syamsul Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/syamsul/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Wed, 14 Sep 2016 16:14:27 +0000 en-US hourly 1 145948436 Serial Syamsul Arifin (7-Habis): Tercapai Keinginannya Tinggal Dekat Masjid https://emosijiwaku.com/2016/09/14/serial-syamsul-arifin-7-habis-tercapai-keinginannya-tinggal-dekat-masjid/ https://emosijiwaku.com/2016/09/14/serial-syamsul-arifin-7-habis-tercapai-keinginannya-tinggal-dekat-masjid/#respond Wed, 14 Sep 2016 16:14:27 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3251 Hidup Syamsul Arifin tak pernah terdengar miring. Meski, dia sempat berada di puncak karir.

The post Serial Syamsul Arifin (7-Habis): Tercapai Keinginannya Tinggal Dekat Masjid appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Hidup Syamsul Arifin tak pernah terdengar miring. Meski, dia sempat berada di puncak karir.

***

Suara adzan Duhur terdengar keras dari rumah Syamsul Arifin di kawasan Tenggilis Timur, Surabaya. Syamsul Arifin, legenda sepak bola Indonesia yang juga pemilik rumah, langsung mengajak penulis pergi ke masjid pada Rabu (31/8/2016).

Dia masuk ke rumah untuk berganti pakaian. Tak lama berselang, Syamsul muncul dengan pakaian batik dengan memakai kopiah.

”Dekat kok jarak masjidnya. Ada di dekat perempatan,” jelas Syamsul.

Hanya butuh tak ada 10 menit untuk sampai ke masjid bernama Al Ikhlas tersebut. Syamsul langsung masuk dan menjalani sholat sunah.

”Usia sudah tua. Kita tak tahun kapan dipanggil menghadap (Allah),” ungkap Syamsul.

Masjid tempat Syamsul mendekatkan diri ke Allah.
Masjid tempat Syamsul mendekatkan diri ke Allah.

Dia akan berusaha bisa menjalani sholat lima waktu dengan awal. Apalagi,  rumahnya dekat dengan masjid. Syamsul sendiri mengakui senang bisa tinggal di dekat masjid. Itu, ungkapnya, sudah menjadi cita-citanya.

”Rumah yang dulu gak sedekat sekarang,” tambah Syamsul.

Dia tak menolak saat ditawari rumahnya yang sekarang. Sehingga, sejak 2000, Syamsul tinggal di Tenggilis Timur. ”Rumah dulu juga sering banjir. Jadi, itu juga yang menjadi alasan saya pilih di sini,” terang dia.

Rumahnya yang dulu di Rungkut, ujar dia, merupakan hasil dari membela Niac Mitra. Karena bisa membawa juara dua kali, para pemain mendapat rumah dari A. Wenas.

”Tetap bayar hanya bayarnya gak ada paksaan. Dulu banyak yang tinggal di sana, sekarang tinggal Hendrik (Montolalu, eks kiper Niac Mitra),” lanjut Syamsul.

Dengan semakin dekat masjid dan mendalami agama,  mengakui hidupnya semakin tenang. (Tamat)

The post Serial Syamsul Arifin (7-Habis): Tercapai Keinginannya Tinggal Dekat Masjid appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/09/14/serial-syamsul-arifin-7-habis-tercapai-keinginannya-tinggal-dekat-masjid/feed/ 0 3251
Serial Syamsul Arifin (6): Tak Ada Penerus di Lapangan Hijau https://emosijiwaku.com/2016/09/13/serial-syamsul-arifin-6-tak-ada-penerus-di-lapangan-hijau/ https://emosijiwaku.com/2016/09/13/serial-syamsul-arifin-6-tak-ada-penerus-di-lapangan-hijau/#respond Tue, 13 Sep 2016 14:24:30 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3243 Syamsul Arifin masih sering disebut jika Persebaya Surabaya bermain. Namanya begitu terkenal. Hanya, tak ada satu pun anaknya yang bersinggungan dengan sepak bola.

The post Serial Syamsul Arifin (6): Tak Ada Penerus di Lapangan Hijau appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Syamsul Arifin masih sering disebut jika Persebaya Surabaya bermain. Namanya begitu terkenal. Hanya, tak ada satu pun anaknya yang bersinggungan dengan sepak bola.

***

Beberapa anak muda berkumpul di sebuah rumah di kawasan Tenggilis Timur, Surabaya. Mereka tengah asyik membicarakan tentang sepeda motor.

”Anak saya yang paling kecil ada. Dia memang ahli menservis sepeda motor khususnya untuk balapan,” jelas Syamsul Arifin, salah satu bintang sepak bola Indonesia.

Hendra Kurniawan, anak Syamsul, terangnya, sebenarnya tahu bahwa sang bapak merupakan pesepak bola tersohor. Tapi, itu tak membuat dia ingin mengikuti jejak.

”Kecilnya, Hendra pernah ikut berlatih sepak bola di Indonesia Muda. Dia latihan usai pulang sekolah di SD,” tutur Syamsul.

Hanya, jika latihan terlalu keras, Hendra akan sakit. Hingga akhirnya, Syamsul dan istrinya, Sumartiningsih tak mengizinkan anak keempat tersebut tak bermain sepak bola. Seperti sang kakak Arif Darmawan, si sulung. Dua anak lainnya dari Syamsul dan Sumartiningsih adalah perempuan yakni Tita Aryanti dan Marisa Ramadani.

”Saya dan istri tak memaksa pilihan anak-anak. Kami hanya mendukung selama itu positif,” ucap Syamsul.

Dengan hobi mekanik sepeda motor, rumah Syamsul jadi bengkel. Saat berkunjung Rabu (31/8/2016) itu, ada sebuah sepeda motor yang kondisinya berantakan. Motor itu, jelas dia, tengah diperbaiki Hendra.

”Di dalam  banyak sepeda motor yang diperbaiki Hendra. Saya tak merasa terganggu dengan hobi dia,” ujar lelaki yang kini berusia 61 tahun tersebut.

Syamsul sendiri, selain masih bermain sepak bola, dia juga mengurus beberapa burung peliharaan. Ada  enam tempat burung yang di dalamnya ada unggas dengan kicauan merdu.

”Tapi, gak mahal harganya. Buat isi waktu dan bisa mendengarkan  kicauan,” lanjut Syamsul.

Namun, dari semua aktivitas tersebut, ada satu hal yang paling rutin dilakukan. Apa itu? Syamsul selalu menjemput istrinya yang mengajar di Sekolah Dasar Kendangsari III, Surabaya.

Sumartiningsih akan menelpon rumah agar Syamsul segera menjemput. Untung, jarak rumah dan sekolah tidak terlalu jauh.

Saat penulis mengunjungi, telepon rumah berbunyi. Kebetulan, istri yang menelpon.

”Saya tinggal dulu ya. Saya harus jemput istri,” pungkas Syamsul.

Dengan usia uzur, Syamsul semakin religi. Meski sebelumnya, dia sudah dikenal sebagai sosok yang agamis. Ada satu hal yang membuat dia rela pindah. (Bersambung)

The post Serial Syamsul Arifin (6): Tak Ada Penerus di Lapangan Hijau appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/09/13/serial-syamsul-arifin-6-tak-ada-penerus-di-lapangan-hijau/feed/ 0 3243
Serial Syamsul Arifin (5): Jadi Saksi Berdiri dan Bubarnya Niac Mitra https://emosijiwaku.com/2016/09/12/serial-syamsul-arifin-5-jadi-saksi-berdiri-dan-bubarnya-niac-mitra/ https://emosijiwaku.com/2016/09/12/serial-syamsul-arifin-5-jadi-saksi-berdiri-dan-bubarnya-niac-mitra/#respond Mon, 12 Sep 2016 16:50:59 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3225 Semangat bermain sepak bola kembali meletup di hati Syamsul Arifin. Sayang, semuanya kembali padam. Mengapa?

The post Serial Syamsul Arifin (5): Jadi Saksi Berdiri dan Bubarnya Niac Mitra appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Semangat bermain sepak bola kembali meletup di hati Syamsul Arifin. Sayang, semuanya kembali padam. Mengapa?

***

Musim 1989/1990 membuat Syamsul Arifin kembali ke Niac Mitra. Dia tak kuasa menolak.

Alasannya, klub tersebut telah melambungkan nama dan karirnya hingga ke puncak. Meski hanya setengah musim, Syamsul menjawab kepercayaan itu dengan tuntas.

Dia mencetak belasan gol dan mengangkat Niac Mitra ke papan atas. Inimembuat Niac Mitra pun kembali memakai jasa dan tenaga Syamsul.

”Sayang, menjelang persiapan kompetisi musim 1990, Niac Mitra dibubarkan Pak Wenas,” jelasnya.

Untung, nasib para pemainnya tertolong. Niac Mitra dikelola oleh bos media. Hanya, namanya tinggal Mitra.

”Saya tetap bergabung di Mitra. Jadi, saya ini bisa dikatakan saksi berdiri dan bubarnya Niac Mitra,” ungkap Syamsul.

Di Mitra, Syamsul tetap menjadi andalan.  Usia yang sudah tak muda lagi sebagai pesepak bola, 40, tak mengendurkan semangat. Di tengah persaingan yang keras, Mitra masih mampu menembus papan tengah.

Di Mitra,  dia pernah berposisi yang jauh berbeda dengan spesialisnya di lini depan. Oleh pelatih, Yudi Suryata, Syamsul di tempatkan sebagai stopper.

Kok bisa? ”Waktu itu pemain belakang yang senior hanya Freddy Muli. Kebetulan dia sakit dan pelatih bingung mencari ganti,” ungkap lelaki yang  hobi memelihara burung tersebut.

Dia dicoba dalam beberapa kali latihan. Oleh Yudi, Syamsul dianggap bermain bagus.

”Pas pertandingan saya mampu menghalau serangan dan dianggap pantas. Ternyata, posisi itu keterusan meski Freddy sudah sembuh,” kenangnya.

Di Niac juga, Syamsul naik pangkat menjadi asisten. Selain usia, dia beberapa kali mengalami cedera.

Hanya, posisi sebagai asisten tersebut ternyata tak bertahan lama. Sifatnya yang tak mau bertikai dengan orang lain membuat dia memilih tak melanjutkannya.

”Saya orang yang gak bisaan. Pemain saya tegur marah dan saya jadi nggak enak sendiri,” lanjut bapak empat anak tersebut.

Musim 1993/1994 pun menjadi akhir karir Syamsul sebagai pemain.  Padahal, masih ada tawaran yang datang kepadanya untuk berlaga di kompetisi 1994/1995 yang diberi nama Liga Indonesia dengan konsep meleburkan perserikatan dan galatama.

”Salah satunya dari Persedikab Kabupaten Kediri. Solekan mengharapkan saya ikut dengannya,”  tambah Syamsul.

Hanya, keputusannya sudah bulat. Dia tak mau lagi aktif sebagai pesepak bola di kompetisi resmi.

”Hanya, saya tetap main bola dengan teman-teman. Seringnya di Rungkut dan Lapangan Persebaya,” ungkap Syamsul.

Nama besar Syamsul ternyata tak membuat anak-anaknya berniat mengikuti jejaknya. (Bersambung)

The post Serial Syamsul Arifin (5): Jadi Saksi Berdiri dan Bubarnya Niac Mitra appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/09/12/serial-syamsul-arifin-5-jadi-saksi-berdiri-dan-bubarnya-niac-mitra/feed/ 0 3225
Serial Syamsul Arifin (2): Sempat Dipekerjakan Sebagai Petugas Bioskop  https://emosijiwaku.com/2016/09/09/serial-syamsul-arifin-2-mitra-sempat-mempekerjakannya-sebagai-petugas-tiket-bioskop/ https://emosijiwaku.com/2016/09/09/serial-syamsul-arifin-2-mitra-sempat-mempekerjakannya-sebagai-petugas-tiket-bioskop/#respond Fri, 09 Sep 2016 16:33:19 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3177 Keputusan ke Surabaya sudah diambil. Tapi, bukan hal yang mudah bagi Syamsul untuk bisa mengembangkan karir.

The post Serial Syamsul Arifin (2): Sempat Dipekerjakan Sebagai Petugas Bioskop  appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Keputusan ke Surabaya sudah diambil. Tapi, bukan hal yang mudah bagi Syamsul untuk bisa mengembangkan karir.

***

Pekan pertama di Surabaya, rindu kampung halaman di Kabupaten Malang masih terasa. Dia masih sering bolak-balik untuk bertemu dengan orang tuanya.

”Itu pada 1975 saat usia saya masih 20 tahun. Dengan usia yang muda rindu rumah selalu ada,” ucap Syamsul yang saat ditemui memakai kaos sepak bola berwarna biru dan celana pendek hijau.

Apalagi, latihan Mitra hanya dua kali dalam seminggu. Jeda waktu yang lama tersebut digunakan untuk pulang ke desa.

”Namun, lama lama saya gak bisa seperti itu. Mitra pun menawarkan pekerjaan agar waktu yang ada bagi pemain tak terbuang percuma,” jelas Syamsul.

Oleh Mitra, Syamsul dapat pekerjaan sebagai petugas tiket di bioskop. Ini, ungkapnya, dilakukan karena pekerjaannya ringan.

”Hanya mengecek tiket penonton yang masuk. Pekerjaannya hanya malam,tapi gak sampai begadang,” lanjut suami dari seorang guru tersebut.

Dengan bekerja dan bergabung Mitra, Syamsul sudah bisa mengumpulkan uang. Uang itu dipakai untuk membeli sepeda.

”Dengan sepeda itu, kali pertama saya keliling Surabaya. Selain untuk menghapalkan jalan, saya mau cari lapangan yang dekat dengan kos,” jelas Syamsul.

Syamsul Arifin masih disebut sebagai striker terbaik.
Syamsul Arifin masih disebut sebagai striker terbaik.

Lapangan PJKA di Pacar Keling, ujarnya, menjadi pilihan. Setiap pagi, dia menamah latihan fisik dan teknik sendiri.

”Kalau latihannya Mitra di Bumimoro. Saya merasa latihan seminggu dua kali masih sangat kurang,” terang Syamsul.

Keseriusan Samsul dan Mitra di sepak bola membuahkan hasil. Tiap musim, klub tersebut mampu keluar sebagai juara di kelas yang diikuti. Sehingga, hanya butuh tiga tahun bagi Mitra untuk bisa menembus Kelas Utama Persebaya. Syamsul juga kena imbasnya.

”Saya dipanggil masuk tim Persebaya. Hanya, saya masuknya tim B,” kenang lelaki jangkung ini.

Masuk tim A, terangnya, sangat susah. Di tim tersebut bertabur pemain-pemain bintang.

”Ada Kadir (Abdul Kadir), Joko Malis, Hadi Ismanto di depan. Siapa bisa menggeser mereka,” lanjut Syamsul.

Dengan materi seperti itu, jelasnya, Persebaya mampu menjadi juara perserikatan pada musim 1977/1978. Ketika itu, dia masih di tim B. Namun, dari tim B itu pula, Syamsul dipanggil masuk tim nasional Indonesia. Kok bisa? (Bersambung)

The post Serial Syamsul Arifin (2): Sempat Dipekerjakan Sebagai Petugas Bioskop  appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/09/09/serial-syamsul-arifin-2-mitra-sempat-mempekerjakannya-sebagai-petugas-tiket-bioskop/feed/ 0 3177