkan saat konperensi pers di Graha Pena, Kamis malam (21/9).

“Secara tim kami siap. Pertandingan besok akan menarik. Apalagi ada Alfredo Vera dan tiga pemain asal Papua di Persebaya,” kata Samay kepada media.

Samay juga berharap Bonek memenuhi tribun agar pemain bisa merasakan euforia yang berbeda. Sebab selama ini timnya belum pernah merasakan ditonton ribuan penonton saat berlaga.

“Bermain di hadapan Bonek akan menjadi motivasi tersendiri bagi para pemain. Mereka akan menunjukkan permainan terbaiknya,” pungkasnya. (bim/iwe)

The post PSBS Siap Tampilkan Sepak Bola Menarik appeared first on Emosi Jiwaku.

Kondisi ini dikeluhkan Manajer Persebaya, Chairul Basalamah. “Sebenarnya kami tidak mempermasalahkan Persebaya main sore. Sebelumnya ada anggapan kalau Persebaya ingin main malam karena sering sulit menang jika main sore. Tapi pertandingan terakhir melawan Persinga membuktikan jika Persebaya bisa menang meski main sore. Namun kami meminta operator untuk mengubah jam kick-off agar teman-teman Bonek bisa melihat pertandingan Persebaya langsung di stadion,” ucap Chairul kepada EJ (19/9).

Menurutnya, Persebaya sudah mengajukan perubahan jam kick-off menjadi malam kepada PT LIB. Namun nampaknya, jam kick-off melawan PSBS tidak bisa berubah dan malah dimulai pukul 15.00 WIB dari yang semula 16.00 WIB.

Selain faktor Bonek, Persebaya juga mempertanyakan tentang siaran langsung televisi yang pastinya merugikan Persebaya. “Semua pertandingan dilaksanakan pada hari kerja, ditambah jadwal kick-off sore hari, yang terakhir siaran langsung televisi. Hal ini pasti akan menurunkan pendapatan Persebaya dari tiket,” ujar pria yang tinggal di Sidoarjo ini.

Pertandingan pertama Persebaya di 16 besar melawan PSBS Biak digelar di Gelora Bung Tomo, Jumat (22/9). (iwe)

The post Pikirkan Bonek, Persebaya Minta Main Malam ke PT LIB appeared first on Emosi Jiwaku.