jacksen Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/jacksen/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Mon, 12 Oct 2020 15:56:39 +0000 en-US hourly 1 145948436 Jacksen F Tiago: Peran Media Sangat Penting Jika Liga Indonesia Kembali Bergulir https://emosijiwaku.com/2020/05/15/jacksen-f-tiago-peran-media-sangat-penting-jika-liga-indonesia-kembali-bergulir/ Fri, 15 May 2020 06:32:42 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=32572 Legenda Persebaya Surabaya, Jacksen F Tiago (JFT), memberikan pendapatnya terkait peran pentingnya media jika Liga 1 2020 kembali bergulir. Melalui tayangan langsung di instagram miliknya kemarin sore (14/5), JFT membahas mengenai kelanjutan sepak bola pasca Covid-19 bersama mantan pelatih fisik Barito Putera yang juga rekan Jacksen saat melatih Barito Putera musim 2017-2019.

The post Jacksen F Tiago: Peran Media Sangat Penting Jika Liga Indonesia Kembali Bergulir appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Legenda Persebaya Surabaya, Jacksen F Tiago (JFT), memberikan pendapatnya terkait peran pentingnya media jika Liga 1 2020 kembali bergulir. Melalui tayangan langsung di instagram miliknya kemarin sore (14/5), JFT membahas mengenai kelanjutan sepak bola pasca Covid-19 bersama mantan pelatih fisik Barito Putera yang juga rekan Jacksen saat melatih Barito Putera musim 2017-2019.

Jacksen mengatakan peran media sangat penting jika liga kembali digulirkan karena kemungkinan liga tersebut tanpa penonton sedangkan animo suporter Indonesia luar biasa.

”Saya merasa dunia sekarang ini berbeda, kita sekarang tidak boleh melihat ke belakang kita harus melihat ke depan. Kita harus kreatif dan klub juga harus kreatif. Kalau saya peran media sangat luar biasa penting, Televisi maupun media online. Mungkin akses suporter hanya lewat televisi maupun media online dan peran media sangat luar biasa vital,” ungkap JFT.

Pelatih Persipura tersebut berkaca pada gelaran UFC yang mampu memberikan tayangan luar biasa meskipun tanpa adanya penonton di arena. “Tadi pagi ada UFC tanpa penonton dan peran dari televisi tersebut sangat luar biasa lebih dari yang dulu. Mungkin soal persaingan televisi/hak siar di Indonesia cukup besar. Sehingga mungkin ada sebuah momen atau kebijakan untuk televisi terbuka tanpa ada biaya bukan hanya TV kabel saja. Harus dirangkul oleh federasi (PSSI) karena dengan begitu kita dapat banyak mencapai lebih banyak penonton,” tambahnya.

JFT juga tak lupa berpesan di masa pandemi Covid-19 untuk tetap menjaga kesehatan. “Untuk teman-teman tetap jaga jarak, jaga kesehatan dan semua hati-hati namun jangan sampai ketakutan berlebihan karena hidup kita harus tetap berjalan,” ujar pria kelahiran Brasil tersebut. (osc)

The post Jacksen F Tiago: Peran Media Sangat Penting Jika Liga Indonesia Kembali Bergulir appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
32572
Persebaya Dilatih Trio Legenda, Ini Pendapat Jacksen   https://emosijiwaku.com/2019/11/13/persebaya-dilatih-trio-legenda-ini-pendapat-jacksen/ Wed, 13 Nov 2019 11:36:57 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=28368 Tim kepelatihan Persebaya Surabaya saat ini diisi oleh “Trio Legenda” yaitu Aji Santoso, Bejo Sugiantoro dan Uston Nawawi. Menurut Jacksen F. Tiago, itu menunjukkan kesuksesan pembinaan di Persebaya yang sudah berjalan puluhan tahun.

The post Persebaya Dilatih Trio Legenda, Ini Pendapat Jacksen   appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Tim kepelatihan Persebaya Surabaya saat ini diisi oleh “Trio Legenda” yaitu Aji Santoso, Bejo Sugiantoro dan Uston Nawawi. Menurut Jacksen F. Tiago, itu menunjukkan kesuksesan pembinaan di Persebaya yang sudah berjalan puluhan tahun.

Persebaya resmi menunjuk Aji Santoso sebagai pelatih kepala sejak 31 Oktober 2019 lalu. Pelatih 49 tahun itu dibantu oleh Bejo Sugiantoro sebagai asisten pelatih dan Uston Nawawi sebagai Direktur Teknik.

Kebetulan, ketiganya merupakan penggawa inti Persebaya ketika juara Liga Indonesia 1997. Saat itu Aji Santoso menyandang ban kapten dan berposisi sebagai bek kiri, Bejo sebagai bek tengah sedangkan Uston sebagai gelandang.

Nah, Jacksen, yang juga menjadi rekan sekompatriot Aji, Bejo dan Uston ketika Persebaya juara Liga Indonesia 1997 menanggapi positif penunjukan rekan-rekannya itu.

“Saya rasa itu sesuatu yang baik, untuk memberi ruang kepada mantan pemain di Persebaya. Saya rasa itu tidak lepas dari pembinaan di Persebaya selama ini,” kata Jacksen kepada EJ.

“Saya meskipun tidak pernah di Surabaya tapi saya adalah binaan dari kompetisi internal Persebaya,” kata Jacsen.

Ya, Jacksen sendiri memang mendapat didikan dari kompetisi internal Persebaya ketika mengawali karir kepelatihan tahun 2002. Saat itu ia mampu membawa Assyabaab juara kompetisi internal Persebaya.

Pada musim 2003-2005 ia kemudian ditunjuk sebagai pelatih Persebaya. Pelatih asal Brasil itu pun mampu mengantarkan Green Force juara Liga Indonesia 2004.

Kini, meski belum meraih gelar juara seperti Jacksen, keberadaan Aji bersama Bejo dan Uston setidaknya dianggap mampu melanggengkan tradisi Persebaya memproduksi pelatih berkualitas.

“Saya rasa itu menunjukkan bahwa Persebaya selama ini menjadi salah satu kiblat pemain maupun pelatih sepakbola di Indonesia.  Itu adalah sebuah hal positif, sebuah nilai plus untuk prestasi pembinaan Persebaya,” tandas Jacksen. (riz)

The post Persebaya Dilatih Trio Legenda, Ini Pendapat Jacksen   appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
28368
Serial Jacksen F. Tiago (8-Habis): Isi Waktu dengan Latih Bocah  https://emosijiwaku.com/2016/10/09/serial-jacksen-f-tiago-8-habis-isi-waktu-dengan-latih-bocah/ https://emosijiwaku.com/2016/10/09/serial-jacksen-f-tiago-8-habis-isi-waktu-dengan-latih-bocah/#respond Sun, 09 Oct 2016 02:15:14 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3595 Tahun-tahun manis Jacksen di Persipura tak bisa selamanya. Dia pun harus meninggalkan Mutiara Hitam, klub mana yang dituju?

The post Serial Jacksen F. Tiago (8-Habis): Isi Waktu dengan Latih Bocah  appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Tahun-tahun manis Jacksen di Persipura tak bisa selamanya. Dia pun harus meninggalkan Mutiara Hitam, klub mana yang dituju?

***

Delapan tahun bersama Persipura. Sebuah hal yang rasanya bakal susah dilakoni oleh pelatih lain.

Kalau pun ada yang bisa, belum tentu bisa selalu memberikan prestasi bagi Mutiara Hitam, julukan Persipura.Bagaimana tidak, di setiap musim, minimal Jacksen mengantarkan tim polesannya di posisi kedua.

Boaz Solossa mampu menjadi juara di musim 2009,2011, dan 2013. Sementara pada 2010, 2012, dan 2014, mereka menjadi pemenang II. Belum lagi capaian juara di ajang turnamen Community Shield 2009, Inter Island (2011), maupun PIala Indonesia (2009). Sayang, hubungan mesra Jacksen dan Persipura berakhir di musim 2014.

Ironisnya, pengganti Jacksen adalah pelatih yang dibawanya ke Indonesia, Osvaldo Lesa. Di masa Jacksen, dia adalah pelatih fisik.

Dengan segudang prestasi bersama Persipura, tak susah baginya mencari klub. Namun, Jacksen memilih pinangan klub mancanegara.

Di musim 2014/2015, lelaki asli Brasil tersebut memilih menjadi pelatih Penang. Saat itu, klub tersebut masih berada di level II alias Premier League.  Di tangan Jacksen, klub negeri jiran tersebut diangkatnya ke level tertinggi alias Super League.

”Sebenarnya, satu musim bagi saya di Penang sudah cukup. Saya ingin mencari tantangan lain,” ungkap Jacksen saat ditemui di rumahnya di pojok Surabaya Barat.

Hanya, tambah dia, desakan suporter yang membuatnya bertahan. Ternyata, perjalanannya di Penang gagal tuntas.

”Saya diberhentikan di tengah jalan. Namun, ada yang belum beres dan saya berencana mengadukannya ke FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional),” ujar Jacksen.

Masalah dengan Penang yang belum tuntas tersebut membuat beberapa klub Indonesia gagal menjadikannya pelatih. Padahal, tercatat dua klub, Persija Jakarta dan Persegres Gresik, serius mengharapkan lelaki yang kini berusia 48 tahun tersebut sebagai nakhoda. Bahkan, Laskar Joko Samudro, julukan Persegres, sudah mengenalkan kepada publik Jacksen sebagai pengganti pelatih lama, Liestiadi.

”Semoga masalah saya segera selesai dan bisa kembali menjadi pelatih di sini,” ujar Jacken.

Namun, di sela-sela menunggu kasusnya selesai, Jacksen masih berkesempatan menularkan ilmu. Dia menangani Tim Danone Indonesia yang pemainnya masih bocah karena di bawah usia 12 tahun diwakili Salfas Soccer, Tangerang, yang mempersiapkan diri di Kota Batu pada 29 September-9 Oktober 2016. Mereka bakal tampil di Prancis. Dua tahun lalu, Jacksen mengantarkan Indonesia meraih posisi ketujuh. (Tamat)

The post Serial Jacksen F. Tiago (8-Habis): Isi Waktu dengan Latih Bocah  appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/10/09/serial-jacksen-f-tiago-8-habis-isi-waktu-dengan-latih-bocah/feed/ 0 3595
Serial Jacksen F. Tiago (7): Tolak Tandem, Hubungan dengan Carlos Renggang https://emosijiwaku.com/2016/10/08/serial-jacksen-f-tiago-7-tolak-tandem-hubungan-dengan-carlos-renggang/ https://emosijiwaku.com/2016/10/08/serial-jacksen-f-tiago-7-tolak-tandem-hubungan-dengan-carlos-renggang/#respond Sat, 08 Oct 2016 05:44:22 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3582 Terus berjayanya Persipura membuat Jacksen F. Tiago dipercaya menjadi pelatih nasional. Namun, ada itu pula yang membuat dia berjauhan dengan orang yang sudah lama dikenal dekat dengannya.

The post Serial Jacksen F. Tiago (7): Tolak Tandem, Hubungan dengan Carlos Renggang appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Terus berjayanya Persipura membuat Jacksen F. Tiago dipercaya menjadi pelatih nasional. Namun, ada itu pula yang membuat dia berjauhan dengan orang yang sudah lama dikenal dekat dengannya.

***

Memberikan seabrek gelar bagi Persipura Jayapura bukan hal yang mudah. Memang, sebelumnya, ada Rahmad Darmawan.

Pelatih yang juga anggota TNI-AL tersebut membawa tim asal Indonesia Timur tersebut juara pada 2005. Tapi, setelah itu, Rahmad meninggalkan Persipura.

”Saya selama delapan tahun di sana. Siapa orang di luar Papua yang bisa bertahan lama di Persipura?,” ujar lelaki yang pernah membela Petrokimia Putra Gresik, PSM Makassar, dan Persebaya Surabaya semasa aktif menjadi pesepak bola tersebut.

Kesidipilinan dan pendekatan yang dilakukan dia menjadi kunci berjayanya Persipura. Di tangannya, Mutiara Hitam menjadi tim yang bermain ala tim Brasil yang mengandalkan bola-bola pendek.

Polesannya di Bumi Cenderawasih, julukan Papua, membuat Jacksen dipercaya menangani tim nasional Indonesia. Sebuah keinginan yang sempat dilontarkannya keteka lisensi kepelatihannya diperoleh.

Ketika itu, pada 2008, Jacksen berkomentar bahwa lisensi yang didapat dari asosiasi sepak bola Brasil (CBF) bukan hanya bisa untuk menjadi arsitek klub, tim nasional pun bisa. Ternyata, candaan tersebut menjadi kenyataan.

Awalnya, Jacksen diduetkan dengan Rahmad. Tapi, di tengah jalan, dia menjadi nakhoda sendiri.

Saat menangani Pasukan Garuda, julukan Timnas Indonesia, anak asuhnya berhadapan dengan dua tim kuat dari Premier League Inggris, Arsenal dan Liverpool. Berhadapan dengan The Gunners, julukan Arsenal, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 14 Juli 2013, Indonesia menyetah 0-7.

Sepekan kemudian, Pasukan Garuda berhadapan dengan Liverpool. Kali ini, pada laga yang dilaksanakan 20 Juli di tempat yang sama, Indonesia kalah dengan skor yang tak menyolok yakni 0-2.

Hasil ini membuat Jacksen mendapat banyak pelajaran. Dia berani melakukan gebrakan.

Para pemain senior, ungkapnya, yang tak sesuai dengan karakter yang diinginkan Jacksen ditendang. Meski, hal tersebut, terang dia, mendapat tantangan dari para pengurus PSSI.

”Yang saya coret tersebut pemain senior yang sudah menjadi langganan Timnas Indonesia. Tapi, saya nggak butuh mereka karena bisa membuat tim nggak kondusif,” ucap Jacksen.

Hasilnya cukup sukses. Saat menghadapi Filipina di Stadion Manahan, Solo, pada 14 Agustus 2013, Jacksen dengan pemain pilihannya mampu mempermalukan Filipina dengan dua gol tanpa balas. Meski mulai mendapat pujian, tapi nasibnya di Pasukan Garuda tak bertahan lama.

”Saya hanya menjalani sesuai dengan yang disepakati PSSI dengan Persipura. Jadi, saya Persipura bermain di kompetisi, saya balik ke Persipura,” ungkap Jacksen.

Dia menyebut timnas kala itu merupakan proyek Persipura. Sehingga, asisten yang dibawanya juga merupakan tandemnya di tim yang pernah disegani di awal 1980-an tersebut.

Kondisi itu pula yang membuat Jacksen dengan berat hati menolak keinginan mantan tandemnya di saat masih sebagai pemain datang bersamanya ke Indonesia, Carlos de Mello. Ini, ujarnya, yang membuat hubungan keduanya sampai sekarang renggang.

”Carlos ingin mengulang kenangan manis saat menjadi pemain diulangi dengan menjadi pelatih. Tapi, timnas saat itu kan menjadi proyek Persipura yang harus pelatihnya juga dari sana,” tambah Jacksen. (Bersambung)

The post Serial Jacksen F. Tiago (7): Tolak Tandem, Hubungan dengan Carlos Renggang appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/10/08/serial-jacksen-f-tiago-7-tolak-tandem-hubungan-dengan-carlos-renggang/feed/ 0 3582
Serial Jacksen F. Tiago (6): Bisa Bertahan Lama Disaat Pelatih Lain Hanya Sebentar https://emosijiwaku.com/2016/10/07/serial-jacksen-f-tiago-6-bisa-bertahan-lama-disaat-pelatih-lain-hanya-sebentar/ https://emosijiwaku.com/2016/10/07/serial-jacksen-f-tiago-6-bisa-bertahan-lama-disaat-pelatih-lain-hanya-sebentar/#respond Thu, 06 Oct 2016 19:18:06 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3571 Sudah membawa Persebaya juara Liga Indonesia membuat Jacksen F. Tiago mulai mendapat tempat sebagai pelatih. Hanya, lisensi yang dimiliki sempat diragukan

The post Serial Jacksen F. Tiago (6): Bisa Bertahan Lama Disaat Pelatih Lain Hanya Sebentar appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Sudah membawa Persebaya juara Liga Indonesia membuat Jacksen F. Tiago mulai mendapat tempat sebagai pelatih. Hanya, lisensi yang dimiliki sempat diragukan

***

Sebuah klub yang kurang terdengar namanya, Persiter Ternate, disinggahi Jacksen F. Tiago. Dia memoles klub asal Maluku Utara tersebut menjadi klub yang disegani.

Persiter yang menghuni Wilayah Timur di musim 2007/2008, mampu bertengger di posisi keenam. Memang tak lolos ke delapan besar karena yang diambil hanya posisi empat besar. Delapan besar merupakan langkah awal dalam persaingan menjadi juara.

Tapi, posisi tersebut sudah membuat Gantar Khan dkk berhak berlaga di Indonesia Super League, model kompetisi terbaru yang bakal memakai sistem satu wilayah. Tempat tersebut lebih bagus dibandingkan Persebaya yang di musim itu berada di posisi 14.

Kesuksesan tersebut membuat banyak pihak menyorot Jacksen. Lisensi yang dimiliki dianggap tak bisa dipakai melatih di Indonesia.

”Tapi, saya bisa membuktikan bahwa lisensi saya memang asli. Saya bisa menunjukkan bahwa saya memang mengikuti kepelatihan di Brasil,” terang Jacksen.

Lisensi tersebut diikutinya sejak masih menjadi pemain di Persebaya. Dia sudah menganggap sepak bola menjadi bagian penting dalam hidupnya.

Ketelatenananya mengumpulkan lisensi yang bertanda tangan resmi dari asosiasi sepak bola Brasil membantu Jacksen. Apalagi, dia mempunyai foto-foto saat mengikuti kursus.

Dengan lisensi yang dimiliki, Jacksen oleh PSSI diizinkan melatih. Sebentar memoles Mitra Kukar, dia berpindah ke Persitara Jakarta Utara.

”Tapi, saya tak lama melatih Persitara. Ada empat pertandingan saya bersama tim tersebut,” ujar Jacksen.

Namun, bersama Laskar si Pitung, julukan Persitara, punya peran besar baginya. Dia sudah tak digoyang isu lisensi lagi.

Kondisi ini membuat klub-klub melirik dia kembali. Sebuah tawaran yang terduga datang dari klub Persipura Jayapura,l Papua.

”Saya dipercaya menggantikan Raja Isa. Tawaran tersebut tak bisa saya tolak,” terang Jacksen.

Bersama Mutiara Hitam,julukan Persipura, rentetan sukses menghampirinya. Mereka selalu bertengger minimal di posisi kedua.

Di tangan Jacksen, Persipura menjadi juara Indonesia Super League tiga kali yakni di musim 2009, 2011, 2013. Di sela-sela itu, tim pujaan dari Bumi Cenderawasih tersebut menjadi runner-up musim 2010, 2012, dan 2014.

Menjadi juara dan runner-up bersama Persipura bukan sebuah hal yang ringan. Tak banyak pelatih yang bisa bertahan lama di sana.

Pelatih sekelas Rahmad Darmawan saja semusim di Persipura. Padahal, dia sukses mengantatkan Eduard Ivakdalam dkk menjadi juara 2005.

”Butuh bukan sekadar teknik menangani Persipura. Ada hal lain yang lebih penting,” kenang Jacksen. (Bersambung)

The post Serial Jacksen F. Tiago (6): Bisa Bertahan Lama Disaat Pelatih Lain Hanya Sebentar appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/10/07/serial-jacksen-f-tiago-6-bisa-bertahan-lama-disaat-pelatih-lain-hanya-sebentar/feed/ 0 3571
Serial Jacksen F. Tiago (5): Tawaran Tangani PON, Malah Latih Persebaya https://emosijiwaku.com/2016/10/06/serial-jacksen-f-tiago-5-tawaran-tangani-pon-malah-latih-persebaya/ https://emosijiwaku.com/2016/10/06/serial-jacksen-f-tiago-5-tawaran-tangani-pon-malah-latih-persebaya/#respond Thu, 06 Oct 2016 01:52:34 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3559 Karir kepelatihan Jacksen F. Tiago dimulai dari bawah. Tapi, dari situlah kesuksesannya dimulai.

The post Serial Jacksen F. Tiago (5): Tawaran Tangani PON, Malah Latih Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Karir kepelatihan Jacksen F. Tiago dimulai dari bawah. Tapi, dari situlah kesuksesannya dimulai.

***

Pensiun sebagai pemai pada musim 2001 tak membuat Jacksen Fereira Tiago pulang kampung ke Brasil. Tenaga dan pikirannya masih laku.

Dia dapat kepercayaan menjadi pelatih di Assyabaab, sebuah klub anggota internal Persebaya. Tentu, fasilitas yang didapat tak mewah seperti saat masih menjadi pemain di Liga Indonesia.

Namun, hal tersebut tak menjadi masalah baginya. Jacksen ingin menerapkan ilmu kepelatihan yang dia dapat dari Brasil.

Dengan ilmu ditambah pendekatan kepada pemain, Assyabaab dua kali beruntun menjadi juara, 2001 dan 2002. Hasilnya, kemampuan kepelatihan yang dimiliki lelaki yang kini berusia 48 tahun tersebut mulai dilirik klub-klub.

”Oleh Pengda PSSI Jatim, pada 2003, saya diberi kepercayaan masuk dalam tim pelatih PON Jatim yang mempersiapkan diri ke PON 2004,” ungkap Jacksen saat ditemui di kawasan Keputih.

Tapi, di tengah jalan terjadi perubahan. Jebloknya prestasi Persebaya ditangan M. Zein Alhadad membuat dia dipercaya menangani Green Force, julukan Persebaya. Pelatih yang sebenarnya dipercaya menukangi tim tersebut ditolak oleh para pemain.

”Saat pemain dikumpulkan oleh manajemen Persebaya, mereka nggak masalah saya latih. Bahkan, mereka siap berjuang dengan saya mengangkat kembali prestasi Persebaya,” ujar Jacksen.

Para pemain yang ada di Persebaya di musim 2003 itu mayoritas masih rekan-rekannya di lapangan dulu. Salah satunya Mursyid Effendi.

”Bagi saya, materi pemain Persebaya yang saat itu di Divisi I pada 2003 bagus-bagus. Banyak dari mereka dari Timnas U-19,” kenang Jacksen.

Di tangannya, Persebaya kembali ke habitatnya di Divisi Utama. Tak butuh waktu lama juga bagi Jacksen untuk mengantarkan kembali Persebaya menjadi juara Liga Indonesia di musim 2004.

”Saya rombak pemain. Pemain-pemain papan atas bergabung seperti Kurniawan Dwi Yulianto,” jelas Jacksen.

Pemain lama yang sempat absen di Divisi I seperti Uston Nawawi dan Bejo Sugiantoro ditarik kembali dari PSPS Pekanbaru. Kolaborasi skuad bintang ini membuat Persebaya bertengger di posisi puncak di akhir klasemen. Uston dkk hanya unggul selisih gol dari rival terdekatnya, PSM Makassar.

Tapi, semangat Jacksen sebagai pelatih di Persebaya kembali luntur. Itu pula yang membuatnya harus mencari klub lain.

”Pada 2005, Persebaya mundur di tengah-tengah jalan. Ini yang membuat saya harus mencari tantangan lain,” lanjut dia.

Persita Tangerang menjadi klub yang paling serius mendapatkannya. Tim berjuluk Pendekar Cisadane tersebut dibuatnya bertahan di Divisi Utama.

Hanya semusim di Tangerang, Jacksen harus terbang ke Indonesia Timur guna memoles Persiter Ternate, Maluku Utara. Di sini, dia bereuni dengan rekannya saat datang kali pertama, Julio Cesar Da Costa. (Bersambung)

The post Serial Jacksen F. Tiago (5): Tawaran Tangani PON, Malah Latih Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/10/06/serial-jacksen-f-tiago-5-tawaran-tangani-pon-malah-latih-persebaya/feed/ 0 3559
Serial Jacksen F. Tiago (4): Dapat Kepercayaan Jadi Pelatih Fisik https://emosijiwaku.com/2016/10/05/serial-jacksen-f-tiago-4-dapat-kepercayaan-jadi-pelatih-fisik/ https://emosijiwaku.com/2016/10/05/serial-jacksen-f-tiago-4-dapat-kepercayaan-jadi-pelatih-fisik/#respond Wed, 05 Oct 2016 04:05:32 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3557 Kerinduan meraih gelar di Indonesia mampu diobati Jacksen F. Tiago bersama Persebaya. Namun, dia pun juga harus berat meninggalkan klub tersebut.

The post Serial Jacksen F. Tiago (4): Dapat Kepercayaan Jadi Pelatih Fisik appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Kerinduan meraih gelar di Indonesia mampu diobati Jacksen F. Tiago bersama Persebaya. Namun, dia pun juga harus berat meninggalkan klub tersebut.

***

Jacksen F. Tiago dikenal punya semangat tinggi. Bukan hanya saat pertandingan, saat berlatih pun, dia selalu tak mau kalah.

Hasilnya pun terlihat. Dia dua kali mengantarkan klub yang dibelanya, Petrokimia Putra Gresik dan PSM Makassar, mampu menembus final Liga Indonesia.

Sayang, kedua klub tersebut gagal menjadi juara. Kebo Giras, julukan Petrokimia, menyerah 0-1 dari Persib Bandung. Sedangkan Juku Eja, julukan PSM, dihentikan Bandung Raya.

Tapi,semua terobati saat Jacksen memperkuat Persebaya. Bersama tandemnya di Petrokimia Putra, Carlos de Mello, serta ditambah Justinho Pinheiro di belakang, Green Force, julukan Persebaya, mampu keluar sebagai juara Liga Indonesia di musim 1996/1997.

Bahkan, di laga final yang dilaksanakan di Stadion Utama, Senayan, Jakarta, pada 28 Juli 1997, Jacksen ikut menyumbangkan satu gol dari kemenangan 3-1 Persebaya atas Bandung Raya. Dua gol lain disumbang Aji Santoso dan Ronald ”Koko” Pieterz. Sementara gol semata wayang Bandung Raya diceploskan Budiman.

Setahun kemudian, Persebaya tak bisa mempertahankan gelar. Bukan karena kalah oleh timlain.

Kekacauan politik membuat Liga Indonesia tak bisa digelar. Namun, di sela-sela persiapan, Jacksen sempat mengemban amanah.

”Saya juga jadi pelatih fisik. SK -nya saya untuk jabatan itu,” ungkap lelaki asal Rio de Janeiro, Brasil, tersebut.

SK itu, lanjut dia, diterima dari Wali Kota Surabaya saat itu Soenarto dan Manajer Karwoto. Alasannya, Jacksen dianggap punya stamina yang kuat saat di lapangan.

Namun, pada musim 1997/1998, semangat yang biasa dimiliki Jacksen mulai luntur. Itu pula yang membuat dia ingin pindah.

Jacksen menerima pinangan dari klub Singapura Geylang United. Pelatihnya adalah Rene Alberts, mantan pelatih Arema yang kini menukangi PSM Makassar.

”Saya dihajar latihan fisik di sana. Badan saya sampai kurus,” ujar Jacksen.

Namun, dia hanya setahun di Negeri Singa, julukan Sngapura. Permintaaan Manajer Petrokimia Putra, Imam Supardi, tak kuasa ditolak.

”Dia ingin saya bisa membantu Petrokimia Putra yang tengah terpuruk di kompetisi. Petro juga terancam degradasi,” kenangnya.

Ternyata, kehadiran lelaki yang kini berusia 48 tahun tersebut sangat berpengaruh. Pelahan tapi pasti, tim asal Kota Pudak, julukan  Gresik, mulai terangkat dari dasar klasemen dan menjauh dari zona degradasi.

”Hanya di musim 2002, saya tak bisa  bermain lagi di Petrokimia. Pimpinan Petrokimia menganggap saya sudah tua dan tak bisa bersaing,” ujar Jacksen. (Bersambung)

The post Serial Jacksen F. Tiago (4): Dapat Kepercayaan Jadi Pelatih Fisik appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/10/05/serial-jacksen-f-tiago-4-dapat-kepercayaan-jadi-pelatih-fisik/feed/ 0 3557
Serial Jacksen F. Tiago (3): Pilih Carlos de Mello Dibandingkan Luciano  https://emosijiwaku.com/2016/10/04/serial-jacksen-f-tiago-3-pilih-carlos-de-mello-dibandingkan-luciano/ https://emosijiwaku.com/2016/10/04/serial-jacksen-f-tiago-3-pilih-carlos-de-mello-dibandingkan-luciano/#respond Tue, 04 Oct 2016 01:31:39 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3539 Sukses mengantarkan Petrokimia Putra Gresik ke final Liga Indonesia membuat nama Jacksen F. Tiago terangkat. Banyak klub berniat meminang.

The post Serial Jacksen F. Tiago (3): Pilih Carlos de Mello Dibandingkan Luciano  appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Sukses mengantarkan Petrokimia Putra Gresik ke final Liga Indonesia membuat nama Jacksen F. Tiago terangkat. Banyak klub berniat meminang.

***

Penampilan bersama Petrokimia Putra Gresik menjadi awal perjalanan panjang Jacksen . Tiago dengan sepak bola Indonesia. Meski baru kali pertama mengenalnya, dia langsung klop dengan atmosfernya.

Ini yang membuat Kebo Giras, julukan Petrokimia Putra ingin memperpanjang kontraknya. Keinginan ini pun tak bertepuk sebelah tangan.

”Saya dan Petrokimia sudah mencapai kata sepakat. Saya cocok dengan klub itu,” kenang Jacksen.

Sayang, asa tersebut berbeda dengan agennya. Sang agen lebih memilih tawaran PSM Makassar.

”Persebaya juga sudah nyaris mendapatkannya. Saya sempat berlatih bersama mereka,” lanjut lelaki asal Rio de Janeiro tersebut.

Kehadiran Jacksen sebagai pemain asing di Pasukan Ramang, julukan PSM, tak sendirian. Dia bersama dua rekan senegara, Marcio Novo dan Luciano Leandro, membuat klub tersebut terangkat prestasinya.

Tim asal ibu kota provinsi Sulawesi Selatan itu menguasai Liga Indonesia Wilayah Timur. Di babak penyisihan wilayah, Jacksen dkk menjadi pimpinan klasemen.

Di babak 12 besar pun, PSM menjadi pimpinan. Setelah usai menggebuk Persipura 4-3 di semifinal, langkah tim dengan kaos identik merah tersebut harus mengakui ketangguhan Mastrans Bandung Raya dengan 2-0 dalam laga final yang dilaksanakan  di Stadion Utama Senayan, Jakarta, pada 6 Oktober 1996.

”Barulah pada musim 1996/1997, saya bisa ke Persebaya Surabaya,” ujar Jacksen.

Saat bergabung Green Force, julukan Persebaya, pengurus klub tersebut sempat menanyakan pemain yang bakal berkolaborasi dengannya, khususnya lini tengah. Dua gelandang yang sama-sama berasal dari Brasil, Luciano Leandro dan Carlos de Mello, menjadi opsi.

Kebetulan, keduanya pernah bermain dengannya. Carlos ke Petrokimia Putra Gresik dan Luciano di PSM. Tapi, Jacksen akhirnya lebih memilih Carlos.

”Saya ada pertimbangan dengan jawaban itu. Kalau mau intertainment ya Luciano sedang kalau membangun tim Carlos lah yang bagus,” ungkap Jacksen.

Ternyata, jawaban tersebut diseriusi oleh manajemen Persebaya. Carlos pun didatangkan ke Persebaya.

Permainan sehati keduanya di Petrokimia kembali terjadi di Persebaya. Hasilnya, tim pujaan Bonek itu merajai wilayah yang ditempati, yakni barat. Jacksen menjadi pencetak gol terbanyak dengan 19 gol.

Lajunya semakin kencang hingga menembus final.  Lawan yang dihadapi adalah Mastrans Bandung Raya, klub yang setahun sebelumnya mempermalukan Jacksen yang berkostum PSM.

Dalam partai puncak di Stadion Utama Senayan, Jakarta, Persebaya menghentikan perlawanan tim asal Kota Kembang, julukan Bandung, dengan skor 3-1. Hebatnya, Jacksen ikut menyumbang satu gol.

”Tiga musim saya bersama Persebaya. Sebuah masa yang indah,” terang Jacksen. (Bersambung)

The post Serial Jacksen F. Tiago (3): Pilih Carlos de Mello Dibandingkan Luciano  appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/10/04/serial-jacksen-f-tiago-3-pilih-carlos-de-mello-dibandingkan-luciano/feed/ 0 3539
Serial Jacksen F. Tiago (2): Menolak Balik Brasil Karena Tak Bisa Kejar Natal https://emosijiwaku.com/2016/10/02/serial-jacksen-f-tiago-2-menolak-balik-brasil-karena-tak-bisa-kejar-natal/ https://emosijiwaku.com/2016/10/02/serial-jacksen-f-tiago-2-menolak-balik-brasil-karena-tak-bisa-kejar-natal/#respond Sun, 02 Oct 2016 12:56:05 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3530 Belum pernah mendengar nama Indonesia membuat Jacksen F. Tiago ragu. Dia sempat kaget juga dengan teknik rekan-rekannya.

The post Serial Jacksen F. Tiago (2): Menolak Balik Brasil Karena Tak Bisa Kejar Natal appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Belum pernah mendengar nama Indonesia membuat Jacksen F. Tiago ragu. Dia sempat kaget juga dengan teknik rekan-rekannya. 

***

Berangkat dari Brasil, Jacksen F. Tiago dkk dijanjikan bakal berlaga di Malaysia. Mereka tak menolak karena sudah sering mendengar nama negeri jiran tersebut di kancah sepak bola.

”Namun,saat di transit di Singapura, kami diberikan tiket ke Indonesia tujuan Jakarta. Kami sempat berontak,” ujar Jacksen.

Alasannya, mereka belum tahu dengan belantara sepak bola Indonesia. Namun, para pemain Negeri Samba, julukan Brasil, yang berjumlah tujuh pemain tersebut akhirnya memutuskan berangkat ke Jakarta.

”Kami sempat berunding, siapa yang memilih ke Jakarta dan siapa yang balik ke Brasil. Saya yang pilih ke Jakarta,” ungkap Jacksen.

Alasannya, untuk balik ke Brasil pun bakal sia-sia. Apalagi, tujuannya untuk merayakan Natal.

”Kami datang ke Jakarta pada 23 Desember 1994. Kalau balik, Natal di Brasil bersama keluarga juga tak akan terkejar,” terang Jacksen.

Saat tiba di Jakarta, mereka, lanjutnya, diinapkan di Hotel Indonesia. Hanya, selama beberapa hari, jelasnya, dia dan rekan-rekanya hanya makan dan tidur.

”Jadi selama beberapa hari, kami nggak berlatih. Sampai-sampai, kami merasa sudah kangen menendang bola,” lanjut Jacksen.

Hingga akhirnya, PSSI mendistribusikan mereka ke beberapa klub. Jacksen bersama Carlos de Mello harus segera ke Gresik untuk membela Petrokimia Putra. Sedangkan Julio Cesar Da Costa dan Gomes de Olivera ke Mitra Surabaya.

”Fransisco ke PKT Bondang serta Jefferson dan Edmilson harus ke Pelita Jaya,” papar Jacksen.

Hanya, dari ketujuh pemain tersebut, Jefferson dam Edmilson yang pulang lebih awal. Keduanya, terang Jacksen, memang unggul pengalaman dibandingkan rekan-rekannya yang lain.

”Keduanya memang punya nama di Brasil. Jadi, mereka tak akan kesulitan mendapatkan klub di sana setelah balik dari Indonesia,” ucap Jacksen.

Saat datang ke Petrokimia Putra, Jacksen dan Carlos dijemput oleh para petinggi Petrokimia Putra. Mereka, tutur Jacksen, segera membawa ke Kota Pudak, julukan Gresik.

”Dalam latihan perdana, saya dan Carlos sampai kaget. Skill dan cara pemain Petrokimia jauh dengan pemain Brasil,” ungkap lelaki yang kini berusia 48 tahun tersebut.

Dalan latihan, dia dan Carlos selalu tampil menonjol. Ini yang akhirnya membuat keduanya menjadi piliha pelatih Petrokimia di Liga Indonesia I, (alm) Andi Ahmad.

Bahkan, keduanya mampu mengantarkan Kebo Giras, julukan Petrokimia Putra, ke babak final di Jakarta. Pertandingan tersebut tak akan pernah dilupakan Jacksen.

Tandukannya yang menjebol gawang Persib Bandung dianulir oleh wasit Zulkili Caniago. Hingga akhirnya, gol penyerang lawan Sutiono di menit 76 membuat Maung Bandung, julukan Persib, keluar sebagai juara. (Bersambung)

The post Serial Jacksen F. Tiago (2): Menolak Balik Brasil Karena Tak Bisa Kejar Natal appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/10/02/serial-jacksen-f-tiago-2-menolak-balik-brasil-karena-tak-bisa-kejar-natal/feed/ 0 3530
Serial Jacksen F. Tiago (1): Dibohongi Agen, Tak Jadi ke Malaysia https://emosijiwaku.com/2016/10/01/serial-jacksen-f-tiago-1-dibohongi-agen-tak-jadi-ke-malaysia/ https://emosijiwaku.com/2016/10/01/serial-jacksen-f-tiago-1-dibohongi-agen-tak-jadi-ke-malaysia/#respond Sat, 01 Oct 2016 01:26:17 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=3519 Sejak era Liga Indonesia dimulai, pemain asing banyak berseliweran di Persebaya Surabaya. Tapi, belum ada yang bisa melebihi seorang Jacksen F. Tiago.

The post Serial Jacksen F. Tiago (1): Dibohongi Agen, Tak Jadi ke Malaysia appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Sejak era Liga Indonesia dimulai, pemain asing banyak berseliweran di Persebaya Surabaya. Tapi, belum ada yang bisa melebihi seorang Jacksen F. Tiago.

***

Beberapa anak tengah bermain sepak bola di jalan di sebuah perumahan di daerah Keputih. Mereka dibiarkan oleh sang pemilik rumah yang depannya dipakai bermain.

Padahal, tak jarang bola masuk ke dalam rumahnya. Tak lama berselang, sang pemilik keluar dari rumah.

Ternyata, dia adalah Jacksen F. Tiago.  Dia merupakan salah satu pesepak bola asing yang paling sukses di kompetisi sepak bola Indonesia.

”Setiap hari anak-anak ini bermain di depan rumah. Saya biarkan saja karena saya juga bisa menyaksikannya,” kata Jacksen.

Meski masih berstatus sebagai warga negara Brasil, Jacksen termasuk lancar dalam berbahasa Indonesia. Bahkan, kata-katanya sudah seperti orang Indonesia.

Ini disebabkan lelaki yang kini berusia 48 tahun tersebut sudah datang ke Negeri Jamrud Khatulistiwa, julukan Indonesia, pada 1994. Saat kompetisi sepak bola di negeri dengan ribuan pulau tersebut berganti menjadi Liga Indonesia.

Sebuah konsep kompetisi yang menggabungkan antara perserikatan yang dianggap amatir dengan Galatama yang semiprofesional.

”Saya datang atas ajakan seorang agen pemain di Brasil yang kemudian dihubungkan dengan agen dari Rumania, Angel Ionita. Saya pun menerima ajakan tersebut,” kata Jacksen saat ditemui pada Sabtu (17/7/2016) di kawasan Keputih, Surabaya.

Dia menerima karena usianya yang sudah 26 tahun merasa sudah susah untuk berkembang di Negeri Samba, julukan Brasil. Hanya, Jacksen mengaku hanya bermain sepak bola yang bisa dilakukan.

”Banyak sekali pemain di Brasil. Usia 26 sudah dianggap tua,” ungkap Jacksen.

Hanya, ucap dia, negara yang akan ditujunya adalah Malaysia. Malaysia, ujarnya, sudah sering didengarnya, khususnya kompetisi sepak bola.

”Saya berangkat bersama enam rekan yang lain. Dari Rio de Janeiro, kami naik pesawat ke Swiss karena janjian ketemu dengan Angel di sana,” lanjut Jacksen.

Selain Jacksen, keenam rekannya yang lain adalah Carlos de Mello, Gomes de Olivera, Julio Cesar Da Costa, Fransisco, Jeferson, dan Edmilson. Saat di Swiss, mereka tak bisa bertatap muka.

”Namun, kami tanya ke petugas maskapai, nama agen ada di satu pesawat dengan kami. Tujuan kami adalah Singapura,” terang Jacksen.

Ternyata, oleh Angel, para pemain Brasil tersebut tak jadi ke Malaysia. Tapi, mereka dipindahkan ke Indonesia dan tiket ke Jakarta sudah disediakan. (Bersambung)

The post Serial Jacksen F. Tiago (1): Dibohongi Agen, Tak Jadi ke Malaysia appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2016/10/01/serial-jacksen-f-tiago-1-dibohongi-agen-tak-jadi-ke-malaysia/feed/ 0 3519