“Kami tidak ingin ambil resiko jika terjadi apa-apa di jalan semisal kecelakaan. Sopir bus harus tepat waktu datang ke stadion. Takutnya nanti ada kemacetan dan sopir harus memacu kendaraan dengan cepat. Karena itu, kami melindungi peserta dengan asuransi,” ujar Chairul.

Jika terjadi kecelakaan, lanjut Chairul, pihak asuransi akan meng-cover biaya-biaya pengobatan para peserta hingga sembuh. “Kami tidak main-main dengan ini. Keselamatan yang utama karena manajemen tak ingin meninggalkan para peserta jika terjadi apa-apa,” ujar pria yang akrab dipanggil Abud ini.

Manajemen juga menggandeng salah satu vendor yang nantinya memandu dan mengurusi para peserta selama perjalanan, di stadion, hingga kepulangan.

Menanggapi protes dari Bonek tentang mahalnya biaya tret tet tet, manajemen akan mengevaluasi untuk tret tet tet selanjutnya. Bisa dengan menurunkan harga atau membuat dua kelas keberangkatan, VIP dan Ekonomi. Namun, manajemen tetap akan melindungi para peserta dengan asuransi.

Rencananya, manajemen akan membuat tret tet tet ke Stadion Jatidiri Semarang saat pertandingan uji coba antara Persebaya melawan PSIS, Minggu (12/3). (iwe)

The post Manajemen Lindungi Peserta Tret Tet Tet Dengan Asuransi appeared first on Emosi Jiwaku.

Untuk mengikuti “tret tet tet”, penggemar Persibo dikenakan biaya Rp 125.000. Peserta akan mendapat air mineral plus tiket pertandingan. Rencananya, para peserta akan diberangkatkan menuju Stadion Maguwoharjo, Senin pagi pukul 04.00 WIB.

Jarak dari Bojonegoro ke Sleman sekitar 220 km dan bisa ditempuh sekitar 6 jam. Sementara jarak dari Surabaya menuju Sleman sekitar 320 km.

Curva Nord 1949 merupakan kelompok suporter paling berpengaruh di Bojonegoro bersama Boromania. Mereka sangat fanatik dalam mendukung klub pujaannya. Sebelumnya, mereka sering mengkoordinir perjalanan away suporter Persibo ke luar daerah.

Persebaya dipastikan menjadi lawan Persibo setelah menjuarai Grup B meskipun kalah pada pertandingan pamungkas melawan Cilegon United. Pertandingan semifinal melawan Persebaya akan dimulai pukul 15.30 WIB. (iwe)

The post Curva Nord Persibo Adakan “Tret Tet Tet” Rp 125.000 appeared first on Emosi Jiwaku.

Menanggapi protes itu, Direktur Operasional & Fans Relations Persebaya, Puji Agus Santoso, mengatakan bahwa pihaknya mengutamakan kenyamanan untuk para peserta tret tet tet. Untuk itu, manajemen menyiapkan bus eksekutif berkapasitas 40 seat yang akan mengantar peserta ke venue pertandingan. “Itu untuk kenyamanan para peserta tret tet tet,” ujar Puji kepada EJ.

Selain transportasi yang nyaman, para peserta mendapat dua kali makan dan satu kali snack. Sementara untuk tiket pertandingan, peserta mendapat tempat di belakang gawang. “Panitia pertandingan hanya menyediakan tiket belakang gawang untuk penggemar Persebaya,” lanjut Puji. Seperti diketahui, tiket belakang gawang harganya Rp 30.000.

Menurut Puji, saat ini sudah banyak penggemar Persebaya yang memesannya. Manajemen hanya menyediakan maksimal sepuluh bus untuk tret tet tet kali ini.

Puji mengaku jika manajemen sedang melakukan trial. Namun, pihaknya berjanji akan melakukan evaluasi. “Kita akan lihat responnya seperti apa. Ke depan, mungkin akan ada evaluasi pelaksanaan tret tet tet, termasuk besaran biaya,” pungkasnya. (iwe)

The post Biaya Tret Tet Tet Diprotes Bonek, Ini Kata Manajemen appeared first on Emosi Jiwaku.

Sayangnya, manajemen mengenakan biaya sangat mahal untuk mengikuti mengikuti tret tet tet. Setiap penggemar yang ikut wajib mengeluarkan kocek Rp 350.000 dengan fasilitas satu tiket pertandingan seharga Rp 30.000, bus eksekutif, dan dua kali makan.

Besarnya biaya itulah yang diprotes Bonek sebagai penggemar Persebaya. Mereka beramai-ramai memprotes biaya yang menurut mereka tidak rasional.

“Biaya segitu sangat mahal bagi kebanyakan Bonek dan menurut saya tidak rasional. Cari untung boleh tapi ojok nemen-nemen lah,” ujar Husein Gozali, salah satu Bonek kepada EJ.

Pria yang akrab dipanggil Cak Cong itu membandingkan dengan tret tet tet yang digelar Bonek ke Bandung, Januari lalu. Waktu itu, biaya yang dikenakan hanya Rp 280.000 untuk tiga hari. “Itu sudah dapat makan dua kali di restoran plus wisata ke kawah putih Ciwidey,” tambahnya.

Pemilik Warkop Pitulikur ini  mengingatkan agar manajemen membuat tret tet tet dengan tujuan utama mengurangi Bonek estafetan dan membuatnya lebih terorganisir. Bukan hanya cari untung. Dengan biaya  terjangkau, kemungkinan besar Bonek akan memilih tret tet tet yang dibuat manajemen.

“Kalau mahal, mending berangkat sendiri atau estafetan. Lebih murah,” lanjut Cak Cong.

Cak Cong juga menyoroti penggunaan bus eksekutif sebagai alat transportasi. Menurutnya, manajemen tak perlu menggunakan bus tersebut meski seat-nya terbatas dan nyaman. Bus pariwisata dengan seat sekitar 60 orang ia rasa cukup. “Bonek sebanarnya hanya ingin berangkat ke tujuan. Tak perlu kenyamanan yang mewah. Sing penting budhal moleh slamet,” tuturnya.

Ia berharap agar manajemen mengevaluasi biaya tret tet tet untuk ke depannya. Jika perlu dibuat dua jenis biaya, untuk yang VIP dan ekonomi. Dengan biaya yang bisa dijangkau diharapkan lebih banyak Bonek yang berangkat dengan koordinasi dari manajemen.

Kepada EJ, Cak Cong meminta manajemen tidak antipati terhadap kritik dan lebih terbuka kepada Bonek. “Kritikan dari Bonek tujuannya membangun Persebaya, manajemen jangan antipati.”

Pertandingan terakhir Persebaya di Grup B digelar malam ini (4/3). Karena bertepatan dengan akhir pekan, banyak Bonek memutuskan berangkat menuju Sleman untuk mendukung Persebaya. Mereka dengan swadaya berangkat menggunakan angkutan pribadi atau angkutan umum. (iwe)

The post Bonek Protes Biaya Mahal Tret Tet Tet appeared first on Emosi Jiwaku.