rifi Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/rifi/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Sat, 01 Apr 2017 04:40:57 +0000 en-US hourly 1 145948436 Bonek Melawan Lelucon Liga Senin-Kamis https://emosijiwaku.com/2017/04/01/bonek-melawan-lelucon-liga-senin-kamis/ https://emosijiwaku.com/2017/04/01/bonek-melawan-lelucon-liga-senin-kamis/#respond Sat, 01 Apr 2017 04:40:57 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=7053 Bonek yang juga baru saja memenangkan perjuangan mengembalikan Persebaya awal Januari lalu, mau tidak mau harus kembali head to head dengan langkah-langkah konyol PSSI.

The post Bonek Melawan Lelucon Liga Senin-Kamis appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Satu dua hari terakhir, dunia persepak bolaan di Indonesia kembali dihebohkan dengan lelucon yang kembali diperankan oleh PSSI. Entah apa yang melatarbelakangi semua itu, meskipun publik juga mengetahui rahasia umum “udang dibalik batu”, nyatanya PSSI terus memutar kaset mengulangi segala atraksi kontroversinya.

Berbagai macam reaksi dan lontaran-lontaran mencuat yang itu menjadi trending perbincangan di dunia sepak bola, suporter khususnya yang menjadi magnet sebab besarnya animo dan menganggap sepak bola adalah hiburan merakyat yang sejenak bisa melampiaskan keluh kesah rutinitas.

Kemarin, PSSI mengumumkan tentang segala tetek-bengeknya yang dinamakan regulasi untuk keperluan kompetisi maju mundur yang rencananya akan digulirkan tengah pekan depan. Ketetapan regulasi yang jauh dari harapan bahwa sepak bola adalah milik rakyat hanyalah sebuah omong kosong belaka. Kepentingan keuntungan bisnis dan rating channel TV yang tak jelas jeluntrungannya yang hanya ada di otak pemangku jabatan PSSI telah  semakin melebarkan kemelencengan PSSI dari statuta yang mereka cuap-cuapkan sendiri.

PSSI seolah tak ada keinginan tulus untuk membenahi diri, mengembalikan kepercayaan atau bahkan memberikan prestasi konkrit yang mengharumkan nama Bangsa Indonesia ke penjuru dunia. Eh jangankan ke penjuru dunia, setingkat Asean aja kalang kabut kok. Bikin malu.

Seperti kebijakan marquee player di klub-klub Liga 1 pun, PSSI seperti mempunyai pemahaman tersendiri atas ya. Jangankan 1 atau 10 marquee player, 1000 marquee player pun apa lalu akan menyelesaikan masalah-masalah klasik PSSI? Jawabannya tidak! Otoritas PSSI bagai bayi yang baru belajar bagaimana caranya berdiri dengan tegak. Untuk berdiri dengan tegak pun rasa-rasanya sulit, apalagi untuk berjalan ataupun berlari kencang, ya? Mungkin hanya terwujud di mimpi-mimpi semu belaka.

Jangan harap ada peningkatan kualitas generasi jika yang menjadi prioritas utama otoritas PSSI adalah ladang bisnis untuk kepentingan golongan “setan”nya sendiri. Ketimpangan-ketimpangan itu menonjol dalam hal jadwal antara liga 1 dan liga 2. Liga 2 seolah menjadi kompetisi anak tiri yang hanya setengah hati mereka pikirkan. Jadwal kick off liga 2 yang direncanakan digulirkan hanya pada hari kerja senin-kamis saja karena tuntutan siaran dan rating tv menimbulkan reaksi kontra di kalangan supporter yang tim kebanggaannya bertarung di kompetisi liga 2.

Yang benar saja, sebagian besar suporter adalah kelas pekerja yang hampir mustahil mendatangi pertandingan atau bahkan rutin tiap seminggu sekali meninggalkan pekerjaanya untuk mendatangi stadion. Para suporter adalah rakyat jelata yang juga kebanyakan menjadi tulang punggung keluarganya. Jadi tidak mungkin akan total mendukung tim kebanggaannya berlaga.

Satu yang jelas melakukan protes keras atas kebijakan regulasi PSSI adalah Bonek, suporter Persebaya. Bonek yang juga baru saja memenangkan perjuangan mengembalikan Persebaya awal Januari lalu, mau tidak mau harus kembali head to head dengan langkah-langkah konyol PSSI. Mental kritis Bonek yang semakin menebal menjadi bekal untuk meyakini yang dilakukan PSSI adalah (mengulangi) kesalahan. Bukan tidak mungkin akan lagi terjadi pengosongan stadion jika otoritas PSSI terus kekeuh menutup telinga aspirasi murni kalangan suporter-suporter Indonesia untuk mengubah kebijakan-kebijakan yang saya rasa sangat tidak bijak.

Harapan bahwa semua elemen suporter menyuarakan kegaduhan yang ada di hatinya adalah untuk menunjukkan bahwa suara suporter memiliki efek yang besar di persepakbolaan  Indonesia. Izinkan dari tulisan ini, penulis menyerukan kepada segenap dulur-dulur suporter untuk satu suara dalam aspirasi tolak liga senin-kamis.

Bonek akan mengawalinya. Dalam waktu dekat, Arek Bonek akan kembali turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasinya ke publik dan menunjukkan bahwa PSSI masih salah jalan. Menurut informasi yang beredar di sosial media, Bonek akan turun jalan Minggu, 2 April 2017 di Car Free Day (CFD) Jl Darmo mulai pukul 07.00 pagi.

Melalui tulisan ini, penulis mohon maaf kepada masyarakat Surabaya jika kami mengganggu aktivitas selama aksi di CFD maupun ketika pulang pergi ke titik aksi. Nyuwun sewu. (*)

The post Bonek Melawan Lelucon Liga Senin-Kamis appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/04/01/bonek-melawan-lelucon-liga-senin-kamis/feed/ 0 7053
Sebar Cinta Bonek Pada Semua https://emosijiwaku.com/2017/03/28/sebar-cinta-bonek-pada-semua/ https://emosijiwaku.com/2017/03/28/sebar-cinta-bonek-pada-semua/#respond Tue, 28 Mar 2017 08:08:17 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=6929 Di antara sisi-sisi perjuangan, ternyata justru terus bergulir pengikisan dosa dengan bergiat "menyapa" masyarakat dengan kecintaan yang sedikit demi sedikit menunjukkan wajah Bonek yang hakikatnya adalah cinta.

The post Sebar Cinta Bonek Pada Semua appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
“Bonek iku opo, isok’e mek nggawe resek tok. Buyarno ae Persebaya timbangane ngerugino wong liyo.” (Bonek itu apa, bisanya hanya buat kerusuhan saja. Buyarkan saja Persebaya daripada hanya merugikan orang lain).

Mungkin kenyang sudah kita dengan menu wajib sehari-hari kala lalu. Awalnya acuh dengan cercaan demi cercaan meski tak semua itu benar adanya. Tak semua sesuai fakta di lapangan dan tak berdasar apa yang tersiar di media-media yang terlihat sengaja memanfaatkan nama besar Bonek agar ratingnya naik pesat. Keluhan-keluhan buruk dari mereka yang “teraniaya” tentang sebab-akibat yang kita perbuat menggumpal dan menyentuh-Nya. Mungkin bisa disebut doa “teraniaya” yang terkabul, bagi mereka yang sengaja atau tidak kita rugikan dengan sikap yang kita anggap itu benar.

Bisa diisyaratkan hukuman dari “langit” benar menimpa kita khususnya, penebusan dosa-dosa kecil yang membesar atas kesalahan-kesalahan dari akibat yang kita anggap benar dan memang sebuah ironi ketika berimbas Persebaya yang kita cintai tanpa batas harus didzolimi secara sistematis dan dipaksa mati oleh kesewangan penguasa yang sejujurnya tak pernah memahami kami secara utuh.

“Gak terimo Persebaya ku mbok patheni, lawan!” (Tidak terima Persebaya kami kalian matikan, lawan!).

Kenggerundelan dan teriakan-teriakan yang awalnya tanpa sadar di dalam hati menggerakkan untuk bersatu menggenggamkan tangan ke atas sebagai sebuah sinyal perlawanan. Sebuah perlawanan sengit dan rumit, menguras segala ketidakmampuan yang terus menggebu-gebu. Perjuangan yang sekaligus membuat kami berkaca diri tentang tindak apa selama ini yang sudah kami beri. Yang ternyata perjuangan itu melunakkan dan menggerakkan hati tuk sedikit mengikis dosa-dosa masa lalu.

Sebuah prestasi anomali tersendiri bagi kami di tengah gencarnya “pembunuhan” stigma Bonek ketika sedang menjalani pertarungan mengembalikan Persebaya. Hampir tidak ada kerusuhan massive dan bombardir negatif headline khusus yang biasanya jadi ritual bagi media lakukan atas sekecil apapun kesalahan kami.

Sebuah hal yang tak bisa dicerna oleh akal normal. Di antara sisi-sisi perjuangan, ternyata justru terus bergulir pengikisan dosa dengan bergiat “menyapa” masyarakat dengan kecintaan yang sedikit demi sedikit menunjukkan wajah Bonek yang hakikatnya adalah cinta. Sangat paham dan memaklumi, meski kami bertindak baik pun banyak orang yang melupakannya. Juga ketika hal buruk kami timpa, tak sedikit orang yang tak akan pernah melupakannya.

Kemasan stigma teracun oleh racun-racun media yang terlanjur melekat di mindset jadi tantangan semua Bonek tuk menepis bahwa tak semua yang tersiar itu kami dalangnya. Tidak, tidak semua. Beri kami kesempatan berproses untuk menunjukkan semuanya.

Kami sadar bahwa kesadaranlah yang menjadikan kita sadar. Kesadaran yang menggerakkan untuk terus bergerak demi derajat yang lebih tinggi, meski kami tak berniat mengarap sedikit pun tuk jadi derajat yang tertinggi.

Perlahan hitam itu sudah kami putihkan. Jalan masih panjang, kesempatan demi kesempatan yang terus kami asa untuk membongkar tumpukan keburukan mengakar dan ekstra keras merubahnya dengan kebaikan berkelanjutan. Biarkan kami berproses, mengalir seperti air meski bebatuan abstrak terus berusaha merintangi. Beri Bonek kepercayaan tuk membalikkan luka telapak yang sangat berat ini. Bonek tidak akan menyia-nyiakannya, kami akan tebus dosa itu.

Hai Bonek, ayo bersama buat masa kelam lalu jadi sebuah titik balik dan membuka sebelah mata mereka dengan senyum-senyum cinta yang berbalut kasih sayang. Janjilah dengan segala tindak lakumu di dalam hati. Kita adalah wajah yang sesungguhnya, wajah sejati yang tak pernah ingkar dengan janji.

Dengan izin kepada yang telah menakdirkan kita menjadi Bonek, niat insun bersama pelan-pelan kita suguhkan cinta-cinta Bonek dimanapun kita berada, kapan pun kita tersedia, kepada siapapun dengan segala gelora. Kita pasti mampu, kita pasti bisa menjawab semua tantangan-tantangan yang antri panjang untuk dihadapi. (*)

The post Sebar Cinta Bonek Pada Semua appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/03/28/sebar-cinta-bonek-pada-semua/feed/ 0 6929