pelatih baru Archives | Emosi Jiwaku https://emosijiwaku.com/tag/pelatih-baru/ Portal informasi terpercaya dan terkini tentang Persebaya dan Bonek Tue, 13 Oct 2020 10:33:52 +0000 en-US hourly 1 145948436 Ketidaksinkronan Visi Presiden Persebaya dengan Visi Alfredo Vera https://emosijiwaku.com/2018/08/01/ketidaksinkronan-visi-presiden-persebaya-dengan-visi-alfredo-vera/ Wed, 01 Aug 2018 02:35:30 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=19004 Presiden Persebaya, Azrul Ananda, adalah salah satu orang yang visioner. Ia menyukai pembinaan usia muda dan lebih mementingkan proses ketimbang hasil. Namun visi sang presiden tak bisa diterjemahkan pelatih Alfredo Vera di lapangan. Ia menyukai pemain tua dan merekrut pemain-pemain yang telah dikenalnya. Alfredo salah menerjemahkan “proses” dengan membongkar-bongkar formasi. Anehnya, Azrul membiarkannya.

The post Ketidaksinkronan Visi Presiden Persebaya dengan Visi Alfredo Vera appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
Presiden Persebaya, Azrul Ananda, adalah salah satu orang yang visioner. Ia menyukai pembinaan usia muda dan lebih mementingkan proses ketimbang hasil. Namun visi sang presiden tak bisa diterjemahkan pelatih Alfredo Vera di lapangan. Ia menyukai pemain tua dan merekrut pemain-pemain yang telah dikenalnya. Alfredo salah menerjemahkan “proses” dengan membongkar-bongkar formasi. Anehnya, Azrul membiarkannya.

Ada dua visi besar Azrul yang berkaitan dengan tim yakni pembinaan usia muda dan pentingnya proses dalam membangun tim. Sayangnya, dua-duanya tak terlihat di Persebaya.

Pembinaan Usia Muda

Sebelum kompetisi berjalan, Bonek dikejutkan dengan keputusan Alfredo yang merekrut Otavio Dutra, bek asal Brasil berusia 34 tahun. Meski Bonek sempat melakukan protes namun Alfredo tetap pada keputusannya. Tak berhenti sampai di situ, ia memutuskan mendatangkan gelandang asal Argentina, Robertino Pugliara, yang berusia 35 tahun.

Rencana mendatangkan striker asal Argentina berusia muda yang sempat Alfredo janjikan pun menguap begitu saja. Ia pun kemudian merekrut David da Silva, striker asal Brasil yang sebelumnya dibuang Bhayangkara FC. Da Silva telah berusia 29 tahun, usia yang tidak lagi muda di sepak bola.

Tanpa diduga-duga, Alfredo mendatangkan Izaac Wanggai, pemain belakang berusia 36 tahun. Alasan mendatangkan Izaac pun tidak jelas. Alfredo selalu mengatakan jika pemain yang didatangkan sesuai dengan skema yang diinginkan. Di bursa transfer paruh musim, Alfredo kembali mendatangkan pemain tua, OK John (35) dan Raphael Maitimo (34). Ia memilih melepas pemain muda, M. Sidik Saimima (21) dan Arthur Irawan (25).

Pentingnya Proses dalam Membangun Tim

Sebuah proses memang dibutuhkan Persebaya untuk mencapai prestasi tertinggi. Namun proses membutuhkan kejelasan arah. Inilah yang gagal diimplementasikan Alfredo di Persebaya. Bongkar pasang formasi dari laga ke laga membuat proses membangun tim tidak jalan. Bagaimana bisa sebuah bangunan berdiri jika pondasinya dibongkar pasang setiap saat? Alfredo tak punya visi jelas dalam membangun tim.

Kita menyaksikan jika tak ada formasi baku di Persebaya. Alfredo tak memiliki The Winning Team. Dampaknya, para pemain membutuhkan adaptasi dari satu pertandingan ke pertandingan lain. Alfredo selalu beralasan jika badai cedera yang menimpa timnya membuat ia harus merotasi para pemainnya. Namun, penyakit bernama cedera ini juga tak kunjung sembuh hingga pekan 18. Selalu ada satu pemain cedera di setiap laga.

Apakah Alfredo tidak mempunyai sistem untuk mencegah para pemainnya mengalami cedera? Permintaan untuk mendatangkan pelatih fisik juga tak dituruti pelatih asal Argentina ini. Sementara ia tidak bisa mencegah para pemainnya bertumbangan akibat cedera. Pemain yang baru didatangkannya, OK John, pun langsung mengalami cedera.

***

Visi Azrul yang gagal diwujudkan di lapangan oleh Alfredo tentu membahayakan visi lainnya. Azrul selalu ingin mewujudkan Persebaya yang sustainable secara bisnis. Untuk mencapai sustainable, pastinya dibutuhkan sebuah tim yang stabil secara prestasi. Tim tidak perlu juara setiap musim namun tumbuh sebagai kekuatan mapan di kompetisi. Papan atas adalah tempat yang seharusnya dihuni Persebaya. Sayangnya hingga pekan 18, Persebaya masih menjadi klub lelucon, bukan klub yang disegani. Bajol Ijo jarang tampil garang di kandang dan hobi memberikan poin untuk tim tamu.

Azrul mempunyai tanggungjawab kepada para sponsor untuk membawa Persebaya berprestasi. Prestasi adalah hal yang diinginkan para sponsor karena dengan demikian, mereka bisa “berjualan” di depan suporter. Jika prestasi tim terpuruk maka sponsor pun enggan mendekat. Dan ini akan membahayakan visi Persebaya sustainable yang selalu digaungkan manajemen.

Segeralah berbenah dan lakukan perubahan sebelum terlambat. Jika tidak ingin memecat Alfredo Vera, setidaknya samakan visi terlebih dahulu. Kegagalan dalam menyamakan visi akan membuka lebar-lebar pintu menuju Liga 2. Dan ini sangat berbahaya bagi visi “Persebaya Selamanya”.

The post Ketidaksinkronan Visi Presiden Persebaya dengan Visi Alfredo Vera appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
19004
Soal Posisi Alfredo, Azrul Bakal Lakukan Evaluasi https://emosijiwaku.com/2018/07/28/soal-posisi-alfredo-azrul-bakal-lakukan-evaluasi/ Sat, 28 Jul 2018 06:00:01 +0000 https://emosijiwaku.com/?p=18886 Tuntutan mundur pelatih Alfredo Vera semakin menguat. Saat pertemuan antara Presiden Persebaya, Azrul Ananda, dengan perwakilan Bonek di Wisma Persebaya, Jl Karanggayam, Jumat (27/7), tuntutan dipecatnya pelatih asal Argentina itu kembali mengemuka.

The post Soal Posisi Alfredo, Azrul Bakal Lakukan Evaluasi appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Tuntutan mundur pelatih Alfredo Vera semakin menguat. Saat pertemuan antara Presiden Persebaya, Azrul Ananda, dengan perwakilan Bonek di Wisma Persebaya, Jl Karanggayam, Jumat (27/7), tuntutan dipecatnya pelatih asal Argentina itu kembali mengemuka.

Beberapa perwakilan Bonek secara tegas menuntut Azrul agar coach Alfredo Vera (AV) untuk segera dipecat akibat hasil yang kurang memuaskan di putaran pertama. Menanggapi tuntutan itu, Azrul tidak mengiyakan permintaan Bonek. Namun dia berjanji akan melakukan evaluasi terhadap tim termasuk posisi pelatih.

“Saya akan melakukan evaluasi. Saya berusaha menjadi orang yang modern yang menjawab secara profesional. Jawaban saya adalah saya akan memperhatikan tim lebih detail. Saya akan mengevaluasi setiap lininya,” ujar Azrul di depan Bonek.

Azrul mengatakan jika dia akan segera membuat keputusan terkait situasi saat ini. Dia membandingkan situasi sekarang sama seperti saat Persebaya di Liga 2. “Keputusan akan dilakukan pada saat yang tepat ketika situasinya yang tepat dan solusinya juga tepat, seperti pada tahun lalu (coach Iwan Setiawan)”.

Menanggapi pertanyaan mengapa Alfredo sering lakukan rotasi yang tidak jelas, Azrul memberikan sedikit pembelaan dengan menyebut kebijakan rotasi karena banyaknya pemain Persebaya yang cedera dan seringnya dipanggil di Timnas, baik U-23 ataupun U-19.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri Ketua Panpel Wisnu Sakti Buana itu, Azrul masih memuji Alfredo yang dinilai mengerahkan segalanya salam bekerja yang dibuktikan dengan tetap melatihnya Alfredo pada saat 16 besar Liga 2. Padahal saat itu kondisi anaknya tengah koma dan akhirnya meninggal dunia.

Selain dihadiri Wisnu, Direktur Amatir Persebaya Saleh Hanifah, dan Maurits “Champ” Pangkey, Ketua Koperasi Surya Abadi Persebaya juga hadir. Pertemuan yang digelar menyongsong putaran kedua Liga 1 ini membahas tentang evaluasi performa tim selama putaran pertama dan kinerja keamanan di stadion. (mni)

The post Soal Posisi Alfredo, Azrul Bakal Lakukan Evaluasi appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
18886
Ahmad Rosyidin: Jangan Cari Saya di Lapangan, Ya https://emosijiwaku.com/2017/05/27/ahmad-rosyidin-jangan-cari-saya-di-lapangan-ya/ https://emosijiwaku.com/2017/05/27/ahmad-rosyidin-jangan-cari-saya-di-lapangan-ya/#respond Sat, 27 May 2017 10:36:10 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=8454 Saat dihubungi EJ, Ahmad mengaku jika ia sudah tidak diperpanjang lagi sebagai asisten pelatih.

The post Ahmad Rosyidin: Jangan Cari Saya di Lapangan, Ya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Saat Alfredo Vera diperkenalkan sebagai pelatih Persebaya, ada sosok bule yang mendampinginya. Ia adalah Esteban Busto. Usut punya usut, ia diproyeksikan sebagai asisten pelatih Persebaya. Pria asal Argentina ini mengiyakan saat ditanya EJ mengenai posisinya sebagai asisten pelatih.


Fakta ini menimbulkan tanda tanya mengenai posisi Ahmad Rosyidin sebagai asisten pelatih. Manajemen belum memberikan keterangan resmi tentang posisinya di Persebaya.

Saat dihubungi EJ, Ahmad mengaku jika ia sudah tidak diperpanjang lagi sebagai asisten pelatih. Ia masih menjawab kondisi mantan anak asuhnya selama puasa. “Anak-anak libur gak ada kegiatan. Justru saya yang libur selamanya. Jangan cari saya di lapangan ya,” kata Ahmad melalui aplikasi Whatsapp, Sabtu (27/5).

Ahmad menolak dikatakan jika ia diberhentikan. Menurutnya, manajemen tidak lagi memperpanjang kontraknya. “Gak apa-apa. Saya profesional. Berarti tugas saya sudah selesai,” ujar pelatih yang juga anggota TNI ini.

Tak lupa, ia mendoakan agar pelatih baru Persebaya sukses dan meminta maaf jika ada kesalahan. “Selamat berjuang Persebaya,” imbuhnya. 

“Terima kasih sudah banyak memberikan dukungan kepada saya dari jaman perjuangan hingga sekarang,” pungkasnya.

Ahmad bergabung dengan Persebaya usai Green Force memenangkan hak atas nama dan logo pada 2015. Sejak saat itu, ia dipercaya mendampingi Persebaya melakoni uji coba dengan beberapa klub di Jawa Timur. Persebaya di tangan Ahmad sangat impresif dengan tidak pernah mengalami kekalahan di 11 pertandingan di waktu normal. 

Ahmad ditunjuk menggantikan Iwan Setiawan yang dihukum larangan mendampingi tim. Ia kemudian sukses membawa Persebaya mengalahkan Persepam MU dan menahan seri PSIM di Yogyakarta. Sayang, lisensinya sebagai pelatih tidak memenuhi syarat menjadi pelatih kepala. Ia tercatat mempunyai lisensi B Nasional. Padahal PSSI menetapkan syarat setiap pelatih kepala Liga 2 harus berlisensi B AFC. (bim/iwe)

The post Ahmad Rosyidin: Jangan Cari Saya di Lapangan, Ya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/05/27/ahmad-rosyidin-jangan-cari-saya-di-lapangan-ya/feed/ 0 8454
Resmi, Alfredo Vera Pelatih Baru Persebaya https://emosijiwaku.com/2017/05/27/resmi-alfredo-vera-pelatih-baru-persebaya/ https://emosijiwaku.com/2017/05/27/resmi-alfredo-vera-pelatih-baru-persebaya/#respond Sat, 27 May 2017 10:11:39 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=8450 Teka-teki pelatih pengganti Persebaya terjawab.

The post Resmi, Alfredo Vera Pelatih Baru Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Teka-teki pelatih pengganti Persebaya terjawab. Pelatih asal Argentina, Angel Alfredo Vera, diperkenalkan manajemen sebagai pelatih Persebaya menggantikan Iwan Setiawan.

Sesi perkenalan itu diadakan di Wisma Persebaya, Jl Karanggayam, Sabtu (27/5). Ia didampingi Presiden Klub Persebaya, Azrul Ananda, dan Direktu Tim, Candra Wahyudi, sekitar pukul 16.00 WIB. Mereka melihat kondisi Lapangan Persebaya.

“Kami belum bisa memberi pernyataan dulu. Kami baru bertemu. Akan ada meeting sebentar,” kata Azrul kepada wartawan.

Selanjutnya, Azrul, Alfredo Vera, dan jajaran manajemen memasuki salah satu ruangan di mes Persebaya untuk meeting. 

Setelah meeting, ia diajak kembali menemui wartawan. Ia juga diperlihatkan trofi juara Persebaya di dalam wisma. (bim)

The post Resmi, Alfredo Vera Pelatih Baru Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/05/27/resmi-alfredo-vera-pelatih-baru-persebaya/feed/ 0 8450
Ekspektasi Tinggi, Banyak Pelatih Enggan Latih Persebaya https://emosijiwaku.com/2017/05/22/ekspektasi-tinggi-banyak-pelatih-enggan-latih-persebaya/ https://emosijiwaku.com/2017/05/22/ekspektasi-tinggi-banyak-pelatih-enggan-latih-persebaya/#respond Mon, 22 May 2017 14:31:26 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=8406 Tak mudah menjadi pelatih Persebaya. Ekspektasi yang tinggi dari stakeholder Persebaya untuk promosi ke Liga 1 membuat beberapa pelatih yang diajak komunikasi menjadi keder dan enggan menjadi pelatih klub berjuluk Green Force ini.

The post Ekspektasi Tinggi, Banyak Pelatih Enggan Latih Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Tak mudah menjadi pelatih Persebaya. Ekspektasi yang tinggi dari stakeholder Persebaya untuk promosi ke Liga 1 membuat beberapa pelatih yang diajak komunikasi menjadi keder dan enggan menjadi pelatih klub berjuluk Green Force ini.

Direktur Tim Persebaya, Candra Wahyudi, mengakui jika ekspektasi yang sangat luar biasa membuat banyak pelatih menolak melatih Persebaya.

“Tipikal pelatih beda-beda. Ada yang berani mengambil resiko, ada yang tidak berani, dan lain sebagainya. Namun faktanya seperti itu,” ujar Candra.

Meski menghadapi beberapa penolakan, manajemen tetap menjalankan proses perekrutan pelatih baru. Dalam dua hari ini, manajemen melakukan kontak intens dengan beberapa pelatih. Manajemen akan segera melaporkan kepada PSSI jika menemukan pelatih baru. (iwe)

The post Ekspektasi Tinggi, Banyak Pelatih Enggan Latih Persebaya appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/05/22/ekspektasi-tinggi-banyak-pelatih-enggan-latih-persebaya/feed/ 0 8406
Pelatih Baru Persebaya, Tunggu Dua Hari Lagi https://emosijiwaku.com/2017/05/22/pelatih-baru-persebaya-tunggu-dua-hari-lagi/ https://emosijiwaku.com/2017/05/22/pelatih-baru-persebaya-tunggu-dua-hari-lagi/#respond Mon, 22 May 2017 14:10:12 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=8404 Manajemen mengaku saat ini sedang melakukan proses perekrutan.

The post Pelatih Baru Persebaya, Tunggu Dua Hari Lagi appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Persebaya resmi memecat Iwan Setiawan dari jabatannya sebagai pelatih kepala. Kini yang menjadi pertanyaan adalah siapa yang akan menggantikan posisi Iwan. Manajemen mengaku saat ini sedang melakukan proses perekrutan.

“Kami melakukan komunikasi tidak hanya kami yang aktif namun ada beberapa pelatih yang aktif menghubungi kita. Intinya proses lagi berjalan. Kami berharap tak lebih dari dua hari sudah mendapatkan pelatih baru,” ujar Direktur Tim Persebaya, Candra Wahyudi, kepada para wartawan, Senin (22/5).

Candra enggan mengatakan siapa saja pelatih yang sedang dalam proses perekrutan. Manajemen sedang intens jalin komunikasi dengan beberapa pelatih.

Sementara tentang kemungkinan Ahmad Rosyidin menempati posisi Iwan, Candra mengatakan jika manajemen sedang mempertimbangkannya. Namun manajemen melihat lisensi Ahmad yang belum memenuhi syarat pelatih di Liga 2.

“Kita sudah sejak dua pertandingan tidak ada coach Iwan dan berjalan dengan baik. Nanti kita evaluasi apakah kami perlu memakai pelatih utama atau cukup yang ini. Namun jika cukup yang ini, kita harus melihat lisensi yang bersangkutan tidak memenuhi syarat sebagai pelatih utama tim di Liga 2,” pungkas pria asal Bojonegoro ini. (iwe)

The post Pelatih Baru Persebaya, Tunggu Dua Hari Lagi appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/05/22/pelatih-baru-persebaya-tunggu-dua-hari-lagi/feed/ 0 8404
Iwan Setiawan, Pelatih Baru Persebaya Yang Jago Psywar dan Bermulut Besar https://emosijiwaku.com/2017/01/30/iwan-setiawan-pelatih-baru-persebaya-yang-jago-psywar-dan-bermulut-besar/ https://emosijiwaku.com/2017/01/30/iwan-setiawan-pelatih-baru-persebaya-yang-jago-psywar-dan-bermulut-besar/#respond Mon, 30 Jan 2017 13:58:54 +0000 http://emosijiwaku.com/?p=5227 Iwan Setiawan dikenal sebagai pelatih kontroversial. Stigma itu melekat dalam pribadi pelatih kelahiran Medan, 5 Juli 1968. Julukan pelatih bermulut besar disematkan kepada pelatih berusia 49 tahun. Ia jago melontar psy war kepada klub-klub yang dihadapinya. Kini, ia ditunjuk manajemen Persebaya sebagai arsitek klub berjuluk Green Force. Ia salah satu dari sedikit pelatih di tanah air yang mempunyai lisensi A AFC. Bagaimana sosoknya selama mengarsiteki klub-klub di Indonesia?

The post Iwan Setiawan, Pelatih Baru Persebaya Yang Jago Psywar dan Bermulut Besar appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
EJ – Iwan Setiawan dikenal sebagai pelatih kontroversial. Stigma itu melekat dalam pribadi pelatih kelahiran Medan, 5 Juli 1968. Julukan pelatih bermulut besar disematkan kepada pelatih berusia 49 tahun. Ia jago melontar psy war kepada klub-klub yang dihadapinya. Kini, ia ditunjuk manajemen Persebaya sebagai arsitek klub berjuluk Green Force. Ia salah satu dari sedikit pelatih di tanah air yang mempunyai lisensi A AFC. Bagaimana sosoknya selama mengarsiteki klub-klub di Indonesia?

***

Jejak kepelatihan Iwan dimulai sejak 1992 bersama PSSI. Ia meraih lisensi A dari Asian Football Confederation (AFC) pada tahun 1997. Setahun kemudian, ia mendapat sertifikat A yang merupakan lisensi tertinggi dunia kepelatihan dari KNVB (PSSI-nya Belanda).

Pulang ke tanah air, ia sempat melatih Persija Junior. Jejak kepelatihan Iwan di klub kasta atas Liga Indonesia dimulai sejak ia ditunjuk sebagai pelatih Persikabo Kabupaten Bogor. Persikabo merupakan kontestan kompetisi Divisi Utama (DU), kompetisi kasta tertinggi waktu itu.

Karakter mulut besarnya dimulai kala Iwan mengarsiteki Persijatim Solo FC (kini Sriwijaya FC, Red). Iwan menjadi pelatih klub musafir itu menggantikan Muhammad “Mamak” Zain Alhadad pertengahan tahun 2002. Iwan gemar melontarkan kalimat-kalimat yang memicu pro dan kontra di depan publik. Pernyataan pertama yang keluar dari mulutnya adalah dirinya harus bengis kepada para pemainnya agar mendapatkan performa terbaik. “Memang harus sedikit bengis dalam menangani anak-anak ketika latihan, kalau tidak begini mustahil bisa menjadi lebih baik,” ujar Iwan seperti dikutip dari Solopos.

Ia merupakan pelatih dengan karakter bicara yang blak-blakan. Pernah suatu ketika ia menyebut Indriyanto Nugroho seperti perempuan karena dianggap tidak bergerak sama sekali saat di lapangan. Dari tribun penonton akibat sanksi dari PSSI, Iwan menginstruksikan asistennya mengganti pemain jebolan timnas Primavera itu tak lama setelah ia masuk lapangan.

Dengan segala kontroversi, Iwan sempat menorehkan prestasi mentereng bersama timnas junior. Di tahun 2004, ia membawa timnas U14 menjuarai Piala Asia Pasifik.

Iwan akhirnya mengarsiteki PSMS pada tahun 2008. Ia menakhodai klub asal Medan itu di putaran perdana Indonesia Super League (ISL). Sayang, hanya dua pertandingan, ia didepak manajemen klub berjuluk Ayam Kinantan meski mencatat hasil satu seri dan satu kekalahan.

Setelah pemecatan itu, ia berlabuh di klub Divisi III, Persas Sabang. Hanya setengah musim, ia direkrut Persiraja yang waktu itu menjadi peserta kompetisi Divisi Utama. Lagi-lagi, Iwan didepak karena gagal membawa Persiraja ke babak 8 besar.

Selanjutnya ia kembali berlabuh di Persikabo. Saat pertandingan melawan PSMS, ia melakukan psy war kepada Suimin Diharja, sosok yang didewakan publik Bogor yang kala itu bertandang ke kandang Persikabo. Ia hanya membawa klubnya di posisi tiga grup dan gagal lolos ke babak 8 besar.

Iwan sempat menganggur pada tahun 2010. Setahun kemudian, tepatnya Agustus 2011, ia balik ke klub yang pernah dibelanya, Persija Jakarta. Tiga tahun ia berlabuh di klub ibukota itu. Tahun 2013, ia memutuskan mundur dari Persija menyusul hasil buruk yang diderita klubnya. Meski beralasan kesehatan, namun posisi Persija sebagai juru kunci klasemen ISL dituding sebagai penyebabnya. Di samping itu, banyak desakan dari berbagai pihak yang memintanya mundur.

Pusamania Borneo FC (PBFC), klub baru yang waktu itu berambisi lolos ke ISL 2015, tertarik merekrut jasa Iwan sebagai pelatih. Ia berhasil membawa PBFC juara Divisi Utama 2014 dan otomatis promosi ke ISL. Setelah itu, ia menangani Persela Lamongan di QNB League 2015. Kompetisi itu dihentikan menyusul sanksi FIFA kepada Indonesia akibat intervensi pemerintah ke PSSI. Ia sempat kembali ke PBFC yang turun di Piala Presiden 2015.

Di Piala Presiden, ia melontarkan perang urat saraf kepada Persib Bandung. Ia sempat membuat kesal bobotoh dengan komentar-komentar miringnya soal Persib. Salah satunya menyebut Persib bukan tim istimewa kendati diisi pemain-pemain timnas. Meski membawa klubnya menang di leg pertama, ia kalah di leg kedua di Bandung dan gagal membawa PBFC lolos babak berikutnya karena kalah agregat gol.

PS TNI yang menjadi lawan PBFC di turnamen Piala Jenderal Sudirman tak luput dari psy war Iwan. Ia menyebut klub baru itu hanyalah klub amatir. Namun pada akhirnya, ia gagal membawa PBFC mengalahkan PS TNI setelah sempat unggul 2-0. PBFC tersingkir setelah kalah adu pinalti. Akibat kekalahan itu, Iwan meletakkan jabatan setelah sebelumnya sesumbar akan mundur jika kalah.

Jelang Liga 2 musim 2017 bergulir, manajemen Persebaya merekrut Iwan sebagai arsitek klub berjuluk Green Force itu. Tugasnya sungguh berat di tengah harapan Bonek dan masyarakat Pecinta Persebaya yang begitu membuncah. Pengalaman dan karakter kuatnya diharapkan mampu membawa Persebaya berprestasi dan tentu saja mengantarkan klub pujaan Bonek itu ke kasta tertinggi sepak bola tanah air. (iwe)

Jejak Kepelatihan Iwan Setiawan:

1997: Persija Junior
1998-1999: Persikabo
2001: Persija
2002: Persijatim Solo FC
2003: Penasehat teknis PSBL
2004-2005: Timnas Junior
2006-2007: Persibom
2008: PSMS Medan
2008: Persas Sabang
2009: Persiraja Banda Aceh
2009: Persikabo
2011-2013: Persija
2014-2015: Pusamania Borneo FC
2015: Persela
2015: Pusamania Borneo FC
2017: Persebaya

The post Iwan Setiawan, Pelatih Baru Persebaya Yang Jago Psywar dan Bermulut Besar appeared first on Emosi Jiwaku.

]]>
https://emosijiwaku.com/2017/01/30/iwan-setiawan-pelatih-baru-persebaya-yang-jago-psywar-dan-bermulut-besar/feed/ 0 5227