EJ – Teka-teki mengenai pengganti David da Silva pada kompetisi 2019 terjawab kemarin (1/2/2019). Striker berpaspor Guinea-Baissau, Amido Balde yang akan menempati posisi striker utama Persebaya pada musim ini. Setelah tiba di Surabaya pada Kamis (31/1/2019) malam, pagi harinya Balde langsung menjalani serangkaian tes kesehatan.
Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman menjelaskan bahwa sebelum resmi menjadi Persebaya Balde harus menyelesaikan tes kesehatan terlebih dahulu. “Bisa saya sampaikan hari ini sudah datang striker asing, namanya Amido Balde. Tapi untuk menjadi pemain Persebaya, harus melalui tahapan demi tahapan, salah satunya cek kesehatan,” ujar Djanur usai latihan di Stadion Jenggolo, Jumat pagi.
Kedatangan Amido Balde sedikit banyak menimbulkan berbagai pro kontra. Curriculum Vitae Balde yang cukup mentereng dengan pernah membawa Portugal U-20 menjadi runner-up Piala Dunia U-20 2011 dan mengantarkan Glasgow Celtic meraih kampiun Liga Primer Skotlandia 2013-2014 merupakan bukti bahwa ia merupakan pemain berkualitas.
Saat mengantarkan Portugal ke Final Piala Dunia U-20 delapan tahun lalu, Amido Balde adalah pemain andalan di tim tersebut dan menjadi top skorer kedua tim dengan torehan dua gol.
Sedangkan di Celtic, ia digadang-gadang menjadi pemain andalan di masa depan dengan kontrak langsung empat tahun pada 2013 lalu. Selain itu, ia juga merupakan jebolan akademi Sporting Lisbon dimana Crisitano Ronaldo dan Luis Figo juga pernah menimba ilmu di sana.
Meskipun Curriculum Vitae Balde cukup bagus, bukan berarti ia merupakan pemain yang sukses dalam karirnya. Media-media Skotlandia seringkali menggunakan kata “Celtic Flop” yang berarti perekrutan gagal dari Celtic saat menyebut nama Amido Balde. Selain itu, riwayat kesehatan Balde juga membuat karirnya meredup.
Sementara itu, Djanur memiliki track record yang kurang baik dalam perekrutan striker asing. Sejak di Persib atau PSMS, beberapa kali striker asing yang direkrut oleh Djanur tidak sesuai harapan.
Berikut merupakan performa di Liga striker asing yang direkrut oleh Djanur saat di Persib maupun di PSMS:
Musim | Nama | Klub | Penampilan | Jumlah Gol |
2013 | Dzumafo Epandi* | Persib | 16 | 5 |
2013 | Kenji Adachihara | Persib | 32 | 10 |
2013 | Hilton Moreira | Persib | 14 | 4 |
2014 | Djibril Coulibaly | Persib | 21 | 8 |
2015 | Ilija Spasojevic** | Persib | 8 | 4 |
2017 | Carlton Cole | Persib | 5 | |
2018 | Sadney Urikhob | PSMS | 11 | 1 |
2018 | Wilfried Yessoh | PSMS | 16 | 3 |
*) Untuk Dzumafo Epandi saat itu masih berstatus striker asing
**) Untuk Ilija Spasojevic saat itu masih berstatus striker asing serta jumlah penampilan dan gol diambil dari Piala Presiden 2015
Berkaca dari statistik tersebut, diharapkan Amido Balde dapat bermain cemerlang dan tidak seperti kebanyakan dari pemain rekrutan Djanur. Apalagi Balde merupakan pemain pilihan Djanur sendiri. “Secara tubuh dia cukup atletis, 193 cm tingginya. Proporsional badannya. Mudah-mudahan dia sesuai harapan kita,” ucap pelatih asal Majalengka tersebut.
Bergabungnya Amido Balde merupakan pembuktian bagi dirinya agar bisa bangkit kembali. Sementara bagi Djanur adalah untuk membuktikan jika rekrutannya tepat bagi tim Bajul Ijo. (mni)