Robertino langsung dipercaya bermain sejak menit pertama pada pertandingan pekan pertama kontra Perseru Serui. Menjamu Perseru di kandang sendiri, Persebaya mengalami kesulitan membongkar pertahanan rapat Cendrawasih Jingga. Hingga akhirnya magis seorang Robertino Pugliara hadir di menit ke-70.

Menerima bola liar di area kotak penalti lawan, Robertino dengan tenang mengelabuhi bek-bek Perseru sebelum melepaskan tembakan ke tiang dekat yang menjebol gawang Perseru. Gol tunggal Robertino itu akhirnya berbuah tiga poin bagi Persebaya.

Performa apik Robertino berlanjut di pekan kedua ketika Persebaya melawat ke kandang Persela. Tertinggal lebih dulu dari tuan rumah lewat gol Diego Assis pada menit ke-56, Persebaya mampu menyamakan kedudukan setelah David da Silva mencetak gol balasan di menit ke-69. Gol Da Silva pun tak lepas dari visi Robertino Pugliara. Dengan cerdik gelandang asal Argentina tersebut melepaskan umpan chip yang mampu dikonversi menjadi gol oleh Da Silva.

Penampilan Robertino dalam dua pertandingan awal bersama Bajul Ijo tentu menjadi bukti bahwa eks pemain Persija dan Persiba itu masih memiliki kualitas, mengingat kedatangannya di awal musim sempat menimbulkan keraguan.

Usia yang tak lagi muda serta minimnya menit bermain di klub sebelumnya menjadi alasan mengapa publik sempat meragukan kualitas pemain kelahiran Buenos Aires tersebut. Namun dengan catatan satu gol dan satu assist serta mampu menghadirkan kreativitas di lini tengah, Robertino seolah ingin membuktikan bahwa Persebaya memang tidak salah merekrutnya. (rvn)

The post Satu Gol dan Satu Assist, Bukti Awal Robertino Pugliara appeared first on Emosi Jiwaku.

“Saya senang di Persebaya. Ada banyak pemain yang sudah saya kenal sejak dari dulu. Semua pemain juga baik kepada saya,” ujar pemain berusia 33 tahun itu.

Meski belum tanda tangan kontrak secara resmi dari pihak Robertino Pugliara dan manajemen Persebaya, dia mengakui telah terjadi kesepakatan secara verbal diantara mereka.

Alasan Robertino mau bergabung menjadi anak asuh Alfredo Vera adalah karena Tino (sapaan Robertino) sudah mengetahui gaya permainan sepakbola Indonesia. Selain itu, Tino menganggap Surabaya adalah salah satu kota yang memiliki tim yang memiliki sejarah besar di Indonesia.

“Sudah tahu gaya main di Indonesia, Persebaya juga tim yang besar. Saya suka berada di sini,” ungkap Tino.

Animo suporter yang sangat luar biasa tak pernah dirasakan Tino saat bermain di klub-klub lamanya.

“Itu suporter Bonek sangat luar biasa. Mereka membuat pemain merasa sangat semangat. Mereka sangat luar biasa,” terang Tino kepada awak media usai latihan, Rabu, (31/1) pagi di Lapangan Polda Jatim.

Tino memasang target, dirinya bisa membantu timnya untuk meraih hasil maksmial di turnamen pramusim bergengsi itu. Pemain yang juga pernah berkostum Persija ini tak ragu jika Persebaya akan bertemu di babak perempat final dengan mantan timnya itu.

“Tugas saya di sini bantu tim untuk perjalanan Piala Presiden, semoga bisa lanjut ke babak selanjutnya. Persebaya akan siap melawan siapapun,” lanjut mantan pemain Persija Jakarta itu.

Setelah Otavio Dutra, masuknya Robertino Pugliara menggenapkan jumlah pemain asing dalam skuat Persebaya menjadi 2 pemain. (rd)

Statistik Robertino Pugliara saat laga melawan Madura United:

Main: 1
Menit bermain: 25
Dilanggar: 2
Sentuhan: 10
Dribel sukses: 4
Umpan sukses: 94%

The post Ini Target Robertino Pugliara di Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.