renzha Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/renzha/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Tue, 13 Oct 2020 10:33:42 +0000 en-US hourly 1 145948436 Renzha Kunjungi Kantor Redaksi Jawa Pos https://emosijiwaku.com/2017/03/29/renzha-kunjungi-kantor-redaksi-jawa-pos/ https://emosijiwaku.com/2017/03/29/renzha-kunjungi-kantor-redaksi-jawa-pos/#respond Wed, 29 Mar 2017 04:48:14 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=6950 Jawa Pos mengundang Renzha untuk datang mengunjungi kantor redaksinya di Gedung Graha Pena Jalan A. yani, Selasa (28/3).

The post Renzha Kunjungi Kantor Redaksi Jawa Pos appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Jawa Pos mengundang Renzha untuk datang mengunjungi kantor redaksinya di Gedung Graha Pena Jalan A. yani, Selasa (28/3). Renzha datang ditemani sekitar 20-an Bonek pada pukul 19.30 WIB.

Di Jawa Pos, Renzha disambut Redaktur Jawa Pos yang juga Direktur Tim Persebaya Candra Wahyudi dan Wakil Direktur Operasional dan Fans Relations Chairul Basalamah. Sambutan hangat dan tepuk tangan diberikan awak redaksi Jawa Pos saat Renzha memasuki ruangan redaksi. Renzha juga bertemu dengan Boediono, kartunis Jawa Pos yang menggambar logo Bonek Wong Mangap.

“Salut dengan perjuangan Cak Renzha,” ujar Candra menyalaminya.

Sementara Chairul mewakili manajemen mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya atas perjuangan Renzha mencapai Surabaya.

“Apa yang dilakukan Renzha memberi dukungan moral kepada Persebaya yang sebentar lagi akan berkompetisi,” kata Chairul.

Manajemen juga mengundang Renzha untuk menghadiri laga kandang pertama Persebaya di Liga 2 April nanti.

Kondisi tubuh Renzha saat ini masih 80 persen setelah melakukan perjalanan panjang. “Badan kelihatannya oke. Tapi kalau disentuh terasa sakit. Saat ini lagi pemulihan,” ujarnya kepada EJ.

Sebelum ke Jawa Pos, Renzha sempat diwawancarai oleh media televisi di Warkop Pitulikur. Ia juga diajak sowan ke abah Imron, Bonek senior yang tinggal di sebelah warkop.

Renzha akan kembali ke rumahnya di Depok Kamis (30/3). Namun sebelumnya ia akan ke Ngawi untuk mampir ke rumah orang tuanya. Ia akan pulang menggunakan bus. (iwe)

The post Renzha Kunjungi Kantor Redaksi Jawa Pos appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/03/29/renzha-kunjungi-kantor-redaksi-jawa-pos/feed/ 0 6950
Jalan Sejarah Renzha, Barometer Pecinta Sepak bola https://emosijiwaku.com/2017/03/28/jalan-sejarah-renzha-barometer-pecinta-sepak-bola/ https://emosijiwaku.com/2017/03/28/jalan-sejarah-renzha-barometer-pecinta-sepak-bola/#respond Mon, 27 Mar 2017 17:50:08 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=6909 Ia sudah berlalu meninggalkan kicauan manusia yang sedang sibuk memikirkan keselamatan dan kebenaran sendiri-sendiri dengan memukul manusia lain yang berbeda pikir dan hati.

The post Jalan Sejarah Renzha, Barometer Pecinta Sepak bola appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Wa bi hadza al-‘ahd alladzi artabithu bika qad Qatha’at ‘ahdi ma’a man ‘adaka. Wa kafani ma fihi dzakhirah li qiyamati (Dengan sumpah/janji yang aku ucapkan, maka telah putuslah janjiku dengan orang selainmu. Sumpah janjiku menjadi simpanan sampai hari kematianku).

Kutipan yang sangat indah dari Laila untuk Majnun, kisah cinta dalam roman padang pasir, tampaknya harus dijadikan iftitah (pembuka). Bukan sebab genre yang sedang ditulis ini mengisahkan kisah asmara pemuda dengan pemudi seperti Laila-Majnun atau Galih-Ratna, melainkan luhurnya niat seorang manusia untuk membuktikan diri di depan mata kekasihnya: tentang hamba Tuhan yang membulatkan tekad untuk menantang segalanya tanpa peduli banyaknya ancaman masalah, bak Majnun yang tak menghentikan langkah di tengah gurun dengan sedikitnya oase ‘mata air’; tentang sosok kurus dengan mata sayu yang memulai perjalanan ke rumah kekasih, laksana Majnun yang terhuyung lari hanya untuk memenuhi janji yang dibuat dirinya meski tanpa sepengetahuan langsung dari Laila; tentang pemilik kaki yang tak bisa berhenti jikalau belum menyapa ‘yang dicinta’; tentang suporter dan tim kebanggaannya, Persebaya.

Adalah Cak Renzha, begitu teman-temannya memanggil, suporter ‘Bajul Ijo’ yang menantang resiko itu. Setiap jalan yang dilewati Renzha adalah jalan sejarah. Setiap rumah yang dijadikan Renzha untuk berteduh merupakan catatan sumpah. Setiap manusia yang ditemui dari Jakarta sampai Surabaya laksana pena yang khusus menulis karya tentang ‘setia’. Ia telah berjalan melampaui omongan orang yang memandang nadzar-nya dengan tanpa saksama.

Ia sudah berlalu meninggalkan kicauan manusia yang sedang sibuk memikirkan keselamatan dan kebenaran sendiri-sendiri dengan memukul manusia lain yang berbeda pikir dan hati. Ia melewati berbagai wilayah dengan ragam penduduknya yang beberapa diantaranya justru diam kala kebanggaan dari usaha mereka dipaksa hilang. Atau lebih jelasnya, ia membuktikan diri kepada kita semua, bahwa wajib hukumnya melaksanakan janji dan sadar jikalau sebuah klub sepak bola tidak hanya tontonan belaka yang terlepas dari akar kultur dan sejarah.

Ya, lewat nazar ‘Jalan Kaki’ yang telah ditegaskan paska hilangnya kaki kedzaliman dari tim berjuluk ‘Green Force’, Renzha telah melakukan perjalanan berjarak 769.000 meter dengan waktu 1.243 jam. Selama itu tercatat 20 kota dan 4 provinsi berhasil dilewati, mulai dari DKI Jakarta sampai pusat Jawa Timur, Surabaya (Emosi Jiwaku, 26/03). Saat di perjalanan, Renzha tentulah tidak hanya diam melihat tanah sembari ditemani lalu-lalang kendaraan dan suara jangrik kala malam.

Di sela istirahatnya, ia tidak berhenti seputar tidur dan menghela nafas sembari makan dan minum untuk mensiasati panas. Justru ia gunakan berbagai dinamika perjalanan untuk mengamati kondisi perjuangan lokal, utamanya terkait sepak bola, dan menyambung tali ‘paseduluran’. Lihat saja update-an dari banyak suporter di daerah-daerah yang dilalui Renzha, dari suporter lokal terkait sampai Bonek ‘Persebaya’ yang memang sudah berpenetrasi di setiap wilayah.

Langkah Renzha demikian penulis artikan lebih berada di jalur interpretasi dari pada harus menyoalkan hukum nazar menurut agama. Selain karena saat ini hukum agama sedang diarahkan pada pembekuan berbentuk monopoli golongan, juga sangatlah naif jika persoalan rasa ‘verstehen’, meminjam Weber, harus dibenturkan dengan hukum yang sangat normatif. Toh kalau nazar Renzha demikian dilihat menggunakan kacamata Islam pun masih khilafiyah (perbedaan pendapat). Sekali lagi penulis katakan, “tidak melihat dari sudut pandang normatif hukum agama”, melainkan interpretasi yang bisa melahirkan ‘ibrah (pelajaran) bagi kita dan dunia sepak bola –dunia yang saat ini sedang jauh dari rasa ‘manusia’ dan lebih menghamba pada ‘mesin dan piala’–.

Meski official Persebaya seakan telah menginterpretasikan tiga hal penting dibalik kisah heroik Renzha, seduluran, branding perubahan Bonek, dan nilai moral untuk melawan narkoba dan miras, akan tetapi penulis masih perlu menambahinya dengan dua hal lagi.

Pertama, jalan Renzha telah mengajarkan bahwa media mainstream memang betul-betul buta. Maaf jika penulis bernada sarkas, akan tetapi tampaknya kata itu yang pantas. Lihat saja saat Renzha masih menikmati perjalanannya, di manakah pemberitaan media?. Persoalan ini bukan sekedar kegilaan akan apresiasi, akan tetapi lebih kepada nalar ‘profit’ yang sampai menghilangkan ‘objektifitas’ terlebih ‘pembelajaran’ bagi generasi. Penulis sangat heran melihat ambiguitas yang terpraktekkan di lingkaran media. Alih-alih menginginkan perdamaian antar suporter, justru ‘join kopi’ antar Renzha dan suporter lainnya dianggap tidak menghasilkan apa-apa. Alih-alih seakan mengatakan bahwa semua editor berharap terhapusnya Bonek dari catatan merah media, justru dengan pongahnya media tersebut seakan mempertahankan adagium Bad news is always a good one (arti mudahnya: berita buruk selalu menjadi hal baik di tangan oknum media pencari untung belaka).

Kedua, kaki Renzha telah menjadi ukuran sejauh mana solidarity chains (tali solidaritas) yang ada di antara suporter dan klub, juga antara manajemen dan pemerintah. Disadari atau tidak, fenomena Renzha telah menjelma menjadi barometer tentang suporter bertipologi solidarity maker (pembuat ikatan solidaritas), meminjam istilah Herbert Feith (1962) tentang kepemimpinan. Tentu sebuah apresiasi layak untuk disematkan, jika memang semua komponen, suporter, manajemen, pemerintah, dan pemegang rekor Indonesia, masih menganggap kaki lebih mulia dari transportasi. Sosok solidarity maker demikian tampaknya masih susah ditemukan jikalau kita semua menggunakan tolak ukur loyal dan moral. Hal ini untuk menghindari tipologi dari terdapatnya sosok yang ditokohkan, akan tetapi tidak pandai mengarahkan sesamanya ke arah manfaati marang liyan (bermanfaat bagi sesama).

Lihatlah sekeliling dunia sepak bola, betapa banyak dari komponen yang masih bangga menjalankan model kolonial berupa monopoli kekuasaan dan devide et impera (pecah belah). Berbeda dengan Renzha, tampaknya loyalitas yang diperlihatkan bukan hanya sekedar omongan pun selalu memperhatikan moralitas ‘kemanusiaan’. Bukti sederhana adalah Renzha berjalan memakai baju Persebaya pun juga mengampanyekan bahaya miras dan narkoba.

Akhirnya lewat dialog imajinatif penulis dengan Renzha, ia berdoa di tengah cerita: Semoga kaki yang melangkah setiap hari selalu melahirkan inspirasi, tangan yang bersentuhan dengan makanan tak pernah lupa berbagi, dan mata yang melihat realita tak buta dengan hal yang sebenarnya ada. Bagi penulis, doa itu menjadi nasehat yang akan menggerakkan terutama suporter di setiap lapisan masyarakat. (*)

*) Ferhadz Ammar Muhammad, Kalijaga Class Bonek Jogja

The post Jalan Sejarah Renzha, Barometer Pecinta Sepak bola appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/03/28/jalan-sejarah-renzha-barometer-pecinta-sepak-bola/feed/ 0 6909
Renzha Disambut Hangat Pemain Persebaya, Rencanakan Pulang Kamis https://emosijiwaku.com/2017/03/27/renzha-disambut-hangat-pemain-persebaya-rencanakan-pulang-kamis/ https://emosijiwaku.com/2017/03/27/renzha-disambut-hangat-pemain-persebaya-rencanakan-pulang-kamis/#respond Mon, 27 Mar 2017 12:47:26 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=6899 Latihan Persebaya di Lapangan Kodam V Brawijaya Senin pagi (27/3) terasa spesial. Usai menginjakkan kaki di Mess Persebaya, Renzha mendatangi lapangan sepak bola milik militer tersebut untuk menonton latihan Persebaya.

The post Renzha Disambut Hangat Pemain Persebaya, Rencanakan Pulang Kamis appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Latihan Persebaya di Lapangan Kodam V Brawijaya Senin pagi (27/3) terasa spesial. Usai menginjakkan kaki di Mess Persebaya, Renzha mendatangi lapangan sepak bola milik militer tersebut untuk menonton latihan Persebaya. Kali ini ia tidak jalan kaki, melainkan diantar menggunakan kendaraan oleh beberapa Bonek yang sejak pagi menyambutnya di Mess.

Kedatangan Renzha menghebohkan para pemain, pelatih, dan ofisial Persebaya. Pelatih Persebaya, Iwan Setiawan, mengajak Renzha untuk foto bersama. Iwan merasa salut dan kagum atas perjuangan Renzha menuntaskan nazarnya.

“Saya salut dan kagum atas perjuangan Renzha,” ujar Iwan.

Manajer Persebaya, Choesnoel Farid, juga ikut berfoto bersama dengan Renzha. Iwan pun kemudian mengajak seluruh pemain untuk berfoto bersama.

Tim pelatih Persebaya berfoto bersama Renzha. (Foto: Bimbim/EJ)

Kepada EJ, Renzha berencana kembali ke Depok besok Kamis (30/3). Namun ia mengaku masih bingung antara naik bus atau kereta. Yang jelas, ia ingin beristirahat dulu setelah menempuh perjalanan panjang yang dimulainya sejak 3 Februari lalu. Total, ia menempuh perjalanan selama 1.423 jam 53 hari.

Selama perjalanan, Renzha tidak hanya berjalan kaki, namun juga mengampanyekan anti miras dan narkoba di setiap daerah yang dilaluinya. Ia juga bertemu dengan suporter klub lain tak hanya Bonek. Bahkan ia berjumpa dengan suporter rival, Aremania. Dan semua menyambutnya dengan baik.

Ia mencapai garis finish di Mess Persebaya pada pukul 07.00 WIB. Tak banyak kegiatan yang ia lakukan selain duduk-duduk dan beristirahat. Ia mengaku bersyukur bisa sampai mess tepat di tanggal 27.

“Alhamdulillah, tepat tanggal 27, saya bisa sampai Mes Persebaya,” ujar Renzha. “Mohon maaf tidak jadi lewat jalur pantura setelah dari Ngawi,” tambahnya. (bim/iwe)

The post Renzha Disambut Hangat Pemain Persebaya, Rencanakan Pulang Kamis appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/03/27/renzha-disambut-hangat-pemain-persebaya-rencanakan-pulang-kamis/feed/ 0 6899
Terima Kasih, Cak Renzha! https://emosijiwaku.com/2017/03/27/terima-kasih-cak-renzha/ https://emosijiwaku.com/2017/03/27/terima-kasih-cak-renzha/#respond Mon, 27 Mar 2017 09:48:53 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=6892 Tak bisa disuratkan hanya dengan rangkaian kata-kata. Tak mampu harus berkata apa atas yang telah kau suguhkan.

The post Terima Kasih, Cak Renzha! appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Tak bisa disuratkan hanya dengan rangkaian kata-kata. Tak mampu harus berkata apa atas yang telah kau suguhkan. Cak Renzha, panggilan akrabnya. Seorang Bonek berdarah Ambon yang tergabung dengan komunitas Bonek Jabodetabek dengan mantapnya berikrar diri tentang sebuah janji dengan sang illahi.

Tentu bukan main-main berjanji dengan Sang Maha Segalanya tentang apa yang akan engkau tepati ketika harga diri, cinta, dan kebanggaanmu bangun dari tidur panjangnya. Tentu ini semua bukan guyonan ala warkop. Tuhan mengabulkan permohonanmu, Cak. Persebaya kini telah berdiri tegak dan siap menjadi raja. Berjalan kaki dari Jakarta ke Surabaya yang kau janjikan kepada-Nya yang tak mungkin kau ingkari.

Jakarta-Surabaya bukanlah sejengkal tanah atau syair lagu dangdut kereta malam juk gijak gijuk gijak gijuk yang menggembirakan pendengarnya. Jakarta-Surabaya bukanlah jarak jengkalan tangan yang mudah dicapai dengan hisapan sebatang kretek ayunan sepeda tua. Jakarta-Surabaya bukanlah hitungan puluh-ratusan langkah kaki yang tak kadang sepasang betis sombong untuk melangkahkan. Jakarta-Surabaya adalah bentangan ratusan kilometer dari barat ke timur Pulau Jawa yang memisahkan dua sudut hiruk pikuk dengan segala ke metropolitannya.

Engkau meyakininya seteguh hati, langkah demi langkah, tanah demi tanah yang kau pijak, panas dingin yang tak kau rasakan, bentangan kilometer yang tak kau pedulikan demi sebuah janji suci di detak jantung dada. Lebih beratus kilometer, lebih berpuluh hari kau bertarung dengan ramai sunyinya hamparan-hamparan yang menggoda keyakinan langkah-langkah sucimu. Rela tinggalkan semua kenyamanan, pengorbankan waktu, tenaga ekstra dan juga tinggalkan pekerjaan untuk membayar lunas kesucian.

Kau berhasil lewati semua, menjalani keikhlasan tanpa rasa eluh yang memang tertutup cinta besarmu. Halangan rintangan di setiap siang malam dengan mulus kau lalui. Kau sukses, kau sukses membuat kami bangga dan terharu, juga membuat kami malu, Cak . Sungguh malu jika harus membandingkan apa yang sudah kau perbuat, merasa bahwa hanyalah debu-debu di langkah kakimu. Bukan apa-apa jika harus disejajarkan denganmu tentang kecintaan tanpa batas.

Kau telah mencontohkan, bagaimana mencintai sesuatu yang sangat pantas dicintai. Kau telah menunjukkan sebagaimananya harus bertindak dengan sebaik-benar-indahnya. Kau telah mengajarkan tentang ketulusan-ketulusan yang tak semua dari kami mampu bertahan tuk setia. Tanpa kau ber-aiueo, kau beri tamparan keras, seolah bangunkan lubuk kami bahwa sejatinya cinta sejati adalah kata kerja, kata kerja yang dikerjakan, dikerjakan dengan segenap rasa cinta, rasa cinta yang merasuk ke sekujur jiwa raga dan sekujur jiwa raga yang melekat sampai akhir menutup mata.

Sungguh karenamu, buat sejenak menunduk tuk merefleksi dan mengintropeksi, menjadi sebuah renungan besar bagaimana semestinya yang harus diperbuat untuk cinta yang sejati, Persebaya Surabaya yang kita banggakan.

Terima kasih, Cak Renzha. Beribu terimakasih telah mengajarkan kami tentang arti-arti itu semua. Loyalitas, totalitas, keyakinan, kebanggaan, harga diri, dan cinta besar yang sulit ditaklukkan duniawi. Terima kasih, sampeyan mampu membuat Persebaya tersenyum lebih lebar. Terima kasih, tetap menjadi pribadi yang selalu rendah hati dan humble ya, Cak. Semoga sampeyan selalu diberi kesehatan. Salam hangat dariku untukmu. Semoga diberi kesempatan untuk bertemu dan sekedar menikmati hitam konsistennya kopi di warung yang sederhana.

Selamat datang di kota para pahlawan, di kota para buaya, dan di kota para juara. Selamat menikmati semua keindahan setiap detik sudut ini. Sugeng rawuh, Cak.

Satoe Nyali Wani!

The post Terima Kasih, Cak Renzha! appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/03/27/terima-kasih-cak-renzha/feed/ 0 6892
Setelah 1.243 Jam 53 Hari, Renzha Tiba di Mess Persebaya https://emosijiwaku.com/2017/03/27/setelah-1-243-jam-53-hari-renzha-tiba-di-mess-persebaya/ https://emosijiwaku.com/2017/03/27/setelah-1-243-jam-53-hari-renzha-tiba-di-mess-persebaya/#respond Mon, 27 Mar 2017 01:33:19 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=6875 Renzha akhirnya menyelesaikan nazarnya. Niatnya berjalan kaki dari Jakarta menuju Surabaya dengan tujuan akhir Mess Persebaya akhirnya terlaksana.

The post Setelah 1.243 Jam 53 Hari, Renzha Tiba di Mess Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Renzha akhirnya menyelesaikan nazarnya. Niatnya berjalan kaki dari Jakarta menuju Surabaya dengan tujuan akhir Mess Persebaya akhirnya terlaksana. Senin pagi sekitar pukul 07.00 WIB, ia tiba di Mess Persebaya Jalan Karanggayam.

Renzha berangkat pukul 04.00 WIB dari sebuah pom bensin tempatnya menginap di Banjar Sugihan, Tandes. Tempat itu merupakan pemberhentian setelah sebelumnya ia berangkat dari Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (26/3).

Sedianya, ia ingin menyelesaikan nazarnya kemarin. Namun karena cuaca tidak mendukung ditambah badannya yang kurang fit, ia memutuskan berhenti di sebuah mini market di Banjar Sugihan. Cukup banyak Bonek yang menemani, di antaranya Andie Peci yang datang bersama istri. Sampai larut, mereka bercengkerama beralaskan terpal di depan mini market.

Ia pun tidur di sebuah pom bensin tak jauh dari situ. Setelah tidur dan cukup beristirahat, ia dan beberapa Bonek bergerak menuju Mess Persebaya saat subuh. Menempuh perjalanan selama 1.423 jam dan 53 hari, Renzha akhirnya tiba di garis finish yang ditujunya, Mess Persebaya, alamat klub yang dipujanya.

“Alhamdulillah, tepat tanggal 27, saya bisa sampai Mes Persebaya,” ujar Renzha kepada EJ. Angka 27 sangat istimewa bagi Renzha dan Bonek karena merupakan tahun lahir Persebaya yakni 1927.

Renzha berangkat dari Depok di mana ia tinggal pada 3 Februari pukul 12.00 WIB. Nazarnya ia ucapkan ketika Persebaya belum diakui PSSI. Renzha merupakan anggota Bonek Jaboderabek, sebuah komunitas Bonek yang ada di Jakarta dan sekitarnya. (iwe/bim)

The post Setelah 1.243 Jam 53 Hari, Renzha Tiba di Mess Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/03/27/setelah-1-243-jam-53-hari-renzha-tiba-di-mess-persebaya/feed/ 0 6875
Menginap di Banjar Sugihan, Renzha Lanjutkan Perjalanan Besok Pagi https://emosijiwaku.com/2017/03/26/menginap-di-banjar-sugihan-renzha-lanjutkan-perjalanan-besok-pagi/ https://emosijiwaku.com/2017/03/26/menginap-di-banjar-sugihan-renzha-lanjutkan-perjalanan-besok-pagi/#respond Sun, 26 Mar 2017 14:35:02 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=6870 Cuaca kurang mendukung dan badan yang kurang fit, Renzha memutuskan melanjutkan perjalanan besok pagi, Senin (27/3).

The post Menginap di Banjar Sugihan, Renzha Lanjutkan Perjalanan Besok Pagi appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Sedianya, Renzha mengakhiri perjalanannya di Mess Persebaya Minggu malam (26/3). Namun karena cuaca kurang mendukung dan badan yang kurang fit, Renzha memutuskan melanjutkan perjalanan besok pagi, Senin (27/3).

Saat ini, ia berada di sebuah mini market di Banjar Sugihan, Tandes. Banyak Bonek menemaninya termasuk Andie Peci. Mereka terlihat bercengkerama di depan pintu mini market. Rencananya, malam ini ia menginap di samping pom bensin Banjar Sugihan.

Renzha berangkat dari Stadion GBT sekitar pukul 14.40 WIB. Ia bergerak melewati Pakal kemudian Jalan Sememi dan akhirnya berhenti di Banjar Sugihan.

Renzha merupakan Bonek asal Depok yang bernazar jalan kaki Jakarta-Surabaya jika Persebaya diakui kembali oleh PSSI. Ia berangkat dari Depok pada 3 Februari 2017. (iwe)

Renzha di Banjar Sugihan. (Foto: Ley Guevara)
Renzha menyusuri jalan di daerah Manukan. (Foto: Jafar Shodik)

The post Menginap di Banjar Sugihan, Renzha Lanjutkan Perjalanan Besok Pagi appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/03/26/menginap-di-banjar-sugihan-renzha-lanjutkan-perjalanan-besok-pagi/feed/ 0 6870
Diwarnai Hujan, Renzha Bergerak Menuju Mess Persebaya https://emosijiwaku.com/2017/03/26/diwarnai-hujan-renzha-bergerak-menuju-mess-persebaya/ https://emosijiwaku.com/2017/03/26/diwarnai-hujan-renzha-bergerak-menuju-mess-persebaya/#respond Sun, 26 Mar 2017 08:57:49 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=6861 Cuaca mendung disertai hujan tak menghalangi Renzha menuju ke Mess Persebaya sebagai tujuan akhir perjalanannya.

The post Diwarnai Hujan, Renzha Bergerak Menuju Mess Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Cuaca mendung disertai hujan tak menghalangi Renzha menuju ke Mess Persebaya sebagai tujuan akhir perjalanannya. Ia berangkat dari Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Minggu (26/3) pada pukul 14.40 WIB. Kali ini, perjalanannya ditemani beberapa Bonek.

Hisyam dari Bonek BKS menuturkan jika cukup banyak Bonek yang menemani perjalanan Renzha. “Anggota Bonek BKS hanya satu orang yang ikut. Namun banyak Bonek yang ikut menemani Renzha,” ujar Hisyam kepada EJ.

Hisyam sendiri tidak ikut berangkat karena harus bersih-bersih ruangan yang dipakai Renzha selama di Stadion GBT. Sayangnya saat ditanya tentang rute yang diambil Renzha, Hisyam kurang mengetahui.

“Waduh, saya kurang tahu kalau ambil rute mana. Soalnya saya sekarang bersih-bersih tempat yang tadi dipakai Renzha rehat,” ujarnya.

Renzha saat di GBT. (Foto: Bonek BKS)

Perjalanan menuju Mess Persebaya memakan jarak sekitar 20 kilometer. Jika berjalan santai tanpa berhenti, perjalanan itu bisa ditempuh selama empat hingga lima jam. Menurut perkiraan, Renzha mengambil rute-rute berikut ini: Benowo – Manukan – Margomulyo – Tanjung Sari – Simo – Banyu Urip – Kedungdoro – Bubutan – Ngaglik – Karanggayam.

Saat berita ini diturunkan, Renzha sudah tiba di Pakal dan akan menuju Manukan. Kemungkinan besar, Renzha sampai di Mess Persebaya pada pukul 21.00 WIB.

Renzha berangkat dari Depok pada 3 Februari 2017. Ia menuju Surabaya melewati jalur utara dan selatan. Nazar Renzha diucapkannya kala Persebaya masih belum diakui oleh PSSI. (iwe)

The post Diwarnai Hujan, Renzha Bergerak Menuju Mess Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/03/26/diwarnai-hujan-renzha-bergerak-menuju-mess-persebaya/feed/ 0 6861
Renzha Sudah Tiba di Stadion GBT, Siang Ini ke Mess Persebaya https://emosijiwaku.com/2017/03/26/renzha-sudah-tiba-di-stadion-gbt-siang-ini-ke-mess-persebaya/ https://emosijiwaku.com/2017/03/26/renzha-sudah-tiba-di-stadion-gbt-siang-ini-ke-mess-persebaya/#respond Sun, 26 Mar 2017 03:07:47 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=6845 Renzha, Bonek yang bernazar jalan kaki Jakarta – Surabaya, sudah tiba di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Minggu (26/3).

The post Renzha Sudah Tiba di Stadion GBT, Siang Ini ke Mess Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Renzha, Bonek yang bernazar jalan kaki Jakarta – Surabaya, sudah tiba di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Minggu (26/3). Ia datang ditemani sekitar 20-an Bonek dan Ultras Gresik. Ia tiba sekitar pukul 08.30 WIB.

Semalam, ia menginap di Gresik setelah hujan turun tak kunjung selesai. Padahal, ia berencana ke GBT pada malam harinya.

Di stadion markas Persebaya itu, Renzha sempat melakukan sarapan. Ia juga berfoto bersama dengan Bonek di depan pintu masuk VIP.

Renzha berfoto bersama di depan Stadion GBT. (Foto: Rezy)

Rencananya, setelah dari GBT, ia akan melanjutkan perjalanan menuju Mess Persebaya Jalan Karanggayam sebagai tujuan akhir nazarnya. Renzha juga mempersilakan jika ada Bonek yang ingin mengawalnya menuju mess.

Renzha berangkat dari Depok pada 3 Februari 2017. Ia menuju Surabaya melewati jalur utara dan selatan. Nazar Renzha diucapkannya kala Persebaya masih belum diakui oleh PSSI. (iwe)

The post Renzha Sudah Tiba di Stadion GBT, Siang Ini ke Mess Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/03/26/renzha-sudah-tiba-di-stadion-gbt-siang-ini-ke-mess-persebaya/feed/ 0 6845
Dari Lamongan, Renzha Bonek Nazar Jalan Kaki, Sudah Tiba di Gresik https://emosijiwaku.com/2017/03/25/dari-lamongan-renzha-bonek-nazar-jalan-kaki-sudah-tiba-di-gresik/ https://emosijiwaku.com/2017/03/25/dari-lamongan-renzha-bonek-nazar-jalan-kaki-sudah-tiba-di-gresik/#respond Sat, 25 Mar 2017 11:52:26 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=6828 Perjalanan panjang Renzha dari Jakarta menuju Surabaya hampir berakhir. Saat ini, Sabtu (25/3), Renzha telah tiba di Gresik dan sempat beristirahat kemudian melanjutkan perjalanan.

The post Dari Lamongan, Renzha Bonek Nazar Jalan Kaki, Sudah Tiba di Gresik appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Perjalanan panjang Renzha dari Jakarta menuju Surabaya hampir berakhir. Sabtu siang (25/3), Renzha telah tiba di Gresik dan sempat beristirahat di sebuah pom bensin ditemani anggota Bonek Gresik, Ultras Gresik, dan Curva Boys. Setelah beristirahat, ia kemudian melanjutkan perjalanan. Ia berencana menuju Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, malam ini.

Sehari sebelumnya, ia berada di Lamongan dan sempat sarapan di depan Stadion Surajaya ditemani anggota LA Mania. Malamnya, ia bersama anggota LA Mania dan Curva Boys ngopi bareng di sebuah warkop. Ia juga bermalam di sekretariat LA Mania.

Renzha sarapan bareng di depan Stadion Surajaya Lamongan.
Renzha berfoto di depan Stadion Surajaya. (Foto: FP Persebaya Till We Die)
Renzha ngopi bareng di Lamongan. (Foto: Arek Bonek Persebaya)

“Renzha sempat beristirahat di pom bensin di daerah Duduk, Gresik. Saya tadi sudah janjian bertemu di Gapura Bunder. Kita sempat berkomunikasi. Katanya, ia ingin langsung menuju GBT karena mengejar waktu,” kata Cak Terong, Bonek Gresik yang sedang menanti kedatangan Renzha kepada EJ.

Renzha (tampak punggung) beristirahat di sebuah pom bensin. (Foto: Arek Bonek Persebaya)

Cak Terong ingin Renzha untuk beristirahat di rumahnya. Namun ia mengaku jika semua keputusan diserahkan ke Renzha. Diperkirakan, keduanya bertemu pada pukul 19.00 WIB.

Jika Renzha memutuskan langsung menuju Mess Persebaya sebagai tujuan pemberhentiannya, ia akan tiba malam ini.

Renzha berangkat dari Depok pada 3 Februari 2017. Ia menuju Surabaya melawati jalur utara dan selatan. Nazar Renzha diucapkannya kala Persebaya masih belum diakui oleh PSSI. (iwe)

The post Dari Lamongan, Renzha Bonek Nazar Jalan Kaki, Sudah Tiba di Gresik appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/03/25/dari-lamongan-renzha-bonek-nazar-jalan-kaki-sudah-tiba-di-gresik/feed/ 0 6828