Status Irvan di Perseru masih trial. Ajang Piala Presiden menjadi kesempatan bagi pemain yang berasal dari klub internal Indonesia Muda ini agar dilirik manajemen Perseru.

Irvan bermain dua musim di Persebaya. Ia sempat menjadi andalan pelatih Alfredo Vera saat Persebaya mengikuti Liga 2 2017. Namun saat Persebaya naik kasta, posisi Irvan tergusur oleh kedatangan Ruben Sanadi yang bermain cukup apik. Ia jarang diturunkan sebagai starter dan hanya beberapa kali bermain sebagai pemain pengganti. Di musim 2019, Persebaya memutuskan tak memperpanjang kontraknya.

Perseru menjadi klub profesional kedua yang dibela Irvan. Bertemu mantan klubnya, Persebaya, tentu memberi kesan tersendiri bagi Arek Suroboyo ini. “Awalnya agak canggung dan gak enak. Tapi lama-lama hilang dan jadi bersemangat,” ungkap Irvan kepada EJ.

Irvan mengaku senang membela Perseru meski masih berstatus trial. Ada semangat yang ia rasakan di tim ini sama seperti saat membela Persebaya. “Saya senang di tim ini karena ada semangat dan kerja kerasnya. Dan ternyata mampu merepotkan Persebaya,” kata Irvan sambil tersenyum.

Irvan akan kembali membela Perseru saat bertemu PS TIRA Persikabo di laga kedua Grup A Piala Presiden 2019. Perseru harus menang jika ingin peluang lolos ke babak 8 besar tidak habis.

Semoga sukses di klub barumu, Irvan! (iwe)

The post M. Irvan Bercerita Perasaannya Lawan Mantan Klub appeared first on Emosi Jiwaku.

I Putu Gede mengatakan, M Irvan mempunyai kualitas di atas rata-rata. Bahkan ia menilai Persebaya mengalami kerugian setelah tak memperpanjang kontraknya.

“Saya akui, Irvan punya kualitas. Saya pikir Persebaya salah untuk memutus kontrak dia. Padahal dia mempunyai kelebihan dalam posisi,” ujarnya seusai pertandingan.

Irvan sebelumnya merupakan bek kiri andalan Persebaya saat masih tampil di Liga 2 2017. Namun, pada musim 2018, dia kalah bersaing dengan bek kiri yang jauh lebih senior dan berpengalaman yakni Ruben Sanadi.

Putu yakin Irvan bisa bermain di dua posisi yakni bek kanan dan kiri. Saat mengikuti seleksi, pemain jebolan internal Persebaya itu berhasil memikat I Putu Gede.

“Menurut informasi, dia lebih bagus di bek kiri. Kebetulan di Perseru lebih membutuhkan bek kanan. Karena pas seleksi bek kanan tidak ada yang mengisi. Jadi di last minute saya putuskan Irvan dibawa ke turnamen Piala Presiden,” paparya.

Putu menambahkan, Irvan berhasil tampil maksimal di laga melawan mantan timnya. Terbukti beberapa serangan yang dibangun oleh Ruben Sanadi dan Oktafianus Fernando bisa dihalau oleh Irvan.

“Saya pikir dia telah menunjukan performanya dihadapan Persebaya. Saya kira Persebaya telah mengambil keputusan yang salah,” tandasnya. (dit)

The post Pelatih Perseru: Persebaya Salah Tak Perpanjang Kontrak M. Irvan appeared first on Emosi Jiwaku.

I Putu Gede tidak menyesali kekalahan perdana yang diderita anak asuhnya. Bahkan, para pemainnya bisa merepotkan barisan pertahanan Persebaya.

“Situasi kami tak ideal. Saat kami bisa unggul dua gol di babak pertama, saya tak percaya anak-anak bisa melakukannya. Ketika akhirnya Perseru kalah, ya memang Persebaya lebih baik dari segi materi dan cara bermain,” ujar mantan pemain Persebaya ini.

Meskipun kebobolan di menit akhir, I Putu Gede memastikan skor akhir bukan segalanya. Ia telah meminta pemainnya untuk mengeluarkan penampilan yang maksimal dalam laga tersebut.

“Saya hanya meminta pemain untuk mengeluarkan penampilan terbaiknya. Status mereka di sini hanya trial. Jadi kemungkinan bisa dilirik oleh manajemen,” paparnya.

Usai melawan Persebaya, Perseru akan melawan PS TIRA Persikabo di laga kedua Grup A Piala Presiden di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (7/3). (dit)

The post Terima Kekalahan, Putu Gede Sebut Persebaya Lebih Baik appeared first on Emosi Jiwaku.

Duet Syaifuddin-Dutra nampak belum padu secara chemistry. Hal ini terlihat setelah tim kebanggaan kota Surabaya ini kebobolan dua gol di babak pertama.

Dutra mengakui jika di babak pertama pemainan Persebaya tidak maksimal dibanding sebelumnya. “Babak pertama, kita kerja baik tapi tidak seperti biasa. Persebaya memang tim yang baru beradaptasi dengan kedatangan pemain baru,” ujar Dutra usai pertandingan, Sabtu (2/3).

Meski tertinggal dua gol di babak pertama, Persebaya berhasil membalikkan kedudukan setelah bermain agresif sejak peluit babak kedua dibunyikan.

“Puji Tuhan, di babak kedua kita bisa cetak tiga gol. Saya terima kasih banyak kepada coach. Di babak kedua, dia balik di ruang ganti, kasih motivasi kepada seluruh pemain, dan langsung ganti satu pemain masuk langsung agresif,” ujar pemain yang bakal berstatus Warga Negara Indonesia ini.

Seperti diketahui, Persebaya menang 3-2 atas Perseru. Dengan kemenangan ini membuat Persebaya memimpin klasemen sementara Grup A dengan raihan 3 poin. Tim Bajol Ijo unggul gol memasukkan dari PS TIRA Persikabo yang beberapa jam sebelumnya mengalahkan tuan rumah Persib Bandung dengan skor 2-1. (dit)

The post Dutra: Permainan Belum Maksimal, Persebaya Masih Beradaptasi appeared first on Emosi Jiwaku.

Menyikapi hal ini, asisten Pelatih Bejo Sugiantoro mengatakan anak asuhnya tak bermain dengan ciri khas arek Suroboyo di babak pertama. Ia akan mengevaluasi gol-gol yang bersarang di gawang Miswar Saputra.

“Babak pertama mereka (Perseru) bertahan, sesekali menyerang. Gol-gol itu akan menjadi bahan evaluasi untuk pelatih,” katanya usai pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (2/3).

Saat turun minum, Bejo memotivasi anak asuhnya agar tak jauh bermain dengan gaya khas Persebaya. “Di ruang ganti, saya memotivasi pemain bahwa hari ini tak bermain dengan gaya permainan Bajul Ijo sesungguhnya,” ujar ayah Rachmat Irianto ini.

Bejo menambahkan, di laga melawan Persib, kendali tim akan sepenuhnya diberikan kepada pelatih Djadjang Nurdjaman yang telah datang dari kursus kepelatihan Pro AFC.

“Di laga berikutnya nanti sepenuhnya ada di tangan coach Djanur, kemungkinan hari ini coach melihat di tayangan televisi di Malang,” paparnya.

Seperti diketahui, di babak pertama, pertahanan Persebaya diacak-acak oleh pemain Perserui. Akibatnya dua gol bersarang di gawang Bajul Ijo. Beruntung, Persebaya membalas tiga gol di babak kedua. (dit)

The post Persebaya Comeback, Ini Yang Dilakukan Bejo di Ruang Ganti appeared first on Emosi Jiwaku.

Lho kok? Dengan dukungan finansial minim dan nyaris tak mampu mengikuti kompetisi Liga 1 Indonesia 2019 esok tak membuat tim berjuluk Cendrawasih Jingga ini bermain inferior ketika melawan Persebaya di partai perdana Grup A Piala Presiden 2019.

Persebaya yang diunggulkan pada pertandingan ini karena kualitas para punggawanya malah bermain buruk di babak pertama. Serangannya begitu monoton, kedua sektor sayapnya terlihat “patah”, dinamo lini tengah kurang “panas”, lini belakang yang agak kurang fokus serta diperparah lagi penjaga gawang Miswar Saputra melakukan blunder. Pas sudah untuk mendapatkan pelajaran dari Serui bukan? Hasil ini semua berimbas Green Force dihukum dua gol tanpa balas hingga tiba jeda babak pertama.

Di babak kedua, Persebaya tampil lebih menekan. Dan dengan pola permainan yang jauh lebih baik ketimbang babak pertama. Bahkan separuh lapangan lawan pun diokupansi oleh para pemain Tim Bajul Ijo. Namun sayang seribu sayang, peluang demi peluang Persebaya terganjal oleh kokohnya gawang Perseru yang dikawal oleh penjaga gawang Herman Mole. Jika tak menemui hadangan Herman Mole atau aksi sapu bersih pemain belakang Perseru, Ruben Sanadi dkk menemui hambatan lain bernama mistar dan tiang gawang! Tanyakan pada Damian Lizio dan Ruben Sanadi bagaimana perasaannya?

Beruntung Persebaya mempunyai seorang Amido Baldé. Ya benar beruntung dalam arti sebenarnya. Gol yang dicetaknya pada menit ke-62 berbau keberuntungan karena bola yang dihalau oleh salah seorang pemain belakang Perseru malah mengenai Baldé dan langsung masuk kedalam gawang. Tapi itulah tugas seorang striker. Mampu mencetak gol dengan cara apa pun dan kapan pun.

Gol kedua Baldé di menit ke-88 adalah tipikal gol yang sering dicetak olehnya. Yakni melalui sundulan kepala. Gol ini memanfaatkan umpan silang yang dilepaskan oleh Otavio Dutra yang overlapping hingga ke sisi kanan pertahanan musuh.

Dan akhirnya momen untuk membalikkan keunggulan itu muncul di menit ke-89. Sebuah tendangan lob dari jarak jauh oleh Manucheckr Dzhalilov menembus gawang lawan yang telah ditinggalkan kiper Herman Mole yang telah maju sedikit di luar petak penaltinya. Gol penentu! Yang mengakibatkan hasil akhir laga menjadi Perseru 2, Persebaya 3.

Di akhir laga, Damian Lizio pantas mendapatkan apresiasi tersendiri. Sebab beberapa kali pemain berpaspor Bolivia ini melakukan umpan-umpan kunci yang manis dan matang.

Dus, pelajaran yang diperoleh oleh skuad Persebaya malam ini pasti banyak. Satu hal yang pasti pameo bahwa pertandingan perdana itu selalu menyusahkan masih berlaku.

Selamat berakhir pekan dengan sisa rasa deg-degan di dalam hati Rek! Salam satu nyali, Wani! (dpp)

The post Pelajaran Berharga dari Serui appeared first on Emosi Jiwaku.

Persebaya mengawali kick-off babak pertama. Menggunakan jersey pramusim hijau-hijau, Persebaya langsung berinisiatif menyerang dibawah guyuran hujan cukup lebat. Asisten pelatih Bejo Sugiantoro langsung menurunkan semua pemain asingnya.

Misbakus Solikin menciptakan shoot on target pertama pada menit ke-6 tetapi masih lemah tendangannya. Sepuluh menit pertama, Persebaya sangat dominan menguasai bola. Manuchekhr Dzhalilov dan Irfan Jaya menjadi dua sayap dalam laga ini.

Perseru yang diasuh I Putu Gede sesekali melakukan serangan. Duet Otavio Dutra dan M Syaifudin masih dengan tenang menghalau serangan pemain Serui. Satu peluang Turkovic Nedo melenceng dari gawang Miswar.

Serangan bervariasi yang dilakukan skuad Green Force belum menghasilkan gol sampai menit ke-30. Irfan Jaya dan Dzhalilov beberapa kali memperoleh peluang tetapi masih gagal. Menit 31, gol Irfan Jaya dianulir wasit. Menerima bola muntah dari tendangan Dzhalilov, Irfan sudah terperangkap offside sebelum menceploskan bola ke gawang.

Perseru justru memcetak gol lebih dahulu. Lolos dari perangkap offside dan ada kesalahan dari Miswar Saputra, Nur Akbar berhasil mencetak gol menit 35. Perseru unggul 1-0. Tertinggal satu gol Persebaya meningkatkan serangan di bawah guyuran hujan yang makin lebat.

Tanpa diduga, tiga menit berselang Perseru justru mencetak gol kedua. Adalah Delvin Rubino membuat Miswar memungut bola kedua kalinya dari gawangnya. Bola lambungnya tidak mampu dijangkau Miswar. Perseru menambah keunggulan menjadi 2-0.

Persebaya tidak putus asa terus menyerang. Lima menit terakhir ada dua peluang dari Lizio dan Alwi. Bola tendangan masih melenceng. Babak pertama berakhir dengan keunggulan Perseru 2-0.

Babak kedua

Tertinggal dua gol di babak pertama, Bejo langsung memasukkan Oktafianus Fermando di awal babak kedua. Oktafianus masuk menggantikan Alwi Slamet.

Oktafianus langsung menempati posisi sayap dan menjadikan Dzhalilov bergeser di belakang Amido Balde. Serangan Persebaya semakin gencar melalui kedua sisi. Pada menit ke 62 sebuah tendangan bebas Novan dari sisi kanan membuat bola liar di depan gawang Perseru. Bola memantul ke kaki Balde dan menjadikan gol balasan. Persebaya mempertipis ketinggalan menjadi 1-2.

Balde sempat mencetak gol di menit 69 namun dianulir wasit. Posisi Balde saat bergerak menanduk bola silang Ruben dalam posisi offside. Serangan Persebaya bergelombang membombardir pertahanan Perseru. Novan di kanan dan Ruben di kiri seringkali membuat serangan berbahaya.

Damian Lizio hampir saja membuat gol. Bola tendangan dari kotak penalti menit 80 hanya menerpa mistar gawang. Kembali tiang gawang menjadi penyelamat gawang Perseru. Sebuah tendangan Ruben Sanadi menit 82 menyentuh tiang kiri.

Gol yang ditunggu akhirnya datang. Bola silang dari Otavio Dutra dengan sundulan khasnya Amido Balde mencetak gol kedua menit 88. Persebaya menyamakan kedudulan menjadi 2-2.

Persebaya membalikkan keadaan pada menit ke 90. Tendangan melambung Dzhalilov dari jarak jauhnya melewati penjaga gawang Perseru yang maju. Perseru tertinggal 2-3 sampai menit perpanjangan waktu.

Tambahan waktu 5 menit diberikan wasit di babak kedua. Persebaya lebih tenang setelah unggul. Peluit panjang wasit dibunyikan dengan hasil kemenangan untuk Persebaya. Kemenangan ini membuat Persebaya memimpin klasemen sementara Grup A dengan 3 poin. Laga berikutnya, Persebaya akan menghadapi Persib, Kamis (7/3). (bim)

Susunan Pemain Persebaya:

Miswar Saputra (GK), Novan Setya, Otavio Dutra, M Syaifuddin, Ruben Sanadi (c), Alwi Slamet/Oktafianus Fernando 45’, Misbakus Solikin, Manuchekhr Dzhalilov, Damian Lizio, Irfan Jaya, Amido Balde

Pencetak gol:

Perseru: Nur Akbar 35’, Delvin Rubino 38’
Persebaya: Amido Balde 62’, 88’, Manuchekr Dzhalilov 90’

Stadion Si Jalak Harupat, Bandung
Sabtu, 2 Maret 2019
Matchday 1 Grup A Piala Presiden 2019

The post Persebaya Balikkan Keadaan, Cetak Tiga Gol ke Gawang Perseru appeared first on Emosi Jiwaku.

Persebaya mengawali kick-off babak pertama. Menggunakan jersey pramusim hijau-hijau, Persebaya langsung berinisiatif menyerang dibawah guyuran hujan cukup lebat. Asisten pelatih Bejo Sugiantoro langsung menurunkan semua pemain asingnya.

Misbakus Solikin menciptakan shoot on target pertama pada menit ke-6 tetapi masih lemah tendangannya. Sepuluh menit pertama, Persebaya sangat dominan menguasai bola. Manuchekhr Dzhalilov dan Irfan Jaya menjadi dua sayap dalam laga ini.

Perseru yang diasuh I Putu Gede sesekali melakukan serangan. Duet Otavio Dutra dan M Syaifudin masih dengan tenang menghalau serangan pemain Serui. Satu peluang Turkovic Nedo melenceng dari gawang Miswar.

Serangan bervariasi yang dilakukan skuad Green Force belum menghasilkan gol sampai menit ke-30. Irfan Jaya dan Dzhalilov beberapa kali memperoleh peluang tetapi masih gagal. Menit 31, gol Irfan Jaya dianulir wasit. Menerima bola muntah dari tendangan Dzhalilov, Irfan sudah terperangkap offside sebelum menceploskan bola ke gawang.

Perseru justru memcetak gol lebih dahulu. Lolos dari perangkap offside dan ada kesalahan dari Miswar Saputra, Nur Akbar berhasil mencetak gol menit 35. Perseru unggul 1-0. Tertinggal satu gol Persebaya meningkatkan serangan di bawah guyuran hujan yang makin lebat.

Tanpa diduga, tiga menit berselang Perseru justru mencetak gol kedua. Adalah Delvin Rubino membuat Miswar memungut bola kedua kalinya dari gawangnya. Bola lambungnya tidak mampu dijangkau Miswar. Perseru menambah keunggulan menjadi 2-0.

Persebaya tidak putus asa terus menyerang. Lima menit terakhir ada dua peluang dari Lizio dan Alwi. Bola tendangan masih melenceng. Babak pertama berakhir dengan keunggulan Perseru 2-0. (bim)

The post Persebaya Tertinggal Dua Gol di Babak Pertama oleh Perseru appeared first on Emosi Jiwaku.

Pelatih Perseru, I Putu Gede, mengatakan timnya siap untuk bermain di laga pertama meski skuadnya dalam kondisi yang kurang 100 persen.

“Untuk Piala Presiden sangat siap. Walau dalam kondisi bagaimana pun, kami siap. Kami tunggu pemain asing yang trial. Mudah-mudahan besok bisa memberikan yang terbaik buat pemirsa yang ada di stadion,” katanya saat presscon di Hotel Mercure Bandung, Jumat (1/3).

Perseru merupakan klub yang selama dua musim terakhir berjuang menghindari jurang degradasi di Liga 1. Di musim ini, skuad mereka juga belum beres. Belum ada pemain asing yang didatangkan Perseru untuk musim 2019. Perseru juga tampil buruk di Piala Indonesia 2018 seusai dihajar PSM Makassar dengan agregat 0-12.

“Kami akan lihat sejauh mana pemain dii Piala Presiden ini, apakah layak di kompetisi apa tidak. Karena sebagian besar masih trial. Kami lihat kualitas mereka seberapa jauh untuk kompetisi yang akan datang,” ujar mantan pemain Persebaya era 2000-an ini.

Meski hanya membawa 20 pemain, ia enggan asal-asalan dalam mengembangkan permainan di lapangan. Putu Gede mangakui kondisi timnya berbeda dengan tim lainya. “Kami bawa 20 pemain, terdiri dari 16 pemain lokal, empat legiun asing baru datang. Semua berstatus trial. Kami menyisakan tiga pemain musim lalu. Di luar itu kami coba semua. Kami juga tidak mau asal-asalan dan tetap fokus,” ungkapnya. (dit)

The post Bawa Empat Pemain Asing Trial, Perseru Yakin Tampil Maksimal appeared first on Emosi Jiwaku.

Asisten Pelatih Bejo Sugiantoro menekankan kepada para pemainnya untuk tidak meremehkan lawan meski persiapan minim. Menurut Bejo, melihat kondisi Perseru yang diisukan mempunyai masalah internal, ia mengingatkan Ruben Sanadi dkk untuk melihat ke belakang saat terpuruk dan pernah disoraki Bonek.

“Saya tekankan kepada pemain, setiap lawan siapa pun di Liga Indonesia walau posisi terbawah sekalipun dengan persiapan yang minim, kami harus selalu respek sama lawan. Jadi tidak ada unsur meremehkan. Karena pemain kami, pernah terpuruk dan disoraki suporter sendiri,” kata Bejo saat presscon di Hotel Mercure Bandung, Jumat (1/3).

Selain itu, turnamen Piala Presiden akan dijadikan ajang adaptasi untuk para pemain baru Persebaya. Beberapa pemain yang direkrut Persebaya belum 100 persen nyetel dengan gaya khas Bajol Ijo.

“Itu salah satu catatan. Mereka akan bermain semaksimal mungkin. Jadi apapun itu, kami punya pemain baru, kita coba cocok gak dengan gaya bermain Persebaya,” ungkapnya.

Bejo menambahkan timnya siap bertanding di laga pembuka meski tanpa kehadiran pelatih kepala Djadjang Nurdjaman. “Saya mewakili manajemen dan coach Djanur yang berhalangan hadir, karena kursus kepelatihan Pro AFC, tim kami sangat siap di turnamen ini sama seperti tim-tim lain,” paparnya. (dit)

The post Perseru Diisukan Punya Masalah Internal, Bejo Ingin Pemain Lihat Saat Tim Terpuruk appeared first on Emosi Jiwaku.